Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KIMIA ORGANIK 1850 M, senyawa kimia berasal dari makhluk hidup ………muncul istilah organik 1900 M, ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab. yang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KIMIA ORGANIK 1850 M, senyawa kimia berasal dari makhluk hidup ………muncul istilah organik 1900 M, ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab. yang."— Transcript presentasi:

1 KIMIA ORGANIK 1850 M, senyawa kimia berasal dari makhluk hidup ………muncul istilah organik 1900 M, ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab. yang tidak ada hubunganya dengan makhluk hidup

2 Apakah Kimia Organik ? Ilmu yang mempelajari senyawa-senyawa hidrokarbon dan derivatnya Perbandingan : 7 million senyawa organik 1.5 million senyawa anorganik

3 BEBERAPA SENYAWA ORGANIK
Medicines Active Pharmaceutical Ingredients Excipients DNA Fuels Materials Essential oils Pigments

4 Senyawa yang hanya mengandung Karbon dan Hidrogen
HIDROKARBON Senyawa yang hanya mengandung Karbon dan Hidrogen

5 Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa :
Karbon dapat membentuk banyak senyawa, melebihi senyawa yang dapat dibentuk oleh 108 unsur lainnya. Karbon mempunyai peran penting dalam kehidupan. Contoh senyawa karbon adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, selulosa, karet, plastik, minyak bumi, gas alam, obat dan lain sebagainya.

6 SENYAWA KARBON Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari mahluk hidup. Contoh : Gula Lemak Protein Minyak bumi Contoh : CaCO3 CO2 H2C2O4 HCN

7 IDENTIFIKASI SENYAWA KARBON
Uap H2O menunjukkan adanya Hidrogen Sampel + CuO (oksidator) CO2 + Ca(OH) CaCO H2O keruh Adanya CO2 menunjukkan adanya karbon

8 KEUNIKAN ATOM KARBON 1. Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen Karbon ( NA = 6 ) mempunyai konfigurasi elektron ( 2 , 4 ). Oleh karena itu, atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi oktet, karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen. Unsur yang lain tidak dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak itu. Karbon membentuk ikatan kovalen dengan unsur nonlogam, terutama dengan hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan halogen (F, Cl, Br, I). Struktur Lewis dan rumus bangun beberapa senyawa karbon adalah sebagai berikut:

9 2. Karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai atom karbon (disebut juga rantai karbon)
Rantai karbon tersebut dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Bentuk rantai karbon juga bervariasi, meliputi rantai lurus (tidak bercabang), rantai bercabang, rantai terbuka dan rantai tertutup.

10

11 HIDRO KARBON C - C C = C C = C CnH2n+2 CnH2n-2 CnH2n Tidak jenuh
ALIFATIK SIKLIK ALKANA ALKENA ALKUNA ALISIKLIK AROMATIK C - C C = C C = C CnH2n+2 CnH2n-2 CnH2n Jenuh Tidak jenuh

12 Senyawa Alifatik : Senyawa dengan rantai terbuka (contoh A, B, C, D dan E)
Senyawa Siklik : Senyawa dengan rantai tertutup (contoh F, G, H dan I) Senyawa Jenuh : Senyawa dengan seluruh ikatan berupa ikatan tunggal (contoh A, D dan F) Senyawa Tidak Jenuh : Senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (contoh B, C, E, G, H dan I) Senyawa Aromatik : Senyawa siklik yang mempunyai ikatan konjugasi (yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang posisinya berselang-seling). Senyawa Alisiklik : Senyawa siklik yang tidak termasuk senyawa aromatik

13 Alifatik Siklik H H H H C H C C C H H C C H H H H H C C H C H CH3 H H H CH3 CH CH CH3 H C C C H H CH3 H C C H H H

14 BERDASARKAN POSISINYA ADA 4 JENIS ATOM C
Primer C Skunder C Tersier C C C C C C C C C C Kwarterner

15 Setiap satu atom C membentuk 4 ikatan kovalen dengan atom lain
Setiap satu atom C membentuk 4 ikatan kovalen dengan atom lain Pada hidrokarbon jika tidak mengikat C berarti mengikat H Mengikat 1 atom C maka harus mengikat 3 atom H. menjadi -CH3 Mengikat 2 atom C maka harus mengikat 2 atom H. menjadi -CH2- C C C C C C C C C Mengikat 3 atom C maka harus mengikat 1 atom H. menjadi C C CH C Mengikat 4 atom C maka tidak mengikat atom H. lagi C

16 Atom karbon primer (1o) Atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon dan 3 atom hidrogen. Atom karbon sekunder (2o) Atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon dan 2 atom hidrogen. Atom karbon tersier (3o) Atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon dan 1 atom hidrogen. Atom karbon kuartener (4o) Atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon dan tidak mengikat atom hidrogen

17 Di lengkapi dengan H menjadi
CH3 CH2 CH3 CH2 C CH2 CH CH3 CH3 CH3 CH CH3

18 KLASIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON
ALKANA ALKENA ALKUNA

19 ALKANA Rumus Umum Rumus umum alkana dinyatakan dengan CnH2n+2
Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Setiap atom karbon dalam alkana membentuk 4 ikatan kovalen tunggal.

20 Isomeri Alkana Isomer adalah senyawa yang rumus molekulnya sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Contoh: Ada dua jenis senyawa dengan rumus molekul C4H10, yaitu: 1. normal butana (n-butana) 2. isobutana

21 Ada tiga jenis senyawa dengan rumus molekul C5H12, yaitu :
1. normal pentana (n-pentana) 2. Isopentana 3. neopentana

22 Tatanama Alkana Setiap senyawa diberi nama sesuai dengan rantai terpanjang dalam molekulnya. Rantai terpanjang ini disebut rantai induk. Bila terdapat 2 atau lebih rantai terpanjang, maka dipilih rantai yang memiliki cabang paling banyak. Cabang-cabang yang terikat pada rantai induk diberi nama alkil. Gugus alkil mempunyai rumus CnH2n+1, dan dilambangkan dengan R. Nama gugus alkil diturunkan dari nama alkana yang bersesuaian, dengan mengganti akhiran –ana menjadi –il.

23 Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka
Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka. Oleh karena itu, rantai induk perlu diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Apabila terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dapat digunakan awalan di, tri, tetra,penta, dan seterusnya. Cabang-cabang ditulis menurut urutan alfabet. Contoh : Etil harus ditulis lebih dulu daripada metil Metil harus ditulis lebih dulu daripada propil Apabila penomoran ekivalen dari kedua ujung rantai, maka harus dipilih sedemikian rupa sehingga cabang yang harus ditulis lebih dulu mendapat nomor terkecil.

24 Berdasarkan aturan tersebut, maka langkah-langkah penamaan alkana adalah sebagai berikut:
1. Memilih rantai induk Contoh: Rantai induknya adalah :

25 2. Penomoran Untuk contoh diatas, penomoran harus dimulai dari ujung kiri, sehingga cabang-cabang terletak pada atom karbon nomor 2, 3 dan 5. Apabila penomoran dimulai dari ujung kanan, maka cabang-cabang akan terletak pada atom karbon nomor 3, 5 dan 6. 3. Mengenali nama cabang

26 4. Penulisan nama Penulisan nama isomer alkana terdiri atas dua bagian: Bagian pertama ditulis di depan, terdiri atas posisi dan nama cabang atau cabang-cabang yang disusun menurut abjad Bagian kedua, ditulis di belakang, yaitu rantai induk. Antara angka dan huruf dipisahkan dengan tanda strip ( - ), sedangkan angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma ( , ) Berdasar aturan tersebut, maka nama senyawa diatas adalah: 3-etil-2,5-dimetilheptana.

27 Contoh soal Tuliskan rumus struktur senyawa berikut ini: 1) 2,2-dimetilbutana 2) 3-etil-2-metilpentana Berilah nama senyawa-senyawa berikut ini:

28 Sifat-Sifat Alkana 1. Sifat Fisis Semakin besar massa molekul relatif alkana (makin panjang rantai karbon), semakin tinggi titik leleh, titik didih dan massa jenisnya. Pada suhu kamar (sekitar C), C1 – C4 (metana – butana) berwujud gas, C5 –C17 berwujud cair, sedangkan C18 ke atas berupa zat padat. Antara alkana dengan isomernya, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. Semua alkana susah larut di dalam air.

29 2. Sifat Kimia Pembakaran Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon, atom C terbakar menjadi CO2,sedangkan atom H terbakar menjadi H2O. Pembakaran tak sempurna menghasilkan CO dan H2O. Contoh: Reaksi pembakaran butana : Substitusi (penggantian) Pada reaksi substitusi, satu atau beberapa atom H dari alkana digantikan oleh atom lain. Cracking (peretakan) Apabila alkana dipanaskan pada suhu dan tekana tinggi tanpa oksigen, maka akan terjadi reaksi pemutusan rantai atau pembentukan senyawa-senyawa yang tidak jenuh. Reaksi ini disebut cracking.

30 ALKENA Rumus Umum Rumus umum alkena adalah CnH2n
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap dua (⎯C=C⎯)

31 Tatanama Alkena Nama alkena didapat dari nama alkana yang sesuai (yang mempunyai jumlah atom karbon sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena. Contoh : C2H4 (Etena), C3H6 (Propena) Rantai induk dipilih rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Contoh : Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

32 Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor atom karbon yang berikatan rangkap yang terletak paling pinggir (atau mempunyai nomor terkecil). Contoh : Aturan penulisan cabang sama seperti pada alkana.

33 Isomeri Alkena Isomer pada alkena mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer : Pentena mempunyai 5 isomer, yaitu:

34 Sifat-Sifat Alkena 1. Sifat Fisis Pada suhu kamar, suku rendah berwujud gas, suku sedang berwujud cair dan suku tinggi berwujud padat. 2. Sifat Kimia Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap ⎯C=C⎯ . Reaksi pada alkena terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Adisi (penjenuhan) Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dijenuhkan. Contoh : Pembakaran Seperti pada alkana, pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O. Contoh: Polimerisasi Polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang lebih besar. Hasil penggabungan/ polimerisasi disebut polimer. Contoh: Polipropena (polimer dari propena), plastik.

35 ALKUNA Rumus Umum Rumus umum alkuna CnH2n-2
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai satu buah ikatan rangkap tiga ( ⎯ C≡ C ⎯ )

36 Tatanama Alkuna Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang mempunyai jumlah atom karbon sama, dengan cara mengganti akhiran –ana menjadi –una. Contoh : C2H2 (Etuna), C3H4 (Propuna), C4H6 (Butuna) Tatanama senyawa alkuna yang bercabang sama dengan tatanama senyawa alkena. Contoh :

37 Isomeri Alkuna Isomeri pada alkuna mulai terdapat pada butuna
Isomeri Alkuna Isomeri pada alkuna mulai terdapat pada butuna. Butuna mempunyai 2 isomer : Pentuna mempunyai 3 isomer:

38 Sifat-Sifat Alkuna Sifat fisis alkuna hampir sama dengan alkana dan alkena. Pada suhu kamar, suku rendah berwujud gas, suku sedang berwujud cair dan suku tinggi berwujud padat. Reaksi pada alkuna mirip dengan alkena. Untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna membutuhkan pereaksi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena. Contoh :

39 inilah yang menentukan
GUGUS FUNGSI Atom atau gugusan atom bagian dari senyawa yang menentukan sifat kimia senyawa tersebut disebut : GUGUS FUNGSI Bagian senyawa inilah yang menentukan sifat kimia senyawa. Bagian senyawa ini yang akan berubah jika bereaksi dengan senyawa lain CH3-CH2-CH2 -OH O CH3-CH2- C -OH URUNAN O CH3-CH2-C – CH3

40 Alkil alkanol (Alkohol) -OH R-OH CnH2n+2O CH3CH2CH2-OH 1-Propanol
Homolog Gugus Fungsi Struktur umum Rumus umum Contoh senyawa Alkil alkanol (Alkohol) -OH R-OH CnH2n+2O CH3CH2CH2-OH 1-Propanol Alkoksi alkana (Eter) -O- R-O-R CH3CH2 –O-CH3 Metoksi etana Apa perbedaan dan kesamaan antara kedua rumus umum dan rumus strukturnya Keduanya Isomer Gugus Fungsi

41 Keduanya Isomer Gugus Fungsi
Homolog Gugus Fungsi Struktur umum Rumus umum Contoh senyawa Alkanal (Aldehid) -C - H R-C – H CnH2nO CH3CH2C-H Propanal Alkanon (Keton) -C- R-C-R CH3CH2 –C-CH3 Butanon O O O O O O Apa perbedaan dan kesamaan antara kedua rumus umum dan rumus strukturnya Keduanya Isomer Gugus Fungsi

42 O O O O O O Homolog Gugus Fungsi Struktur umum Rumus umum
Contoh senyawa As.Alkanoat (As.Karboksilat) -C -OH R-C – OH CnH2nO2 CH3CH2C-OH As.Propanoat Alkil alkanoat (Ester) -C-OR R-C-OR CH3CH2-C-O-CH3 Metil Propanoat O O O O O O Apa perbedaan dan kesamaan antara kedua rumus umum dan rumus strukturnya Keduanya Isomer Gugus Fungsi

43 Tata nama alkil Alkanol (alkohol)
Tentukan rantai utama dan berikan penomoran atom C dimulai dari atom C yang paling dekat dengan gugus OH Tuliskan nama alkana dengan akhiran nol dengan letak OH dinyatakan dengan bilangan yang ditulis didepan nama alkanol. R - OH 3 2 1 CH3 -CH2 -CH2-OH Alkana + akhiran nol 1-Propanol

44 Contoh : CH3 –CH-CH2-CH2-OH CH3 CH3 –CH - CH-CH3 CH3 OH OH
4 3 2 1 CH3 –CH-CH2-CH2-OH 3-metil 1-butanol CH3 metil 4 3 2 1 CH3 –CH - CH-CH3 3-metil 2-butanol CH3 OH metil OH 1 2 3 4 CH3 –C – CH2 -CH3 2-metil 2-butanol CH3 metil

45 OH CH3 –CH-CH-CH2-OH CH3 CH2 OH CH OH CH2 OH CH2 OH CH2 OH
4 3 2 1 CH3 –CH-CH-CH2-OH 3-metil 1,2-butanadiol CH3 metil CH2 OH CH OH 1,2,3 –propanatriol (gliserol) CH2 OH CH2 OH CH2 OH 1,2 –etanadiol (glikol)

46 Tata nama alkoksi alkana (Eter)
propana CH3 -CH2-CH2- O – CH2-CH3 Etoksi Etoksi propana Etil propil eter Rantai yang lebih panjang di pakai sebagai alkana Rantai yang lebih pendek di pakai sebagai Alkoksi (alkana dengan akhiran oksi. CH3 -CH2-CH- O – CH2-CH3 CH3 Etoksi terikat pada atom C no 2 Butana 2-Etoksi Butana Etil sek. butil eter

47 –CH2–CH2- CH3 –CH–CH3 CH3 –CH2–CH2- CH2- CH3 - CH2–CH- CH3 CH3
Propil –CH2–CH2- CH3 Isopropil –CH–CH3 Amil -C5H11 CH3 Butil –CH2–CH2- CH2- CH3 Isobutil - CH2–CH- CH3 CH3 Sek.butil –CH- CH2- CH3 CH3 CH3 Ters.butil –C - CH3 CH3

48 Tata nama alkanal (Aldehid)
Sebutkan nama ranyai karnobnya sesuai dengan nama alkana dengan akhiran nal O H-C-H Metanal ; Formaldehid O Etanal ; Asetaldehid CH3 -C-H O Propanal ; Propionaldehid CH3 – CH2 -C-H O 4 3 2 1 CH3 –CH-CH2-C -H 3-metil butanal CH3 metil

49 TATA NAMA ALKANON (KETON)
CH3 -C-CH3 propanon O CH3 –C –CH2–CH2- CH3 2-pentanon O 2-butanon (Butanon) CH3 – CH2 -C-CH3 O CH3 –CH-C –CH3 3-metil 2-butanon CH3

50 Tatanama Asam alkanoat (Asam Karboksilat)
R – C – O – H Asam Alkanoat O H – C – OH Asam metanoat /Asam formiat O Asam etanoat /Asam asetat Asam cuka CH3 –C -OH O CH3 –CH-C –OH Asam 2-metil propanoat CH3

51 Tata nama Alkil alkanoat (Ester)
R – C – O – R Alkil Alkanoat O H – C – O-CH3 metil metanoat /metil formiat O metil etanoat /metil asetat CH3 –C –O-CH3 O CH3 –CH-C –O-CH3- CH3 etil 2-metil propanoat CH3

52 Tuliskan nama dari: CH3 1. CH3 –CH-CH-CH2-OH 5. CH3 –CH-O-CH2-CH3 CH3 CH3 O CH3 O 6. CH3 –CH-CH2-C -H 2. CH3 –CH-CH-C -OH CH3 CH3 O O 3. CH3 –CH-CH2-C –O-CH3 7. CH3 –CH-O-C –CH2-CH3 CH3 CH3 CH3 O O 4. CH3 –CH-CH-C –CH2-CH3 8. H-O-C –CH-CH3 CH3 CH3

53 Tuliskan rumus struktur dari :
2-metil 2 butanol 2,4-dimeti 3 pentanol Isopropil alkohol Etil butil eter Etoksi butana Isopropil butanoat Metil asetat Asam 2-metil pentanoat 2,4-dimeti 3-pentanon Butil asetat.

54 ISOMER Isomer Struktur Isomer Ruang Isomer Kerangka Isomer Geometri
SMA MUHAMMADIYAH I METRO Isomer Posisi Isomer Optik Isomer Gugus Fungsi

55 ISOMER gugus FUNGSI Senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Alkanol R-OH CnH2n +2O Alkoksi alkana R-OR Alkanal R-C-H ISOMER GUGUS FUNGSI O CnH2n O Alkanon R-C-R O Asam.Alkanoat R-COOH CnH2n O2 Alkil alkanoat R-COOR

56 Untuk membedakan maka diberi awalan cis dan trans
Isomer Geometri Isomer geometri hanya dimiliki oleh senyawa turunan alkena Cl CH3 CH3 CH3 H –C – C –H H –C – C –H CH3 Cl Cl Cl 2,3-dikloro butana 2,3-dikloro butana Cl CH3 CH3 CH3 C = C C = C CH3 Cl Cl Cl Trans-2,3-dikloro 2-butena Cis-2,3-dikloro 2-butena Karena berbeda maka namanya harus berbeda Untuk membedakan maka diberi awalan cis dan trans

57 Zat Optis aktif Zat optis aktif adalah zat yang dapat memutar bidang cahya terpolarisasi Polarimeter Zat optis aktif Cahaya terpolarisasi Isomer Optik yaitu zat yang rumus molekulnya sama tetapi kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi berbeda.

58 CH2-CH3 CH3-CH2 CH3 C OH OH CH3 C H H
Sifat optis aktif hanya dimiliki zat yang memiliki atom C Asimetris (atom C yang mengikat 4 atom /gugus yang berbeda) Contoh : 2-Butanol CH2-CH3 CH3-CH2 CH3 C OH OH CH3 C H H

59 C C COOH HOOC CH3 OH CH3 HO H H (l) Asam laktat (d) Asam laktat
Campuran senyawa dextro dan levo akan saling meniadakan kemampuan arah putarnya. Campuran keduanya disebut campuran RASEMAT

60 Jenis Alkohol CH3 CH3 CH -C -CH2-OH CH3 CH3
Berdasarkan letak gugus OH pada rantai karbonnya, alkohol dibedakan menjadi 3 jenis : 1. Alkohol Primer Gusus OH terikat pada atom C primer. CH3 CH3 CH -C -CH2-OH 2,2,3-trimetil 1-butanol CH3 CH3

61 CH3 CH3 CH -C -CH2- CH3 OH CH3 CH3 CH3 CH -C CH2- CH3 CH3 OH
2. Alkohol Sekunder Gusus OH terikat pada atom C sekunder. CH3 CH3 CH -C -CH2- CH3 3,3-dimetil 2-pentanol OH CH3 3. Alkohol Tersier Gusus OH terikat pada atom C tersier. CH3 CH3 CH -C CH2- CH3 2,3-dimetil 3-pentanol CH3 OH Amati nomor letak cabang dan letak gugus OH nya, dan cari ciri khas dari ketiga jenis alkohol.

62 Reaksi – reaksi Alkohol
1. Reaksi dengan logam Na R-OH + Na R-ONa + H2 Na.alkanolat 2. Reaksi dengan HCl, PX3 atau PX5 R-OH + HCl R-Cl + H2O R-OH + PX3 R-X + H3PO3 R-OH + PX5 R-X + POX3 + HX 3. Reaksi Oksidasi alkohol O Oks. Alkohol Primer Alkanal Oks. R-C –OH O O R-CH2 – OH R-C-H Oks Oks R-C –OH Oks Alkohol Sekunder Alkanon Oks OH O R-CH – CH R-C-CH3 Oks Oks

63 Mengapa tidak teroksidasi ?
Alkohol tersier Oks CH3 Mengapa tidak teroksidasi ? Oks CH3 C OH CH3 4. Reaksi Alkohol + asam alkanoat Alkil alkanoat + air O O R-C –OH + HO- R’ R-C –OR’ + H2O H2O 180oC 5. Reaksi Alkohol + asam Sulfat (pekat) Alkena 130oC Eter H2SO4 CH3 CH2 OH CH2=CH H2O 180oC CH3 CH2 OH H2SO4 CH3 CH2 O CH2 CH3 + H2O CH3 CH2 OH 130oC

64 Reaksi-reaksi Eter 1. Pembakaran eter
CH3-O-CH3 + O2(g) CO2(g) + H2O(g) 2. Reaksi dengan logam Na R-O-R + Na Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan antara alkanol dan eter. 3. Reaksi dengan PCl5 tidak membebaskan HCl, berbeda dengan alkohol R-O-R + PCl5 R-Cl + R-Cl + POCl3 4. Reaksi dengan Asam Halida terutama HI R-O-R + HI R-OH + R-I Jumlah HI terbatas R-O-R + HI R-I + R-I + H2O Jumlah HI berlebih

65 Sebagai oksidator dapat berupa CuO (fehling) atau Ag2O (tollen)
Reaksi-reaksi Aldehid 1. Oksidasi Aldehid. O O R-C-H Oks R-C –OH Sebagai oksidator dapat berupa CuO (fehling) atau Ag2O (tollen) Perekasi Fehling : terdiri dari Fehling A dan Fehling B Fehlig A ; terdiri dari larutan CuSO4 Fehling B ; terdiri dari larutan K.Na.tartrat dalam larutan NaOH Pereksi Tollen : terdiri dari larutan perak nitrat yang diberi a monia berlebih (perak amoniakal)/Ag2O

66 O O R-C-H R-C –OH + Cu2O Merah bata O O R-C-H R-C –OH + Ag(s)
Ag2O R-C –OH + Ag(s) Cermin perak 2. Reduksi Aldehid. Reduksi aldehid (dereaksikan dengan H2) akan menghasilkan alkohol primer. O OH R-C-H + H2 R-CH2 Alkanal Alkanol


Download ppt "KIMIA ORGANIK 1850 M, senyawa kimia berasal dari makhluk hidup ………muncul istilah organik 1900 M, ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab. yang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google