Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Workshop Fraud Auditing Hari Ke-2

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Workshop Fraud Auditing Hari Ke-2"— Transcript presentasi:

1 Workshop Fraud Auditing Hari Ke-2
Pusat Pengembangan Internal Audit | Yayasan Pendidikan Internal Audit Lokakarya dan Workshop Internal Audit Skills Hari ke-2

2 Agenda Fraud Prevention Fraud Detection Investigation Process

3 Jenis Kecurangan Type Victim Perpetrator Description 1.Employee Fraud
Employer Employee Employee directly or indirectly steal from their employer 2.Management Fraud Shareholders Top Management Top management provide false financial information 3.Investment Scam Investor Individual Trick investor putting money into fraudulent investments 4. Vendor fraud Organization that buy goods/services Organization that sell goods/services Organization overcharge for goods/services 5.Customer frauds Customer Customer charging less than they should Internal Fraud External Fraud

4 Asset Misapproproation
FRAUD TREE Corruption Conflict of Interest Bribery Illegal Gratuities Economic Extortion Asset Misapproproation Cash Theft of Cash on Hand Theft of Cash Receipts Skimming Cash Larceny Fraudulent Disbursements Billing Schemes Payroll Schemes Expense Reimbursement Schemes Check Tampering Register Disbursements Inventory and All Other Assets Misuse Larceny Fraudulent Financial Statement Asset/Revenue Overstatements Asset/Revenue Undetstatements

5 Fraud Risk Low Risk High Risk Medium Risk Incentive/ pressure
Opportunity High Risk Low Risk Medium Risk Attitude/ rationalization Incentive/ pressure Diadopsi dari Dr. W. Steve Albrecht, Fraud Scale

6 Mitigasi Risiko Incentive/ pressure
Opportunity Attitude/ rationalization Incentive/ pressure Dengan membangun budaya organisasi untuk menjaga mentalitas personil Jujur Terbuka Disiplin Rasa memiliki Perhatian Teladan Dengan membangun tata kelola, manajemen risiko & pengendalian yang baik

7 4 Pagar Pengaman Values Quality of Internal Control
Quality of Internal Audit Quality of External Audit

8 Building Values Core values Beliefs Attitude Critical points:
Behavior Attribute Critical points: Recruitment Working environment Code of conducts Employee support program

9 Good Corporate Governance
Transparency •Accountability •Responsibility •Independent check •Fairness Sumber: Sanjay Anand, 2008

10 Enterprise Risk Management

11 Internal Control Systems
Sumber: Brink’s Modern Internal Auditing, 6th ed, 2005

12 IC Components

13 IC Model Sumber: Brink’s Modern Internal Auditing, 6th ed, 2005

14 IC Weaknesses Sumber: ACFE – 2010 Report to the Nations

15 Sumber: ACFE – 2010 Report to the Nations
Anti-Fraud Control Sumber: ACFE – 2010 Report to the Nations

16 Deteksi Dini Indikasi Kecurangan

17 Pendahuluan Umumnya, kecurangan yang dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi lebih sulit dan lama untuk terdeteksi Jangka waktu yang diperlukan untuk mendeteksi kecurangan oleh pejabat tingkat atas umumnya hampir dua kali lebih lama dibandingkan kecurangan oleh pegawai level staf. Sumber: ACFE – 2010 Report to the Nations

18 Keterungkapan Sumber: ACFE – 2010 Report to the Nations

19 Red Flags Merupakan gejala-gejala yang menunjukkan adanya indikasi kecurangan Dapat berbentuk, a.l.: Perubahan tren pertumbuhan usaha yang signifikan Ketidaksesuaian catatan pembukuan Pertanggungjawaban yang tidak memadai Adanya transaksi tanpa adanya otorisasi manajemen Rangkap jabatan untuk pekerjaan yang mengandung risiko adanya benturan kepentingan

20 Techniques Critical Point Auditing Trend analysis  look for red flags
Fraud risk assessment on, i.e : Purchasing • Sales & marketing Inventory • Link & chain Job Sensitivity Analysis Job description identification Routine check Personnel profiling Monitoring & follow-up

21 Investigasi & Eksaminasi Indikasi Kecurangan

22 Predikasi Segala kondisi yang berdasarkan pemahaman profesional yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman yang memadai, patut diduga bahwa fraud telah, sedang dan/atau akan terjadi. Merupakan syarat utama untuk dapat dilakukannya investigasi & eksaminasi yang diperoleh dari pemahaman adanya gejala-gejala kecurangan

23 Hipotesa Hipotesa adalah kesimpulan sementara dari hasil telaahan atas informasi awal yang berindikasi fraud Biasanya digunakan skenario ‘Bagaimana-Jika’ untuk membangun hipotesis Semakin banyak hipotesis yang dibangun, semakin besar peluang pengungkapan indikasi dibangun berkaitan dengan orang dan perbuatannya! Hipotesa berisi kemungkinan: Penyimpangan yang terjadi (What); Pihak terkait (Who); Modus operandi (How); Dimana fraud tersebut terjadi (Where); Kurun waktu terjadinya (When); dan Terpenuhinya unsur-unsur fraud.

24 Fraud Axioms FRAUD Existence Reverse Proof Clandestine/hidden
“Penetapan final apakah kecurangan terjadi merupakan tanggung jawab pengadilan (hakim), bukan pemeriksanya.”

25 Theft Act Investigate Method
Metode Investigasi Theft Act Investigate Method Surveillance & Covert Operation Invigilation Physical Evidence Concealment Investigate Method Conversion Investigate Method Forensic Accounting Computer Searches Search & seizures Public Record Searches Net Worth Analysis

26 Principles Investigation = action taken to find the truth
Involving the utilization of sources for fact finding It is a time game...the sooner, the better.. Find the facts...do not assume! Physical evidence is the real evidence Information gathered from such interview is highly depended on human psychical matter Ask...ask...ask...go hang out to find the truth! Information = the breath and blood of investigation

27 Proses Pemeriksaan PRA PI PEMERIKSAAN INVESTIGATIF (PI) PASCA PI
Penelaahan Informasi Awal Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Pemaparan Eksternal & Pemberian Ket. Ahli

28 ALUR PIKIR AUDIT INVESTIGATIF
KARAKTERISTIK FRAUD AKSIOMA AUDIT INVESTIGATIF PRINSIP DAN PENDEKATAN PROSES AUDIT INVESTIGATIF SUMBER INFORMASI PRA PERENCANAAN TELAAH KEPUTUSAN PENANGANAN HIPOTESA AUDIT PROGRAM RENCANA SUMBER DAYA (SMEAC) PENUGASAN PENGUMPULAN BUKTI TEKNIK EVALUASI ANALISA REVISI UNSUR DELIK PELA PORAN TINDAK LANJUT PRINSIP FORMAT SUBSTANSI KET. AHLI PERHIT. KERUGIAN

29 Initial Analysis WHAT WHO WHERE WHEN HOW COMPLAINT/ IDENTIFICATION
RED FLAGS IDENTIFICATION ANALYSIS EVALUATION ADDITONAL INFORMATION Predication Inadequate Predication STOP Investigative Audit

30 Perencanaan Situation
Permasalahan atau kasus yang diperoleh dari hasil penelaahan informasi awal Hasil penelaahan dikembangkan sedemikian rupa agar dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik atas kondisi permasalahan Pengembangan permasalahan ini akan mempengaruhi kualitas penyusunan hipotesis sebagai tujuan audit Randy’s speech:

31 Perencanaan (Cont) Mission
Merupakan tujuan audit yang hendak dibuktikan dalam proses pelaksanaan Dibangun dalam bentuk hipotesis dengan menggunakan ‘worst-case scenario’ berdasarkan pengembangan masalah Biasanya digunakan skenario ‘Bagaimana-Jika’ untuk membangun hipotesis Semakin banyak hipotesis yang dibangun, semakin besar peluang pengungkapan indikasi Catatan: Hipotesis yang dibangun berkaitan dengan orang dan perbuatannya! Randy’s speech:

32 Perencanaan (Cont) Execution
Mengatur rencana prosedur audit yang akan diambil berdasarkan hipotesis yang dibangun Menjadi dasar penyusunan program audit Harus bersifat lentur, dalam arti mendukung adanya perubahan prosedur secara cepat sesuai kondisi pelaksanaan audit di lapangan Randy’s speech:

33 Perencanaan (Cont) Administration
Mengatur proses administrasi apa saja yang diperlukan untuk keperluan pemeriksaan Jumlah personil, jangka waktu, peralatan atau perlengkapan pendukung dan biaya audit merupakan hal yang dipersiapkan dalam tahap ini Perlu dipertimbangkan kemungkinan penggunaan tenaga ahli dari luar untuk hal-hal yang sangat teknis Randy’s speech:

34 Perencanaan (Cont) Communication
Bagaimana komunikasi selama proses pemeriksaan akan dilakukan Siapa saja yang diperkenankan mengetahui substansi permasalahan Institusi penegak hukum mana yang nantinya jika diperlukan akan menjadi mitra dalam pemaparan pada saat penyelesaian laporan Randy’s speech:

35 Investigation Techniques
Net Worth Method Assets – Liabilities = Net Worth Source & Application Method Source of fund vs expenditures. Follow the money trail Recording/tapping Dumpster diving Sometimes bin can be useful source for information Covert operation, etc.

36 Case Building Dalam membangun kasus, perhatikan jenis & klasifikasi bukti yang dikumpulkan agar dapat menyajikan fakta & proses kejadian adanya kecurangan Jenis Bukti Pengujian Fisik (Physical Examination) Konfirmasi (Confirmation) Dokumentasi (Documentation) Observasi (Observation) Tanya Jawab dengan Auditan (Inquires of the Client) Pelaksanaan/perhitungan Ulang (Re-performance/re-computation) Prosedur Analitis (Analytical Procedures)

37 Case Building (Cont) Klasifikasi Bukti Bukti Utama (primary)
Bukti Pendukung (secondary) Bukti Langsung (direct) Bukti Tidak Langsung (circumstantial) Bukti Pendukung (corroborative) Tehnik investigasi memberikan petunjuk tehnik audit apa yang perlu diterapkan agar dapat menyediakan bukti yang valid, relevan & kompeten

38 Case Building (Cont) Metode Pengumpulan
Circumstantial case  circumstantial evidence  corroborative evidence  direct evidence  seal the case Tehnik Pengumpulan Pengujian fisik Wawancara Bukti dokumen Kualitas Bukti  Kuantitas Bukti Relevan – cukup secara relatif untuk dapat Material/valid membangun urutan proses Kompeten kejadian dalam kerangka waktu kejadian tertentu

39 Sistem Pembuktian Berdasarkan keyakinan Hakim
Salah tidaknya terdakwa semata-mata berdasarkan keyakinan penilaian Hakim, d.h.i Hakim tidak perlu mendasarkan diri pada alat bukti yang ada Berdasarakan UU secara positif Hakim menentukan dakwaan berdasarkan alat bukti yang sah menurut UU, tanpa mempertimbangkan keyakinannya sendiri Berdasarkan keyakinan Hakim atas alasan yang logis Keyakinan disertai dengan pertimbangan & alasan yang jelas Berdasarkan UU secara negatif Berdasarkan pada cara & alat bukti yang sah menurut UU Dianut di Indonesia dengan mengacu kepada Ps.183 KUHAP

40 Alat Bukti (Ps.184:1 KUHAP) Keterangan Saksi Keterangan Ahli
Yang saksi dengar sendiri, lihat sendiri & alami sendiri akan suatu peristiwa pidana (Ps.1 butir 27 KUHAP) Keterangan Ahli Oleh orang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana (Ps.1 butir 28 KUHAP) Surat (Ps.184:1.c KUHAP) Dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah BA & surat resmi dari pejabat umum yang berwenang Surat yang dibuat menurut ketentuan per-UU-an atau oleh pejabat terkait ketatalaksanaannya Surat keterangan dari seorang ahli Surat lain yang isinya berhubungan dengan alat bukti yang lain

41 Alat Bukti (Cont) Petunjuk
Perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya menandakan telah terjadi sutau tindak pidana (Ps.188:1 KUHAP) Dapat diperoleh oleh Hakim dari ket. saksi, surat & ket. terdakwa Keterangan Terdakwa Apa yang terdakwa nyatakan di persidangan tentang perbuatan yang ia lakukan (Ps.189 KUHAP)

42 Pelaporan Prinsip-prinsip Pengungkapan atas arti penting
Kegunaan informasi dan ketepatan waktu Obyektifitas informasi yang disajikan Tingkat keyakinan penyajian Ringkas, sederhana namun jelas dan lengkap

43 Format BAB I : Simpulan dan Rekomendasi BAB II : Umum
1.  Dasar Penugasan Audit 2.  Sasaran dan Ruang Lingkup Audit 3.  Data Obyek/Kegiatan Yang Diaudit BAB III  : Uraian Hasil Audit Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan Yang Diaudit Materi Temuan Jenis Penyimpangan Fakta-fakta dan Proses Kejadian Penyebab dan Dampak Penyimpangan Pihak Yang Diduga Terkait Bukti Yang Diperoleh 3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut 4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik (untuk kasus yang berindikasi TPK dan Perdata) 5. Lampiran


Download ppt "Workshop Fraud Auditing Hari Ke-2"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google