Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengantar Adaptasi (Presentasi 1)
Dadang Hilman, MA Kementerian Negara LH
2
Kerangka Presentasi Pendahuluan: Kondisi/ kendala
Dampak pemanasan global dan perubahan iklim Konsep Adaptasi; Definisi Adaptasi; Tujuan Kondisi/ kendala Modal/ upaya yg telah dilakukan Tantangan/ yg perlu dilakukan
3
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri) 0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C Pangan Menurunnya hasil panen di banyak daerah, khususnya di negara berkembang Kemungkinan peningkatan panen di beberapa daerah yang tinggi Jatuhnya hasil panen di banyak negara maju Air Penurunan ketersediaan air di banyak daerah, termasuk Mediterania & Afrika bagian Selatan Pegunungan es kecil mulai menghilang - persediaan air menipis di beberapa daerah Meningkatnya muka air laut mengancam kota besar Ekosistem Meningkatnya kepunahan jumlah spesies Kerusakan terumbu karang Kondisi Cuaca yang Ekstrim Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas Resiko dari perubahan besar yang bersifat mendadak Meningkatnya resiko dampak balik yang berbahaya dan mendadak, perubahan skala besar pada sistem iklim 3
4
Cause of Climate Hazards
Climate hazards in Indonesia normally associated with: The El Nino and Southern Oscillation (ENSO) The location and movement of the tropical cyclones in the eastern south Indian Ocean (January to April) and the eastern Pacific Ocean (May to December) Source: INDONESIA COUNTRY REPORT: CLIMATE VARIABILITY AND CLIMATE CHANGES, AND THEIR IMPLICATION
5
Global Mean Temperature Anomalies
El Niño events have become more frequent as the global temperature anomalies associated with each El Niño continue to increase. This means that the extreme regional weather and climate anomalies associated with El Niño are being exacerbated by increasingly higher temperatures Source: NCDC/NOAA
6
Number of Climate Related Hazards
In the period , about 530 floods were reported and occurred almost in all provinces of Indonesia (Source: Ministry of Public Works (2007) Source: Sivakumar, 2005
7
Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Di Indonesia, dalam perioda saja, terjadi kejadian bencana. Sekitar 53,3% adalah bencana terkait dengan hidro-meteorologi (Bappenas dan Bakornas PB, 2006). Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, dalam dua tahun saja (2005 – 2007) Indonesia telah kehilangan 24 pulau kecil di Nusantara: tiga pulau di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tiga pulau di Sumatera utara, tiga di Papua, lima di Kepulauan Riau, dua di Sumatera Barat, satu di Sulawesi Selatan, dan tujuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.
8
Situation Analysis Globally, number of climate related disaster increased consistently Compare to 1950s, number of killed people due climate hazards increase by about 50% per decade (Kreimer and Munasinghe,1991) Economic loss also increased by about 14 times compared to 1950s, i.e billion USD (World Disaster Report, 2001) It is estimated that in 2050, if no adaptation capacity is developed from now, globally number of killed people due to climate hazards may reach 100,000 people/year and economic loss increased to 300 billion USD per year (SEI, IUCN, IISD, 2001)
9
Impact of El-Nino 1997 in Indonesia
Source: Irawan (2002) Significantly reduce: Water level in Dams Electricity generation Agriculture production Significantly increase Forest fires Coral reef bleaching Human health cases
11
ECONOMIC LOSS DUE TO FIRE IN El Nino 1997
662 million USD UNDP (1998) 662 million USD WWF/EEPSEA (1998)
12
Likely change of rainfall pattern in Jawa and Bali
Future climate Onset of rainy season is likely to delay (Naylor et al, 2006) rainfall Current climate Length of growing season shorten Aug Dec May Source: Based on work of Naylor et al (2007)
13
Global Greenhouse Gas Emissions
USA – largest emitter (~ 25% of global, 4% of population) Public awareness rising Presidential elections are upcoming China – equals (or has already overtaken?) USA Massive growth, increasing problems associated Increasing pressure from Annex 1 countries to set targets EU Public awareness very high Many countries may not meet their Kyoto targets Indonesia Among the largest emitters because of forest and peatland degradation In general, developing countries emit the least but are most vulnerable to the impacts of CC Slide ini diadopsi dan diterjemahkan dari Presentasi Dr. Alex Heiken – UNDP yg disampaikan pada acara South-South Cooperation on DRR – CCA di Hotel Gren Melia – Jakarta, Okt 2008
14
Konsep Adaptasi Adaptasi adalah isu (global) baru (baik negara maju / negara berkembang) Isu nasional: pembangunan ekonomi/ pembangunan berkelanjutan Isu global/internasional: Butuh keterlibatan masyarakat international, khususnya patner negara industri maju membantu hal teknis, pengetahuan, teknologi dan pendanaan
15
Strategi Pertama Memahami isu PI dan dampaknya dan bagaimana mengatasinya: Termasuk bagaimana menyediakan informasi yg efektif bagi para pemangku kepentingan; Mengintegrasikan isu PI kedalam kebijakan/program sektor-sektor terkait (pengarusutamaan)
16
Perubahan Iklim dan Pembangunan
Manusia & Sistem Alam Sistem Iklim Pertanian, SDAir, kehutanan Sistem Ekologis dan kehati Kesehatan manusia Dampak PI Kenaikan Suhu Kenaikan Muka Laut Perubahan CH Interaksi Dampak LH Tekanan non-PI Efek Rumah Kaca Meningkat Pencemaran Udara Figure 5 shows how these these changes will ultimately have environmental impacts on socio-economic development paths. Konsentrasi Atmosfer Pola Pembangunan Sosio-Ekonomi CO2 Metana Nitrous oxide Aerosol Penggerak utama: pertumbuhan ekon, teknologi, populasi, struktur pemerintahan, energi dan perubahan lahan Emisi Antropogenik
17
Tambahan/ pengembangan Aktivitias: climate proof activities
Konsep Adaptasi Tambahan/ pengembangan Aktivitias: climate proof activities contoh: TAMBAHAN ketinggian tanggul Kajian VA BAU (seperti biasanya): Rencana Tata Ruang Kebijakan peratuaran Program/ aktivitas BAU (seperti biasanya): Rencana Tata Ruang Kebijakan peratuaran Program/ aktivitas
18
Perbandingan BAU – Adaptasi (contoh pada Tata Ruang)
BAU – Business as Usual Adaptasi – ‘additional activities’ Sektor pertanian: ingin agar sebagian wilayah dijadikan lahan pertanian; Sektor kehutanan: ingin agar wilayahnya tdk lagi dikonvensi menjadi peruntukan lainnya (hanya untuk proteksi/konservasi); Sektor pemukiman: ingin sebagian wilayahnya dijadikan areal pemukiman Sektor ekonomi: ingin dijadikan areal bisnis; dll Identifikasi permasalahan yg ada (tumpang tindih kepentingan pada wilayah ruang yg sama); Kaji ulang tata ruang wilayah tsb dg mempertimbangkan perubahan iklim dan dampaknya (via kajian kerentanan dan adaptasi); Menyiapkan Saran solusi kpd pengambil kebijkan
19
Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
Pembangunan nasional dengan agenda adaptasi terhadap dampak perubahan iklim memiliki tujuan untuk menciptakan sistem pembangunan yang tahan (resilience) terhadap goncangan variabilitas iklim saat ini (anomali iklim) dan antisipasi dampak perubahan iklim di masa depan 19
20
Agenda Adaptasi (segera)
Program pengurangan resiko bencana terkait iklim Peningkatan Kesadaran dan Penyebarluasan informasi perubahan iklim Peningkatan kapasitas pengkajian ilmiah tentang perubahan iklim dan dampaknya Peninjauan kembali kebijakan-kebijakan inti yang secara langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh perubahan iklim mengintegrasikan perubahan iklim dengan pengarus-utamaan adaptasi perubahan iklim kedalam perencanaan, perancangan infrastruktur, pengelolaan konflik dan pembagian kawasan air tanah untuk institusi pengelolaan air
21
Agenda Adaptasi (segera)
Pengarus-utamaan adaptasi perubahan iklim kedalam kebijakan dan program di berbagai sektor (dengan fokus pada penanggulangan bencana, pengelolaan sumberdaya air, pertanian, kesehatan dan industri); Pengembangan isu perubahan iklim dalam kurikulum sekolah menengah dan perguruan tinggi; Pengembangan sistem pengataman cuaca, iklim dan hidrologi khususnya di luar Jawa dan peningkatan kapasitas BMG dalam membuat ramalan cuaca dan iklim yang lebih akurat mencakup seluruh Indonesia.
22
Agenda Adaptasi (menengah-panjang)
Pengembangan sistem infrastruktur dan tata-ruang serta sektor-sektor yang tahan dan tanggap terhadap goncangan dan perubahan iklim, dan pengembangan serta penataan kembali tata ruang wilayah.
23
Hasil Kajian Mayoritas wilayah Indonesia diperkirakan rentan thd dampak PI Penting untuk dipahami setiap wilayah: Aktivitas apa saja yg akan terkena; dimana; Seberapa rentan; Shg, kajian kerentanan dan adaptasi perlu dilakukan sedini mungkin Beberapa tingkat kedalaman kajian: Rapid assessment: berdasarkan kajian saat ini (tanpa pemodelan iklim); Tingkat sedang: mengikuti metodologi standar, namun disederhanakan dan disesuaikan dg kondisi; Comprehensive assessment: berdasarkan hasil penelitian jangka panjang dan komprehensif (mahal; di negara maju)
24
Tantangan/ yg perlu dilakukan
Perbaikan kemampuan prediksi cuaca dan iklim dan penetapan mekanisme aliran informasi (u/ mengurangi resiko iklim, khususnya pada kelompok masyarakat rentan: petani; nelayan)
25
Tantangan/ yg perlu dilakukan
Melanjutkan upaya peningkatan kesadaran masyarakat Pembangunan Pusat Data Perubahan Iklim: Inventarisasi GRK (tmsk QA/QC) Clearing house/ web-site portal Pelatihan: untuk para pejabat perencanaan masings instansi Koordinasi pengintegrasian isu PI kedalam kebijakan sektor (dg Bappenas, DepKeu) Revitalisasi seluruh kebijakan sektor yang terkait erat isu PI
26
Tantangan/ yg perlu dilakukan
Pemutakhiran Dok RAN-PI (berdasarkan kajian ilmiah terkini); Perbaikan penyediaan data Penelitian terkait perubahan iklim: Perbaikan upaya inventarisasi GRK (faktor emisi lokal); Dampak sosek masyarakat Pengembangan Metoda dan Perangkat
27
Terima Kasih climate@menlh.go.id Phone: (021) 851 7164
Fax: (021) 27 27
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.