Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Lie Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERKUMPULAN P3A MITRA CAI TANGGAP BENCANA ALAM
Oleh : Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas PSDA & P Kab. Cianjur : Seksi Bina Kelembagaan dan Pemeliharaan SDA
2
PENDAHULUAN Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur.Namun, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan Secara geografi s Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia.
3
Maksud dan Tujuan Meningkatkan kemampuan P3A dalam kewaspadaan menghadapi bencana alam khususnya bencana geologi Meningkatkan partisipasi P3A dalam tanggap bencana geologi
4
Pengertian Bencana Menurut UU No. 24 tahun 2007 Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang di picu oleh suatu kejadian
5
Tanggap Bencana Geologi
WASPADA GEMPA BUMI WASPADA BANJIR WASPADA KEKERINGAN WASPADA TANAH LONGSOR
6
WASPADA GEMPA BUMI Gempa Bumi adalah getaran di tanah yang disebabkan oleh pergerakan permukaan bumi.Gempa Bumi yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar bagi gedung, jembatan dan bangunan lain, termasuk juga korban nyawa TANDA-TANDA TERJADINYA GEMPA Di Dalam Bangunan :Semua benda yang tergantung bergoyang dan berjatuhan, misalnya : lampu gantung, pigura, jam dinding, lukisan dan lai-lain. Semua benda yang berdiri atau terletak diatas meja bergeser dan berjatuhan, misalnya : TV, radio, jam, alat makan, kompor dll. Di Luar Bangunan :Pohon, tiang listrik dan lampu jalan, jembatan serta gedung bergetar, bahkan jika terjadi getaran sangat kuat akan mengakibatkan tumbang dan roboh. Retakan/rekahan akan terlihat jelas pada permukaan tanah, dinding bangunan, dan jembatan.
7
WASPADA GEMPA BUMI (2) SAAT TERJADI GEMPA Bila Berada Di Dalam Bangunan Bila memungkinkan, segera cari jalan keluar yang aman Bersembunyi dibawah meja, untuk menghindari reruntuhan Hindari berada di dekat lemari, lemari es dan benda- benda yang mungkin bisa rubuh Jangan berlari keluar dengan tergesa-gesa/panic Bila Berada Di Luar Bangunan Hindari bangunan tinggi, jembatan, tiang listrik, papan reklame Jangan mendekati pohon-pohon yang tinggi Cari tempat terbuka, atau tanah lapang
8
WASPADA GEMPA BUMI (3) SETELAH TERJADI GEMPA
Jangan segera masuk ke bangunan setelah terjadi gempa, karena kemungkinan akan terjadi gempa susulan Segera berikan pertolongan pertama terhadap korban gempa Cari informasi lebih lanjut dari pihak yang berwenang tentang gempa yang terjadi Gempa Bumi Dapat Diikuti Tsunami Apabila : Getaran dirasakan sangat kuat. Menimbulkan kerusakan hebat. Air laut surut secara drastic dan selang beberapa menit muncul suara gemuruh dari arah laut.
9
WASPADA BANJIR (1) Banjir adalah Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai dan menyebabkan genangan pada laha rendah disisi sungai. Aliran tersebut mengalir dan melimpasi tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air. Penyebab Banjir Curah hujan tinggi Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut. Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran airkeluar sempit Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bagunan din pinggir sungai Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai
10
WASPADA BANJIR (2) Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk disebrangi Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir
11
WASPADA BANJIR (3) Mengurangi Dampak Banjir :
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan. Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir Tidak membuang sampah kedalam sungai. Mengadakan program pengerukan sungai. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas dibagian rawan banjir Cegah Banjir : Menjaga kebersihan lingkungan Tanam pohon di sepanjang aliran sungai Bersihkan saluran air secara berkala
12
WASPADA KEKERINGAN (1) Rusaknya lingkungan di daerah tangkapan air.
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian kegiatan ekonomi dan lingkungan Penyebab Kekeringan Rusaknya lingkungan di daerah tangkapan air. Pesatnya pembangunan fisik serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam penggunaan air. Minimnya usaha masyarakat dalam upaya menjaga dan melestarikan sumber daya air
13
WASPADA KEKERINGAN (2) Pencegahan kekeringan
Memanfaatkan sumber air yang ada secara lebih efisien dan efektif. Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang masih tersedia sebagai air baku untuk air bersih Menanam pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada setiap jengkal lahan yang ada di lingkungan tinggal kita. Membuat waduk(embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik. Kampanye hemat air, gerakan hemat air, perlindungan sumber air Perlindungan sumber-sumber air pengembangannya
14
WASPADA TANAH LONGSOR (1)
Longsoran adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan ataupun campuran keduanya , menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Situasi saat longsor : Bencana tanah longsor pada umumnya terjadi secara mendadak pada saat atau setelah terjadi hujan. Kejadian longsor pada umumnya terjadi dengan diikuti suara gemuruh, disertai gerakan massa tanah dan/ atau batuan yang meluncur sangat cepat kebawah bukit menyapu apa yang dilewati.
15
WASPADA TANAH LONGSOR (2)
Apa yang dilakukan saat kejadian Kebanyakan penduduk di bawah lereng tidak mempunyai kesempatan untuk menghindar pada saat massa tanah sudah mulai meluncur ke bawah Evakuasi penduduk jika tebing telah menunjukkan gejala akan longsor Apa yang dilakukan setelah kejadian Lakukan evakuasi korban yang tertimbun secara hati-hati, karena penggalian pada timbunan dapat memicu terjadinya longsoran baru. Lakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah bahaya ke tempat penampungan yang aman. Cari sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk daerah penampungan yang aman. Segera hubungi pihak terkait seperti Kepala Desa/Lurah atau Camat sehingga kejadian bencana dapat ditangani dengan segera secara terkoordinasi.
16
WASPADA TANAH LONGSOR (3)
Tindakan pencegahan : Kenali daerah tempat tinggal kita sehingga jika terdapat ciri-ciri daerah rawan longsor kita dapat menghindar. Perbaiki tata air dan tata guna lahan daerah lereng. Tanami daerah lereng dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam (akar tunggang) Tutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing dengan material lempung untuk mencegah air masuk kedalam tanah Selalu waspada pada saat musim hujan terutama pada saat curah hujan yang tinggi dalam waktu lama. Waspada terhadap mata air/rembesan dan kejadian longsor skala kecil di sepanjang lereng. Waspada terhadap tumpukan tanah gembur dan lolos air(lempung, lempung pasiran, dan pasir Waspada bila ada retakan lengkungan pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan pada saat/setelah turun hujan
17
WASPADA TANAH LONGSOR (4)
Jangan dilakukan : Mendirikan bangunan diatas lereng rawan longsor Mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada rawan longsor Melakukan penggalian di sekitar kaki lereng yang rawan longsor Menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng yang rawan longsor Tinggal dibawah lereng rawan longsor Yang harus dilakukan: Melapor ke aparat desa atau kelurahan setempat Tutup retakan tanah dengan lempung atau material kedap air lainnya Hindari air meresap ke dalam lereng dan atur drainase lereng Buat parit pengatur air hujan yang menjauhi lereng Tancapkan bambu-bambu yang dilubangi kedua ujungnya kedalam lereng Apabila rembesan/ aliran air bercampur lumpur muncul semakin deras pada lereng, segera tinggalkan lereng.
18
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Sumber : BNPB
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.