Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd"— Transcript presentasi:

1 Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Oleh : Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd

2 PENELITIAN INTERAKTIF
Ethnografi Phenomenology Case Study Grounded Theory Critical Study

3 ETHNOGRAFI Suatu ethnografi merupakan deskripsi dan interpretasi tentang suatu kelompok budaya atau social, dan berfokus pada pola kegiatan yang terstruktur, bahasa, ritual dan cara hidup. Sebagai suatu proses, ethnografi biasanya mencakup penelitian lapangan dan melakukan observasi dan wawancara dengan partisipasi tertentu. Hasil yang diperoleh dari ethnografi biasanya berupa deskripsi yang komprehensif serta interprestasi yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

4 ETHNOGRAFI (2) Para ahli antropologi biasanya menggunakan participant observasi dalam studu ethnografi tentang budaya, Sementara para peneliti dalam bidang pendidikan menggunakan teknik yang sama untuk menghasilkan micro-ethnografi (Ericson, dalam Scumacher 2010). Micro-ethnografi adalah studi participant observation dalam bidang pendidikan.

5 PHENOMENOLOGY Phenomenologi adalah gabungan antara ilmu filsafat dengan metode inquiry. Studi fenomenologi menggambarkan arti kehidupan yang terjadi. Peneliti mengumpulkan data tentang bagaimana individu mengantisipasi dan menyikapi pengalaman atau situasi tertentu. Tujuan phenomenologi adalah mentransformasikan pengalaman hidup menjadi deskripsi yang menyajikan efek tertentu dengan arti tertentu pula

6 CASE STUDY Case study mencoba untuk menguji sesuatu sistem atau suatu kasus/kejadian dalam jangka waktu tertentu secara detail, dan menggunakan berbagai ragam sumber data yang ditemukan dalamseting tertentu. Kasus yang diteliti biasanya berupa program, suatu kejadian, suatu aktifitas, danlain sebagainya. Penelitian ini mengungkapkan deskripsi secara rinci tentang suatu kasus, analisis serta interprestasi penelitian.

7 GROUNDED THEORY Istilah grounded theory seringkali digunakan dalam bentuk non spesifikasi dalam berbagai pendekatan dan diharapkan dapat membentuk teori yang akan menjadi titik awal dan dijadikan data. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan mengadakan studi lapangan.

8 GROUNDED THEORY (2) Data terus dikumpulkan sampai kategori informasi dinyatakan cukup memadai. Pada saat itulah peneliti harus mamilih fenomena serta mengembangkan “story line” dan menyiapkan matriks tertentu yang sesuai dengan kondisi sosial dan histories serta konsekuensi yang mempengaruhi fenomena.

9 CRITICAL STUDY Penelitian ini diawali dengan critical theory, feminist theory, race theory dan post modem perspektif yang menyatakan bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Para peneliti memberikan sudut pandang sosial sebagai hal yang terstruktur dari segi kelas dan status, serta ras, etnik, jenis kelamin dan orientasi seksual. Critical study diawali dengan suatu komitmen untuk mengekspos manipulasi sosial dan mengubah struktur sosial yang ada.

10 PENELITIAN NON INTERAKTIF
Penelitian kualitatif non-interaktif seringkali dikenal dengan istilah “ analycal research”, berkaitan dengan penelitian tentang konsep histories atau analisis suatu dokumen. Peneliti akan mengidentifikasi, meneliti dan membuat analisis tentang data agar menghasilkan pemahaman tentang konsep.

11 PENELITIAN NON INTERAKTIF (2)
Beberapa contoh analycal research adalah analisis konsep dan analisis histories. Analisis konsep adalah penelitian dalam bidang pendidikan, seperti misalnya : cooperative learning, abbility grouping, atau leadership untuk menggambarkan makna lain serta penggunaan konsep yang tepat. Analisis historis mencakup pengumpulan data yang sistematis serta kritik tentang suatu dokumen yang menggambarkan peristiwa yang terjadi di masa lampau.

12 MASALAH Setiap keadaan (kesulitan, tantangan, hambatan, kebutuhan, dan sebagainya) yang menggerakan manusia untuk berusaha melakukan pemecahannya.  Sumber masalah: Teori Lapangan Pengalaman sendiri Studi literatur

13 PROPOSAL TESIS Judul Latar Belakang Masalah
Identifikasi dan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional Landasan Teoritis Hipotesis

14 I. Metode dan Disain Penelitian J. Populasi dan Sampel K
I. Metode dan Disain Penelitian J. Populasi dan Sampel K. Instrumen Penelitian L. Prosedur Penelitian M. Prosedur Pengolahan Data N. Jadwal Penelitian O. Daftar Pustaka

15 ATURAN PENGETIKAN Kertas Kuarto atau, A4 80 atau 70 gram 2 spasi
Huruf Times New Roman, Arial, Calibri, ukuran 10-12 Margin: Kiri 4 cm Atas 4 cm Kanan 3 cm Bawah 3 cm

16 ATURAN PENGETIKAN 2 2. Sub judul hanya huruf pertamanya
1. Judul Bab Kapital Semua 2. Sub judul hanya huruf pertamanya yang besar, kecuali kata sambung tetapi ditebalkan Halaman yang ada judul bab nya ditulis di tengah-tengah bawah, yang lainnnya di kanan atas. 1 tab = 7 ketukan

17 JUDUL TESIS Hendaknya mencerminkan Permasalahan (ada variabel terikat, subjek penelitian) Hendaknya memuat tindakan sebagai upaya pemecahan (variabel bebas) Singkat (kurang lebih 20 kata) Jelas, sederhana, mudah dipahami Metode yang diunggulkan ditulis lebih dulu 17

18 A. JUDUL PENELITIAN Judul harus singkat, jelas, dan dirumuskan dalam frasa yang menarik perhatian pembaca Memuat doing math atau kemampuan matematis dan aspek afektif yang esensial untuk peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu Beberapa contoh doing math atau kemampuan matematis yang dapat dikembangkan: pemahaman, komunikasi, dan koneksi matematis tingkat tinggi; penalaran, pemecahan masalah, represen-tasi, berpikir kritis dan kreatif matematis 18 18

19 4. Beberapa aspek afektif yg dapat diteliti: disposisi matematis, konsep diri (self concept), kemampuan diri (self efficacy), kemandirian belajar (SRL/ self regulated learning), kebiasaan berfikir (habit of mind), disposisi berfikir kritis dan kreatif. 5. Memuat perlakuan yang jelas (bentuk eksperimen) atau metode pengumpulan dan analisis data yang jelas (non eksperimen) 19 19

20 Beberapa perlakuan yang dapat dilaksa-nakan: PBM, pembelajaran kontekstual; berbagai pendekatan: induktif-deduktif, langsung-tak langsung, metakognitif, inkuiri, diskursif, penemuan; pembelajaran dg menggunakan ICT antara lain: software Cabri, software Cinderella, software Autograph; IMPROVE; berbagai strategi belajar kooperatif; dll. Memuat siapa subyek sampelnya. Pada judul tidak dituliskan tempat penelitian secara eksplisit 20 20

21 Memuat istilah perbandingan.
Contoh judul: Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara Siswa yang Belajar dengan Kooperatif tipe STAD dan yang Belajar dengan Kooperatif tipe JIGSAW Analisis: Judul tidak singkat, ada kata yang diulang yaitu: “belajar dengan kooperatif tipe”. Memuat istilah perbandingan. Pada hakekatnya setiap penelitian berdisain eksperimen sudah memuat kegiatan membandingkan. 21 21

22 Tahapan penelitian kualitatif
12. Menulis Laporan Penelitian Kualitatif 11. Temuan Budaya 10. Melakukan analisis tema 9. Melakukan analisis komponensial 8. Melakukan observasi terseleksi 7. Melaksanakan analisis taksonomi 6. Melakukan observasi terfokus 5. Melakukan analisis domain 4. Melakukan observasi deskriptif 3. Mencatat hasil observasi dan wawancara 2. Melaksanakan observasi partisipan 1. Memilih situasi sosial (Place, Actor, Activity Tahapan penelitian kualitatif

23 Analisis Data Kualitatif
Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Bodan & Biklen, 1982) Proses analilis data kualitatif (Seiddel, 1998) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, membuat indeks Berfikir, dengan jalan membuat kategorri data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan, membuat temuan-temuan umum

24 Proses analilis data kualitatif (Janice McDrury))
Mempelajari data, menandai kata-kata dan gagasan yang ada Berupaya menemukan tema yang berasal dari data Menuliskan model yang ditemukan Koding yang telah dilakukan Proses analilis data kualitatif (Janice McDrury)) Mempelajari data, menandai kata-kata dan gagasan yang ada Berupaya menemukan tema yang berasal dari data Menuliskan model yang ditemukan Koding yang telah dilakukan

25 MODUS ANALISIS DATA Hermeneutik Semiotik Narasi dan Metafora
Pemaknaan suatu analog teks, sehingga membuat sesuatu sesuatu objek studi Dialektika antara pemahaman teks menyeluruh dan interpretasi bagian-bagiannya. Interpretasi adalah kerangka berpikir yang memperjelas pengertian tersembunyi menjadi sesuatu makna yang jelas Semiotik Makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Analisis Konten : teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang reflikabel dan valid dari data pada konteksnya Analisis Pembicaraan Analisis Wacana Narasi dan Metafora Narasi : dongeng , ceritra, tayangan fakta, yang diceriterakan pada orang pertama Metafora : Aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada sesuatu objek atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.

26 Analisis data kualitatif
Analisis domain (Domain analysis). Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek/penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian. Analisis taksonomi (Taxonomic Analysis) domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi terfokus. Analisis Komponensial (Componential analysis). Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan (contras question) Analisis Tema Kultural (discovering cultural theme). Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema/judul penelitian (Spradley, 1980)

27 SILOGISME –PIRAMIDA DUDUK
Fakta/Data/Informasi Teori/Dalil/Hukum Kesimpulan Bebek milik tetangga yang diberi nama pimpin bisa terbang, bebek milik warung pak akhmad kemarin terbang sebelum disembelih. Semua yang bisa terbang adalah rumpun keluarga burung. Pinpin adalah keluarga burung Fakta : Bebek nama pimpin bisa terbang, Bebek milik pak Akhmad bisa terbang Teori Semua yang bisa terbang adalah keluarga burung Kesimpulan : Pimpin Bisa Terbang

28 Gambar: Model Langkah Analisis Induktif
MEMULAI BERAKHIR VI Membangun atau menjelaskan teori V Menarik kesimpulan- kesimpulan umum IV Menjelaskan hubungan- hubungan kategorisasi I Melakukan pengamatan dan re-check terhadap data II Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh III Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi Gambar: Model Langkah Analisis Induktif

29 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

30 Skala Likert Skala Guttman Rating Scale Semantic Deferential
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan Sosial antara lain adalah: Skala Likert Skala Guttman Rating Scale Semantic Deferential

31 1. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian

32 Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Sangat positif Positif Negatif Sangat negatif Sangat baik Baik Tidak baik Sangat tidak baik

33 a. Contoh Bentuk Checklist:
No. Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1. Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di perusahaan anda. 2. ……………..

34 b. Contoh bentuk pilihan ganda
Prosedur kerja yang baru ini akan segera diterapkan di lembaga anda? Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu/nertal Setuju Sangat setuju

35 2. Skala Guttman Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ”ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain.

36 Contoh Skala Guttman Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di perusahaan ini? a. Setuju b. Tidak setuju 2. Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda? a. Tidak pernah b. pernah

37 3. Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagaian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

38 Contoh Semantic Differensial
Beri nilai gaya kepemimpinan Manager anda Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat Tepat Janji Lupa Janji Bersaudara Memusuhi Memberi Pujian Mencela Mempercayai Mendominasi 4 3 1 5 3

39 4. Rating Scale Dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif

40 Contoh rating Scale Seberapa baik ruang kerja yang ada di Perusahaan A? Berilah jawaban denga angka: 4. Bila tata ruang itu sangat baik 3. Bila tata ruang itu cukup baik 2. Bila tata ruang itu kurang baik 1. Bila tata ruang itu sangat tidak baik

41 Pertanyaan tentang tata ruang kantor
Jawaban dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya No. item Pertanyaan tentang tata ruang kantor Interval jawaban 1. Penataan meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1 2. Pencahayaan alam tiap ruangan 3. Pencahayaan buatan/listrik tiap ruang sesuai dengan kebutuhan 4. Pantulan cahaya yang dapat mengganggu pegawai 5. Sirkulasi udara setiap ruangan 6. Keserasian warna alat-alat kantor, perabot dengan ruangan 7. Penempatan lemari arsip 8. Penempatan ruangan pimpinan 9. Meningkatkan keakraban sesama pegawai 10. Kebersihan ruangan

42 1. Instument untuk menjaring data nominal
Contoh: Berapakah jumlah pegawai di tempat anda bekerja……..pegawai Berapakah orang yang dapat berbahasa Belanda………orang Berapakah orang yang memimpin yang anda sukai………. Berapakah jumlah komputer yang dapat digunakan di lembaga Anda…………komputer Dari mana Anda mengetahui tata kerja baru………..

43 2. Instrumen untuk menjaring data ordinal
Contoh: Berilah rangking sepuluh pegawai di bidang pelayanan rumah sakit sebagai berikut: TABEL RANGKING TERHADAP SEPULUH PEGAWAI DI BIDANG PELAYANAN RUMAH SAKIT Nama Pegawai Rangking Nomor A ……………………… B C D E F G I J

44 B. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian

45 Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja lembaga terhadap produktivitas kerja pegawai”. Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat, yaitu: Instrumen untuk mengukur kepemimpinan Instrumen untuk mengukur iklim kerja Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai

46 Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI Judul tersebut terdiri dari dua variabel independen dan satu dependen. Masing-masing instrumennya adalah: Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan Instrumen untuk mengukur variabel iklim kerja kepemimpinan

47 KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGUKUR GAYA KEPEMIMPINAN, SITUASI KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KERJA ORGANISASI Variabel Penelitian Indikator No. Item Instrumen Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan direktif Kepemimpinan supportive Kepemimpinan partisifatif 1, 4, 7, 10, 13, 16 2, 5, 8, 11, 14, 17 3, 6, 9, 12, 15, 18 Situasi Kepemimpinan Hubungan pemimpin dengan anggota Tugas-tugas Power position 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17, 18 Iklim Kerja Organisasi Otonomi dan fleksibilitas Menaruh kepercayaan dan terbuka Simpatik dan memberi dukungan Jujur dan menghargai Kejelasan tujuan Pekerjaan yang resiko Pertumbuhan kepribadian 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 11, 12 12, 13

48 Mohon dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan hasil pengamatan Bapak/Ibu/sdr.
1. Apakah pemimpin Anda menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan kelompok? a. Tidak pernah b. Jarang sekali c. Sering d. Selalu 2. Apakah pemimpin Anda menunjukan hal-hal yang dapat menarik minat kerja pegawai? a. Selalu b. Sering c. Jarang sekali d. Tidak pernah 3. Apakah pemimpin Anda mengajak anggota kelompok bersama-sama merumuskan tujuan? 4. Apakah pemimpin Anda memberitahukan kepada pada pegawai tentang apa yang harus dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan?

49 5. Apakah pemimpin Anda berupaya mengembangkan suasana bersahabat?
a. Tidak pernah b. Jarang sekali c. Sering d. Selalu 6. Apakah pemimpin Anda bekerja sama dengan anggota kelompok untuk menyusun tugas masing-masing? a. Selalu b. Sering c. Jarang sekali d. Tidak Pernah 7. Apakah pemimpin Anda menetapkan hubungan kerja yang jelas antara satu orang dengan orang lain? c. Jarang Sekali 8. Apakah pemimpin Anda lebih memperhatikan kerja kelompok dari pada komptetisi individual?

50 9. Apakah pemimpin Anda memberi kesempatan kepada para pegawai untuk mendiskusikan masalah-masalah dengan pimpinan? a. Tidak pernah b. Jarang Sekali c. Sering d. Selalu 10. Apakah pemimpin Anda memberikan perhatian pada kelompok yang tidak sukses dalam kerja?

51 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau dalam objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul memberikan data berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yng seharusnya diukur

52 Validitas internal dan eksternal
Validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Jadi kriterianya ada di dalam instrumen itu. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Kalau validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, maka validitas eksternal instrumen dikembangkan dari fakta empiris. Misal akan mengukur kinerja (performance) sekelompok pegawai, maka tolak ukur (kriteria) yang digunakan didasarkan pada tolak ukur yang telah ditetapkan di kepegawaian itu. Sedangkan validitas internal dikembangkan dari teori-teori tentang kinerja. Untuk itu menyusun instrumen yang baik harus memperhatikan teori dan fakta di lapangan

53 Penelitian yang mempunyai validitas internal, bila data yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Instrumen tentang kepemimpinan akan menghasilkan data kepemimpinan, bukan motivasi. Penelitian yang mempunyai validitas eksternal bila, hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain, atau hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan. Validitas internal intstrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas asli). Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct). Sutrisno hadi (1986) menyamakan construct validity sama dengan logical validity atau validity by definition. Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Misalnya akan mengukur efektivitas organisasi, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu apa itu efektivitas organisasi

54 Skema Tentang Instrumen dan Cara-cara Pengujian Validitas dan Reliabilitas

55


Download ppt "Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google