Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSonny Irawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERANAN STAKEHOLDERS, KREDITOR, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PENGANTAR GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2
PENGERTIAN Stakeholder : merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan adalah perorangan atau entitas yang mempunyai kepentingan terhadap kinerja ekonomi perusahaan antara lain pemilik, manajer, karyawan, pelanggan, kreditor, atau pemerintah. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, kepentingan terhadap perusahaan.
4
JENIS STAKEHOLDER Menurut tingkat kepentingannya dibedakan;
Stakeholder primer adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan dan menanggung resiko. Contohnya adalah pemegang saham, investor, konsumen, pemasok, karyawan, juga pemerintah dan komunitas lokal. Stakeholder sekunder adalah pihak yang mem-pengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan per-usahaan dan tidak begitu penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu (LSM, SP)
5
TEORI STAKEHOLDER Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. Teori stakeholder adalah kumpulan konsep yang berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. Cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memanage stakeholdernya tergantung pada strategi yang diadopsi perusahaan
6
STRATEGI PENGELOLAAN STAKEHOLDER
Terdapat dua macam strategi pengelolaan stakeholder, yaitu; Strategi aktif, apabila perusahaan berusaha mempengaruhi hubungan organisasinya dengan stakeholder yang dipandang berpengaruh/penting. Strategi pasif, jika perusahaan cenderung tidak terus menerus memonitor aktivitas stakeholder dan secara sengaja tidak mencari strategi optimal untuk menarik perhatian stakeholder
7
KELOMPOK PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Kelompok penyedia modal bagi perusahaan. Pada kelompok ini pihak pi-hak yang terkait adalah merupakan penyandang dana utama bagi perusahaan baik pada awal pendiriannya maupun untuk kepentingan keberlangsungan perusahaan. Misalnya Bank, kreditur dana jangka panjang. Kelompok Pengguna jasa atau produk. Pihak-pihak pada kelompok ini termasuk pelanggan yang membeli produk perusahaan, demikian halnya dengan pemasok yang mempunyai hubungan dengan perusahaan. Pemasok merupakan pihak yang mempunyai kepentingan dengan keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan, dimana perusahaan menjadi penggan mereka. Pemerintah. Pihak ini mempunyai kepentingan dengan pembebanan pajak bagi perusahaan atas hasil usaha yang telah diraihnya dalam kurun waktu tertentu. Kelompok internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pegawai atau karyawan perusahaan, para manajer yang mempunyai otorisasi dalam mengelola perusahaan dan yang terakhir adalah pemilik perusahaan. Pemilik mempunyai kepentingan terhadapa perkembangan perusahaaan.
8
Perkembangan teori stakeholder
Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk pendekatan perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam pendekatan stakehoder menurut Budimanta dkk, 2008 yaitu; old-corporate relation dan new-corporate relation.
9
Perkembangan Teori Stakeholder Old Corporate Relation Approach
Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaan aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi tersebut. Hubungan antara bagian tanpa koordinai. Bagian produksi hanya berkutat bagaimana memproduksi barang sesuai dengan target, dan bagian pemasaran hanya bekerja berkaitan dg konsumenya tanpa mengadakan koordinasi satu dengan yang lainya. Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan satu arah. Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama.
10
Perkembangan Teori Stakeholder New corporate relation approach
Pendekatan New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya. Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan Hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan. Perusahaan tidak lagi menempatkan dirinya diposisis paling atas sehingga perusahaa mengeksklusifkan dirinya dari para stakeholder . Arah dan tujuan pola hubungan selain untuk menghimpun keuntungan juga berusaha untuk bersama-sama membangun kualitas kehidupan external stakholders
11
Triple Bottom Line Perkembangan teori stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigma Triple Bottom Line (TBL) TBL adalah Konsep pengukuran kinerja perusahaan secara “holistik” dengan memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus yaitu: economic, environmental, social (EES) Ekonomic, berupa perolehan profit, Environmental berupa pelestarian lingkungan, dan Sosial berupa kepedulian sosial Jelasnya, perusahaan tak hanya menjadi “economic animal”, tapi juga entitas yang “socially and environmetally responsible.”
12
Pergeseran Paradigma Pengelolaan Bisnis
Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan bisnis dari “shareholders-focused” ke “stakeholders-focused”. Dari fokus perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin signifikan sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari lingkungan. Ide TBL sekaligus mencoba menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan pada titik sentral dari keseluruhan strategi perusahaan— bukan periferal, bukan tempelan, bukan kosmetik.
13
KONFLIK KEPENTINGAN Potensi konflik antara pemilik perusahaan dan kreditor. Hal yang paling besar kemungkinan terjadi yakni masalah kepercayaan (trust). Potensi konflik antara pemilik dan pegawai. Konflik antara pemilik modal dengan pengelola ( management)
14
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, apabila dilaksanakan dengan benar, akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, lingkungan, termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam dan seluruh pemangku kepentingan dalam masyarakat. Perusahaan yang mampu sebagai penyerap tenaga kerja, mempunyai kemampuan memberikan peningkatan daya beli masyarakat, yang secara langsung atau tidak, dapat mewujudkan pertumbuhan lingkungan dan seterusnya. Mengingat kegiatan perusahaan itu sifatnya simultan, maka keberadaan perusahaan yang taat lingkungan akan lebih bermakna.
15
Pada dasarnya setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam, pasti mengandung nilai positif, baik bagi internal perusahaan maupun bagi eksternal perusahaan dan pemangku kepentingan yang lain. Meskipun demikian nilai positif tersebut dapat mendorong terjadinya tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan yang akhirnya mempunyai nilai negatif, karena merugikan lingkungan, masyarakat sekitar atau masyarakat lain yang lebih luas. Nilai negatif yang dimaksud adalah seberapa jauh kegiatan perusahaan yang bersangkutan mempunyai potensi merugikan lingkungan dan masyarakat. Atau seberapa luas perusahaan lingkungan terjadi sebagai akibat langsung dari kegiatan perusahaan.
16
Definisi CSR Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar di mana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
17
Piramida CSR Legal Responsibility OBEY THE LAW Economic Responsibility
Philanthropic Responsibility BE A GOOD CITIZEN Ethical Responsibility BE ETHICAL Legal Responsibility OBEY THE LAW Economic Responsibility BE PROFITABLE
18
Ruang Lingkup CSR Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan – kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat luas. Mematuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis maupun kegiatan sosial pada umumnya. Hormat pada hak dan kepentingan stakeholders yang mempunyai kepentingan langsung ataupun tidak langsung terhadap kepentingan bisnis.
19
Hubungan CSR dan GCG Good Corporate Governance (GCG) ialah suatu sistem, dan perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders). Terdapat lima prinsi GCG yaitu: Transparency (Keterbukaan Informasi) Accountability (Akuntabilitas)
20
…. lanjutan Responsibility (Tanggung Jawab) Independency (Kemandirian)
Fairness (Kesetaraan dan kewajaran) Prinsip Responsibility mempunyai hubungan yang paling dekat dengan CSR. Prinsip ini memberikan penekanan yang lebih terhadap stakeholders perusahaan (stakeholders-driven concept). Prinsip yang lain lebih fokus ke shareholders-driven concept.
21
Argumen yang menentang CSR
Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar – besarnya. Perhatian perusahaan menjadi terbagi – bagi dan tidak fokus. Biaya keterlibatan sosial Kurangnya tenaga terampil dalam bidang kegiatan sosial.
22
Terbatasnya sumber daya alam. Lingkungan sosial yang lebih baik.
Kebutuhan dan harapan masyarakat yang berubah. Terbatasnya sumber daya alam. Lingkungan sosial yang lebih baik. Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan. Bisnis mempunyai sumber – sumber daya yang berguna. Keuntungan jangka panjang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.