Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KALIMAT KOMPLEKS BAHASA INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KALIMAT KOMPLEKS BAHASA INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 KALIMAT KOMPLEKS BAHASA INDONESIA
R. YUSUF SIDIQ BUDIAWAN

2 MANAKAH KALIMAT SEDERHANA DAN KOMPLEKS?
Pada hari ini, aku dan dia harus pergi. Daripada pergi tanpa tujuan, lebih baik makan lotis di rumahku. Panitia diskusi internasional mengundang dosen dan mahasiswa via telepon dan surat undangan resmi. Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Pemerintah Jepang guna mengatasi kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Seorang pengacara mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar.

3 KALIMAT SEDERHANA Prestasinya sangat memuaskan. (SP)
Budi menyanyikan lagu dangdut .(SPO) Mereka pergi dengan tenang. (SPK) Surti berdagang ayam potong. (SPPel) Tarmudji membawa buku cerita di ruang tamu. (SPOK) Dewi mengambilkan ayahnya secangkir kopi. (SPOPel) Dori mengirimi Tono sebuah surat tadi pagi. (SPOPelK) Kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya berupa satu buah klausa, bertipe SP, SPO, SPK, SPPel, SPOK, SPOPel, dan SPOPelK.

4 KALIMAT KOMPLEKS Seorang pengacara mengatakan hal itu. (SPO)
bahwa tuduhan itu tidak benar. (SP(O-klausa)) *Obyek berisi klausa, sehingga kalimat tersebut menjadi dua klausa. Joko akan berangkat. (SP) Joko akan berangkat jika atasannya mengijinkan. (SP(K-klausa)) *Kalimat mendapat tambahan keterangan yang berupa klausa, sehingga kalimat tersebut menjadi dua klausa. Kalimat kompleks adalah kalimat yang di dalamnya terdapat dua klausa atau lebih.

5 KALIMAT KOMPLEKS DAN MACAMNYA
Kalimat kompleks disebut juga kalimat luas atau kalimat majemuk. Kalimat kompleks atau majemuk tersebut dibagi menjadi 2, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat mejemuk bertingkat.

6 KALIMAT KOMPLEKS DAN MACAMNYA
Kalimat majemuk setara adalah salah satu jenis kalimat yang kedudukan klausa-klausa pembentuknya setara/ sejajar. Kalimat majemuk setara terdiri atas klausa inti/ pokok semua. Kalimat majemuk setara dapat dibagi menjadi 4, yaitu penjumlahan/ aditif, pemilihan/ alternatif, perlawanan/opositif, dan perturutan.

7 KALIMAT MAJEMUK SETARA
Kalimat majemuk setara penjumlahan/ aditif biasanya menggunakan konjungsi seperti, dan, serta, lagi (pula), selain, dan juga, dan lagi, di samping, dll. Para siswa melakukan studi wisata di Planetarium dan mewawancarai antariksawan di sana. Kemampuan kami terbatas, lagipula modal kami sedikit.

8 KALIMAT MAJEMUK SETARA
Kalimat majemuk setara pemilihan/ alternatif biasanya menggunakan konjungsi seperti atau. Sampah itu akan didaur ulang atau dibuang begitu saja? Linda itu sebenarnya mau membantu atau hanya mengganggu temannya?

9 KALIMAT MAJEMUK SETARA
Kalimat majemuk setara perlawanan/ opositif biasanya menggunakan konjungsi seperti, tapi, (akan) tetapi, namun, sedang(kan), hanya, melainkan, dll. Dicky itu bukan ayahnya, melainkan ia adalah suaminya. Isi karya ilmiahmu menarik, tetapi bahasanya kurang cermat.

10 KALIMAT MAJEMUK SETARA
Kalimat majemuk setara perturutan biasanya menggunakan konjungsi seperti, lalu, kemudian, lantas, dll. Shinta masuk ruang perkuliahan lalu duduk di kursi paling belakang. Bu Ana membangun kembali sekolah itu kemudian memberikan beasiswa pendidikan untuk orang yang tidak mampu.

11 KALIMAT KOMPLEKS DAN MACAMNYA
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang salah satu klausanya bergantung pada klausa yang lain. Klausa yang menjadi tempat berganatung disebut induk/ inti/ pokok, sedangkan klausa yang bergantung disebut anak/ bawahan. Kalimat majemuk bertingkat terdiri dari induk dan anak kalimat.

12 KALIMAT KOMPLEKS DAN MACAMNYA
Kalimat majemuk bertingkat dapat dibagi menjadi 14, yaitu : makna hubungan lebih, makna hubungan waktu, makna hubungan pembandingan, makna hubungan sebab, makna hubungan akibat, makna hubungan tak bersyarat, makna hubungan pengandaian, makna hubungan harapan, makna hubungan penerang, makna hubungan isi, makna hubungan syarat, makna hubungan cara, makna hubungan pengecualian, dan makna hubungan kegunaan.

13 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan lebih Apa yang dinyatakan anak kalimat melebihi dari apa yang dinyatakan induk kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah bahkan, malah, malahan, dll. Monit memang pandai, bahkan ia paling pandai di kelasnya. Dadang sering marah-marah, malah menuduhku ingkar janji.

14 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan waktu Menerangkan waktu terjadinya suatu peristiwa. Konjungsi yang biasa digunakan adalah ketika, tatkala, tengah, sedang, se(waktu), selagi, semasa, sementara, begitu, selama, dll (terjadi saat itu), setiap (kali), tiap kali (terjadi berkali-kali), sebelum (terjadi sebelum), setelah, sesudah, sehabis (terjadi setelah), sejak, semenjak, sedari, hingga, sampai, dll (waktu permulaan, waktu akhir).

15 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Ketika sedang memberikan ceramah, telepon genggam Pak Doni berbunyi. (terjadi saat itu) Tiap kali Pak Doni memberikan ceramah, telepon gengganmnya selalu berbunyi. (terjadi berkali-kali) Sebelum memberikan ceramah, telepon genggam Pak Doni berbunyi. (terjadi sebelum) Setelah memberikan ceramah, telepon genggam Pak Doni berbunyi. (terjadi setelah) Telepon genggam Pak Doni terus berbunyi hingga ceramahnya berakhir. (waktu akhir)

16 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan pembandingan Menyatakan perbandingan atau komparasi antara apa yang dinyatakan dalam induk dan anak kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah (lebih...) daripada, sebagaimana, seakan, seakan-akan, seolah, seolah-olah, dll. Bu Dela lebih suka menyimpan uang di celengan ayam daripada menyimpannya di bank. Suasana hatinya sangat sepi seolah-olah hatinya bak rumah tak berpenghuni.

17 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan sebab Menyatakan hubungan sebab antara apa yang dinyatakan dalam induk dan anak kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah (oleh) karena, (oleh) sebab, lantaran, berhubung, berkat, dll. Inti pembicaraan itu tidak dapat saya tangkap karena bahasa yang digunakannya berbelit-belit. Berkat kerja kerasnya, produk itu terjual laris manis.

18 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan akibat Menyatakan hubungan akibat antara apa yang dinyatakan dalam induk dan anak kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah sehingga, hingga, sampai, sampai-sampai, dll. Begitu asyik dia berbincang-bincang dengan temannya sampai-sampai ia tidak mendengar panggilan antrian.

19 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan tak bersyarat Menyatakan hubungan tak bersyarat antara apa yang dinyatakan dalam induk dan anak kalimat. Konjungsi yang sering digunakan seperti, walau(pun), meski(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun), sekalipun, betapapun, apapun, siapa pun, kemana pun, dll. Walaupun hatinya sangat sedih, ia tetap berangkat. Yanto tetap naik gunung meskipun keluarga melarangnya.

20 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan pengandaian Menyatakan hubungan andaian terlaksananya antara apa yang dinyatakan dalam anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah seandainya, andai(kan), andaikata, dll. Andaikata semua mahasiswa melaksanakan peraturan ini dengan baik, masalah ini takkan muncul. Dion akan meminta bantuanmu seandainya judul skripsinya ditolak.

21 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan harapan Apa yang tercermin pada anak kalimat merupakan harapan yang tersebut dalam induk kalimat. Konjungsi yang sering digunakan adalah agar, supaya, biar, dll. Dokter itu memperjelas tulisan pada resep obat agar pasiennya tidak salah membeli obat. Supaya hasil makalahnya maksimal, Badud sampai menginap di perpustakaan.

22 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan penerang Apa yang tercermin pada anak kalimat menerangkan apa yang tersebut dalam induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah yang, tempat dll. Penanda di mana atau dari mana merupakan penanda yang sering digunakan tetapi tidak baku. Kampus III Upgris terletak di daerah yang udaranya masih sejuk. Di kampung itu terdapat lapangan tempat anak-anak bermain dan berolah raga. Semua orang akan kembali ke daerah di mana ia dilahirkan*. (* tidak baku)

23 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan isi Apa yang tercermin pada anak kalimat merupakan isi dari induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah bahwa, kalau(-kalau), apakah, barangkali, dll. Prof. Soepomo mengatakan bahwa gaya bertutur kata seseorang menandakan kepribadiannya. Seorang mahasiswa bertanya apakah jadwal perkuliahan dapat dirubah.

24 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan syarat Apa yang tercermin pada anak kalimat merupakan syarat terhadap terlaksananya apa yang dinyatakan dalam induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah apabila, jika, bila(mana), manakala, jika(lau), asal(kan), dll. Lia akan tetap cantik asalkan konsumsi makanan berlemak dibatasi.

25 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan cara Apa yang tercermin pada anak kalimat menunjukkan cara terhadap terlaksananya peristiwa apa yang dinyatakan dalam induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah dengan, sambil, seraya, sembari, tanpa, dll. Dia berjalan di depanku dengan santai. Aku masih menunggunya di sini sembari menghirup udara segar.

26 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan pengecualian Apa yang tercermin pada anak kalimat menunjukkan sesuatu yang dikecualikan dari apa yang dinyatakan dalam induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah kecuali, selain, dll. Tidak ada makanan yang tersisa di rumah Lala kecuali makanan yang dia beli dari supermarket tadi sore. Rini pandai menyanyikan berbagai macam jenis lagu selain menyanyikan lagu dangdut.

27 JENIS-JENIS KALIMAT KOMPLEKS/ MAJEMUK
Kalimat majemuk bertingkat makna hubungan kegunaan Apa yang tercermin pada anak kalimat menunjukkan kegunaan atau tujuan dari apa yang dinyatakan dalam induk kalimat. Penanda yang sering digunakan adalah untuk, guna, buat, dll. Pak Udin diangkat menjadi kepala sekolah untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut di sekolahnya. Hakim akan mendatangkan saksi ahli guna dimintai penjelasan.

28 SELESAI TERIMA KASIH


Download ppt "KALIMAT KOMPLEKS BAHASA INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google