Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiani Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KERJA Oleh: Agus Suwarni
Hp Disampaikan pada: Training Tk. Nasional Higien Industri Hotel Merapi Merbabu Jogja 25 – 26 November 2015 9/15/2018
2
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -1 ???
Bahan kimia ada di tempat kerja, karena: digunakan dalam proses produksi; memproduksi bahan kimia; menggunakan bahan kimia sebagai katalisator; menggunakan sarana kerja yang mengandung bahan kimia; menghasilkan limbah (cair, padat, gas) berupa bahan kimia. Untuk penataan & pengelolaannya, perlu pengetahuan tentang: cara mengidentifikasi bahan kimia; sifat-sifat bahan kimia; cara penyimpanan bahan kimia; cara pengangkutan bahan kimia; dan cara pertolongan jika terjadi dampak negatif. Pengertian & Klasifikasi bahan kimia berbahaya: 1.Konvensi ILO, 1970: Bahan yang mudah meledak; Bahan korosif; Gas; Bahan radioaktif Cairan yang mudah terbakar; Bahan yang mudah terbakar, atau jika kena air timbul uap yang mudah terbakar; Bahan yang dapat mengoksidasi; Bahan beracun; 9/15/2018
3
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -2 ???
2.IPCS (International Program on Chemical Safety): Chemical Substances adalah bahan yng mempunyai sifat-sifat dapat menimbulkan risiko scra akut, berulang, atau slma pemajanan, krn: sangat toksik, korosif karsinogenik menyebabkan cacat pada janin toksik, bahaya terhadap organ reproduksi 3.An Act to Control Toxic Substances and Hazardous (Philippine): Bhan berbahaya bhn yg menimbulkan bahaya akut krn penelanan, inhalasi, absorbsi kulit, korosif pada mata/kulit, menimbulkan risiko kebakaran/ledakan, atau pencemaran lingkungan. 4.Kepmenaker No.: Kep-147/Men/1999 ttg Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja 5.Kep. Men Perhubungan No.: 69 Tahun 1993 ttg Penyelengaraan Angkutan Barang di Jalan mudah meledak oksidator korosif cairan mudah menyala radioaktif racun gas bertekanan, gas cair, gas terlarut padatan mudah menyala 9/15/2018
4
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -3 ???
6.Kep.Men Perindustrian No.: 148/M/SK/4/1985 ttg Pengamanan B3 di Perusahaan/Industri: bahan beracun, korosif, bhn radioaktif, bahan peledak, karsinogenik, gas bertekanan. bahan mudah terbakar/menyala, bahan oksidator/reduktor, bahan mudah meledak dan terbakar, bahan iritan, 7.Permenkes No.: 472/Menkes/Per/V/1996 ttg Pengamanan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan, yaitu bahan yang mempunyai sifat racun, korosif, karsinogenik, mutagenik, teratogenik, iritatif, dengan klasifikasi: bahan mudah meledak; teratogenik bahan oksidator; mutagenik, gas bertekanan; bahan karsinogenik, bahan beracun; bahan radioaktif; bahan mudah terbakar/menyala; bahan korosif dan iritatif; 9/15/2018
5
8. PP No.: 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3,
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -4 ??? 8. PP No.: 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3, bahwa B3 digolongkan menjadi: mudah meledak (explosive), pengoksidasi (oxidizing), sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), sangat mudah menyala (highly flammable), mudah menyala (flammable), amat sangat beracun (extremely toxic), sangat beracun (highly toxic), beracun (moderately toxic), berbahaya (harmful), korosif (corrosive), bersifat iritasi (irritant); berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment); karsinogenik (carcinogenic); teratogenik (teratogenic); mutagenik (mutagenic). 9/15/2018
6
9. LD50 sebagai ukuran toksisitas, menurut PP No.: 74 Tahun
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -5 ??? 9. LD50 sebagai ukuran toksisitas, menurut PP No.: 74 Tahun 2001, tingkatan racun B3 digolongkan: LD50 (mg/kg) 1) amat sangat beracun (extremely toxic), 1 2) sangat beracun (highly toxic) 3) beracun (moderately toxic) 4) agak beracun (slightly toxic) 5) praktis tidak beracun (practically non toxic) 6) relatif tidak berbahaya (relatively harmless) 15000 Korosif: menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dg laju korosi > 6,35 mm/tahun pada temperatur pengujian 55oC. mempunyai pH 2 untuk asam, dan 12,5 untuk basa 9/15/2018
7
MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA-1 1.Mempelajari label pada kemasan: nama dagang atau nama formulasi, nama menurut ISO atau International Union for Pure and Applied Chemistry (IUPAC), kadar bahan aktif, nomor izin, gambar simbol klasifikasi bahan, waktu kadaluarsa, cara penggunaan, dan cara pembuangan. 2.Mempelajari Material Safety Data Sheet (MSDS): 1) Identitas bahan dan perusahaan ) Reaktivitas & stabilitas 2) Komposisi bahan ) Informasi Toksikologi 3) Identifikasi bahaya ) Informasi Ekologi 4) Tindakan P3K ) Pembuangan Limbah 5) Tindakan penanggulangan kebakaran 14) Pengangkutan 6) Tindakan trhdp tumpahan/kebocoran 15) Peraturan Per-UU-an 7) Penyimpanan & penanganan bahan 8) Pengandalian pemajanan & APD 9) Sifat-sifat fisika dan kimia 9/15/2018
8
Proses Produksi Accu MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA-2 3.Membuat diagram alir proses produksi: Dengan membuat diagram alir proses produksi serta inventarisasi bahan kimia yg digunakan, yg diproduksi, dan yng menjadi limbah, maka dapat pula diidentifikasi keberadaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Proses Produksi Accu Lead Powder (Lead dust)* Lead Grid Lead Inggot Lead Casting (Lead dust)* Lead Pasting (Lead dust)* Lead Plate (Lead fume)* *Faktor bahaya Assemblyng (Lead fume)* Formation (Lead fume, uap As. Sulfat)* H2SO4 9/15/2018 Packing (Lead fume, debu tak spesifik)* Kardus
9
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-1
Bahan Berbahaya ? “bahan yg selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat atau radiasi mengion yg mungkin menimbulkan: iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan, dan bahaya lain dlm jumlah yang membahayakan kesehatan, dengan atau tanpa menimbulkan kerusakan barang”. Penggolongan Bahan Berbahaya ? 1.Bahan eksplosif mudah meledak paling berbhya Logam/garam yg scra sendiri atau campuran dg bhn trtentu jika mengalami pemanasan, kekerasan, gesekan ledakan diikuti kebakaran. 2.Bhn yg mengoksidasi kaya akan O2, mendukung terjadinya kebakaran ClO4-, MnO4-,H2SO4,HNO3 3.Bahan yg dapat terbakar 3 klpk: dapat terbakar, s. mudah terbakar, terbakar spontan di udara. Titik bakar makin rendah makin berbahaya 4.Bahan beracun dikelompokkan atas dasar sifat khusus: debu brbahaya, debu beracun, uap, dll 5.Bahan korosif asam-asam, alkali-alkali, dan bahan kuat lainnya membakar / merangsang kulit, mata, dll 6.Bahan Radioaktif isotof radioaktif, bahan yang mengandung radioaktif cat-cat yang mengkilat. 9/15/2018
10
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-2
Pemasangan Label & Tanda ? Saat bahan kimia diproduksi umumnya Tenaga Kerja menerapkan prinsip K3 secara ketat. Saat diangkut dalam kemasan kaleng, botol, dan kemasan lain, dibuka utk digunakan sangat sedikit orang yang mengetahui sifat dari bahaya bahan tersebut perlu tanda-tanda/ lambang khusus pada label. Ada 6 jenis lambang bahaya bahan kimia: Bahaya keracunan simbol tengkorak disilang tulang Bahaya ledakan simbol gambar ledakan Bahaya kebakaran simbol gambar api Bahaya oksidasi simbol bulatan di atasnya ada nyala api Bahaya Korosi simbol tangan/logam keropos tertuang cairan Bahaya Radiasi Mengion simbol kipas angin dengan pancaran energi 9/15/2018
11
Dangeruos for environment
explosive toxic flamable 9/15/2018 Dangeruos for environment iritan oksidator corossive
12
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-3
Cara Penyimpanan ? 1.Bahan eksplosif: bahan peledak, korek api, garam metalik yg peka Bangunan yang kokoh, selalu terkunci, tidak terdpt bensin, olie, gemuk & bahan mudah terbakar, nyala api/api terbuka, jarak 60m dari sumber tenaga, terowongan, lobang tambang, bendungan, jalan raya, bangunan. 2.Bahan pengoksidasi di ruang yg sejuk, ventilasi cukup baik, tdk mudah terbakar, jauh dari cairan dan bahan yg mudah terbakar. 3.Bahan yg dapat terbakar gas-gas yg menyala di udara: propan, asetilen, H2, butan, etilen, H2S, gas arang batu, etena, HCN, Cyanogen terpisah dari bahan oksidator, jauh dari sumber panas, ada arde listrik ke tanah. 4.Bahan beracun jauh dari sumber panas, sejuk, tak terkena sinar matahari langsung, ventilasi baik, bahan yg bereaksi satu sama lain dipisah. 5.Bahan korosif HF, HCl, HNO3, HCOOH, HClO4 terpisah dari bangunan lain, dinding & lantai tdk tembus, dilengkapi sistem utuk penyaluran tumpahan, ventilasi baik, beberapa perlu wadah khusus (HF tdk boleh disimpan dlm botol gelas atau dekat dg botol gelas) 9/15/2018
13
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 4
Syarat Penyimpanan Lain? 1.Diawasi oleh org yg kompeten dan terlatih di bidang K3. 2.Tenaga kerja yg kelainan penglihatan, pendengaran, penciuman, usia <18 thn tidak boleh bekerja dgn bahan berbahaya. 3.Bahan peledak Tenaga kerja yg bersangkutan memiliki izin khusus setelah pemeriksaan bahaya-bahaya yg mungkin ada. 4.Tenaga kerja yg memasuki daerah penyimpanan bahan eksplosif tidak boleh membawa korek api dan atau merokok. 5.Menggunakan pakaian pelindung yang sesuai secara tepat. 6.Isnpeksi periodik pada tempat penyimpanan bahan berbahaya harus dilakukan oleh ahli K3/orang lain yg kompeten. 7.Kebersihan dan tata rumah tangga harus diselenggrakan dgn baik dan terus menerus. 8.Tanda bahaya kebakaran dipasang di dalam ruang, dilengkapi petunjuk jalan keluar. 9.Tenaga kerja di tempat penyimpanan bahan berbahaya tidak boleh sendiri. 9/15/2018
14
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 5
Pengangkutan ? 1.Angkutan udara IATA a.l ada larangan membawa bahan ekplosif dan bahan dapat terbakar. 2.Angkutan laut terdapat “IMDGC” = International Maritime Dangerous Goods Code). 3.Klasifikasi bahan berbahaya hubungannya dengan pengangkutan: 1) Bahan peledak. 2) Gas ditekan, dicairkan, dilarutkan dengan tekanan. 3) Cairan yang dapat terbakar. 4) Zat padat yg dapat terbakar, zat yg dapat menyala sendiri, bahan yang kena air akan keluar gas yg dapat terbakar. 5) Bahan yang mengoksidasi, peroksida, dll. 6) Bahan beracun, menimbulkan infeksi. 7) Bahan-bahan radioaktif. 8) Bahan-bahan korosif. 9) Bahan berbahaya lainnya. 4.Bahaya utama kebakaran & peledakan. 5.Pengangkutan dengan kapal pengaturan muatan, pengaruh gerakan kapal pada cuaca buruk, pengaruh perubahan suhu & kelembaban terhadap keselamatan bahan yang diangkut. 9/15/2018
15
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 6
Bahan Korosif ? Bahan kimia melalui proses kimiawi akan menyebabkan rusak berat jika bersentuhan dgn jaringn hidup, jika bocor akan merusak /menghancurkan barang/alat angkut, dan bahaya lain. Bhn korosif yg banyak ditemui dlm industri, pertanian, perdgngan: 1.Asam-asam dan anhidrida: As.asetat 80%, asetat anhidrida, campuran asam, air batere, as. klorosulfonat, as. kromat, as. kloroasetat, as.dikloroasetat, as.fluoroborat, as.fluorosilikat,HBr, HCl, HF, HI,HNO3, HClO4, as.metakrilat, as.nitroklorida, as.fenolsulfonat, as.sulfonat, P2O5, CH3-CH2-COOH, as.selenat, H2SO4, H2SO3, asam triglikolat, as.trikloroasetat. 2.Alkali : NH4OH > 28%, KOH, NaOH. 3.Halogen & garamnya 35 jenis. 4.Senyawa antar halogen BrF3, BrF5, ClF3, ICl. 5.Halida organik, asam halida organik, ester dan garamnya. 6.Klorossilan 18 jenis: allil triklorosilan, amil triklorosilan, dietil dan difenil triklorosilan, dll 7.Bahan korosif lainnya 9/15/2018
16
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 7
Bahan Beracun klasifikasi ? Racun logam dan senyawanya: Pb, Hg, As, Mn, Ni, dan Cr + senyawanya. Racun metaloid dan senyawanya: P, S Racun organik: derivat arang batu, halogen hidrokarbon, alkohol dan diol, ester, aldehid, keton, eter, organofosfat. Racun-racun gas: HCN, H2S, CO, LPG, NOx, dll Upaya K3 pekerjaan berisiko keracunan: Lingkungan kerja harus terpelihara kebersihannya. Perlengkapan teknologi pengendalian di tempat kerja harus diterapkan secara tepat. Proses produksi diatur agar kemungkinan penghirupan, kontak di kulit, termakan/terminum dapat dicegah secara maksimal. Pekerja-pekerja diberitahu, waspada, dan terampil dalam menghadapi bahaya keracunan. APD yang sesuai harus tersedia dan dipakai. Personal Hygiene terpelihara & ditingkatkan. Setiap kejadian kecelakaan diteliti dan tidak terulang lagi. Pemeriksaan kesehatan kerja awal, berkala, dan khusus, dilaksanakan dengan baik. 9/15/2018
17
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 8
Upaya K3 terhadap bahan korosif ? Hindari/tekan sekecil mungkin kontak bahan korosif pada kulit, mata, selaput lendir. Semua wadah, pipa, peralatan, instalasi dan bangunan yg digunakan harus dilapisi bahan yang tahan korosi. Ventilasi umum/setempat jika terbentuk gas-gas/debu yng korosif. Bahan korosi kuat + bahan organik kebakaran, perlu upaya pengendalian kebakaran. Setiap proses produksi baru perlu ditelaah adanya penggunaan bahan korosif, atau dihasilkan bahan korosif, atau ada sisa-sisa bahan korosif dari proses. Jika mungkin, proses produksi dilakukan secara tertutup. Jika tak mungkin, gunakan APD: pakaian keseluruhan, pelindung kaki, tangan dan lengan, kepala, mata dan muka. Pakai cream barier jika kontak hanya ringan. Seluruh Tenaga Kerja harus mendapat penjelasan yang cukup dan terlatih dalam menghadapi risiko bahaya. Sediakan fasilitas pertolongan pertama, berupa air untuk mandi, cuci, dan air untuk membersihkan mata. 9/15/2018
18
CLEAN PRODUCTION PERUBAHAN BHN BAKU PERUBAHAN TEKNOLOGI Pemurnian
Penggantian PERUBAHAN TEKNOLOGI Perubahan proses Perubahan kondisi proses Penggantian alat Perubahan lay out, Sistem perpipaan Otomatisasi HOUSE KEEPING PERUBAHAN PRODUCT DAUR ULANG Pelatihan karyawan Menghindari bocoran & tumpahan Pemisahan jenis limbah Substitusi product Koservasi product Perubahan komposisi Kembali ke proses awal Sebagai bahan proses lain 1 2 3 4 5
19
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BAHAYA BHN KIMIA
Identifikasi bhn kimia & Instalasi terkait/ digunakan utk mengenal ciri & sifat bahan kimia, dengan pendataan yg rapih, teratur, bertanggungjawab dalam hal label dan kode. Evaluasi & prediksi risiko apabila terjadi kecelakaan Pengendalian sebagai alternatif berdasar identifikasi dan evaluasi yang dilakukan: Pengendalian operasional: eliminasi, substitusi, ventilasi, penggunaan APD, personal hygiene semua karyawan. Pengendalian Organisasi & Administrasi: pemasangan label, penyediaan MSDS, SOP, pengaturan tata ruang, diklat, pemantauan rutin. Inspeksi, pemeliharaan sarana, prosedur dan proses kerja yang aman. Pembatasan jumlah bahan kimia di tempat kerja sesuai dengan NAK.
20
20 UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA BAHAN KIMIA
Eliminasi pemindahan sumber bahaya. Substitusi mengganti dg bhn yg kurang/tdk berbhya. Isolasi proses kerja yg berbhy diisolasi Enclosing menangani sumber bhy dg membuat barier udara thdp gerakan udara Ventilasi umum (alirkan udara segar) atau lokal (sedot udara kotor/zat berbahaya. Penyempurnaan proses sumber bhy yg timbul dlm proses (kering basah) Penyempurnaan proses produksi mengeliminasi sumber bhy & mendisain proses produksi sesuai K3 Housekeeping. Pengendalian/peniadaan debu Maintenance peralatan kerja yg baik. Sanitasi personal. Operasional praktis Inspeksi & Analisis K3 Pendidikan Kesehatan & Job Trainning Membuat label & peringatan thdp sumber bhy Penggunaan APD Pemantauan lingkungan & biologis Pengelolaan sampah & limbah Kontrol administratif Pemeriksaan kesehatan awal, berkala, khusus Manajemen program pengendalian
21
Tugas Kelompok Pelajari buku: Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja
Encyclopedia Occupational Health & Safety (OHS) Vol. 1 dan 2. Occupational Diseases and Their Recognition. Toksikologi Insdustri (A. Siswanto). Dari keempat buku tersebut, pelajari minimal 15 jenis Penyakit Akibat Kerja (PAK), rangkum dalam bentuk tabel yang memuat kolom sbb: Nomor urut; Jenis/Nama penyakit; Penyebab penyakit; Masa inkubasi; Kelompok tenaga kerja yang berisiko; Gejala yang timbul dan dampaknya pada kesehatan; Upaya pengendalian (secara teknik, administratif, dan penggunaan APD). 9/15/2018
22
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.