Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYuliana Kartawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
2
Diajeng Putri ( ) Putri Dwi ( ) Tirta Agung Prasetyo ( )
3
BERBAGAI PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG PERILAKU MANUSIA
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
4
5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI MODERN DALAM MEMANDANG PERILAKU MANUSIA
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
5
5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI MODERN
Pendekatan neurobiologis Pendekatan psikoanalisis Pendekatan perilaku Pendekatan kognitif Pendekatan humanistis
6
ALIRAN PSIKOANALISA Sigmund Freud
7
Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
8
Lanjutan.. Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu: a. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata. b. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai- nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya. c. Ego, adalah pengawas realitas.
9
Pengertian Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
10
Contoh Dalam Kehidupan Kita Anda adalah seorang bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Id mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”. Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”. Sedangkan ego akan lebih berkembang pada masa kanak-kanak yang lebih tua dan pada orang dewasa. Di sini disebut sebagai tahap secondary process thinking. Manusia sudah dapat menangguhkan pemuasan keinginannya (sikap untuk memilih tidak jajan demi ingin menabung misalnya). Walau begitu kadangkala pada orang dewasa muncul sikap seperti primary process thnking, yaitu mencari pengganti pemuas keinginan (menendang tong sampah karena merasa jengkel akibat dimarahi bos di kantor misalnya).
11
PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK
12
PANDANGAN BEHAVIORISTIK TERHADAP MANUSIA & PENGETAHUAN
Teori-teori behavioristik proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku Semua bentuk tingkah laku manusia hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan. 1. Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri individu 2. Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
13
Teori Behavioristik 1. Mementingkan faktor lingkungan
2. Menekankan pada faktor bagian 3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif. 4. Sifatnya mekanis 5. Mementingkan masa lalu
14
“Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan respon dari adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang.” Edward Edward Lee Thorndike ( ): Teori Koneksionisme kucing yang telah dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang tertutup dan pintunya dapat dibuka secara otomatis apabila kenop yang terletak di dalam sangkar tersebut tersentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori “trial and error” atau “selecting and conecting”, yaitu bahwa belajar itu terjadi dengan cara mencoba-coba dan membuat salah. Dalam melaksanakan coba-coba ini, kucing tersebut cenderung untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak mempunyai hasil. Setiap response menimbulkan stimulus yang baru, selanjutnya stimulus baru ini akan menimbulkan response lagi, demikian selanjutnya
15
Selanjutnya Thorndike menambahkan hukum tambahan sebagai berikut:
a. Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response). Hukum ini mengatakan bahwa pada individu diawali oleh prooses trial dan error yang menunjukkan adanya bermacam-macam respon sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. b. Hukum Sikap ( Set/ Attitude). Hukum ini menjelaskan bahwa perilakku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dengan respon saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik kognitif, emosi , sosial , maupun psikomotornya. c. Hukum Aktifitas Berat Sebelah ( Prepotency of Element). Hukum ini mengatakan bahwa individu dalam proses belajar memberikan respon pada stimulus tertentu saja sesuai dengan persepsinya terhadap keseluruhan situasi ( respon selektif). d. Hukum Respon by Analogy. Hukum ini mengatakan bahwa individu dalam melakukan respon pada situasi yang belum pernah dialami karena individu sesungguhnya dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang pernah dialami sehingga terjadi transfer atau perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal ke situasi baru. Makin banyak unsur yang sama maka transfer akan makin mudah. e. Hukum perpindahan Asosiasi ( Associative Shifting) Hukum ini mengatakan bahwa proses peralihan dari situasi yang dikenal ke situasi yang belum dikenal dilakukan secara bertahap dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur baru dan membuang sedikit demi sedikit unsur lama.
16
“....bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginan.” Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau pembiasaan dpat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan. Ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan.
17
C. Burrhus Frederic Skinner (1904-1990).
Pada tahun 1938, bukunya yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika.
18
PSIKOLOGI KOGNITIF
19
Pengertian Psikologi Kognitif adalah hal-hal seperti sikap, ide, harapan dan sebagainya. Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum di endapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku.
20
SEJARAH Berawal dari hijrahnya Kurt Lewin ke Amerika Serikat karena kejaran Nazi Jerman menjelang Perang Dunia II. Teori Lapangan(teori gestalt) atau teori S-R →S-O-R, pembahasan tentang O(Organisme)menjadi awal perkembangan aliran kognitif.
21
Beberapa Tokoh Psikologi Kognitif
Kurt Lewin Heider Festinger Osgood Newcomb Tannenbaum
22
Pengertian Psikologi Humanistik
Psikologi humanistik adalah suatu gerakan perlawanan terhadap psikologi yang dominan mekanistik, reduksionistik, atau ’psikologi robot” yang mereduksi manusia. Aliran ini memandang setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi lebih baik dan memiliki pandangan optimistic dan bisa maju(berkembang). Hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
23
Kontradiksi Aliran ini muncul akibat reaksi atas psikoanalisis pada tahun 1950-an. Psikoanalisis dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau makhluk yang rendah. Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia yang dicerminkan oleh psikoanalisis. – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.
24
HAL UTAMA HUMANISTIK DALAM KEPRIBADIAN
1. Holisme Holisme mengaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian / komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan, dan apa yang terjadi di bagian ssatu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum yang berlaku umum mengatur fungsi setiap bagian. Hukum inilah yang mestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya tiap komponen. 2. Menolak Riset Binatang Psikologi Humanistik menekankan perbedaan tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang. Riset binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata rantai reflekskondisioning, mengabaikan karakteristik manusia yang unik seperti idea, nilai-nilai, keberanian, cinta, humor, cemburu, dan lain-lain.
25
3. Manusia Pada Dasarnya baik Manusia mempunyai struktur psikologis yang analog dengan struktur fisik : mereka memiliki “ kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik . Kebutuhan, kemampuan dan kecenderungan itu secara esensial sesuatu yang baik, atau paling tidak sesuatu yang netral. Sifat setan yang jahat, destruktif dan kekerasan adalah hasil dari frustrasi atau kegagalan memuaskan kebutuhan dasar, dan bukan bagian dari hereditas. Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk berkembang positif. 4. Potensi Kreatif Kreativitas merupakan ciri universal manusia, sejak dilahirkan. Ini adalah sifat alami, sama dengan sifat biji yang menumbuhkan daun, burung yang terbang, maka manusia mempunyai sifat alami untuk menjadi kreatif. Sayangnya, umumnya orang justru kehilangan kreativitas ini karena proses pembudayaan (enculturated). Hanya sedikit orang yang kemudian menemukan kembali potensi kreatif yan segar, naif, dan langsung, dalam memandang segala sesuatu.
26
5. Menekankan Kesehatan Psikologik Pendekatan humanistik mengarahkan perhatiannya kepada manusia sehat, kreatif dan mampu mengaktualisasikan diri. Ilmu jiwa seharusnya memusatkan analisisnya kepada tema pokok kehidupan manusia, yakni aktualisasi diri. Jadi pemahaman tentang manusia dalam psikologi humanistik berdasarkan kepada keyakinan bahwa nilai-nilai etika merupakan daya psikologi yang kuat dan ia merupakan penentu asas kelakuan manusia. Keyakinan ini membawa kepada usaha meningkatkan kualitas manusia seperti pilihan, kreativitas, interaksi fisik, mental dan jiwa, dan keperluan untuk menjadi lebih bebas Psikologi humanistik juga didefinisikan sebagai sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan kepada berbagai nilai, sifat, dan tindak tanduk yang dipercayai terbaik bagi manusia. Sehingga terwujudlah satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia secara holistik.
27
Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka. Adapun contoh psikologi humanistik di bawah :
28
a. Ketika seseorang menemukan dirinya (self-discovery)
a. Ketika seseorang menemukan dirinya (self-discovery). Sa’di (seorang penyair besar dari Iran) menggerutu karena kehilangan sepasang sepatunya di sebuah masjid di Damaskus. Namun di tengah kejengkelannya itu ia melihat bahwa ada seorang penceramah yang berbicara dengan senyum gembira. Kemudian tampaklah olehnya bahwa penceramah tersebut tidak memiliki sepasang kaki. Maka tiba-tiba ia disadarkan, bahwa mengapa ia sedih kehilangan sepatunya sementara ada orang yang masih bisa tersenyum walau kehilangan kedua kakinya. b. Makna muncul ketika seseorang menentukan pilihan. seseorang yang mendapatkan tawaran kerja bagus, dengan gaji besar dan kedudukan tinggi, namun ia harus pindah dari Yogyakarta menuju Singapura. mendapatkan kelimpahan materi namun di sisi lainnya ia kehilangan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak dan istrinya. Dia menginginkan pekerjaan itu namun sekaligus punya waktu untuk keluarganya. Hingga akhirnya dia putuskan untuk mundur dari pekerjaan itu dan memilih memiliki waktu luang bersama keluarganya. Pada saat itulah ia merasakan kembali makna hidupnya.
29
C. Ketika seseorang merasa istimewa, unik dan tak tergantikan
C. Ketika seseorang merasa istimewa, unik dan tak tergantikan. Misalnya: seorang rakyat jelata tiba-tiba dikunjungi oleh presiden langsung di rumahnya. Ia merasakan suatu makna yang luar biasa dalam kehidupannya dan tak akan tergantikan oleh apapun. Demikian juga ketika kita menemukan seseorang yang mampu mendengarkan kita dengan penuh perhatian, dengan begitu hidup kita menjadi bermakna. D. Ketika kita dihadapkan pada sikap bertanggung jawab. Seperti contoh di atas, seorang bendahara yang diserahi pengelolaan uang tunai dalam jumlah sangat besar dan berhasil menolak keinginannya sendiri untuk memakai sebagian uang itu untuk memuaskan keinginannya semata. Pada saat itu si bendahara mengalami makna yang luar biasa dalam hidupnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.