Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori Tingkah Laku Konsumen

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori Tingkah Laku Konsumen"— Transcript presentasi:

1 Teori Tingkah Laku Konsumen
TEORI EKONOMI MIKRO Teori Tingkah Laku Konsumen Oleh Kelompok 4: Adi Afriyani Nur Sidqiya Eriani Ardi Rama Saputra Rima Agustina Ayu Agustia Damayanti Syamsul Hadi Wafiq Nur Azizah Elly Elmi Sari Wahyudillah Ivana Putri Karolina

2 Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori tingkah laku konsumen (Consumer behaviour) adalah teori yang mempelajari pola tingkah laku konsumen dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, yakni; pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.

3 Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan nilai guna (utilitas) kardinal Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah: Nilai guna (utilitias) atau kepuasan konsumen dapat diukur dengan kata lain dapat dinyatakan secara kuantitatif. Konsumen bersifat rasional konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya. Tujuan konsumen adalah memaksimumkan utilitas Laju pertambahan utilitas semakin lama semakin rendah dengan semakin banyaknya barang tersebut dikonsumsi oleh konsumen ini dikenal sebagai The Law Of Deminishing Marginal Utility Konsumen memililki sejumlah pendapatan tertentu

4 Pendekatan Perilaku Konsumen
Hukum Gossen I Hukum ini menyatakan: ”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”

5 Pendekatan Perilaku Konsumen
Hukum Gossen II Hukum ini menyatakan: “Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”

6 Pendekatan Perilaku Konsumen
Adapun untuk barang yang memiliki harga berbeda berlaku rumus sebagai berikut: Keterangan: MUX = marginal utility barang X MUY = marginal utility barang Y MUZ = marginal utility barang Z PX = price (harga) barang X PY = price (harga) barang Y PZ = price (harga) barang Z

7 Pendekatan Perilaku Konsumen
Sebagai contoh, barang yang dikonsumsi Fatimah memiliki harga yang berbeda-beda, yaitu barang X harga per unit Rp500,00, barang Y harga per unit Rp5.000,00, dan harga barang Z harga per unit Rp10.000,00. Utilitas maksimum akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barang memberikan utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan. Kondisi tersebut tercapai pada saat nilai MU barang X adalah 5, nilai MU barang Y adalah 50, dan nilai MU barang Z adalah 100.

8 Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan nilai guna (utilitas) ordinal Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah: Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.

9 Pendekatan Perilaku Konsumen
Kurva Indiferen (Indifference Curve) Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan kombinasi beberapa barang yang sama-sama disukai oleh konsumen, yaitu tidak ada pilihan untuk satu kombinasi dengan barang lain karena semuanya memiliki tingkat utilitas yang sama (atau jumlah utilitas yang sama) untuk konsumen. Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana ia memilihnya.

10 Pendekatan Perilaku Konsumen
Garis Anggaran (Budget Line) Konsumen yang memiliki pendapatan tetap dalam membelanjakan uangnya dihadapkan pada berbagai pilihan barang. Misalnya, Anda memiliki pendapatan tetap sebagai pelajar seperti kiriman uang dari orangtua anda sebesar Rp ,00 dan uang tersebut Anda belikan pakaian dan buku pelajaran. Adapun harga pakaian adalah Rp20.000,00 per unit dan harga buku adalah Rp25.000,00 per unit. Anda akan menghabiskan uang yang ada untuk membeli pakaian dan buku. Anda dapat membelanjakan uang tersebut untuk membeli berbagai alternatif kombinasi pakaian dan buku. Jika seluruh uang yang ada dibelanjakan untuk membeli pakaian, Anda dapat membeli 25 potong pakaian.

11 Pendekatan Perilaku Konsumen
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional. Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut: barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen; barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen; mutu barang terjamin; harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

12 Pendekatan Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen tidak Rasional Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu: tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik; memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen; ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon; prestise atau gengsi.

13 Keseimbangan Konsumen
Untuk mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya di antara dua produk, perlu digabungkan pengertian tentang apa yang ingin diperbuat dan apa yang dapat diperbuat oleh konsumen. Ini dilakukan dengan menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran konsumen.

14 Teori Utiliti dan Teori Permintaan
Efek Penggantian Perubahan harga suatu produk merubah nilai guna (utiliti) marjinal per rupiah dari produk tersebut. Efek Pendapatan Perubahan harga menyebabkan perubahan pendapatan riil .Jika harga suatu produk naik, kemampuan pendapatan untuk membeli produk tersebut semakin kecil .Sehingga permintaan terhadap produk yang mengalami kenaikan harga semakin sedikit dan sebaliknya .

15 Surplus Konsumen Kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen dalam analisis ekonomi, dikenal sebagai surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.


Download ppt "Teori Tingkah Laku Konsumen"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google