Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NILUH AYU MUTIARA ARIYANTI/KETUA( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NILUH AYU MUTIARA ARIYANTI/KETUA( )"— Transcript presentasi:

1 NILUH AYU MUTIARA ARIYANTI/KETUA(130840180)
NASWANDIK/SEKRETARIS ( ) NANDA TRYVALDY ( ) MIRNA F. TANDIRA’PAK ( ) MIKINA WEYATO ( ) MUH. AMRI RAKHMANY ( ) N. DJEQUALLINE NINGKY MAHINDRY ( ) NADIN GADI PATANDUK ( ) NAMALAU A. MANGAR ( ) NATALIA K. R. E.YOKIT ( ) NATANIEL MAISINI ( ) NELSON Y. ARENU ( ) NESON WENDA ( ) NI NYOMAN SIDIASIH ( )

2 PENDAHULUAN Menurut World Health Organization (WHO), kehamilan remaja didefinisikan sebagai setiap kehamilan yang dialami oleh seorang ibu yang berusia tahun. Sekitar 5.1% dari total kehamilan merupakan kehamilan remaja dan sangat berkaitan dengan kejadian komplikasi kehamilan, termasuk didalamnya ketuban pecah dini (18,21%), persalinan premature(27,45%), dan kelahiran premature(16%). Salah satu komplikasi yang dapat terjadi, yaitu perdarahan postpartum (Postpartum hemorrhage/PPH). Bayi yang lahir prematur juga dapat mengalami asfiksia sehingga menyebabkan ketika dilahirkan bayi tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan sianosis.

3 Perdarahan Pervaginam
Takipneu Sianosis Resusitasi Takikardia KATA SULIT Infus Satu Jalur Palpasi Vital Sign Kontraksi

4 Mengapa sang ibu mengalami perdarahan pervaginam?
RUMUSAN MASALAH Mengapa sang ibu mengalami perdarahan pervaginam? Mengapa bayi tersebut tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan nampak sianosis? Apa yang menyebabkan tekanan darah ibu 70/palpasi dan mengalami takikardi serta takipneu?

5 HIPOTESA Perdarahan pervaginam terjadi akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah akibat trauma pasca kecelakaan sehingga menyebabkan keluarnya darah melalui vagina. Tekanan darah ibu yang rendah, mengalami takikardi, dan takipneu diduga akibat syok hipovolemik yang dialami ibu akibat perdarahan yang tidak kunjung berhenti. Perdarahan yang tidak kunjung berhenti diduga akibat ibu mengalami retensio plasenta. Bayi tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan nampak sianosis akibat adanya gangguan pada sistem pernapasan bayi. Diduga bayi mengalami asfiksia.

6 PEMBAHASAN

7 1. Mengapa sang ibu mengalami perdarahan pervaginam?

8 peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan.
Pendarahan Tekanan dalam pembuluh > tekanan di luar KAPILER KECIL, ARTERIOL, DAN VENULA PEMBULUH DARAH SEDANG SAMPAI BESAR PECAH Dihentikan oleh mekanisme hemostatik inheren tubuh secara normal Pembuluh Darah Arteri & Vena 1. Tekanan lebih besar 2. Jika terjadi defek darah menyembur dan lebih deras 3. Darah berwarna merah terang (kaya O2) 4. Lebih sulit dihentikan 1. Tekanan 1/10 arteri 2. Darah tidak menyembur 3. Darah berwarna merah gelap (kaya CO2) 4. Relatif lebih mudah dihentikan

9 Sumber Perdarahan Antepartum
PERDARAHAN PADA IBU Ibu mengalami perdarahan antepartum akibat trauma Karena kecelakaan sehari sebelum dibawa ke Puskesmas Yowari Sumber Perdarahan Antepartum Kelainan plasenta Bukan kelainan plasenta Plasenta previa Solusio plasenta (placenta abruption) Insersio velamentosa Ruptur sinus marginalis Plasenta sirkumvalata Kelainan serviks dan vagina (erosio porsionis uteri, polip servisis uteri, varises vulva, karsinoma porsionis uteri ) Trauma

10 SIRKULASI DARAH DALAM SISTEM KARDIOVASKULAR
Sirkulasi Sistemik Atrium sinistra – ventrikel sinistra – aorta – seluruh tubuh – vena cava sup & inf. – atrium dextra 2. Sirkulasi Pulmonal Atrium dextra – ventrikel dextra – truncus pulmonalis – Aa. Pulmonalis – PULMO – Vv. Pulmonalis – atrium sinistra

11 SIRKULASI DARAH DALAM SISTEM KARDIOVASKULAR JANIN
14 Pada masa janin, paru-paru belum berkembang sehingga darah tidak melewati sirkulasi paru, melainkan melewati foramen ovale dan ductus arteriosus. 10 13 1 7 15 11 8 6 9 12 5 SIRKULASI DARAH JANIN 4 3 Plasenta Vena Umbilikalis Hati Duktus Venosus Vena Cava Inferior Atrium Dekstra Foramen Ovale 8. Atrium Sinistra 9. Ventrikel Senistra 10. Aorta 11. Vena Cava Superior 12. Atrium Kanan 13. Arteri pulmonalis 14. Duktus Arteriosus 15. Aorta 2 16

12 SIRKULASI DARAH JANIN SETELAH LAHIR
Foramen ovale menutup dan menjadi jaringan parut kecil fossa ovalus di septum atrium. Duktus arteriosus kolaps dan berdegenerasi ligamentum arteriosum. Kadang-kadang fossa ovalus dan ligamentum arteriosum tidak menutup sempurna setelah lahir, misalnya foramen ovale paten (terbuka). Biasanya tidak menimbulkan banyak masalah karena terdapat daun mirip katup disisi kiri septum yang akan menutup lubang sewaktu tekanan atrium kiri > dari tekanan atrium kanan. Tekanan disetengah kiri jantung dan sirkulasi sistemik > tekanan diparu-paru setelah lahir, sehingga tekanan atrium kiri > tekanan atrium kanan pada neonatus, berlawanan dengan sebelum lahir. Perbedaan tekanan ini menutup daun pada foramen ovale dan mencegah terjadinya pencampuran antara kedua atrium walaupun foramen ovale tidak menutup sempurna.

13 2. Mengapa bayi tersebut tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan nampak sianosis?

14 Tabel Klasifikasi Asfiksia Berdasarkan Nilai APGAR
JAWABAN KASUS Pada kasus tersebut, bayi diperkirakan berusia minggu dan premature. Sesaat setelah dilahirkan, bayi tidak bernafas spontan, tidak menangis, sehingga nampak sianosis. Berdasarkan gejala, diduga bayi mengalami asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum biasa terjadi pada bayi dengan riwayat prematur (<37 minggu). Kadar O2 menurun pada bayi yang menderita Asfiksia. Salah satu penyebabnya, yaitu karena kurangnya darah pada uterus sehingga pengaliran oksigen ke plasenta dan janin menjadi berkurang. Pada kasus tersebut, berdasarkan nilai APGAR bayi diduga mengalami asfiksia berat karena bayi tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan nampak sianosis, dan menunjukkan nilai 0. Tabel Klasifikasi Asfiksia Berdasarkan Nilai APGAR

15 Paru-paru bayi premature juga mengalami defisiensi surfaktan sehingga alveoli tidak bisa membuka lebar dan mengalami sesak napas. Komplek lipoprotein yang disintesa dan disekresi oleh sel alveoli tipe II dan clara sel di saluran napas pada sel epitel Produksi dikontrol oleh reseptor kortisol pada sel alveolus tipe II Mulai tumbuh minggu, mengeluarkan keaktifan minggu, dan mulai berfungsi minggu SURFAKTAN fungsi Mengurangi tegangan permukaan paru Menjaga agar alveoli tetap berkembang dan berisi udara Menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak collaps pada akhir pernapasan . defisiensi Kolaps pada alveolus sehingga paru-paru menjadi kaku Daya pengembangan paru (compliance) menurun 25% Pernapasan menjadi berat

16 SISTEM PERNAPASAN Nares Anterior Cavum Nasi Nasopharynx Oropharynx
Laringopharynx Larynx Trachea Bronkus Bronkiolus Alveolus

17 2. Apa yang menyebabkan tekanan darah ibu 70/palpasi serta mengalami takikardi dan takipneu?

18 Teknanan darah ibu 70/palpasi
70/palpasi menunjukkan bahwa ibu tersebut mengalami tekanan darah rendah (hipotensi) karena tekanan darah normal yaitu 80/palpasi. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah, seperti curah jantung, tekanan perifer terhadap tekanan darah, viskositas darah, serta panjang dan radius pembuluh. Volume darah berkaitan dengan tekanan darah, dimana kenaikan volume darah akan menyebabkan tekanan darah meningkat. Ibu tersebut mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sehingga volume menjadi berkurang dan tekanan darah menurun. Diduga ibu mengalami syok hipovolemik atau syok preload akibat menurunnya volume intravaskuler karena perdarahan. Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.

19 Hubungan Perdarahan dengan Takikardia dan Takipnea pada Ibu
Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume intraventrikel kiri pada akhir sistol sehingga curah jantung (cardiac output) menurun. Hal ini menyebabkan terjadi mekanisme kompensasi dari pembuluh darah dimana terjadi vasokontriksi oleh katekolamin sehingga perfusi makin memburuk. Respons tubuh terhadap perdarahan bergantung pada volume, kecepatan, dan lama perdarahan. Salah satu respon tubuh untuk mempertahankan homeostasis ketika mengalami syok hipovolemik untuk mengkompensasi kehilangan cairan, yaitu dengan vasokonstriksi dan takikardia. Pada perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%)menyebabkan takikardia dan takipnea. Selain itu terjadi penurunan tekanan nadi, kulit teraba dingin, perlambatan pengisian kapiler, dan anxietas ringan. Sehingga hipotensi, takikardi, dan takipnea merupakan mekanisme tubuh sebagai upaya kompensasi terhadap kehilangan banyak darah (syok hipovolemik).

20 KESIMPULAN Perdarahan yang terjadi pada ibu muda tersebut merupakan perdarahan antepartum yang disebabkan karena adanya trauma ketika sang ibu mengalami kecelakaan sehari sebelum dibawa ke Puskesmas Yowari. Diduga bayi tersebut mengalami asfiksia neonatorum berdasarkan gejala klinis berupa tidak bernapas spontan, tidak menangis, dan tampak sianosis. Asfiksia neonatorum biasa terjadi pada bayi dengan riwayat prematur.

21 Lanjutan . . . Setelah dilakukan vital sign, diperoleh hasil 70/palpasi yang menunjukkan bahwa ibu tersebut mengalami tekanan darah rendah (hipotensi). Ibu tersebut mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sehingga volume darah menjadi berkurang dan tekanan darah menurun. Diduga ibu mengalami syok hipovolemik atau syok preload akibat menurunnya volume intravaskuler oleh karena perdarahan. Syok hipovolemik pada perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%) menyebabkan takikardia dan takipnea.

22


Download ppt "NILUH AYU MUTIARA ARIYANTI/KETUA( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google