Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
Dosen: Drs. Rudy Lizwaril, S.E., MM, Ak. Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL

2 Tujuan Sesi Ini Mahasiswa memahami Biaya Bahan Baku.
Mahasiswa memahami unsur-unsur biaya tenaga kerja langsung Mahasiswa memahami unsur-unsur biaya produksi tidak langsung

3 BAHAN BAKU Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari pengolahan sendiri. Di dalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga bahan baku, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya perolehan lain. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

4 SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU
Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku Prosedur Order Pembelian Prosedur Penerimaan Bahan Baku Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang Prosedur Pencatatan Utang Yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

5 BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada : a. Perbandingan Kuantitas Tiap Jenis Bahan Baku Yang Dibeli DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

6 BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada : b. Perbandingan Harga Faktur Tiap Bahan Baku Yg Dibeli DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

7 BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada : c. Biaya Angkutan Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli Berdasarkan Tarif Yang Ditentukan Dimuka DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

8 BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Unit Organisasi Yang terkait Dalam Perolehan Bahan Baku. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

9 BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIIMPOR
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

10 PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
Metode Identifikasi Khusus Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO) Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO) Metode Rata-rata Bergerak Metode Biaya Standar Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

11 METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku yang harga per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut dibeli. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

12 METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (1)
Dalam metode ini penentuan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai, dan tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku dalam produksi. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

13 METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (2)
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

14 METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA (1)
Dalam metode ini penentuan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

15 METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA (2)
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

16 METODE RATA-RATA BERGERAK (1)
Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan yan ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan yang baru. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

17 METODE RATA-RATA BERGERAK (2)
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

18 METODE RATA-RATA BERGERAK (2)
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

19 METODE BIAYA STANDAR Dalam metode ini bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standar yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Harga standar merupakan harga yang diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

20 METODE RATA-RATA HARGA POKOK BAHAN BAKU
PADA AKHIR BULAN Dalam metode ini, pada akhir tiap bulan dilakukan penghitungan harga pokok rata-rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di gudang. Harga pokok rata-rata persatuan ini kemudian digunakan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dalam bulan berikutnya. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

21 MASALAH-MASLAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BAHAN BAKU SISA BAHAN PRODUK RUSAK PRODUK CACAT DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

22 SISA BAHAN BAHAN LAKU DIJUAL
Jika karena pengerjaan pesanan diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan tsb. Apabila terjadi normal pada perusahaan diperlakukan sebagai pengurang biaya atau pendapatan lain-lain BAHAN TIDAK LAKU DIJUAL Jika karena pengerjaan pesanan ttt, maka biaya pembuangan dapat diperlakukan sebagai elemen biaya bahan baku. Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka biaya pembuangan diperlakukan sebagai elemen biaya overhead yang sesungguhnya. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

23 PRODUK RUSAK YANG LAKU DIJUAL
Jika karena pengerjaan pesanan, rugi penjualan dibebankan kepada pesanan ybs. Apabila terjadi normal pada perusahaan, rugi penjualan diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya Apabila terjadi karena kesalahan , langsung diperlakukan sebagai rugi produk rusak. YANG TIDAK LAKU DIJUAL Jika karena pengerjaan pesanan ttt, maka harga pokok produk rusak dibebankan kepada pesanan ybs. Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka harga pokok produk rusak diperlakukan sebagai elemen biaya overhead yang sesungguhnya. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

24 PRODUK CACAT Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka biaya-biaya yang timbul diperlakukan sebagai elemen biaya produksi pada departemen ybs dan digabung dengan setiap elemen biaya yang ada. Apabila terjadi karena kesalahan , maka biaya-biaya yang timbul harus diperlakukan sebagai elemen rugi produk cacatlangsung diperlakukan sebagai rugi produk rusak. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

25 CONTOH 1 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

26 CONTOH 2 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

27 CONTOH 3 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

28 CONTOH 4 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

29 CONTOH 5 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

30 CONTOH 6 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

31 CONTOH 7 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

32 CONTOH 8 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

33 PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

34 PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA
Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan Penggolongan menurut jenis pekerjaannya Penggolongan menurut hubungannya dengan produk. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

35 PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA BERDASARKAN FUNGSI POKOK
Biaya Tenaga Kerja Produksi (Gaji, Kespeg, Lembur, Gaji Mandor & Manager Pabrik) Biaya Tenaga Kerja Pemasaran (Gaji, Kespeg, Komisi, Gaji Manager Pemasaran) Biaya Tenaga Kera Administrasi & Umum (Gaji, Kespeg Karyawan Bagian Akuntansi, Personalia dan Sekretariat). DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

36 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA GAJI DAN UPAH (1)
Perusahaan X mempekerjakan 2 orang karyawan : Risa Rimendi dan Eliona Sari. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2003, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu hadir karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp 1.000, sedangkan karyawan Eliona Sari selama periode yang sama bekerja 40 jam dengan upah per jam Rp 750. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut : DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

37 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA GAJI DAN UPAH (2)
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

38 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA GAJI DAN UPAH (3)
Tahap 1 Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, Bagian Akuntansi kemudian membuat jurnal distribusi gaji dan upah sebagai berikut : Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Rp Biaya Overhead Pabrik Gaji dan Upah Rp Tahap 2 Atas dasar bukti kas keluar. Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut : Gaji dan Upah Rp Utang PPh Karyawan Rp Utang Gaji dan Upah DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

39 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA GAJI DAN UPAH (4)
Tahap 3 Atas dasae daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan . Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut : Utang Gaji dan Upah Rp Kas Rp DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

40 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA INSENTIF SATUAN DENGAN JAM MINIMUM
Jika menurut penyelidikan waktu, dibutuhkan waktu 5 menit untuk mneghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 12 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp 600 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 50 (Rp 600 : 12). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin mendapatkan upah Rp 600 per jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 14 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan standar per jam) maka upahnya dihitung sebagai berikut : DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

41 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA TAYLOR DIFFERENTIAL PLECE RATE PLAN
Karyawan dapat menerima upah Rp per hari (untuk 7 jam kerja). Misalkan rata-rata karyawan dapat menghasilkan 12 satuan per jam, sehingga upah per satuan Rp 50 (4.200/ (12 X 7). Dalam Taylor Plan ini, misalkan ditetapkan tarif upah Rp 45 per satuan untuk karyawan yang mengahsilkan 14 satuan atau kurang per jam dan rp 65 per satuan untuk karyawan yang menghasilakan 16 satuan per jam. Maka upah karyawan dihitung Rp 65 X 16 = Rp per jam. Sedangkan bila karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per jam maka upah per jam dihitung Rp 45 X 12 = Rp 540. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

42 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA PREMI LEMBUR
Dalam perusahaan jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur. Misalnya dalam satu minggu seoarang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam kerja biasa maupun lembur) Rp 600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50 % dari tarif upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut : DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

43 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA BIAYA-BIAYA YG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA
SET UP TIME Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya XXX Kas XXX Utang Dagang XXX Persediaan XXX Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

44 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA BIAYA-BIAYA YG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA
WAKTU MENGANGGUR Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesananan tertentu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Rp Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Gaji dan Upah Rp DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

45 CONTOH 1 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

46 CONTOH 2 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

47 CONTOH 3 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

48 CONTOH 3 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

49 CONTOH 4 DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK. AKUNTANSI BIAYA

50 CARA PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
Menurut sifatnya Menurut prilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume produksi Menurut hubungannya dengan departemen. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK. AKUNTANSI BIAYA

51 PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
MENURUT SIFATNYA Biaya Bahan Penolong Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai. DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK. AKUNTANSI BIAYA

52 Biaya Overhead Pabrik Tetap Biaya Overhead Pabrik Variabel
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD MENURUT PERILAKUNYA DALAM HUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI Biaya Overhead Pabrik Tetap Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Overhead Pabrik Semivariabel DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK. AKUNTANSI BIAYA

53 PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD MENURUT HUBUNGANNYA DENGAN DEPARTEMEN
Biaya Overhead Pabrik langsung departemen Biaya Overhead tidak langsung departemen DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK. AKUNTANSI BIAYA

54 Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL
27 Mei 2010


Download ppt "Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google