Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI MANAJEMEN Pengertian system informasi manajemen adalah system informasi yang menghasilkan keluaran (output) dan berbagai proses yang di perlukan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI MANAJEMEN Pengertian system informasi manajemen adalah system informasi yang menghasilkan keluaran (output) dan berbagai proses yang di perlukan."— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI MANAJEMEN Pengertian system informasi manajemen adalah system informasi yang menghasilkan keluaran (output) dan berbagai proses yang di perlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan al : Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. PROSES MANAJEMEN Proses manajemen adalah sebagai suatu aktivitas-aktivitas yang meliputi antara lain : Perencanaan. Pengendalian. Dan Pengambilan keputusan

2 PROSES MANAJEMEN Perencanaan, adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir. Pengendalian, adalah aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tidakan korektif sesuai dengan kebutuhan. Proses Pengambilan Keputusan, yaitu proses pemilihan di antara berbagai alternatif.

3 AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama yaitu : Sistem akuntansi Manajemen , yaitu menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif dan pekerja (di sebut akuntansi internal). Sistem akuntansi keuangan, yaitu berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal (di sebut akuntansi eksternal).

4 PERBEDAAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
1. Fokus eksternal 2. Mengikuti aturan tertentu dari pihak eksternal 3. Informasi keuangan bersifat objektif 4. Berorientasi histories 5. Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan 6. Lebih independen 1. Fokus internal 2. Tidak mengikuti aturan 3. Informasi keuangan dan non keuangan(bersifat subyektif) 4. Penekanan pada masa yang akan datang 5. Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat rinci 6. Sangat luas dan multi disiplin

5 TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management), adalah suatu pendekatan di seluruh system dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya. Orientasi pada pelanggan, yaitu perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing. Perspektif lintas fungsional, yaitu akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga ke pelayanan konsumen.

6 TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Manajemen kualitas total (Total quqlity management), perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna, yang merupakan kunci untuk bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Waktu sebagai unsure kompetitif, Waktu adalah unsure penting dari semua tahap rantai nilai, Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi dan produksi. Efisiensi, meningkatkan efisiensi adalah hal yang sangat vital bagi organisasi, baik pengukuran efisiensi financial maupun nonfinansial. Bisnis secara elektronik (E-business), adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

7 KODE / PERILAKU ETIS Perilaku etis yaitu melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar, sesuai serta adil. STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN : Kompetensi. Kerahasiaan Integritas Objektivitas

8 STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN
kompetensi, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk : Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan dg. terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya. Melakukan kewajiban profesionalnya sesuai dg. Hukum, peraturan, dan standar teknis yang berlaku. Menyusun laporan dan rekomendasi yg. Lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang memadai terhadap informasi yg, relevan dan andal

9 STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN
2. Kerahasiaan, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk : Menahan diri utk tdk mengungkapkan tanpa izin informasi rahasia yg diperoleh dari tempat kerjannya, kecuali diharuskan secara hukum. memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang diperoleh dari tempat kerjanya, dan memonitor aktivitas mereka utk menjaga kerahasiaan tsb. Menahan diri untuk menggunakan informasi rahasia yg diperoleh dari tempat kerjanya utk tujuan yg tidak etis dan tidak sah baik secara pribadi maupun melalui pihak ke tiga

10 STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN
3. Integritas, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk : Menghindari konflik kepentingan yg aktual dan mengingatkan semua pihak terkait mengenai adanya potensi konflik’ Menahan diri dari keterlibatan berbagai aktivitas yg akan menimbulkan kecurigaan thd kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya secara etis. Menolak pemberian, penghargaan, dan keramahtamahan yg dpt mempengaruhi mereka dalam bertugas. Menahan diri untuk tidak melakukan pengikisan thd legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara pasif maupun aktif

11 STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN
e. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai keterbatasan profesional atau kendala lainnya yg akan menghalangi munculnya penilaian yg bertanggung jawab atau keberhasilan dlm mengerjakan suatu aktivitas. f. Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk, dan penilaian atau opini profesional. g. Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang merugikan profesi.

12 STANDAR PERILAKU ETIS UNTUK AKUNTAN MANAJEMEN
4. Objektivitas, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk : Mengkomunikasikan informasi dg adil dan objektif. Mengungkapkan semua informasi relevan yang diperkirakan dapat mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang disajikan .

13 SERTIFIKASI YANG TERSEDIA BAGI AKUNTAN MANAJEMEN
Sertifikasi Akuntansi Manajemen (Certificate in Management Accounting – CMA ). Akuntan Publik (Certified Public Accountants – CPA ). Auditor Internal Bersertifikat (Certified Internal Auditor – CIA )

14 Objek biaya dapat berupa al : Produk Pelanggan Departemen Proyek
PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi. Objek biaya dapat berupa al : Produk Pelanggan Departemen Proyek Aktivitas dll.

15 Keakuratan Pembebanan
PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Contoh. Jika suatu bank ingin menetapkan biaya kartu kredit platinium, maka objek biaya adalah kartu kredit pltinium. Jika sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya departemen operasional, maka objek biaya adalah departemen operasional dll Keakuratan Pembebanan Keakuratan adalah suatu konsep yang relative, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya

16 PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Ketertelusuran Ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Metode Penelusuran Penelusuran adalah pembebanan aktual biaya keobjek biaya, dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya

17 Metode Penelusuran ada 2 yaitu :
PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Metode Penelusuran ada 2 yaitu : Penelusuran langsung, adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran Penggerak, aadalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya

18 PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Contoh Ryan dan Shana pergi makan siang bersama, mereka sepakat untuk berbagi biaya makan siang. Mereka memesan pizza ukuran besar (terbagi menjadi 10 potong) seharga $9, satu gelas besar root beer seharga $2 (dengan isi untuk 5 gelas), dan Shana memesan sepiring kecil salad seharga $1. Berapa biaya yang dibebankan per orang ?. Asumsi : Ryan memakan tujuh potong pizza dan meminum tiga gelasroot beer sedangkan Shana mengkonsumsi sisanya.

19 PEMBEBANAN BIAYA : PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING), PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI / ALLOCATION Keterangan Salad (Penelusuran Langsung) Pizza (Penelusuran Penggerak) : $ 9/10 x 3 potong $ 9/10 x 7 potong Root Beer (Penelusuran Penggerak) : $ 2/5 x 2 gelas $ 2/5 x 3 gelas Total Shana $ 1 $ 2,7 - $ 0,8 $ 4,5 Ryan 6,3 $ 1,2 $ 7,5

20 BIAYA PRODUK DAN JASA Keluaran (out put) organisasi menggambarkan salah satu dari objek biaya terpenting. Ada dua jenis keluaran al : Produk berwujud, yaitu barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal (Lahan, pabrik dan mesin). Contoh : Televisi Mobil. Komputer dll

21 BIAYA PRODUK DAN JASA Jasa (service) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Contoh : Penyewaan kendaraan Penyewaan Video dll.

22 BIAYA PRODUK DAN PELAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL
Salah satu tujuan system manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan menjadi dua kategori fungsional utama al : Biaya produksi, adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya non produksi, adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya Produksi dibagi menjadi 3 al : Bahan Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

23 LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL
Agar memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, maka biaya-biaya harus diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan L/R Biaya produksi dan biaya penjualan serta biaya administrasi dipisahkan. Contoh Organisasi ManufakturLaporan Laba Rugi Untuk Periode Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011

24 LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL
Kterangan Penjualan Harga Pokok Penjualan : Persediaan awal barang jadi - Harga Pokok Produksi - Barang tersedia untuk dijual - Persediaan akhir barang jadi Marjin Kotor Beban Operasi : - Beban penjualan - Beban administrasi Laba sebelum pajak Rp

25 JENIS-JENIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem Akuntansi Manajemen berdasarkan fungsi (Functional-based management / FBM). Dalam system FBM biaya-biaya sumber daya dibebankan ke unit-unit fungsional dan kemudian ke produk. Dalam pembebanan biaya digunakan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak. Sistem Akuntansi Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-based management / ABM) Dalam system ABM Biaya dilacak untuk aktivitas dan kemudian ke produk Dalam pembebanan biaya digunakan Penelusuran langsung dan penggerak yang intensif.

26 Perbandingan antara system FBM dengan ABM
Berdasar FBM Penggerak berdasar unit 2. Intensif alokasi 3. Pembiayaan produk sempit dan kaku 4. Fokus pada pengelolaan biaya 5. Informasi aktivitas sedikit 6. Maksimalisasi dari kinerja unit individual 7. Penggunaan ukuran kinerja financial Berdasar ABM Penggerak berdasar unit dan non unit Intensif dalam penelusuran Pembiayaan produk luas dan fleksibel Fokus pada pengelolaan aktivitas Informasi aktivitas terinci Maksimalisasi kinerja system meluas Penggunaan baik ukuran kinerja financial maupun non finansial

27 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS
PENJELASAN ANGGARAN Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. ANGGARAN , PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Perencanaan, adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian, adalah melihat kebelakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Sedangkan anggaran merupakan komponen utama dari perencanaan.

28 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS
Kelebihan dari anggaran Memaksa para manajer untuk mlakukan perencanaan. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

29 Komponen utama anggaran induk
MEMPERSIAPKAN ANGGARAN INDUK Anggaran Induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan. Komponen utama anggaran induk 1. Anggaran Operasional, mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Hasil akhir anggaran operasional adalah suatu proforma atau perkiraan laba rugi, dan disertai dengan laporan pendukung al : Anggaran penjualan Anggaran produksi Anggaran pembelian bahan baku langsung Anggaran tenaga kerja langsung Anggaran overhead Anggaran beban penjualan dan administrasi Anggaran persediaan akhir barang jadi Anggaran harga pokok penjualan.

30 MEMPERSIAPKAN ANGGARAN INDUK
2. Anggaran Keuangan (Financial Budget), memerinci aliran masuk dan keluar kas serta posisi keuangan secara umum. Anggaran keuangan terdiri dari : Anggaran Kas Anggaran Neraca Anggaran untuk pengeluaran modal

31 MENGGUNAKAN ANGGARAN UNTUK EVALUASI KINERJA
Ada dua pertimbangan utama yang harus dipertimbangkan al : Menetapkan bagaimana jumlah yang dianggarkan seharusnya dibandingkan dengan hasil actual . Melibatkan dampak anggaran atas perilaku manusia.

32 ANGGARAN STATIS VERSUS ANGGARAN FLEKSIBEL
Anggarana statis (static budged) adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Karena anggaran statis tergantung pada tingkat aktivitas tertentu, maka anggaran statis ini tidak begitu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. Anggaran Fleksibel Aktivitas (Activity flexible budgeting), adalah prediksi beberapa biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas, anggaran ini memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional

33 Soal Latihan PT. LA ingin mengadakan investasi perluasan pabrik, dana investasi yg diperlukan sebanyak Rp Dana investasi tsb seluruhnya akan ditanamkan dalam aktiva tetap, dg nilai sisa Rp Umur ekonomis investasi piperkirakan 5 tahun. Metode penyusutan adalah garis lurus . Tax 30 %. Dana untuk investasi diperoleh dari modal sendiri sebesar 40% dari kebutuhan, 40% dari pinjaman bank dan sisanya dari obligasi. Biaya modal sendiri sebesar 20%, biaya modal dari pinjaman bank 16% dan biaya modal dari dana obligasi 18%. Bunga pinjaman Bank dan bunga obligasi dinyatakan sebesar biaya pinjaman dan biaya obligasi. Manajemen menetapkan bahwa untuk menghitung arus kas bersih investasi digunakan teori “ weighted Average Cost of capital”. Ramalan atas penjualan dan biaya operasi tunai selama lima tahun adalah Sbb :

34 Soal Latihan Tahun volume penjualan biaya operas tunai
unit Rp “ “ “ “ “ “ “ “ Harga jual per unit ditetapkan sama selama 5 tahun sebesar Rp Diminta : Menyusun proyeksi R/L dan mengitung Net Cash Flow Menentukan Payback Period Memberi syaran apakah proyek tsb dilaksanakan / tidak berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode : a. NPV b. Profitability Index (PI)

35 Analisis Variansi : Penjelasan Umum
BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL Biaya standar adalah biaya produksi yang ditentukan dimuka untuk mengukur pelaksanaan / pengeluaran biaya produksi sesungguhnya. Analisis Variansi : Penjelasan Umum Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya telah muncul pada tingkat aktivitas actual tertentu. Angka ini diperoleh dengan cara mengalikan jumlah input yang diizinkan pada output actual dengan standar harga perunit. Dengan asumsi bahwa SP adalah Standar Harga per unit suatu input dan SQ adalah Kuantitas Standar input yang diizinkan untuk output actual, biaya input yang direncanakan atau dianggarkan adalah SP x SQ. Sedangkan Biaya input aktual adalah AP x AQ, dimana AP = harga actual per unit input dan AQ = kuantitas input actual yang digunakan.

36 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Variansi Harga dan Efisiensi Variansi Total Anggaran adalah perbedaan antara biaya actual input dan biaya yang direncanakan. Variansi Total = (AP x AQ) – (SP x SQ) Dimana : AP = harga actual per unit AQ = kuantitas actual bahan baku yang digunakan SP = Harga standar per unit SQ = kuantitas standar bahan baku yang digunakan

37 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Keterangan Bahan Baku Langsung: Jagung kuning - Minyak goring - Garam - Limau Bungkus Total bahn baku lngsung Tenaga Kerja Langsung Pengawas Operator mesin Total TKL Overhead : - Overhead variable Overhead Tetap Total overhead Total biaya standar unit Standar Harga $ 0,006 0,031 0,005 0,400 0,044 7,000 10,000 3,850 32,050 StandarPenggunaan 18 ons 2 ons 1 ons 0,01 ons 1bungkus 0,0070 jam 0,0008 jam 0,0078 jam StandarBiaya 0,108 0,062 0,004 0,049 0,008 0,030 0,250 Subtotal 0,223 0,057 0,280 0.560

38 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Standar Biaya = stangar harga x standar penggunaan Overhead tetap dibulatkan Data PT. Chendy dari minggu pertama Maret sbb : Produksi actual = bungkus kripik jagung Biaya actual jagung ons 0,0069 = $ 5.382 Biaya aktual pengawas 360 jam 7,35 = $ 2.646 Hitunglah Variansi harga bahan baku Hitunglah Variansi Penggunaan bahan baku

39 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Macam-Macam Analisis Variansi : I. Analisis variansi bahan baku Analisis Variansi Harg Bahan Baku Variansi Harga Bahan Baku (Material Price Variance – MPV) Yaitu mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa secara actual dibayar. Rumus : MPV = (AP-SP) x AQ Dimana : AP = harga aktual per unit AQ = kuantitas actual bahan baku yang digunakan SP = Harga Standar per Unit

40 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Variansi Harga Bahan Baku dihitung sbb : MPV = (AP-SP) x AQ = ($0, $ 0,0060) x = $ 0,0009 x = $ 702 U MPV Persentase = SP x AQ = 702/4.680 = 15% Analisis Variansi Harga Bahan Baku Memutuskan apakah variansi signifikan / tidak. Jika tidak signifikan maka tidak ada langkah lebih jauh yang diperlukan. Jika signifikan maka untuk mencari tahu mengapa hal tersebut muncul

41 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
2. Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance – MUV) Yaitu mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara actual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output actual Rumua : MUV = (AQ – SQ) x SP Dimana : AQ = Kuantitas actual bahan baku yang digunakan. SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output actual SP = Harga standar per unit

42 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Variansi penggunaan bahan baku MUV = (AQ – SQ) x SP = ( ) x $0,006 = $ 558 F Standar kuantitas bahan baku dihitung sbb: Jagung : 18 x = ons MUV Persentase = SQ x SP = 558 / 5.238 = 10,7% Analisis Penggunaan Bahan Baku Variansi penggunaan bahan baku yang dapat ditoleransi adalah hasil pembelian jagung berkualitas tinggi yang dibeli oleh departemen pembelian. Variansi yang ditoleransi pada intinya dapat dibebankan pada pembelian

43 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
II. Analisis Tenaga Kerja Langsung Variansi Tarif Tenaga Kerja (Labor Rate variance – LRV) Yaitu menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar. Rumus : LRV = (AR – SR ) x AH Dimana : AR = Tarif upah actual per jam SR = Tarif upah standar per jam AH = Jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan. LRV = (AR – SR) x AH = ($ 7,35 - $ 7,00) x 360 = $ 0,35 x 360 = $ 126 U

44 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
LRV Persentase = = $ 126 / $ = 5 % SR x AH Analisis Variansi Tarif Tenaga Kerja Variansi sebesar 5% dianggap tidak signifikan. Asumsi suatu penyelidikan telah dilakukan, dan penyebab variansi adalah penggunaan operator mesin yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas, yang disebabkan oleh dua pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi. Tindakan korektif adalah dengan merekrut dan melatih dua pengawas baru.

45 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
2. Variansi Efisiensi Tenaga Kerja (labor effisiency variance – LEV) Yaitu mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara actual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan . Rumus : LEV = (AH – SH) x SR Dimana : AH = Jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan. SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan SR = Tarif upah standar per jam = (360 – 339,5*) x $ 7 = 20,5 x $7 = $ 143,5 U

46 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
* Perhitungan SH / Jam Standar TKL : = 0,007 x = 339,5 jam LEV Persentase = = $ 143,50 / $ 2.376,50 = 6 % SH x SR Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja Asumsi bahwa $ 143,5 variansi yang tidak ditoleransi dinilai signifikan. Hal ini disebabkan banyaknya pemberhentian proses muncul karena tugas operator mesin dipisah antara yang menjalankan mesin dan pengawasan .(pekerjaan ganda diperlukan karena dua pengawas keluar tanpa keterangan). Tindakan koreksi yang direkomendasikan adalah merekrut dan melatih dua pengawas baru.

47 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
III. Analisis Variansi : Biaya Overhead. Variansi Overhead Variabel PT. Chendy aktivitas satu minggu (untuk minggu pertama bulan Maret). Data berikut dikumpulkan untuk periode waktu sekarang : Tarif overhead variabel ( standar ) $ 3,85 per jam TKL Biaya actual overhead variable $ 1.600 Jam kerja actual (mesin dan pengawasan) Jumlah bungkus keripik yang diproduksi Jumlah jam yang diperbolehkan untk produksi 378,3 a/ Overhead variable yang dibebankan $ b/

48 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Catatan : a/. 0,0078 x b/ $3,85 x 378,3 (dibulatkan kekoma terdekat, overhead dibebankan dengan menggunakan jam yang diperbolehkan dalam system biaya standar) Variansi Total Overhead Variabel, adalah perbedaan antara overhead variable yang actual dengan yang dibebankan . Variansi Total = $ $ 1.456 = $ 144 U

49 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Variansi Total Dapat Dibagi Dua 1.Variansi Pengeluaran Overhead Variabel Yaitu mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tariff actual overhead variable (actual variable overhead rate – AVOR) dan tariff standar overhead variable (standard variable overhead rate – SVOR). Tarif actual overhed variable adalah overhead variable actual dibagi dengan jam actual. Dalam contoh kita, tariff ini adalah $ / 400 = $ 4 per jam Varians pengeluaran overhead variable = (AVOR X AH) – (SVOR X AH) = (AVOR – SVOR) X AH = ($ 4 - $ 3,85) X 400 = $ 60 U

50 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
2. Varians Efisiensi overhead variable, yaitu mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variable, yang muncul karena penggunaan efisiensi tenaga kerja langsung. Varans Efisiensi Overhead Variable = (AH – SH) X SVOR = (400 – 378,3) X 3,85 = $ 84 U (dibulatkan)

51 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
B. Varians Overhead Tetap Varians Total Overhead Tetap, adalah perbedaan antara overhead tetap actual dan overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengalikan tariff standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk out put actual.

52 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Contoh : Hal yang dianggarkan / direncanakan - Overhead tetap yang dianggarkan $ - Aktivitas praktis jam tenaga kerja langsung a/ - Tarif standar overhead tetap 32,05 b/ a/ jam yang diizinkan untuk memproduksi bungkus kripik : 0,0078 x b/ $ /

53 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Hasil Aktual - Produksi actual bungkus kripik - Biaya actual overhead tetap $ Jam standar yang dimungkinkan untuk produksi actual * */ 0,0078 x Jadi Overhead Tetap Yang Dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar = $ 32,05 x = $ (dibulatkan)

54 BIAYA STANDAR SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
1. Varians Pengeluaran Overhead Tetap , perbedaan antara overhead tetap actual dengan overhead tetap yang dianggarkan. = ($ $ ) = $ 970 F (varians yang dikeluarkan) 2. Varians Volume Overhead Tetap, perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dengan overhead tetap yang dibebankan. = ($ – $ ) = $ U

55 Soal latihan Jaya manufakturing memiliki lembar biaya standar sbb, untuk salah satu produknya : Bahan baku (2 $5) $ 10 Tenaga kerja langsung (0.5 $10) 5 Overhead tetap (0.5 $ 2)* 1 Overhead variable (0.5 $ 4) 2 Biaya unit standar $ 18 * Tarif berdasarkan pada aktivitas yang diperkirakan yaitu, jam

56 Soal latihan Selama beberapa tahun belakangan ini, hasil aktual berikut tercatat : Produksi unit Bahan baku ( kaki dibeli dan digunakan) $ Tenaga kerja langsung (2.900 jam) Overhead tetap Overhead variable Diminta : Hitung variansi : bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead variable dan overhead tetap

57 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
1. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi, aktivitas dan strategi Akuntansi pertangungjawaban berdasarkan fungsi, menugaskan tanggung jawab pada unit organisasional dan menyatakan ukuran kinerja berdasarkan faktor keuangan. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi, menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perpektif proses serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

58 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
2. Analisis Nilai Proses Analisis penggerak, untuk pencarian akar penyebab Analisis aktivitas, untuk mengidentifikasikan dan menghitung isi nilai Pengukuran kinerja aktivitas, dapat diukur dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan 3. ukuran kinerja Aktivitas Mengetahui seberapa baik kita saat ini dalam melakukan suatu aktivitas seharusnya membuka potensi untuk melakukannya dengan lebih baik. Dalam pembahasan ini difokuskan pada pengukuran keuangan. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi al : Laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tidakbernilai tambah Trend dalam laporan biaya aktivitas Standar Kaizen Benchmarking Penghitungan biaya daur hidup

59 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
4. Balanced Scorecard Balanced scorecard adalah system manajemen strategis yang mendefinisikan system akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menterjemahkan misi dan strategi organisasi kedalam empat perspektif yaitu : Perspektif Keuangan, menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek dan jangka panjang meliputi : pertumbuhan pendapatan, peurunan biaya, dan pemanfaatan asset Perspektif Pelanggan, adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan Perspektif Proses, adalah sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham meliputi ; proses inovasi, proses operasional dan proses pasca penjualan. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, yaitu sumber kemampuan yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tujuan tiga perspektif lainnya antara lain ; peningkatan kemampuan pegawai, peningkatan motivasi, pemberdayaan dan pensejajaran , dan peningkatan kemampuan system informasi.

60 Aktivitas bernilai tambah yaitu aktivitas-aktivitas yg perlu untuk dipertahankan dalam bisnis
Suatu aktivitas yg dapat diubah diklasifikasikan sbg nilai tambah jika secara simultan memenuhi tiga kondisi : 1. Aktivitas yg menghasilkan perubahan. 2. Perubahan tsb tidak dapat dicapai oleh aktivitas yg sblmnya. 3. Aktivitas tsb memungkinkan aktivitas lain utk dilakukan Contoh : Produksi batang yg digunakan dalam silinder hidrolik. Aktivitas pertama, pemotongan batang, memotong batang panjang sesuai ukuran yang benar untuk hidrolik. Selanjutnya, batang yg terpotong dilas untuk memotong pelatnya.

61 Aktivitas tak bernilai tambah, merupakan aktivitas yd tidak dapat memenuhi salah satu dari ketiga kondisi yg didefinisikan sblmnya Contoh : Pemesanan ulang suku cadang, memproduksi secara terburu-buru, dan pengerjaan ulang karena suku cadang yang cacat, jaminan kerja, penanganan keluhan pelanggan, dan pelaporan produk cacat. Dalam operasional manufaktur ada 5 aktivitas utama yang sia-sia dan tidak perlu al : Penjadwalan Pemindahan Penantian Pengawasan penyimpanan

62 Pelaporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah
Biaya bernilai tambah = SQ X SP Biaya tak bernilai tambah = (AQ – SQ) X SP Dimana : SQ = tingkat out put bernilai tambah suatu aktivitas SP = harga standar per unit ukuran output aktivitas. AQ = kuantitas aktual yg digunakan utk sumber daya yg fleksibel atau kapasitas aktivitas praktis yang dibutuhkan untuk sumber daya yang terikat

63 contoh Pertimbangkan empat aktivitas berikut untuk perusahaan JIT : pengelasan, pengerjaan ulang produk cacat, persiapan peralatan, dan pengawasan pembelian komponen. Persiapan dan penggunaan bahan adalah aktivitas yang diperlukan, pengawasan dan pengerjaan ulang adalah aktivitas yg tidak diperlukan . Data berikut mengacu pada keempat aktivitas untuk tahun yg berakhir 31 Desember 2010 tsb : Aktivitas penggerak aktivitas SQ AQ SP Pengelasan jam pengelasan $ 40 Pengerjaan ulang jam pengerjaan ulang Persiapan jam persiapan Pengawasan jumlah pengawasan Diminta : Buatlah laporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah per

64 KALKULASI BIAYA PRODUKSI
Kalkulasi biaya produk tradisional adalah penjumlahan dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan alokasi biaya overhead. Kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing atau ABC) adalah perhitungan biaya produk didasarkan aktivitas nyata pengorbanan input untuk memperoleh output. Tujuan perhitungan model ini adalah untuk menentukan obyek biaya secara akurat. Kalkulasi biaya tepat waktu (Just in Time atau JIT), adalah pengorbanan sumber daya untuk mencipta output yang hanya diminta pelanggan yang didasarkan pada penghematan biaya persediaan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead lainnya. Tujuannya untuk menghilangkan pemborosan dg cara memproduksi suatu produk hanya dalam kuantitas yg diminta pelanggan

65 Contoh kalkulasi Biaya Tradisional, ABC dan JIT
Berikut adalah data akunatnsi untuk ketiga model tersebut : Keterangan produk A produk B total Unit yg diproduksi 200 unit 100 unit 300 unit Biaya bahan langsung Rp Rp RP Biaya tenaga kerja lgsg Rp Rp Rp Total biaya utama Rp Rp Rp Biaya overhead pabrik: Aktivitas Aktivitas Total Biaya By pemeliharaan mesin jam jam Rp By penanganan bahan jam jam Rp By persiapan mesin jam jam Rp Total Rp

66 Contoh kalkulasi Biaya Tradisional, ABC dan JIT
Keterangan produk A produk B total Just in Time by sel 1 by sel 2 By pemeliharaan mesin Rp Rp Rp By penangan bahan Rp Rp Rp Biaya persiapan batch Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Catatan : Keterangan tentang pembebanan biaya overhead pabrik ke proses produksi : Model Traditional Costing, didasarkan pada jam mesin Model Activity Based Costing (ABC), didasarkan pada aktivitas Model Just in Time (JIT), didasarkan pada jumlah biaya sel Berdasarkan data diatas dapat disajikan kalkulasi biaya model tradisional, ABC dan JIT

67 Soal untuk dikerjakan dan dikumpulkan
PT. Genderang memproduksi dua jenis produk (A dan B). Biaya overhead telah dibagi kedalam 4 kelompok (cost Pools) yg menggunakan pemicu biaya/cost driver sbb: Produk jumlah jumlah jam pesanan setup pesanan mesin pengemasan A B Biaya per Kelompok Rp Rp Rp Rp20.000 Diminta : Hitunglah tarif alokasi untuk setiap dari pemicu biaya yg disajikan diatas Alokasikan biaya overhead ke produk A dan B dg menggunakan ABC Hitunglah tarif overhead dg menggunakan jam mesin berdasarkan pendekatan kalkulasi biaya tradisional. Alokasikan biaya overhead ke produk A dan B

68 BIAYA KUALITAS . Definisi Kualitas
Adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relative dari kebaikan (goodness) Produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam delapan dimensi al : Kinerja (performance) Estetika (aesthetic) Kemudahan perwatan dan perbaikan (serviceability) Fitur (features) Keandalan (reliability) Tahan lama (durability) Kualitas kesesuaian (quality of conformance) Kecocokan penggunaan (fitness for use)

69 BIAYA KUALITAS Definisi Biaya Kualitas, adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Kategori Biaya Kualitas al : Biaya pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal

70 BIAYA KUALITAS Biaya pencegahan, terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produksi atau jasa yang dihasilkan. Misalnya; biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kualitas, perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan dan peninjauan desain. Biaya Penilaian, terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Misalnya; biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan produk, penerimaan proses, peralatan pengukuran, dan pengesahan dari pihak luar.

71 BIAYA KUALITAS Biaya kegagalan internal, terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Misalnya ; sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin, pemeriksaan ulang, pengujian ulang, dan perubahan desain. Biaya kegagalan eksternal, terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Misalnya ; biaya penarikan produk dari pasar, biaya kehilangan penjualan karena kinerja produk yang buruk, retur penjualan karena kualitas yang buruk, biaya garansi,perbaikan, tanggung jawab hukum yang timbul, ketidak puasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, biaya untuk mengatasi keluhan pelanggan

72 Contoh soal Pada awal tahun 2009, PT ASI memulai sebuah program perbaikan kualitas. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah unit cacat yang diproduksi. Pada akhir tahun, laporan manajer produksi mengungkapkan bahwa sisa bahan baku dan pengerjaan ulang mengalami penurunan. Direktur utama persh. Tsb merasa gembira mendengarkan keberhasilan tersebut tetapi ia menginginkan penilaian terhadap dampak keuangan dari perbaikan tsb. Untuk membuat penilaian ini, data keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya dikumpulkan sbb : Keterangan ($) 2010($) Penjualan Sisa bahan baku Pengerjaan ulang Pemeriksaan produk Garansi produk Pelatihan kualitas Pemeriksaan bahan baku

73 Contoh soal Diminta : Klasifikasikan biaya-biaya sebagai biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal dan kegagalan ekternal. Hitunglah biaya kualitas sebagai presentase dari penjualan untuk masing-masing tahun. Berapa banyak pertambahan laba yang disebabkan oleh peningkatan kualitas. Jika biaya-biaya kualitas dapat ditekan menjadi2,5 % dari penjualan, berapa banyak tambahan laba yang dihasilkan melalui perbaikan kualitas. Susunlah laporan biaya kualitas untuk tahun 2010

74 BIAYA KUALITAS Pengukuran Biaya Kualitas
Biaya kualitas dibagi menjadi 2 al : Biaya kualitas yang dapat diamati, yaitu biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang tersembunyi, yaitu biaya kesempatan yang terjadi karena kualitas buruk. Contohnya ; biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, dan biaya kehilangan pangsa pasar. Ada 3 alat untuk mengestimasi/mengukur biaya kualitas yang tersembunyi al : Metode Pengali Metode penelitian pasar Fungsi kerugian kualitas Taguchi

75 BIAYA KUALITAS 1. Metode Pengali, mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur. Total biaya kegagalan eksternal = k (biaya kegalan eksternal yang terukur) 2. Metode Penelitian Pasar, metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar. 3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi, setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi. 2 L (y) = k(y – T)

76 BIAYA KUALITAS k = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan y = nilai aktual dari karakteristik kualitas T = nilai target dari karakteristik kualitas L = kerugian kualitas

77 LAPORAN BIAYA KUALITAS
Biaya Pencegahan : Pelatihan kualitas xxx Rekayasa keandalan xxx xxx Biaya Penilaian: Pemeriksaan bahan baku xxx Penerimaan produk xxx Penerimaan proses xxx xxx Biaya kegagalan Internal: Sisa bahan xxx Pengerjaan ulang xxx xxx Biaya kegagalan eksternal : Keluhan pelanggan xxx Garansi xxx Perbaikan xxx xxx Total biaya kualitas xxx

78 PRODUKTIVITAS : PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien, dan secara spesifik mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Efisiensi Produktif Total adalah suatu titik di mana dua kondisi terpenuhi al : Pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun yang digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output. Atas bauran-bauran yang memenuhi kondisi yang pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.

79 PRODUKTIVITAS : PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN
Pengukuran Produktivitas Parsial Pengukuran Produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran Produktivitas Parsial adalah pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu . Rasio produktivitas = Output / Input Pengukuran Produktivitas Total, yaitu pengukuran produktivitas dari seluruh input atau secara umum pengukuran produktivitas total adalah sebagai pemfokusan perhatian pada beberapa input yang secara total menunjukkan keberhasilan perusahaan.

80 PELAPORAN SEGMEN DAN EVALUASI KINERJA
Analisis dan Pembandingan : Perhitungan biaya Variabel dan biaya Absorpsi Perhitungan biaya variable (variable costing), yaitu membebankan hanya biaya manufaktur variable ke produk. Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing / full costing), yaitu membebankan semua biaya manufaktur ke produk. Klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut perhitungan biaya variable dan absorpsi.

81 PELAPORAN SEGMEN DAN EVALUASI KINERJA
Keterangan Biaya produk Biaya periode Absorption costing Bahan baku langsung Tenaga kerjalangsung Overhead variable Overhead tetap Beban penjualan Beban administrasi Variable costing Tenaga kerja langsung

82 Perhitungan Biaya Variabel dan Evaluasi Kinerja Manajer
Jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya hal-hal sbb : Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu period eke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap maka laba akan tetap.

83 Perhitungan Biaya Variabel dan Evaluasi Kinerja Manajer
Manfaat perhitungan biaya variable dalam mengevaluasi kinerja para manajer Dengan pemisahan biaya menurut perilaku, perhitungan biaya variable meningkatkan kemampuan manajer dalam menelusuri dan mengendalikan biaya. Perhitungan biaya variable memelihara antara usaha dan hasil yang diperlukan bagi evaluasi kinerja manajemen yang lebih baik. Perhitungan biaya variable digunakan dalam perencanaan dan pengendalian Perhitungan biaya variable mensyaratkan manajemen untuk membedakan antara biaya tetap dan variable. Pembedaan ini penting dalam penyusunan anggaran biaya

84 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
Yang menjadi fokus utama dalam analisis biaya, volume dan laba (CVP) adalah : Harga produk Volume atau tingkat aktivitas Biaya variable per unit Total biaya tetap Komposisi dari kombinasi produk terjual

85 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
Asumsi-asumsi dalam analisis biaya-volume-laba al : Fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier. Harga, total biaya tetap biaya variable per unit dapat diidentifikasi secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang/kisaran yang relevan Apa yang diproduksi dapat dijual Untuk analisis multi, diasumsikan bahwa bauran penjualan diketahui Harga jual dan biaya diketahui dengan pasti

86 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
Dasar Analisis Biaya-Volume dan Laba Pengetahuan dasar yang sangat menentukan dalam analisis biaya, volume dan laba adalah pemahaman tentang penyusunan laporan rugi laba dengan pendekatan “ variable Costing “ Hubungan konsep biaya, volume dan laba dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk menghitung : Titik impas / BEP Target laba Marjin keamanan / MOS Titik penutupan usaha

87 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
1. Titik Impas / BEP, adalah tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapat laba dan juga tidak merugi. Titik impas/BEP dapat dihitung dengan dengan menggunakan al : Metode persamaan Laba = penjualan – biaya variable – biaya tetap Metode Marjin Kontribusi BEP (Rp) = biaya tetap / rasio marjin kontribusi BEP (unit) = biaya tetap / marjin kontribusi per unit Metode Grafik

88 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
2. Analisis Target Laba Pada dasarnya sama dengan analisis titik impas, perbedaannya hanya pada jumlah laba yang diperhitungkan dalam formulanya BEP = biaya tetap + laba / rasio marjin kontribusi 3. Marjin Keamanan / margin of safety (MOS) Merupakan kelebihan penjualan yang dianggarkan atau realisasi di atas volume penjualan pada titik impas. Hasil perhitungannya menunjukkan jumlah sampai seberapa besar penjualan dapat turun sehingga sampai pada titik impas. MOS = total penjualan – titik impas.

89 ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABA ALAT PERENCAAN MANAJERIAL
4. Titik Penutupan Usaha Suatu perusahaan dapat dipertimbangkan untuk ditutup, jika hasil penjualan sudah tidak dapat lagi menutupi biaya tetap tunai atau biaya tetap yang segera memerlukan pengeluaran kas. Titik penutupan usaha (dalam Rp) = biaya tetap tunai / rasio marjin kontribusi Titik penutupan usaha (dalam unit) = biaya tetap tunai / marjin kontribusi per unit

90 ANALISIS DIFERENSIAL DAN KEPUTUSAN KHUSUS / TAKTIS
Proses Keputusan Taktis Pengambilan keputusan dengan menggunakan konsep biaya relevan umumnya digunakan untuk keputusan tingkat taktis sebagai penjabaran dari keputusan stratejik dari manajemen puncak. Pemahaman mengenai konsep biaya relevan ini terutama bermanfaat untuk : Keputusan membeli atau membuat sendiri Pesanan khusus Menjual atau memproses lebih lanjut

91 ANALISIS DIFERENSIAL DAN KEPUTUSAN KHUSUS / TAKTIS
Konsep umum biaya relevan : Biaya diferensial, adalah perbedaan atau selisih biaya antara dua alternative atau lebih Biaya tambahan, yaitu tambahan biaya yang akan terjadi karena memilih suatu alternative Biaya kesempatan, yaitu potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu alternative. Biaya terhindarkan, yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternative dalam suatu pengambilan keputusan.

92 Produk Bersama (Product Mix)
Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang dihasilkan dari suatu unit input. Biaya pabrik yang terjadi dalam menghasilkan produk bersama sampai titik pemisahan disebut joint product cost. Produk bersama ini dapat berbentuk produk utama dan produk sampingan. Sehubungan dengan pertimbangan biaya relevan keputusan khusus yang timbul dari produk sampingan adalah keputusan menjual atau mengolah lebih lanjut.

93 VARIABLE COSTING DAN PELAPORAN TERSEGMENTASI
VARIABLE COSTING DAN FULL COSTING PENDEKATAN FULL COSTING / ABSORPTION COSTING Dalam pendekatan / metode ini, perhitungan harga pokok produk tanpa mempertimbangkan fator perilakunya (semua unsur biaya produksi menjadi elemen harga pokok produk). Dalam pendekatan full costing / pendekatan tradisional menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya diorganisir dan disajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi, dan penjualan. Biasanya laba rugi dengan pendekatan ini digunakan untuk memenuhi pihak luar perusahaan.

94 VARIABLE COSTING DAN PELAPORAN TERSEGMENTASI
PENDEKATAN VARIABLE COSTING / DIRECT COSTING / CONTRIBUTION APPROACH Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya produksi variable . Biaya – biaya produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non produksi. Dengan pendekatan variable costing, laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya di mana biaya – biaya dipisahkan menurut kategori biaya variable dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi – fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Laporan laba rugi ini digunakan untuk memenuhi pihak internal perusahaan.

95 Contoh soal PT. Gersang memproduksi dan menjual unit produk x per tahun dengan Rp per unit. Berikut adalah struktur biaya produksi, pemasaran dan administrasi tahun 2010 BIAYA VARIABEL PER UNIT BIAYA-BIAYA TETAP PER TAHUN Bahan langsung Rp Overhead pabrik Rp Tenaga kerja langsung Rp Penjualan, adm. Rp Overhead pabrik Rp Total biaya tetap Rp Penjualan, administrasi Rp 2.250 Berdasarkan data diatas diminta : Hitunglah harga pokok produk per unit dg pendekatan full costing dan variable costing Susunlah laporan laba – rugi dengan pendekatan full costing dan variable costing

96 KALKULASI BIAYA PRODUKSI
1. KALKULASI BIAYA PRODUKSI TRADISIONAL Yaitu penjumlahan dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan alokasi biaya overhead. 2. KALKULASI BIAYA BERDASAR AKTIVITAS/ACTIVITY BASED COSTING ( ABC) Yaitu perhitungan biaya produk didasarkan aktivitas nyata pengorbanan input untuk memperoleh out put. Tujuannya adalah untuk menentukan objek biaya secara akurat. 3. KALKULASI BIAYA MODEL TEPAT WAKTU/ JUST IN TIME Yaitu pengorbanan sumber daya untuk mencipta output yang hanya diminta pelanggan yang didasarkan pada penghematan biaya persediaan, biaya tenaga kerja dan BOP lainnya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk hanya dalam kuantitas yg diminta pelanggan

97 Berikut adalah data akuntansi untuk ketiga model tsb
keterangan Produk A Produk B total Unit yg diproduksi 200 unit 100 unit 300 unit Biaya bahan langsung Biaya tenaga kerja langsung Total biaya Biaya Overhead Pabrik : Biaya pemeliharaan mesin Biaya penangan bahan Biaya persiapan mesin Total Just In Time Biaya penanganan bahan Biaya persiapan batch Rp Rp Rp Aktivitas 4.000 jam 400 jam 100 jam Biaya sel 1 Rp Rp Rp Rp 1.000 jam 200 jam 50 jam Biaya sel 2 Rp Rp Rp Rp Total Aktivitas Rp Rp Total Biaya Rp Rp Rp

98 Soal lanjutan Keterangan tentang pembebanan biaya overhead pabrik ke proses produksi : Model Traditional Costing, didasarkan pada jam mesin Model Activity Based Costing/ABC, didasarkan pada aktivitas Model Just in Time (JIT), didasarkan pada jumlah biaya sel Berdasarkan data akuntansi diatas, hitunglah kalkulasi biaya dengan : Model tradisional . Model ABC Model JIT

99 SOAL-SOAL LATIHAN Soal I PT. Century Kelabu pada bulan Juni 2010 menjual 150 unit produknya dg harga Rp per unit. Biaya variabel per unit Rp biaya tetap Rp , berdasarkan data tersebut : a. Susunlah laporan laba rugi berdasarkan pendekatan kontribusi (variable costing) b. Hitunglah titik impas / BEP c. Hitunglah MOS (margin of safety) d. Jika perusahaan mengharapkan laba Rp , hitung besarnya penjualan. Soal II PT Sinar memproduksi dan menjual unit produk X per tahun dg harga per unit.

100 SOAL-SOAL LATIHAN PT Y memproduksi dan menjual unit produk X per tahun dg harga Rp per unit Berikut adalah struktur biaya produksi, pemasaran, dan administrasi tahun 2010 : Biaya - biaya variabel per unit : Bahan langsung Rp 1.500 Tenaga kerja langsung “ BOP “ Penjualan, administrasi “ Biaya – biaya tetap pertahun : BOP Rp Penjualan, administrasi “ Berdasarkan data tsb di atas, saudara diminta untuk : Menghitung harga pokok per unit dg pendekatan variable costing dan full costing Menyusun laba rugi tahun 2010 dengan pendekatan variable costing dan full costing

101 SOAL-SOAL LATIHAN Soal III PT. Monalisa merakit alat-alat elektronik. Setiap minggu memproduksi dan memakai sebanyak 100 unit sound system dg biaya produksi Rp per unit. Perush kemudian menerima penawaran dari pemasok luar yg menyediakan 100 unit sound system seminggu dg harga Rp per unit. Sementara bagian akuntansi persh melaporkan biaya-biaya produksi sound system dg struktur sbb : Keterangan 1 unit (Rp) 100 unit (Rp) Bahan langsung Upah langsung BOP variabel Gaji supervisi Penyusutan peralatan Alokasi overhead umum Total Biaya Diminta : Saudara sbg manajer Persh diminta untuk membantu memutuskan apakah membuat sendiri atau menerima penawaran dari pemasok luar

102 SOAL-SOAL LATIHAN Soal IV Sebuah persh es krim sedang beroperasi pd 80 % dari kapasitas produktifnya. Persh tsb memiliki kapasitas 20 juta unit ukuran setengah galon. Total biaya yg berkaitan dg pembuatan dan penjualan 16 juta unit adalah sbb ( dalam ribuan dollar ) : Keterangan Total ($) Biaya per unit($) Biaya-biaya variabel : Bahan-bahan susu Gula Penyedap Tenaga kerja langsung Pengemasan Komisi Distribusi Lain-lain Total biaya variabel

103 SOAL-SOAL LATIHAN Keterangan Total ($) Biaya per unit($) Biaya-biaya Tetap : Gaji Penyusutan Utilitas Pajak Lain-lain Total biaya Tetap Total biaya Harga jual grosir Sebuah distributor es krim dari wilayah lain yg biasanya tdk dilayani oleh persh, ingin membeli 2 juta unit dg harga $ 1.55 per unit, asalkan distributor tersebut dpt memasang mereknya pada es krim tsb. Distributor juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena distributor berhubungan langsung ke persh, maka tdk ada komisi penjualan. Sebagai manajer persh es krim tsb, apakah anda menerima / menolak pesanan

104 SOAL-SOAL LATIHAN Soal V PT. Kencono Wungu mempunyai data sbb : Produk X mempunyai harga jual Rp per unit pada kondisinya yang sekarang, dg volume penjualan unit. Biaya penuh persatuan produk X sbb : Keterangan 1 unit(Rp) unit(Rp) Bahan langsung Upah langsung BOP Variabel BOP Tetap Biaya adm dan umum tetap Biaya pemasaran tetap Total Biaya Karena dipasar telah terjadi perkembangan baru dan meningkatnya permintan konsumen terhadap produk Y yang merupakan hasil pengolahan dari produk X dg harga jual Rp per unit .

105 SOAL-SOAL LATIHAN Biaya pengolahan lebih lanjut(biaya diferensial) sebesar Rp per unit. Untuk pengolahan lebih lanjut produk tersebut : Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi Diperlukan tambahan fasilitas produksi (tambahan mesin Rp ) umur ekonomis 3 tahun, dan ROI = 20% per tahun. Diminta , apakah untuk mengolah produk X menjadi produk Y tersebut diterima atau ditolak. Jelaskan dengan perhitungannya ! Soal VI Pada awal tahun 2010, PT Sengkuni memulai sebuah program perbaikan kualitas. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah unit cacat yang diproduksi. Pada akhir tahun, laporan manajer produksi mengungkapkan bahwa sisa bahan baku pengerjaan ulang mengalami penurunan. Direktur utama persh tsb merasa gembira mendengar keberhasilan tersebut tetapi ia menginginkan penilaian terhadap dampak keuangan dari perbaikan tersebut. Untuk membuat penilaian ini, data keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya dikumpulkan sbb :

106 SOAL-SOAL LATIHAN Keterangan ($) 2010($) Penjualan Sisa bahan baku Pengerjaan ulang Pemeriksaan produk Garansi produk Pelatihan kualitas Pemeriksaan bahan baku Diminta : Klasifikasikan biaya-biaya sbg biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal atau kegagalan eksternal. Hitunglah biaya kualitas sbg % dari penjualan untuk masing-masing tahun. Berapa banyak tambahan laba yg disebabkan oleh peningkatan kualitas? Dg asumsi bahwa biaya-biaya kualitas dapat ditekan menjadi 2,5 % dari penjualan, berapa banyak tambahan laba yg dihasilkan melalui perbaikan kualitas (pendapatan penjualan tetap sama) Susunlah laporan biaya kualitas untuk tahun 2010

107 SOAL-SOAL LATIHAN PT. Lembah Tidar memiliki tiga divisi yaitu: divisi A, B dan C. Data akuntansi biaya per unit ketiga divisi tsb adalah sbb : (perhitungan dalam rupiah, kecuali unit input dan out put) Keterangan divisi A divisi B divisi C VC FC VC FC VC FC BBB BTKL BOP By pemasaran By administrasi Jumlah Harga pasar per unit Unit input Unit out put

108 SOAL-SOAL LATIHAN Keterangan : Biaya didasarkan pada input yang diproses Out put divisi A dapat dijual kepasar / ditransfer ke divisi B untuk diolah Out put divisi B juga dapat dijual kepasar/ditransfer ke divisi C Harga transfer ditetapkan oleh top eksekutif yaitu 200% variable cost dari divisi A ke B dan B ke C, atau 150% full cost dari divisi A ke B dan B ke C Diminta hitunglah : Harga transfer dari divisi A ke B dan B ke C berdasarkan 200% variabel cost dan 150% full cost Laba divisi A, B dan C berdasar 200% variabel cost dan 150% full coat Laba divisi A, B dan C berdasarkan harga pasar Laba kantor pusat PT Lembah Tidar


Download ppt "AKUNTANSI MANAJEMEN Pengertian system informasi manajemen adalah system informasi yang menghasilkan keluaran (output) dan berbagai proses yang di perlukan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google