Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan Ke-6 Teori Tingkah Laku Konsumen

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan Ke-6 Teori Tingkah Laku Konsumen"— Transcript presentasi:

1 Pertemuan Ke-6 Teori Tingkah Laku Konsumen
Ekonomika Kode PAB Pertemuan Ke-6 Teori Tingkah Laku Konsumen 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

2 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Deskripsi Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa dapat dilakukan pengukuran baik dengan angka atau melakukan ranking terhadap barang yang dikonsumsi. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

3 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kuliah diharapkan mahaiswa: Dapat menjelaskan penilaian kepuasan konsumen berdasarkan teori kardinal dan ordinal Dapat mengetahui efek substitusi dan pendapatan terhadap konsumsi barang dan jasa 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

4 Teori Tingkah Laku Konsumen
Income Perusahaan Produsen Rumah tangga Konsumen Tenaga Kerja 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

5 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Permintaan dipengaruhi: harga barang, selera, pendapatan, harga barang lain, dll. Hukum permintaan: harga barang naik maka jumlah yang diminta turun, mengapa ? Mengapa kurva permintaan berlereng negatif? 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

6 A. Teori Kardinal (Guna Batas Klasik)
Didasarkan pada asumsi: kepuasan (utility) yang diperoleh konsumen dari konsumsi barang dapat diukur dengan angka (harga), dengan pengertian lebih banyak lebih disukai dari yang sedikit (more prefer to less). Kepuasan Total: semakin banyak yang dikonsumsi semakin tinggi kepuasaannya, meskipun tambahan kepuasan menurun. Kepuasan marginal: tambahan kepuasan yang diperoleh karena konsumen menambah satu unit konsumsi barang. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

7 Kepuasan marginal (Rp.)
Kepuasan total dan marginal dari konsumsi telur (diukur dengan uang) Jumlah (kg) Kepuasan total (Rp.) Kepuasan marginal (Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 8 60 116 160 196 214 222 226 - 56 44 36 18 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

8 Gambar Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal
250 200 150 Kepuasan total dan marginan (Rp) 100 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah konsumsi telur (kg) Gambar Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

9 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Hukum Kepuasaan Marginal semakin Menurun, tambahan akan suatu barang akan menurun/ lebih rendah dibandingkan dengan unit barang yang dimiliki sebelumnya. Ini sebagai dasar the law of diminishing marginal utility. 2. Pembelian Optimal, konsumen cenderung menambah konsumsi, ketika kepuasan marginal barang lebih besar dari harganya, dan akan menguranginya ketika kepuasan marginal lebih rendah dari harganya. Kondisi optimal adalah ketika P = MU konsumen dalam kondisi kepuasan totalnya maksimum. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

10 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Tabel Kepuasan Marginal Untuk Pembelian Telur dan Beras Jumlah (kg) Telur (MUt) Beras (MUb) 1 2 3 4 5 6 60 56 44 36 18 8 92 85 72 65 50 45 Dengan pendapatan 500 rupiah konsumen akan optimal jika membeli telur sebanyak 4 kg dan beras 3 kg dengan harga telur 50 rupiah per kg dan beras 100 rupiah per kg. Kepuasan marginal per 1 rupiah untuk telur sama dengan untuk beras: 36/50 = 72/ MUt/Pt = MUb/Pb 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

11 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
3. Kurva Permintaan, hubungan negatif antara harga dengan jumlah yang diminta, menunjukkan jika harga barang naik konsumen cenderung membeli barang yang menjadi prioritas, tetapi jika harga barang turun konsumen cenderung membeli barang yang relatif kurang penting (lebih rendah prioritasnya). Apabila harga naik, misalnya harga telur naik (Pt), maka = MUt/Pt < MUb/Pb. kondisi ini tidak optimal dan konsumen akan mengurangi pembelian barang T sehingga MUt naik dengan menambah pembelian barang B sehingga MUb turun. Proses ini akan terus berlengsung sehingga didapat kondisi optimal: MUt/Pt = MUb/Pb. Kedua konsep ini dapat untuk menyelesaikan dilema air dan berlian yang dikemukakan oleh Adam Smith. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

12 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
4. Efek Pendapatan (Income Effect) dan Substitusi (Substitution Effect), Efek pendapatan: Penurunan pendapatan riil akibat kenaikan harga seolah-olah sama dengan penurunan pendapatan nominal. Efek Substitusi: Kenaikan barang (beras) mengakibatkan permintaan terhadap barang pengganti (jagung) naik. Perubahan jumlah barang yang dikonsumsi akibat perubahan harga relatif barang lain. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

13 B. Pendekatan Ordinal (kurva tak acuh)
Asumsi yang digunakan konsumen dapat menyusun ranking, yaitu : barang A lebih disukai daripada barang B, barang A dan B tidak berbeda dan barang A dan B indifferent (sama-sama suka). 1. Kurva Anggaran (Budget line), semua orang menginginkan tingkat konsumsi yang tinggi, tetapi selalu dihadapkan pada kendala anggaran (budget constrain), yaitu batas kemungkinan kombinasi konsumsi yang dapat diperoleh konsumen. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

14 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
C Garis Anggaran X Titik A dan B, berarti konsumen menggunakan semua pendapatan untuk barang Y dan X dengan kombinasi yang berbeda, sedangkan pada titik C konsumen tidak menggunakan semua pendapatannya untuk konsumsi barang. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

15 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Efek kenaikan pendapatan ; Kenaikan pendapatan akan menaikkan kombinasi barang Y dan X yang dikonsumsi, garis anggaran akan bergeser secara paralel. (gambar) Efek perubahan harga barang ; Perubahan harga hanya akan merubah secara rotasi keluar (tidak paralel) dengan titik sentral sumbu Y. (gambar) 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

16 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
2. Kurve Indiferen (indifference curve): kurva yang memperlihatkan berbagai kemungkinan kombinasi konsumsi yang memberi tingkat kepuasan yang sama. Persoalan dalam konsumsi barang dipengaruhi tidak semata-mata akan anggaran tetapi juga dipengaruhi oleh selera (preferensi). Sikap indiferen ditunjukkan konsumen apabila diberikan pilihan-pilihan kombinasi dan memenuhi selera sama baiknya. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

17 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
X Kepuasan yang lebih tinggi ditunjukkan dengan kurva indiferen yang lebih tinggi (ke kanan atas), pada kombinasi B lebih tinggi kepuasannya dari pada A. Kemiringan (Slope) di setiap titik merupakan tingkat sejauh mana konsumen bersedia mengorbankan konsumsi atas barang untuk konsumsi barang lain disebut Marginal Rate of Substitution (MRS). 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

18 Empat sifat Kurve Indiferen
C Y A B X 1. Kurve indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang rendah 2. Kurve indiferen melengkung ke bawah 3. Kurve-kurve indiferen tidak berpotongan 4. Kurve-kurve indiferen menghadap ke dalam 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

19 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
3. Konsumen Optimal, kondisi optimal dapat dilihat dari penggunaan kurve indiferen dan garis anggaran Y III II II I X Pada titik optimal konsumen (II) lereng kurve indiferen sama dengan lereng garis anggaran. MUx/MUy = Px/Py atau MUx/Px = MUy/Py 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

20 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
4. Efek Perubahan Pendapatan dan Harga, perubahan pendapatan (naik) maka garis anggaran akan bergeser ke atas, sehingga konsumen mencapai titik optimal yang baru titik B. Kasus untuk barang normal, dan untuk barang inferior justru menurun. Y B A II I X 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

21 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Sedangkan efek perubahan harga X (harga Y tetap) akan menyebabkan garis anggaran berotasi dari sumbu sentral dan titik optimal bergeser ke titik B. Dengan harga X yang turun maka kemampuan untuk mengkonsumsi barang X menjadi lebih besar. Y B A X 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

22 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Ringkasan Materi Kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi dapat diukur kepuasaanya dengan menggunakan pendekatan Kardinal = diukur dengan angka (Rupiah) Ordinal = diukur dengan memberikan ranking Soal Jelaskan perbedaan antara pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal dalam teori tingkah laku konsumen 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

23 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
Referensi Ace Partadiredjo. Pengantar Ekonomika . Yogyakarta. Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta. Nopirin Pengantar Ilmu Ekonomi. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk

24 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk
9/15/2018 Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk


Download ppt "Pertemuan Ke-6 Teori Tingkah Laku Konsumen"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google