Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSonny Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kelompok-Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat
Sosiologi & Politik
2
Pembahasan Tipe-tipe kelompok sosial
Kelompok sosial yang tidak teratur Masyarakat pedesaaan & perkotaan Kelompok kecil
3
Manusia Sebagai Mahluk Sosial
Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, tidak bisa hidup tanpa orang lain. Coba bayangkan manusia yang hidup tanpa orang lain, akan seperti apa? Naluri untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness. Sejak lahir manusia sudah punya 2 keinginan pokok: -menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya -menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya
4
Manusia Sebagai Mahluk Sosial
Ketika berinteraksi dengan orang lain, terjadilah saling tukar menukar pengalaman (social experiences), yang kemudian akan mempengaruhi pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia merupakan mahluk yang terdiri dari aspek jasmaniah & rohaniah. Rohaniah manusia terdiri dari pikiran dan perasaan. Aspek rohaniah menghasilkan kehendak, kemudian sikap, dan menjadi tindakan seseorang. pola berpikir tertentu yang dianut/ dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap sikapnya, yang kemudian akan membentuk perilaku. contoh: pola pikir materialistis, hedonis, idealis.
5
Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial Kelompok sosial dipandang dari sudut individu In-group & out-group Kelompok primer dan sekunder Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) Formal group & informal group Membership group & reference group Kelompok okupasional dan volunter
6
Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial
Kategori utama Kesatuan wilayah Kesatuan atas dasar kepentingan yang sama, tanpa organisasi Kesatuan atas dasar yang sama, dengan organisasi yang tetap Tipe umum komuniti Kelas Kelompok etnis & ras Kerumunan Kelompok primer Asosiasi besar Tipe khusus Suku, bangsa, daerah, kota, desa, rukun tetangga Kasta, elite, kelas atas dasar persaingan, kelas atas dasar kerjasama Kelompok atas dasar perbedaan warna kulit, kelompok imigran, kelompok nasional Keluarga , kelompok permainan, klik (clique), klub Negara, gereja, perkumpulan atas dasar ekonomi, persatuan buruh, dll. Kriteria utama Kepentingan Bertempat tinggal di suatu wilayah 1. Sikap yang sama dari anggota kelompok yg bersangkutan dan organisasi yg tidak tetap 2. Organisasi sosial yang tidak tetap Kepentingan yang terbatas Organisasi sosial tertentu. Kriteria tambahan Kepentingan yg sementara Sifat kelompok yang sementara Jml keanggotaan terbatas Organisasi sosial formal Pentingnya hubungan yang tidak bersifat pribadi Jenis kepentingan yang dikejar.
7
Kelompok Sosial Dipandang dari sudut Individu
Ketika si individu merasa ia lebih tertarik pada kelompok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kelompok kekerabatan & rukun tetangga; dibanding perusahaan besar atau negara. Apabila kelompok sosial dianggap sebagai kenyataan di dalam kehidupan individu, juga harus diingat pada konsep-konsep dan sikap-sikap individu terhadap kelompok sosial sebagai kenyataan subjektif yang penting untuk memahami gejala sosial.
8
Prasangka > stereotip > etnosentris > diskriminasi
In Group & Out Group Perasaan in group & out group merupakan dasar dari suatu sikap etnosentrisme. Etnosentrisme: suatu sikap yang menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Cenderung menganggap kelompoknyalah yang terbaik. Sikap etnosentris disosialisasikan kepada anggota kelompok, sadar maupun tidak, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan lain. Dalam proses tersebut ada stereotip, anggapan yang cenderung bersifat mengejek suatu objek tertentu. Prasangka > stereotip > etnosentris > diskriminasi In Group: tempat dimana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota/bagian dari anggota kelompok tersebut. (perasaan di dalam kelompok tersebut) Misalnya kami, kita. Out Group: kebalikannya yang biasanyanya ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonis atau antipati. Contoh: anak komplek-anak kampung Anak kota-anak desa
9
Kelompok Primer & Sekunder
Charles Horton Cooley Kelompok primer (face to face group): Kelompok sosial yang paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta ada kerjasama yang erat. Contoh: keluarga, teman sepermainan, dll. Kelompok sekunder: Kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contoh: hubungan kontrak jual beli.
10
Paguyuban & Patembanan
Ferdinand Tonnies Paguyuban (Gemeinschaft): Bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin, bersifat nyata dan organis (antar bagian saling terhubung). Contohnya: kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya. Wesenwille: bentuk kemauan yang dikodratkan, timbul dari keseluruhan kehidupan yang alami; perasaan dan akal merupakan kesatuan dan terikat pada kesatuan hidup yg alamiah dan organis. Patembanan (Gesellschaft): Ikatan lahir yang besifat popkok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imajiner) serta strukturnya bersifat mekanis. Bentuknya berdasarkan ikatan timbal balik. Contoh : ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/ industri, dsb. Kurwille: bentuk kemauan yang dipimpin oleh cara berpikir yang didasarkan pada akal, ditujukan pada tujuan tertentu dan bersifat rasional.
11
Paguyuban & Patembanan
Ferdinand Tonnies 3 ciri pokok paguyuban (gemeinschaft): intimate: kedekatan Private: hubungan bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang terbatas exclusive : artinya hubungan hanya untuk orang-orang in group saja, tidak untuk out group. 3 tipe paguyuban: Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood) Paguyuban karena ikatan tempat (gemeinschaft by place) Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft by mind), ideologi tertentu
12
Formal & Informal Group
Formal group: keberadaan tata cara untuk memobilisasi dan mengoordinasi usaha-usaha, yang mencapai tujuan tertentu berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Punya peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Informal group: tidak memiliki struktur organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali dan didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.
13
Membership & Reference Group
Robert K. Merton Hubungan teori reference group dengan non membership. Bukan anggota, mempunyai kecenderungan untuk mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok, kemudian jadi anggota. Bukan anggota, bersikap apatis dan tidak menganggap kelompok sbg reference group-nya Bukan anggota yang tetap tidak ingin jadi anggota, tapi mengganggap suatu kelompok sbg referen groupnya perbedaan antara bekas anggota dan bukan anggota. Membership group: kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Reference group: kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentu pribadi dan perilakunya. 2 tipe umum reference group: tipe normatif & tipe perbandingan.
14
Kelompok Okupasional & Volunter
Kelompok okupasional: muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contoh: asosiasi sarjana farmasi, IDI, dll. Kelompok volunter : memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapat perhatian masyarakat. melalui kelompok ini diharapkan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum.
15
Kelompok sosial yang tidak teratur
kerumunan (crowd) publik
16
Masyarakat Pedesaan (Rulal Community) & Perkotaan (Urban Community)
Community adalah masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya. 4 kriteria untuk klasifikasi masyarakat: Jumlah penduduk, Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.
17
Masyarakat Pedesaan (Rulal Community) & Perkotaan (Urban Community
Warga memiliki hubungan yang lebih erat Jumlah penduduknya tidak tentu Sistem kehiduopan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan (kolektifis) Bersifat individualistis Umumnya hidup dari pertanian Pekerjaan bervariasi, lebih tegas batasannya, dan lebih sulit mencari pekerjaan Golongan orang tua memegang peranan penting Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara golongan tua dan muda Dari sudut pemerintahan hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat informal Interaksi lebih disebabkan oleh faktor kepentingan daripada pribadi Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dengan masalah prestise Kehidupan keagamaan lebih kental Kehidupan keagamaan lebih longgar Banyak berurbanisasi ke kota karena ada faktor menarik dari kota Banyak imigran yang berasal dari daerah dan berakibat negatif di kota, yaitu penganguran, kriminalitas, persoalan rumah, dll.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.