Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Neuron dalam Sistem Syaraf

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Neuron dalam Sistem Syaraf"— Transcript presentasi:

1 Neuron dalam Sistem Syaraf
Dalam Sistem Saraf Neuron dalam Sistem Syaraf

2 Kelompok 4 Wirawan Dwi.P () Firdaus Ananda () Septia Eka Priliani ()
Novi Dwi Andriani () Farichatin Nadhiroh () Ade Hangga () Nurul Istikhomah () Moh Irvan Al Fauzani () Nur Laely Fajri () Lindri Putri Ningrum ( )

3 Neuron dan Glia

4 STRUKTUR NEURON 1.    SEL BODI Soma sel (cell body), bagian neuron yang mengandung nukleus (inti sel) dan dapat diibaratkan sebagai mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel. Struktur dari sel bodi, yaitu: Mempunyai nukleus Bulat dan terletak di sentral Mengontrol sintesis protein Metabolisme secara langsung Tidak berperan dalam penyampaian sinyal neural. 2.    DENDRIT Suatu neuron mempunyai satu atau lebih dendrit yang memanjang dari badan sel. Berfungsi menyalurkan sinyal dari terminal akson ke neuron atau sel saraf lainnya dengan jalan mengubah sinyal-sinyal kimia yang timbul pada terminal akson menjadi sinyal listrik yang akan ditransmisikan ke badan sel berikutnya.

5 3.    AKSON ·         Myelin Seath Berupa selubung lemak putih pada akson. Berperan sebagai suatu electrical insulator dan meningkatkan sinyal neural untuk sampai ke akson. Namun, tidak terdapat pada semua sel akson. ·         Nodus Ranvier Berupa celah diantara selubung myelin yang merupakan penghubung neuroglia (sel Schwann), berukuran lebih kurang 1 mm. Nodus ini berperan sebagai pintu keluar-masuk ion Natrium yang tidak terdapat pada sepanjang selubung myelin dan berperan dalam hubungan antara sel-sel neuroglia dengan neuron. Pada sel Schwann (oligodendrosit) bagian akson dari neuron yang ditutupi selubung akan menyalurkan impuls saraf lebih cepat.

6 NEURON Sel-sel saraf akan berkumpul membentuk jaringan saraf dan selanjutnya jaringan-jaringan saraf akan berkumpul dan berkoordinasi membentuk sistem saraf. Hubungan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain disebut sinapsis, sedangkan hubungan antara sel saraf dengan serabut otot disebut neuromuscular junction TIPE NEURON Menurut Strukturnya: Neuron multipolar : tipe neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu akson Neuron bipolar : memiliki hanya satu dendrite dan satu akson. Neuron unipolar : tidak memiliki dendrite dan proses penghantaran impuls dilakukan oleh satu akson.

7

8 TIPE NEURON Menurut Fungsinya: Neuron Sensorik: menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Input (informasi) dari sensorik dialirkan ke otak dan medulla spinalis. Penglihatan, pendengaran, perasa dan penciuman adalah saraf kranial bukan spinal. Neuron Motorik: mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Output (informasi) dari otak dan medulla spinalis diinformasikan ke otot dan kelenjar. Interneuron: sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik dan membawa impuls saraf antara neuron satu dengan yang lain. Interneuron hanya terdapat di otak dan medulla spinalis.

9 Istilah lain yang di kaitkan dengan neuron adalah :
akson aferen adalah meneruskan informasi ke sebuah struktur (neuron sensorik terhadap sistem saraf) akson eferen adalah meneruskan informasi ke sebuah stuktur (neuron motorik) Di dalam sistem saraf, sebuah neuron meupakan eferen terhadap suatu struktur dan merupakan efren terhadap struktur lainnya, sebagai contoh akson yang eferen terhadap talamus mungkin aferen terhadap kortes serebrum Jika dendrit dan akson sebuah neuron terdapat di dalam sebuah struktur. Maka dikatakan bahwa sel itu adalah interneuron atau neuron intrinsik dari struktur tersebut contoh sebuah neuron intrinsik salamus berarti semua dendrit dan akson dari neuron itu berada di dalam salamus, neuron itu hanya berkomunikasi dengan sel sel yang ada di salamus

10 SEL NEUROGLIA Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel schwan. ASTROSIT Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya.  Astrosit berperan untuk pembentukan sawar otak pada proses perkembangan otak. Astrosit dibedakan atas: 1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih.  2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu. Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’. Peranan astrosit pada otak dewasa, yaitu: ®  Pengaturan proses apoptosis ®  Pengaturan milleu eksternal (ion K+), glutamat dan GABA ®  Penyimpanan glikogen ®  Diferensiasi neuronal ®  Pengaturan pertumbuhan yang berlebihan pada akson dan dendrit

11 OLIGODENDROSIT (S.S.P)/ SEL SCHWANN (S.S.T)
Merupakan penghasil proteolipid hidrofobik sekeliling myelin di SSP : PLP dan MPB. Pada SST : P0 identik dengan PLP, P2 identik dengan MPB. Protein tersebut penting untuk transmisi sinyal listrik disepanjang akson. Defisit selubung myalin karena kerusakan oligodendrosit dinamakanSklerosis Multiple. Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin. Dibanding astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil. MIKROGLIA Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem saraf pusat. Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit, membersihkan debris sistem saraf pusat. Berperan dalam pertahanan imunologis di dalam otak dan medula spinalis terutama bila ada infeksi. Bila terdapat luka, bersama-sama dengan artrosit berusaha memperbaiki jaringan saraf yang rusak . Mikroglia adalah sepupu dekat sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik. Mikroglia memainkan beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf. SEL EPENDIMAL Berupa sel bersilia yang melapisi rongga ventrikel otak. Berperan sebagai penghasil CSF (Cerebro Spinalis Fluid) yang berfungsi sebagai shock absorber dari goncangan dan melindungi otak.

12 Apa perbedaan antara Neuron dan neuroglia?
Neuron adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf sedangkan neuroglia adalah sel-sel pendukung. Neuron melewatkan pulsa saraf dalam bentuk baik listrik dan kimia tetapi neuroglia tidak melewatkan pulsa tersebut. Neuron mengandung butiran Nissl tetapi tidak pada neuroglia. Neuron memiliki akson tetapi, tidak neuroglia. Neuroglia membentuk myelin tetapi mereka hadir dan fungsional dalam akson neuron. Media bentuk kemasan neuroglia antara sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang dan tetapi tidak neuron. Neuroglia mampu menjalani melalui pembelahan sel seiring bertambahnya usia, tetapi sebagian besar neuron menjaga bentuk aslinya sampai kematian hewan karena mereka tidak terbarukan. Karena alasan inilah kebanyakan tumor–tumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari sel–sel glia. 

13 Sel Hewan Sel hewan adalah sel eukariotik yang terdapat pada setiap hewan atau yang termasuk kingdom animalia.

14 Retikulum Endoplasma Kasar
adalah organel yang luas dan terdiri dari kantung tertutup berbelit-belit namun rata yang merupakan kelanjutan dari membran nukleus. Disebut RE kasar karena di permukaannya terdapat butiran ribosom. Fungsi retikulum endoplasma kasar adalah untuk sintesis protein.

15 Ribosom adalah organel berupa butiran-butiran kecil yang terdapat bebas di dalam sitoplasma atau menempel di retikulum endoplasma (RE) kasar. Fungsi ribosomadalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

16 Retikulum Endoplasma Halus
adalah RE yang terpisah dari membran nukleus dan tidak terdapat ribosom. Fungsi retikulum endoplasma halus adalah untuk sintesis lipid.

17 Mitokondria adalah organel dengan struktur amat kompleks yang berfungsi untuk membentuk energi. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat berlangsungnya respirasi aerobik yang menghasilkan energi ATP. Energi ATP merupakan energi utama dan terpenting bagi hewan.

18 Membran Sel adalah bagian paling luar pada sel hewan yang bersifat semi permeabel. Fungsi membran sel adalah untuk membungkus sel, menerima rangsangan dari luar sel, mengontrol masuk dan keluar zat, dan melindungi semua organel sel.

19 Sitoplasma  adalah cairan yang berisi sumber bahan kimia yang penting bagi sel. Cairan ini terdiri dari air dan protein. Fungsi sitoplasma adalah sebagai cairan pengisi ruangan antara membran sel dan inti sel, sebagai tempat berlangsungnya metabolisme, dan menyimpan zat kimia penting.

20 Lisosom adalah kantong bermembran yang berisi enzim hidrolitik untuk mencerna makromolekul secara intraseluler.  Fungsi lisosom adalah untuk mencerna makromolekul, menghidrolisis materi seluler asing, dan merusak sel-sel asing.

21 Sentriol adalah organel berbentuk silinder yang terdiri dari tubulin.
Fungsi sentrioladalah membantu proses pembelahan sel.

22 Aparatus Golgi atau Badan Golgi
adalah organel berupa kantung membran yang berkaitan dengan retikulum endoplasma. Fungsi badan golgi adalah untuk memeriksa pengiriman protein yang diproduksi RE dan sebagai tempat ekskresi sel.

23 Inti Sel atau Nukleus adalah pusat kontrol sel dan pembawa kode genetik yang berada di tengah-tengah sel.  Fungsi nukleus adalah untuk mengatur semua aktivitas sel, mengatur sintesis protein, memperbaiki sel yang rusak, dan mempengaruhi produksi RNA. Inti sel terdiri dari nukleoplasma, nukleolus, dan membran inti.

24 **Nukleoplasma  adalah caran kental berupa serat kromatin yang terdiri dari DNA. Fungsi nukleoplasma berkaitan dengan sitoplasma yaitu menyimpan zat-zat penting.

25 **Nukleolus adalah “noda” tebal yang ditemukan di dalam inti sel. Nukleolus dapat menghilang dan muncul kembali.  Fungsi nukleolus adalah untuk mensintesis rRNA dan merakit ribosom.

26 **Membran inti adalah membran yang melindungi inti sel.
Fungsi membran intiadalah memudahkan terjadinya pertukaran molekul (terutama mRNA) antara inti sel dengan sitoplasma.

27 Variasi Antar Neuron Bentuk neuron menentukan bagaimana ia berhubungan dengan neuron lain. Hal ini menentukan pula bagaimana kontribusinya pada sistem saraf. Banyaknya jumlah percabangan pada neuron mempengaruhi jumlah informasi yang dapat diterima dari berbagai sumber

28 Ragam Bentuk Neuron Sel Purkinje :
Tipe neuron yang hanya terletak pada Sereblum. Memiliki jumlah dendrit percabangan yang lebat, sehingga mampu mengolah informasi dalam jumlah besar.

29 Ragam Bentuk Neuron Sel Piramida
Terletak pada area motor di korteks serebrum Memiliki dendrit dengan banyak cabang, sehingga mampu mengolah informasi dari banyak sumber pula.

30 Ragam Bentuk Neuron Sel Bipolar Retina Mata
Dendrit pada neuron retina mata memiliki percabangan yang sedikit, jadi hanya dapat mengumpulkan informasi dari sedikit sumber pula.

31 Sawar Darah Otak Sawar darah otak adalah suatu membran yang sangat resisten terhadap proses diffusi dan memisahkan cairan intersisial otak darah (Youmans, 1996). Pemeriksaan susunan saraf pusat dengan menggunakan mikroskop elektron memperlihatkan bahwa lumen kapiler darah dipisahkan dari ruang ekstra seluler oleh: Sel endotelial di dinding kapiler Membran basalis di luar sel endotel. Kaki-kaki astrosit yang menempel pada lapisan luar dari dinding kapiler

32 Fungsi sawar darah otak adalah melindungi otak dari berbagai variasi subtansi darah, terutama senyawa lokisik. Fungsi peting sawar darah otak adalah: 1. Fungsi anatomi 2. Fungsi biokimika 3. Fungsi regulasi Fungsi Anatomi Secara anatomis sawar darah otak adalah melindungi otak dari bermacammacam toksin eksogen yang berasal dari darah (Youmans, 1996). Fungsi ini dapat terjadi karena struktur sawar darah otak yang mempunyai tight junction antara sel endotel yang tidak permeabel terhadap molekul berukuran besar (FitzGerald, 1985). Fenetrasi yang terdpat pada kapiler organ lain tidak terdapat pada kapiler otak, begitu juga vesikel pinositik, yang penting bagi makromolekul pada kapiler jaringan lain. Jika integritas kapiler baik, perisit yang terletak pada dinding kapiler akan mengaktifkan fungsi sawar darah otak. Perisit adalah sel fagosit yang bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis antara darah dan otak (FitzGerald, 1985)

33 Fungsi biokimia Fungsi biokimia untuk transport selektif dari zat-zat, tersusun oleh enzimenzim dalam sel endotel pembuluh darah kapiler otak. Plasma borne biogenic dapat dimetabolisme oleh monoamin oksidase sehingga dapat melindungi otak dari pemecahan epinefrin sistemik. Transport oleh asam amino secara signifikan dapat menyebabkan penetrasi prodrug levodopa pada sawar darah otak sehingga dopamin dapat dimetabolisme untuk pengobatan pasien parkinson. Fungsi regulasi Agar dapat mencapai otak, cairan ekstraseluler dari darah harus melewati/menemnbus epitel koroid atau endotel kapiler. Zat dapat segera masuk apabila molekul dapat larut dalam air (plasma) dan membran lipid. Molekul yang lain memerlukan protein pembawa agar dapat menembus sawar darah otak (FitzGerald, 1985)

34 Cara Kerja Sawar Darah Otak
-Zat-zat kimia hanya dapat masuk ke otak dengan cara melintasi sawar darah otak. Diluar otak terdapat celah-celah pemisah di antara sel-sel epitel yg tersusun sangat rapat sehingga tidak ada apapun yg melintasinya. -Terdapat 2 kategori molekul yg dapat melewati sawar darah otak secara pasif, yaitu molekul kecil yg tak bermuatan dan molekul yg terlarut dalam lemak membran. -Selain menghalangi zat-zat yg berbahaya, sawar juga menghalangi beberapa zat kimia yg berguna, seperti nutrisi. Oleh karena itu, sawar tidak ada pd organ tubuh lain. Nutrisi masuk ke otak menggunakan mekanisme transpor aktif, yaitu sebuah mekanisme yg melibatkan protein dan memanfaatkan energi. Transpor aktif yaitu sebuah mekanisme yg melibatkan protein dan memanfaatkan energi.

35 Diseluruh tubuh selain otak, dinding-dinding kapiler (pembuluh darah terkecil) dibuat dari sel-sel endotel yang fenestrata, berarti mereka memiliki celah kecil yang disebut fenestrasi. Bahan kimia yang larut dapat melewati celah ini, dari darah ke jaringan atau dari jaringan ke darah. Selanjutnya di otak, sel-sel endotel ini tersusun lebih rapat disebut dengan tight junction. Ini membuat SDO menghambat gerakan seluruh molekul kecuali yang mampu melewati membran sel dengan kalarutan dalam lemak (mis : oksigen, karbondioksida, etanol, dan hormon-hormon steroid) dan yang dapat melewati sistem transpor spesifik (mis : gula dan asam amino). Substansi dengan berat molekul lebih dari 500 dalton (500 u) biasanya tidak dapat melewati SDO, dimana molekul yang lebih kecil dapat melewatinya. Sebagai tambahan, sel-sel endotel memetabolisme molekul-molekul tertentu untuk mencegah mereka masuk ke SSP. Contohnya : L-DOPA, prekursor 9 dopamin, dapat menembus SDO, dimana dopamin sendiri tidak dapat menembusnya.

36 Dalam kimia, berat dihitung tidak dalam kg tetapi dalam Dalton
Dalam kimia, berat dihitung tidak dalam kg tetapi dalam Dalton. Faktanya, terungkap bahwa hanya molekul yang berat molekulnya kurang dari 500 dalton yang dapat menembus SDO. Air memiliki berat molekul 18 dalton, insulin juga tidak begitu besar. Virus-virus (dengan berat molekul dalam hitungan juta) jauh lebih besar daripada ini, dan bakteri sangat jauh lebih besar lagi. Jadi jarang untuk bahan kimia, virus, dan bakteri untuk dapat menembus SDO dan masuk ke otak. Sebagai tambahan dari tight junction yang berfungsi mencegah transpor anatara sel-sel endotel, ada 2 mekanisme untuk mencegah difusi pasif melalui membran sel, yaitu: Sel-sel glia yang mengelilingi kapiler otak menyediakan rintangan kedua untuk molekul-molekul yang hidrofilik Konsentrasi yang rendah dari protein interstitial di otak mencegah akses molekul hidrofilik.


Download ppt "Neuron dalam Sistem Syaraf"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google