Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI NILAI KEJUANGAN BANGSA INDONESIA / PELESTARIAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ’45 OLEH : IR. NURMAWATI, MM UNIVERSITAS 45 SURABAYA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI NILAI KEJUANGAN BANGSA INDONESIA / PELESTARIAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ’45 OLEH : IR. NURMAWATI, MM UNIVERSITAS 45 SURABAYA."— Transcript presentasi:

1 MATERI NILAI KEJUANGAN BANGSA INDONESIA / PELESTARIAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ’45 OLEH : IR. NURMAWATI, MM UNIVERSITAS 45 SURABAYA

2 POLA PEDOMAN UMUM PELESTARIAN PJSN - 45

3 DESKRIPSI SINGKAT Hakikat bangsa dan negara
MATERI POLA PEDOMAN UMUM PELESTARIAN PJSN – 45 UNTUK MENANAMKAM DAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG : Hakikat bangsa dan negara Nilai-nilai kejuangan, pembangunan karakter, dan ketahanan nasional Wawasan kebangsaan Permasalahan wawasan kebangsaan Analisis dan Aplikasi wawasan kebangsaan

4 Pengertian dari pada PJSN ’45 sebagai berikut :
Jiwa adalah yang membuat manusia hidup, dapat merasakan, berfikir dan berkehendak Semangat berarti yang ada dalam diri manusia sehingga mempunyai minat dan keinginan yang besar Nilai adalah dampak / kesan yang baik, sifat yang dimiliki dan patut disandang, digunakan dan dianut Angka 45 adalah Tahun 1945 lahirnya Pancasila

5 Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai ’45 tidak dapat diartikan sepotong demi sepotong, karena Jiwa adalah yang membuat manusia berfikir dan berkehendak, Semangat adalah nilai yang keras sebagai pemacu untuk berbuat sedangkan Nilai adalah produk / hasil yang menimbulkan dampak. Jadi ketiganya harus dibaca secara utuh dan merupakan Jati Diri bangsa Indonesia, karena JSN’45 adalah identik dengan JSN Kejuangan Bangsa Indonesia.

6 RUMUSAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ’45
Nilai-nilai Dasar adalah nilai yang hakiki dan fundamental bagi bangsa Indonesia. Yang tergolong dalam Nilai Dasar adalah : Semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang menginginkan negara Indonesia merdeka dan dapat menentukan nasibnya sendiri Semua nilai yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945

7 Nilai-Nilai Operasional
Nilai Operasional adalah Nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama ini untuk merebut, mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan. Nilai Operasional adalah sebagai aktualisasi/penjabaran dari nilai dasar atau suatu manifestasi dari nilai dasar yaitu : Ketuhanan Yang Maha Esa, Jiwa dan Semangat Merdeka, Nasionalisme (cinta bangsa), Patriotisme (cinta tanah air), Rasa Harga Diri sebagai bangsa yang merdeka, Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah, Persatuan dan Kesatuan, Anti Penjajah dan Penjajahan, Percaya Kepada Diri Sendiri atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri, Percaya Kepada Hari Depan yang gemilang dari bangsanya ,Idealisme Kejuangan Yang Tinggi, Berani Rela dan Ikhlas berkorban untuk tanah air, Kepahlawanan, Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, Kesetiakawanan senasib sepenanggungan dan kebersamaan, Disiplin yang Tinggi, Ulet dan Tabah menghadapai segala macam ancaman tantangan hambatan dan gangguan.

8 SEJARAH PERKEMBANGAN JSN’45 ( I DAN II )

9 SEJARAH PERKEMBANGAN JIWA, SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ‘45
Mengenal diri sendiri berarti mengenal apa yang kau perbuat. Sejak orang tidak mengerti apa yang diperbuat maka dia pasti akan berusaha untuk berbuat. Salah satu cara untuk berbuat adalah meniru apa yang diperbuat orang lain Sejarah mengandung pendidikan bagi kita untuk mengerti dan mempelajari apa yang diperbuat oleh para pendahulunya.

10 Fungsi Sejarah adalah 1. Edukasi 2. Inspirasi 3. Rekreasi 4
Fungsi Sejarah adalah 1. Edukasi 2. Inspirasi 3. Rekreasi 4. Pesona Pelawatan 5. Apresiasi

11 PERIODE I Masa Sebelum Pergerakan Nasional
Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, masa jaya diperintah oleh Hayam Wuruk ( ) dengan Patih Gajah Mada Luas wilayah dari Sabang sampai Merauke Majapahit disebut sebagai negara nasional kedua setelah Sriwijaya Dalam kurun waktu itu mulailah dikenal peradaban dan pengetahuan adanya Ketuhanan Yang Maha Esa

12 Perjuangan Untuk Menentang Penjajahan
Semenjak Belanda datang di Indonesia dan kemudian mendirikan VOC (1602) yaitu ingin menjajah Indonesia, maka timbullah perjuangan melawan penjajahan Belanda yang berlangsung terpisah-pisah dan per daerah sesuai dengan kondisi dan kepentingan masing-masing daerah pada saat itu. Dalam periode itu dapat disimpulkan bahwa jiwa semngat dan nilai-nilai kejuangan yang timbul karena adanya kesadaran akan harga diri, jiwa merdeka, ketaqwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerukunan hidup umat beragama, kepeloporan serta keberanian.

13 PERIODE II Masa Pergerakan Nasional
Pada abad 20 tokoh pergerakan nasional yeng bertujuan mempersatukan dan mencerdaskan bangsa Indonesia yaitu Dr. Wahidin Soediro Hoesodo Pendiri organisasi Boedi Oetomo yang diketuai oleh Dr. Soetomo

14 Konsep Kejuangan Boedi Oetomo
Mengutamakan persatuan dan kesatuan Percaya diri sendiri Menggunakan sistem yang teratur

15 Organisasi-organisasi yang berdiri setelah Boedi Oetomo antara lain :
Perhimpoenan Indonesia (akhir tahun 1908) dengan nama Indische Vereeneging-Indonesische Vereegining (1922)-Perhimpoenan Indonesia (1925) diketuai oleh Moh. Hatta Sarekat Islam, pada awalny Haji Samanhoedi mendirikan Sarekat Dagang Islam (1911)-Sarekat Islam (1912) yang dipelopori oleh H. Agus Salim, H.Oemar Said Tjokroaminoto, Abdoel Moeis dan Soerjo Pranoto Moehammadijah(1912) dengan tokohnya H. A. Dahlan dan K.H. Mas Mansjur Partai Nasional Indonesia (1937) di Jakarta dipelopori Ir. Soekarno Soempah Pemoeda dikumdangkan 28 Oktober 1928 di Gedhong Soempah Pemoeda Jl. Kramat Raya 106 Jakarta. Partai Indonesia Raya (1935) sebagai penjelmaan dari Partai Bangsa Indonesia dan Boedi Oetomo

16 MASA PERALIHAN Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mulai menginjakkan kakinya di Kepulauan Indonesia dengan siasat pergerakan “Tiga A” Jepang Pergerakan Tiga A itu adalah : a. Nippon Cahaya Asia b. Nippon Pelindung Asia c. Nippon Pemimpin Asia Gerakan tersebut bertujuan mengambil hati bangsa Indonesia agar kedatangannya dianggap untuk membebaskan bangsa Indonesia Tindakan Jepang yang merugikan Bangsa Indonesia antara lain : - Pemerasan Sumber Daya Alam ( hutan digunduli ) - Pemerasan Bahan Makanan - Pemerasan Tenaga Manusia ( Kerja Paksa : Romusa )

17 Pada masa penjajahan Jepang disatu pihak Bangsa Indonesia merasakan penderitaan dan tekanan yang tak terhingga, tetapi di lain pihak pemuda kita mendapatkan kesempatan memasuki berbagai organisasi militer yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh rakyat Indonesia. Pada tanggal 14 Februari 1945 para pemuda kita yang tergabung dalam Tentara Pembela Tanah Air ( Peta) di Blitar dipimpin oleh Soeprijadi berani mengibarkan bendera merah putih dan memberontak melawan tentara Jepang. Tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI dalam sidangnya Ir. Soekarno menyampaikan Pokok-Pokok Pikiran tentang Dasar Falsafah Bangsa dan Negara Indonesia yang dinamakan Pancasila. BPUPKI juga berhasil merumuskan rancangan Undang-Undang Dasar sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan yang disebut Undang-Undang Dasar 1945

18 SEJARAH PERKEMBANGAN JSN’45 ( III DAN IV )

19 PERIODE III Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Bangsa Indonesia, Pancasila sebagai Filsafat hidup bangsa dan negara Indonesia dan disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 Tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI telah menetapkan : 1. UUD 1945 sebagai Konstitusi negara dan Pancasila sebagai Falsafah bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia IV 2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yaitu Ir. Soekarno dan Mohamad Hatta 3. Selama Peralihan Presiden dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh KNPI Ibukota dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta,sejak saat itu jasa Sultan Hamengku Buwono IX sangat besar.

20 AGRESI MILITER BELANDA I
Agresi Militer I pada tanggal 21 Juli 1947 di Jawa Timur yang semula di Surabaya dapat menguasai kota-kota Malang ke timur ( Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dsb) Dengan perantara KTN (Komisi Tiga Negara) pertempuran ini dapat dihentikan dalam perundingan Renville (6 Desember 1947 s/d 17 Januari 1948) diatas kapal perang Amerika Serikat “USS Renville” yang berlabuh di Teluk Jakarta

21 AGRESI MILITER II Agresi Militer II meletus tanggal 19 Desember 1948 yang ditandai tindakan Belanda menyerang lapangan terbang Maguwo dan masuk Ibukota perjuangan Yogyakarta untuk menangkap Presiden dan Wakil Presiden Putusan penting yang dibuat oleh bangsa Indonesia adalah: 1. Pusat pemerintahan RI dipindahkan ke Sumatera Barat, Mr. Sjarifudin Prawiranegara diserahi membentuk Pemerintah Darurat RI 2. Presiden, Wakil Presiden dan beberapa pemimpin dibiarkan ditawan oleh Belanda untuk menarik simpati dunia 3. Jendral Sudirman memimpin perang Gerilya 4. Para gerilyawan yang semula hijrah kedaerah RI diperintahkan kembali kedaerah asalnya untuk meneruskan perang gerilya terkenal dengan nama “LongMarch”

22 Berkat perjuangan diplomasi diluar negeri (Palaar, dkk) simpati dari seluruh dunia besar sekali untuk membela rakyat Indonesia dan negara RI Javaharial Nehru dari India dan U Nu dari Burma berhasil mengumpulkan para pemimpin Asia untuk mengadakan konperensi Asia New Dehli (20 s/d 23 Januari 1949) Hasilnya berupa resolusi sebagai berikut : 1. Pengembalian Pemerintah RI ke Yogyakarta 2. Pembentukan Pemerintah ad interim RI sebelum 15 Maret 1949 3. Penarikan segera tentara Belanda dari seluruh Indonesia 4. Penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari 1950

23 1. Penghentian perang antara RI dan Belanda
Hasil Konperensi Asia di New Delhi dibawa ke Dewan Keamanan PBB (28 Januari 1949) dengan menghasilkan resolusi sbb: 1. Penghentian perang antara RI dan Belanda 2. Semua pemimpin RI yang ditawan Belanda 19 Desember 1948 harus dibebaskan 3. Pemerintah RI ditegakkan kembali dengan Ibukota Yogyakarta 4. Perundingan penyerahan kedaulatan antara RI dan Belanda harus diadakan paling lambat 15 Maret 1949 Pemerintah Amerika Serikat menekan Belanda dengan ancaman akan memutuskan bantuannya (Marshall Plan) Sengketa Indonesia dan Belanda diakhiri dengan perjanjian Rum- Royen (17 April-17 Mei 1949) yang berisi : 1. Republik Indonesia bersedia menghentikan perang gerilya 2. Belanda menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta 3. Belanda dan Indonesia akan mengadakan perundingan lebih lanjut Bangsa Indonesia mempunyai jiwa kekeluargaan dan kegotongroyongan, percaya pada hari yang gemilang, kesetiakawanan senasib sepenanggungan, disiplin yang tinggi, maka dari itu Agresi Militer II adalah Blunder bagi Belanda karena merasa dapat menumpas RI tetapi hasilnya Belanda sendiri harus angkat kaki dari bumi Indonesia.

24 Pengakuan Kedaulatan Persetujuan Konperensi Meja Bundar 27 Desember 1949 di Den Haag yaitu berdirinya Negara Indonesia Serikat dengan upacara pengakuan atas Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1949 Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh wilayah itu kembali kepangkuan Indonesia kecuali Irian Jaya Dengan adanya Trikora ( Tri Komando Rakyat ) dan beberapa pertempuran dengan gugurnya Laksaman Yos Sudarso di Laut Aru maka pada tahun 1962 Irian Jaya kembali kepangkuan Indonesia

25 PERIODE IV MASA MENGISI KEMERDEKAAN
Jiwa, Semangat dan Nilai-NIlai 45 tetap diperlukan sebagai landasan dan daya dorong mental spiritual yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi segala macam ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Untuk mengisi kemerdekaan disegala bidang, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 harus diwujudkan melalui segala kegiatan sesuai bidang masing-masing seperti : 1. pemimpin rakyat berjuang demi menegakkan amanat penderitaan rakyat 2. Para pegawai mengabdikan sepenuhnya demi kepentingan bangsa 3. Generasi muda berkarya dan berkreasi demi bangsa dan negara 4. Peserta didik belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita dimasa depan

26 METODE PELESTARIAN JSN’45

27 METODE PELESTARIAN JIWA, SEMANGAT DAN NILAI-NILAI 45
Pelestarian adalah usaha/ upaya/ kegiatan untuk mempertahankan keberadaan jiwa semangat dan nilai-nilai 45 Bangsa adalah pemilik suatu negara, sedangkan negara adalah suatu batas wilayah yang mempunyai penduduk, sistem pemetintahan dan yang diakui oleh bangsa lain Kemerdekaan adalah bebas dari penjajahan / anti penjajahan. Pemindahan kekuasaan berarti penyerahan kekuasaan dari penjajah kepada bangsa Indonesia Seksama berarti mempunyai tujuan/ niat yang akurat atau teliti tanpa menimbulkan sengketa Penjabaran Metode Pelestarian JSN 45 ada 4 hal yaitu : 1. Metode Edukasi 2. Metode Keteladanan 3. Metode Informasi dan Komunikasi 4. Metode Pemasyarakatan ( Sosialisasi )

28 METODE EDUKASI Metode ini merupakan dasar yang kuat dalam menanamkan penghayatan dan pengamalan JSN 45 terutama pada diri anak sendiri yaitu melalui pendidikan dilingkungan keluarga disamping di sekolah Metode ini dibagi 3 lingkup yaitu : 1. Pendidikan Formal 2. Pendidikan Informal 3. Pendidikan Non Formal

29 METODE KETELADANAN Metode ini merupakan metode yang paling penting dalam usaha melestarikan JSN 45 karena metode ini merupakan unsur utama dalam metode edukasi Metode Keteladanan merupakan metode yang bersifat Edukatif Persuasif diman orang merasa terajak mengikuti cara atau tingkah laku yang sifatnya mendidik terutama dalam menghadapi jiwa semangat dan nilai-nilai 45

30 METODE INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Metode ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bersifat searah yang bertujuan selain memberikan keterangan dan penjelasan juga memberikan ajakan, dorongan dan motivasi kepada seseorang atau kelompok orang yang menjadi sasaran informasi baik yang berupa media modern maupun tradisional Metode Komunikasi sangat diperlukan untuk memelihara hubungan timbal balik antar para anggota setiap lingkungan ( keluarga, sekolah dan masyarakat)

31 METODE PEMASYARAKATAN ( SOSIALISASI )
Metode ini merupakan upaya untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam JSN 45 dalam ruang lingkup masyarakat dengan cara dan sarana yang tidak terbatas oleh waktu dan obyek dengan memanfaatkan interaksi sosial Sosialisasi adalah suatu proses mempelajari suatu nilai, norma dan peranan serta semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi aktif dalam masyarakat Media sosialisasi adalah 1. Keluarga 2. Kelompok Bermain 3. Sekolah 4. Media Massa

32 POLA PELAKSANAAN DAN PEDOMAN JSN’45

33 POLA PELAKSANAAN PEDOMAN UMUM PELESTARIAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI 45
Jiwa pada dasarnya adalah prinsip2 hidup yang umumnya sama dengan mentalitas dan pikiran Tingkah laku manusia satu dengan lainnya berbeda dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : Faktor Pembawaan dan Lingkungan Faktor Pembawaan diartikan sebagai kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang bagi manusia menurut pula ciri dan sifat tertentu Faktor Lingkungan atau Milieu adalah kondisi dari luar yang mempengaruhi organisme. Faktor lingkungan dapat digolongkan sebagai berikut : - Pengaruh Lingkungan Keluarga - Pengaruh Lingkungan Sekolah

34 Interaksi Sosial Faktor Imitasi yaitu Dorongan untuk meniru orang lain. Faktor Sugesti yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain .

35 Dua Pola Pelaksanaan Pelestarian JSN-45
Preventif yaitu Mencegah adanya erosi mental dan ditujukan kepada masyarakat terutama calon generasi penerus Represif yaitu memberi sanksi oknum yang telah menodai JSN-45.

36 Pola Penyebarluasan dan Penanaman JSN-45
A. Komunikator Sebelum melakukan orientasi , komunikator harus membekali diri dengan matang sehingga dapat memperdalam penanaman JSN-45. B. Sarana Pendukung Untuk mempercepat sosialisasi JSN-45, kita harus memanfaatkan sarana dan media yang ada.

37 Pola Penghayatan dan Pengamalan JSN-45
Memahami makna JSN-45 kita harus banyak mencari bahan dari dalam maupun luar sebagai pendukung yang kemudian diolah dengan penuh pengertian.

38 B. Pengamalan Kita amalkan kepada masyarakat melalui ceramah atau orientasi yang lain Masyarakat sendiri merupakan sarana dan wahana dalam pelaksanaan sosial-control. Didalam era pembangunan saat ini sudah tentu terjadi banyak perubahan akan tetapi kita harus tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai JSN-45.

39 Pada waktu mengalami perubahan atau perkembangan terdapat interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan lingkungan di sekitarnya yang dilandasi : 1. Faktor Imitasi yaitu Dorongan untuk meniru orang lain 2. Faktor Sugesti yaitu pengaruh psikis baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik Terdapat dua pola pelaksanaan Pelestarian JSN 45 yaitu cara preventif dan represif

40 Preventif adalah mencegah adanya erosi mental yang ditujukan kepada masyarakat terutama calon generasi penerus Untuk Sosialisasi JSN 45 perlu diperhatikan dua hal sebagai berikut : 1. Pola Penyebarluasan dan Penanaman JSN 45 2. Pola Penghayatan dan Pengamalan JSN 45 Pola Penyebarluasan dan Penanaman JSN 45 perlu memperhatikan : - Komunikator - Sarana Pendukung Pola Penghayatan dan Pengamalan JSN 45 - Penghayatan - Pengamalan

41 Represif yaitu memberi sanksi atau menindak oknum yang telah menodai JSN 45 sehingga para calon generasi penerus dapat meyakini mana yang baik untuk dianut dan mana yang tidak baik untuk dianut Di Negara kita ada 3 unsur ketata negaraan yaitu Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif Legislatif mempunyai kewenangan dalam pemantauan aparat pemerintah yang tidak disiplin dan jujur dan dituangkan dalam Undang-Undang Eksekutif wajib mengatur dirinya sendiri dan masyarakat agar mengerti dan menghayati dan mengamalkan JSN 45 kepada masyarakat sehingga memiliki jati diri sebagai manusia Indonesia sebagai bangsa pejuang sesuai dengan sumpah jabatannya Yudikatif merupakan sarana dan wahana dalammemberlakukan hukum terhadap siapapun yang menodai JSN 45


Download ppt "MATERI NILAI KEJUANGAN BANGSA INDONESIA / PELESTARIAN JIWA SEMANGAT DAN NILAI-NILAI ’45 OLEH : IR. NURMAWATI, MM UNIVERSITAS 45 SURABAYA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google