Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW
KOTA PAGAR ALAM ALHARIA DINATA, S.T.,M.T SYMPOSIUM II UNIVERSITY NETWORK FOR INDONESIA INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT UNIID 2017 Hotel Aryaduta Boardroom 2 – Sesi 1 – 19 September 2017 PALEMBANG

2 PENDAHULUAN UNIID 2017 Latar Belakang
Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup dimuka bumi. Perkembangan suatu daerah terlihat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan tata guna lahan. Perubahan curah hujan dengan intensitas yang tinggi serta musim kemarau yang lebih panjang menjadi salah satu penyebab kekeringan dan berdampak langsung terhadap ketersediaan air baku dalam suatu daerah aliran sungai. Tujuan Penelitian Menganalisis ketersediaan air Kota Pagar Alam. Menganalisis kebutuhan air domestik, nondomestik dan kebutuhan air irigasi berdasarkan pola ruang RTRW Kota Pagar Alam Menganalisis neraca air dengan memadukan antara kebutuhan air di wilayah Kota Pagar Alam dan ketersediaan air pada sub Das Lematang Hulu. Menyusun strategi untuk pemenuhan kebutuhan air apabila ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan air. Lingkup penelitian Mengingat luasnya permasalah yang ada, maka penelitian ini dibuat batasan-batasan permasalahan yang dibahas. Penelitian ini hanya membahas tentang kuantitas kebutuhan air baku yang meliputi kebutuhan air domestik, nondomestik, dan kebutuhan air irigasi berdasarkan pola ruang RTRW Kota Pagar Alam dan tidak membahas mengenai kualitas air baku. Menganalisis debit aliran air permukaan pada Sub Das Lematang Hulu. UNIID 2017

3 Tinjauan Pustaka Asdak (2014) menyebutkan bahwa, metode Thornthwaite-Mather memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi panas untuk berlangsungnya proses evapotranspirasi dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses evapotranspirasi. Thorntwaite-Mather (1957) dalam Wijayanti et al, (2015) mengemukakan bahwa, semua air hujan dapat mengisi air tanah dimana air hujan yang jatuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama proses evapotranspirasi terjadi dan kelebihan air yang lain di simpan dalam cadangan air tanah dalam dan jika simpanan air dalam tanah telah mencapai batas maksimum, maka kelebihan air di perhitungkan sebagai surplus dan di keluarkan dalam bentuk aliran permukaan. P = Et + Ro + ΔS Dimana: P = Curah hujan (mm) Et = Evapotranspirasi (mm/bln) Ro = Limpasan (mm/bln) ΔS = Perubahan cadangan air tanah UNIID 2017

4 Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak diwilayah administrasi Kota Pagar Alam dengan posisi berada pada 3059’ 0” (LS) – 40 12’ 0” (LS) dan ’ 0” (BT) – ’ 0” (BT). Berdasarkan kondisi hidrologis Kota Pagar Alam masuk kedalam Sub DAS Lematang bagian Hulu. UNIID 2017

5 Metodologi Penelitian
Diagram Alir Penelitian UNIID 2017

6 Metodologi Penelitian
Diagram Alir Penelitian UNIID 2017

7 Analisis dan Pembahasan
Subdas Luas (ha) Analisis dan Pembahasan Analisis Ketersediaan Air Subdas Luas (Ha) Air Betung 6.763,87 Air Selangis Besar 20.338,80 Air Lematang 22.618,99 Air Pasemah 6.690,21 Air Endikat 35.289,26 Subdas WHC 2015 WHC 2032 Air Betung 164,48 175,141 Air Selangis Besar 232,07 246,706 Air Lematang 303,55 309,149 Air Pasemah 276,00 253,685 Air Endikat 347,81 357,344 UNIID 2017

8 Analisis dan Pembahasan
Analisis Ketersediaan Air UNIID 2017

9 Analisis dan Pembahasan
Analisis Kebutuhan Air UNIID 2017

10 Analisis dan Pembahasan
Analisis Neraca Air Dari Kondisi Neraca Air Di Tahun 2015 pada kelima subdas tidak terdapat kekurangan air. Kondisi neraca air di tahun 2032 pada subdas Air Betung terdapat kekurangan air dibulan September sedangkan pada keempat subdas yang lainnya ketersediaan air masih mampu memenuhi kebutuhan air. UNIID 2017

11 Pembahasan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Air Subdas Air Betung Besarnya ketersediaan air dalam sub Das banyak di gunakan dalam memenuhi kebutuhan air irigasi untuk pengolahan lahan, mengganti lapisan air akibat dari penguapan dan perkolasi serta musim tanam padi yang secara serentak, sehingga air yang di berikan di lakukan secara terus menerus dan debit puncak menjadi besar. Dari kondisi tersebut, untuk menurunkan kebutuhan air pada saat debit puncak di gunakan strategi dari sisi pengguna/permintaan air (demands site) dengan merotasi pemberian air menjadi tiga golongan dengan pola tanam yang berbeda-beda. Golongan A musim tanam padi I di mulai pada tanggal 15 Oktober minggu kedua, golongan B musim tanam padi I di mulai pada tanggal 1 Nopember minggu pertama, dan golongan C musim tanam pada I di mulai pada tanggal 15 November minggu pertama, sedangkan luas lahan irigasi di bagi menjadi tiga bagian dan mulai tanam sesuai dengan golongannya masing-masing. Hasil merotasi air irigasi menjadi tiga golongan di dapat enam alternatif (Alt). UNIID 2017

12 Pembahasan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Air Subdas Air Betung Bln Mgg Ke- Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 Alt 5 Alt 6 Nov 1 0,58 0,00 0,59 0,29 0,39 2 0,45 Des 0,27 0,53 0,40 0,44 0,26 0,52 0,35 Jan 0,42 0,41 0,14 0,31 0,25 0,22 0,28 0,23 Feb 0,15 0,20 0,33 0,08 0,13 Mar 0,60 0,30 0,06 0,24 0,62 Aprl 0,38 0,64 0,51 0,55 May 0,32 0,49 0,47 0,46 Jun 0,36 0,12 0,50 Jul 0,03 Augst 0,09 0,11 0,04 0,07 0,10 0,05 Sept 0,01 0,02 Okto 0,67 0,34 DR Max Dari table disamping, nilai DR max yang terkecil berada pada alternatif keenam, sehingga untuk pemberian air irigasi menggunakan alternatif keenam. Hasil analisis neraca air ulang di tahun 2032 setelah merotasi air irigasi pada sub Das Air Betung didapat bahwa, kekurangan air di bulan September dapat terpenuhi dan kebutuhan air puncak pada saat musim tanam padi I di bulan Nopember dan musim tanam padi II di bulan April dapat diturunkan berturut-turut menjadi 0,49 m3/detik dan 0,41 m3/detik. UNIID 2017

13 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Ketersediaan air permukaan pada Kota Pagar Alam adalah sebesar 305,15 m3/detik. Total kebutuhan air tahun 2015 adalah sebesar 46,50 m3/detik dan total kebutuhan air berdasarkan Pola Ruang RTRW Kota Pagar Alam tahun 2032 sebesar 47,07 m3/detik. Kondisi neraca air di tahun 2015 pada kelima sub Das tidak terjadi kekurangan air. Sedangkan kondisi neraca air berdasarkan Pola Ruang RTRW Kota Pagar Alam tahun 2032 pada sub Das Air Betung terjadi kekurangan air di bulan September sebesar 0,07 m3/detik sementara keempat subdas yang lain tidak terdapat kekurangan air. Strategi pemenuhan kebutuhan air pada subdas Air Betung tahun 2032 di lakukan dengan merotasi air irigasi. Saran Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih melalui PDAM, di perlukan analisis kebutuhan reservoir. Untuk itu perlu di lakukan penelitian yang berkaitan dengan kapasitas reservoir yang di perlukan hingga tahun 2032. UNIID 2017

14 TERIMAH KASIH UNIID 2017


Download ppt "MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google