Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Kurniawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Subyek Penelitian dan Penarikan Sampel
2
Subyek Penelitian dan Penarikan Sampel
Definisi Populasi dan sampel Jenis Teknik Sampling Ukuran sampel
3
Definisi Populasi, Sampel, Subjek Penelitian
Dalam penelitian, kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan subjek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu. Bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan subjek penelitian disebut populasi. subjek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dll. Dalam penelitian, subjek penelitian terdiri dari unit analisis dan unit observasi. Contoh unit analisis: biro iklan. Contoh unit observasi: tim kreatif
4
Jenis Teknik Sampling 1. Sampel probabilitas: sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara matematis. sampling random sederhana Sampling sistematis sampling berstrata sampling klaster 2. Sampel nonprobabilitas: sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari periset. sampling purposif sampling kuota sampling berdasarkan kemudahan sampling kebetulan sampling snowball
5
Sampling Probabilitas
A. sampling random sederhana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Periset menulis atau memberi nomor pada seluruh anggota populasi, lalu mengundinya sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Teknik ini digunakan bila periset memiliki daftar sampling.contoh: bila ingin meriset mahasiswa iBii, periset mempunyai daftar mahasiswa iBii (daftar sampling)
6
Sampling Probabilitas
B. Sampling Sistematis Periset merandom sampel pertama, data berikutnya menggunakan interval tertentu. Contoh: periset akan meneliti 100 sampel dari 1000 populasi. Maka, tentukan interval sampel 1000:100=10. kemudian periset mengundi sampel pertama secara acak antara 1 sampai 10. jika terambil no 5, maka no 5 adalah sampel pertama, sampel kedua adalah no 15, ketiga no 25, dan seterusnya, sampai jumlahnya 100. Digunakan bila periset mempunyai daftar sampling
7
Sampling Probabilitas
C. Sampling berstrata Populasi dikelompokan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Strata dapat berupa usia, kota, jenis kelamin, agama, tingkat penghasilan, dsb. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. populasi yang heterogen dikelompokan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap strata mempunyai anggota sampel yang relatif homogen.
8
Sampling Probabilitas
C. Sampling proposional : proporsional stratified sampling (dari setiap strata diambil jumlah yang proposional dengan besar setiap strata. Contoh: ada 100 mahasiswa dan 10 dosen, diambil secara proposional 10%, maka terdapat 10 mahasiswa dan 1 dosen yang dijadikan sampel) Disproposional stratified sampling (dari setiap strata diambil jumlah sampel yang sama. Contoh: ada 5000 orang dalam 4 strata, diambil 500 orang, maka 500:4 untuk setiap setiap strata diambil 125 orang)
9
Sampling Probabilitas
D. Sampling Klaster Menyeleksi/mengelompokkan populasi atau sampel ke dalam beberapa kelompok atau kategori (Klaster). Seperti wilayah,sekolah,agama,suku bangsa, jenis pekerjaan, dsb. Digunakan bila periset tidak memiliki daftar sampling.contoh:meriset preferensi menonton TV ibu rumah tangga di Jakarta. Periset bisa mengelompokan ibu rumah tangga berdasarkan wilaya tempat tinggal. Sebagi populasi pertama, dikelompokan berdasarkan wilayah Jakarta, yaitu pusat, utara, selatan, timur dan barat.setelah dirandom, terpilih wilayah pusat. Wilayah jakarta pusat adalah populasi kedua. Ibu rumah tangga dikelompokan berdasarkan kecamatan di jakarta pusat, terpilih kecamatan kemayoran.wilayah kecamatan adalah populasi ketiga.ibu rumah tangga dikelompokan berdasarkan wilayah kelurahan di kecamatan kemayoran.dirandom, terpilih kelurahan sunter. Kelurahan sunter adalah populasi keempat. Ibu rumah tangga dikelompokan berdasarkan RW di kelurahan sunter.dirandom, terpilih RW 9.begitu seterusnya
10
Sampling Nonprobabilitas
A. Sampling purposif Mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Untuk mendapatkan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang digeneralisasi Contoh:tujuan riset adalah mengetahui opini terhadap siaran TV, sampel adalah orang yang menonton TV high viewer, karena diasumsikan opini mereka akan mendalam
11
Sampling Nonprobabilitas
B. sampling kuota Teknik untuk menetukan sampel dari populasi yang mempuyai kriteria tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan periset. Periset menentukan jumlah tertentu untuk setiap strata lalu menetukan siapa saja orang yang memenuhi kriteria sampai jumlah yang kuota terpenuhi. Contoh: periset ingin mengetahui apakah ada perbedaan menggunakan TV antara orang yang punya radio dengan yang tidak. Periset punya data 40% populasi punya radio, 60% tidak. Periset menetukan sampel 100 orang, maka sampel yang diseleksi adalah 40% dari total sampel punya radio dan 60% dari total sampel yang tidak punya radio
12
Sampling Nonprobabilitas
C. Sampel berdasarkan kemudahan Periset bebas memilih siapa saja anggota populasi yang mempunyai data berlimpah dan mudah diperoleh periset.digunakan untuk riset awal (pretest) Contoh: periset ingin mengetahui opini kalangan terpelajar tentang sinetron. Periset bisa langsung ke kampus terdekat dengan tempat tinggal.
13
Sampling Nonprobabilitas
D. Sampling kebetulan Memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel. Digunakan karena yang diriset adalah persoalan umum yang semua orang tahu. Contoh: riset tentang pemilihan presiden E. Sampling Snowball Teknik ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke lembah, semakin lama ukuran semakin besar. Teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama, diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel.begitu seterunya hingga jumlahnya banyak. Proses perakhir bila periset merasa data telah jenuh (tidak menemukan sesuatu yang baru dari jawaban)
14
Ukuran sampel Tidak ada ukuran pasti, yang penting representatif (subiakto,1995:173). Menentukan ukuran sampel dengan rumus: Rumus slovin n=N/ 1+ Ne2 n: ukuran sampel N:ukuran populasi e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yag dapat ditolerir, misalnya 2%, kemudian dikuadratkan. Batas kesalahan yang ditolerir bagi tiap populasi tidak sama. Ada 1%, 2%,3%,4%,5% atau 10% (Umar,2002:134)
15
Ukuran sampel B. Rumus Yamane n=N/Nd2 + 1
Contoh: kita ingin menduga pembaca koran dari populasi 4000 orang. Presisi ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%, besar sampel adalah? Jawab: 4000/4000 x (0.05) +1=364
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.