Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuparman Hadiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pengenalan PLTU Modul Pelatihan Operator 1 Program Bidang Operasi PLTU
PT INDONESIA POWER
2
Layout PLTU Ada 4 Komponen Utama PLTU:
Sistim Bahan Bakar 3. Sistim Drain dan Ekstrasi Uap Sistim Fluida Kerja 4. Sistim Air
3
Sistim Bahan Bakar Sistim Pembakaran Batubara Sistim Udara Pembakaran Sistim Gas Bekas Sistim Bahan Bakar Minyak
4
Sistem Pembakaran Batubara
Komponen Utama : Coal Bunker Coal Feeder Pulverizer / Mill
5
Coal Bunker Merupakan sarana penampung (storage) sementara batubara untuk memasok kebutuhan ketel. Kapasitas bungker umumnya dirancang agar dapat memasok kebutuhan ketel selama beberapa jam, tanpa ada tambahan pemasokan batubara kebungker Terdapat “Discharge Isolation Gate/Bin Gate” dan dilengkapi level indikator untuk mengetahui level batubara didalam bungker
6
Coal Feeder Memiliki dua fungsi penting yaitu untuk memberikan pasokan batubara secara kontinyu manakala penggiling batubara (mill/pulverizer) dalam keadaan operasi serta mengatur aliran batubara. Belt feeder dapat beroperasi dalam mode gravimetric atau volumetric yang berarti dapat mengontrol aliran batubara dalam satuan berat atau satuan volume
7
Pulverizer / Mill Berfungsi untuk menggiling bongkahan batubara menjadi serbuk halus (PF), agar lebih mudah bercampur dengan udara pembakaran didalam ketel sehingga proses pembakaran sempurna akan berlangsung lebih cepat. Tipe yang paling banyak dipakai yaitu tipe MPS
8
Sistem Udara Pembakaran
Fungsi menyediakan udara yang cukup untuk kebutuh-an proses pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar ketel. secara simultan, produk gas hasil pembakar-an juga harus dikeluarkan secara terus menerus dari cerobong Ada 4 macam draft yang dikenal yaitu : Natural draft, Forced Draft , Induced Draft dan Balanced Draft.
9
Forced Draft System Dalam sistem ini, seluruh saluran udara, ruang bakar ketel hingga ke saluran gas bekas bertekanan positif (> tekanan atmosfir) Umumnya diterapkan pada ketel berbahan bakar minyak Terdapat kedua FDF senantiasa beroperasi kontinyu. Dalam keadaan darurat, ketel dapat beroperasi hanya dengan 1 FDF.
10
Balanced Draft System Terdapat FDF menghembus-kan udara pembakaran dan IDF menghisap gas bekas hasil pembakaran dari ruang bakar ketel Ruang Bakar sedikit bertekanan negatif,
11
Balanced Draft System Umumnya diterapkan pada ketel berbahan batubara
Sistem udara pada ketel-ketel batubara terdiri dari 2 macam udara yaitu: Udara Primer (Primary Air). Berfungsi sebagai sarana transportasi serbuk batubara dan juga untuk mengeringkan batubara didalam Pulverizer Udara Sekunder (Secondary Air). Berfungsi sebagai pemasok kebutuhan udara untuk proses pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar Terdapat Air Heater sebagai pemanas udara.
12
Udara Primer (Primary Air)
13
Udara Sekunder (Secondary Air)
14
Sistem Gas Bekas Gas bekas (Flue gas) merupakan gas hasil proses pembakaran diruang bakar ketel. Mengalir sambil menyerahkan panas ke din-ding ruang bakar, SSH, PSH, Economizer, AH, sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong, abu ditangkap di EP Biasanya terdapat : Smoke opacity meter Gas Re-circulation
15
Sistem Bahan Bakar Minyak
Fungsi sistem ini adalah untuk menyediakan pasokan bahan bakar minyak bagi kebutuhan ketel. Sistem bahan bakar minyak mencakup pengisian, penimbunan, transfer serta pemanasan minyak terutama untuk HFO
16
Sistem Bahan Bakar Minyak
Komponen Utama : Tangki Penyimpan. Berfungsi sebagai sarana penampung bahan bakar minyak. Untuk HFO terdiri dari tangki penampung utama (Main Storage Tank) dengan kapasitas cukup besar dan tangki harian (Day Tank) dengan kapasitas yang lebih kecil. Pompa Minyak. Baik transfer pump, supply pump maupun booster pump memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengalirkan minyak Fuel Oil heater. Fungsi utama untuk memanaskan minyak hingga mencapai temperatur yang cukup tinggi sehingga viskositas minyak memenuhi kriteria untuk kebutuhan atomisasi (Atomizing Range) Saringan Minyak (Strainer) Berfungsi untuk menahan partikel-partikel padat atau semi padat dari minyak
17
Sistim Fluida Kerja Sistim Uap Sistim Air Kondensat Sistim Air Pengisi
18
Siklus Sederhana Fluida Kerja
Untuk merealisir terjadinya transformasi energi pada berbagai komponen utama PLTU, diperlukan fluida perantara yang disebut fluida kerja Fluida kerja mengalami perubahan wujud yaitu dari air menjadi uap untuk kemudian menjadi air kembali Boiler Condenser Energy Added Energy Removed Exhaust Steam Condensed Energy Removed Turbine Pump
19
Siklus Fluida Kerja
20
Sistim Uap Merupakan bagian dari siklus dimana fluida kerja berada dalam wujud uap dan dikelompokkan menjadi : Sistem Uap Utama (Main Steam System). Mengalirkan uap yang keluar dari ketel ke turbin Sistem Uap Panas Ulang (Reheat Steam System). Menyalurkan uap bekas dari turbin tekanan tinggi kembali ke ketel (cold reheat) dan dari ketel ke Turbin tekanan menengah / rendah (hot reheat).
21
Sistim Uap Sistem Uap Ekstraksi (Extraction / Bled Steam System). Mengalirkan uap di beberapa titik turbin ke pemanas awal air pengisi (Feed water Heater) untuk memanaskan air kondensat / air pengisi Sistem Uap Bantu (Auxiliary Steam System). Memasok uap untuk alat bantu (Air Pre Heater, BFPT, Oil Heater, Steam Automizing, Seal Steam, Desalination Plant). Saat start dibantu unit lain & normal operasi diambil dari ketel.
22
Sistim Air Kondensat Merupakan sumber pasokan utama untuk sistem air pengisi ketel Mayoritas air kondensat berasal dari proses kondensasi uap bekas didalam kondensor Rentang sistem air kondensat adalah mulai dari hotwell sampai ke Dearator Air mengalami 3 proses utama yaitu mengalami pemanasan, mengalami pemurnian dan mengalami deaerasi
23
Sistim Air Kondensat Komponen utama terdiri dari :
Hotwell. Terletak dibagian bawah kondensor dan berfungsi untuk menampung air hasil kondensasi uap bekas didalam kondensor sebagai pemasok utama sistem air kondensat Pompa Kondesat (Condensate Pump). Mengalirkan air kondensat dari hotwell melintasi sistem air kondensat menuju ke deaerator Gland Steam Condensor. Adalah penukar panas untuk mengkondensasikan uap bekas dari perapat poros turbin Condensate Polisher. Fungsinya untuk menjaga kualitas air kondensat
24
Sistim Air Kondensat Steam Air Ejector Condensor. Untuk mempertahankan vakum kondensor Saluran Resirkulasi (Condensate Recirculation Line). Berfungsi sebagai proteksi terhadap komponen-komponen pompa condensat, gland steam condenser, condensate polisher, condensate polisher booster pump dan steam air ejector condensor. Juga disebut saluran minimum Flow karena berfungsi untuk menjamin selalu tercapainya aliran minimum air kondensat sesuai kebutuhan
25
Sistim Air Kondensat Katup Pengatur Aliran Kondensat / Katup Pengontrol Level Deaerator. Berfungsi untuk mengontrol level deaerator. terdapat 2 macam katup pengontrol level deaerator, yaitu katup pengontrol untuk kondisi normal operasi dan katup pengontrol untuk kondisi start up/beban rendah. Pemanas Awal Air Tekanan Rendah. Berfungsi untuk meningkatkan efisiensi siklus dengan cara memanaskan air kondensat yang melintasinya Deaerator. Merupakan pemanas tipe kontak langsung (direct contact heater). Memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk memanaskan air kondensat dan sekaligus menghilangkan gas-gas (non condensable gas) dari air kondensat.
26
Deaerator
27
Sistim Air Pengisi Sistem air pengisi adalah merupakan kelanjutan dari sistem air kondensat Perbedaan yang mencolok antara air kondensat dengan air pengisi terletak pada tekanannya. Tekanan air pada sistem air pengisi naik hingga lebih tinggi dari tekanan ketel. Fungsi untuk menaikkan tekanan, menaikkan temperatur serta memurnikan air pengisi. Pemanasan untuk meminimalkan pemakaian bahan bakar dan menghindari thermal stress Pemurnian untukmenghilangkan zat-zat pencemar padat dari air pengisi melalui cara kimia
28
Sistim Air Pengisi Komponen utama terdiri dari :
Pompa air pengisi (BFP). Kebanyakan berjenis pompa centrifugal bertingkat dengan putaran tetap ataupun putaran variabel. Pola operasi ada 2 pompa dimana 1 operasi & 1 standby, dan ada juga 3 pompa dimana 2 operasi dan 1 standby Pengerak pompa air pengisi,ada yang digerakkan oleh motor listrik, ada juga yang digerakkan oleh turbin uap Pemanas awal air pengisi. Fungsi untuk menaikkan temperatur air pengisi guna menghemat pemakaian bahan bakar dan menaikkan efisiensi siklus
29
Sistem Drain Dan Ekstraksi Uap
30
Sistim Drain Uap yang terkumpul di saluran atau di titik paling rendah di dalam sistim uap, jika terjadi aliran uap atau satu saluran terganggu, maka akan menimbulkan masalah : Meningkatnya laju korosi akibat butiran atau genangan air. Terjadi letusan air (splasing), water hammer atau erosi jika terbawa ke turbin. Untuk itu dibuat saluran drain untuk membuang air yang terkondensasi dan juga dipakai untuk pemanas awal (warming) pipa sebelum menjalan-kan unit
31
Sistim Drain Komponen utama terdiri dari :
Main Steam Line Drain. Mencegah terjadinya akumulasi kondensasi uap disekitar Main Stop Valve, Governor Valve dan Main Steam Line pada periode start maupun stop. Reheat Steam Line Drain. Mencegah terjadi-nya akumulasi kondensi uap disekitar reheat stop valve dan intercept valve saat start / shutdown Extraction Steam Line Drain. Mencegah terjadi-nya akumulasi kondensi uap di saluran uap ekstrasi. Katup drain biasanya baru ditutup setelah ekstraksi aktif dan stabil. Biasanya berupa Sistem drain bertingkat yaitu drain kondensasi uap ekstraksi dari pemanas awal yang lebih tinggi dialirkan ke pemanas awal yang satu tingkat lebih rendah
32
Contoh Sistem Drain Dan
Ekstraksi Pada PLTU
33
Sistim Uap Ekstraksi Uap Ekstraksi diambil dari beberapa titik di Turbin dan dialirkan ke pemanas awal air pengisi (Feed water Heater). Berfungsi untuk memanaskan air kondensat / air pengisi Meningkatkan effisiensi pembangkit.
34
Sistim Air Sistem Air Pendingin Utama Sistem Air Penambah Sistem air pendingin bantu
35
Sistem Air Pendingin Utama
Air pendingin utama (circulating water) merupakan media pendingin untuk menyerap panas laten uap bekas dari turbin yang mengalir kedalam kondensor. Tanpa aliran air pendingin utama yang cukup, vakum kondensor akan rendah dan dapat mengakibatkan unit trip Sistim air pendingin terdiri atas 2 yaitu : Sistem air pendingin utama siklus terbuka, air pendingin dipasok kontinyu dari sumber tak terbatas seperti sungai, danau atau laut. Sistem air pendingin utama siklus tertutup, air pendingin yang sama secara berulang dalam sirkulasi tertutup guna memasok kondensor.
36
Sistim Siklus Terbuka
37
Sistim Siklus Terbuka Komponen utama terdiri dari :
Saringan Apung (Floating dam). Fungsinya adalah untuk mencegah terbawanya sampah-sampah dan benda-benda yang mengapung berukuran besar dan menghambat aliran air dibagian permukaan yang relatif lebih hangat dan membiarkan air yang lebih dingin dari daerah yang lebih dalam untuk mengalir Bar screen / Trash Rack. berfungsi untuk menyaring benda-benda berukuran sedang. Saringan putar (Traveling screen). Berfungsi untuk menyaring semua benda sampai yang berukuran relatif kecil. Dipasang vertikal pada sisi masuk kanal pompa air pendingin utama (CWP)
38
Sistim Siklus Terbuka Pompa penyemprot saringan putar (screen wash pump). Merupakan pemasok air bertekanan yang dialirkan ke nosel penyemprot guna membersihkan saringan putar. Penginjeksi chlor (chlorinator). tujuannya untuk membunuh atau sekurangnya mencegah berkembang biaknya jasad-jasad renik (micro organisme) yang hidup dalam air pendingin agar tidak menimbulkan gangguan dalam sistem air pendingin utama. Pompa pendingin utama (CWP). Berfungsi mengalirkan air pendingin utama ke kondensor dan juga memasok air ke Auxiliary cooling water heat Exchanger. Umumnya bertipe mixed flow dengan posisi vertikal
39
Sistim Siklus Terbuka Kondensor. Fungsi utama kondensor adalah untuk mengondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air kondensat untuk dapat disirkulasikan kembali. Sistem pembuang udara sisi air kondensor (Priming System). Fungsi membuang udara dari air pendingin utama agar air pendingin dapat mengisi seluruh permukaan kondensor sehingga proses pendinginan efektif. Taproge. Adalah sistem pembersih pipa kondensor sisi air pendingin dengan meng-gunakan sarana pembersih berupa bola-karet / bola Taproge dengan cara mensirkulasikan bola-bola tersebut bersama air pendingin
40
Sistim Siklus Tertutup
41
Sistim Siklus Tertutup
Komponen utama sebagaian sama dengan Sistim Siklus Tertutup, Perbedaannya hanya terletak pada menara pendingin (Cooling Tower). Ada dua tipe dasar cooling tower yaitu : Cooling tower tipe kering (Dry Cooling Tower) berupa penukar panas tipe permukaan (Surface heat Exchanger) Cooling tower tipe basah (Wet Cooling Tower) yang merupakan penukar panas tipe kontak langsung (direct contact heat exchanger). Tipe umum yang dipakai adalah tipe basah.
42
Sistim Siklus Tertutup
43
Cooling Water Tower
44
Sistim Air Penambah Secara teoritis fluida kerja akan terus bersirkulasi tanpa terjadi pengurangan massa fluida kerja, prakteknya banyak terjadi kehilangan diantaranya kebocoran didalam sistim. Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan tambahan fluida kerja tersebut. Raw water untuk PLTU dapat berasal dari berbagai sumber seperti air PAM (City water), air tanah (well water), air sungai atau air laut yang telah diolah melalui Desalination Plant / Reverse Omosis (RO) & Deminiralizer Plant
45
Sistim Air Penambah Well Water Supply System
46
Sistim Air Penambah WTP Hotwell
47
Sistem Air Pendingin Bantu
Merupakan pemasok kebutuhan air pendingin untuk alatbantu PLTU seperti:Hydrogen Cooler, Turbine Lube Oil Cooler, Instrument & Service Air Compressor, Pompa air pengisi (BFP), Air Heater Lube Oil Cooler, GRF Lube Oil Cooler, FDF & IDF Lube Oil Cooler
48
Sistem Air Pendingin Bantu
Komponen utama terdiri dari : Tangki air pendingin bantu (head tank). Merupakan sarana penampung air pendingin bantu yang diisi air demin (make up water) dimana umumnya diletakkan pada elevasi yang cukup tinggi dari permukaan tanah Pompa air pendingin bantu (Auxiliary Cooling Water Pump). Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin bantu . Penukar panas air pendingin bantu (Auxiliary Cooling Waterheat Exchanger). Berfungsi untuk mendinginkan air pendingin bantu dengan air pendingin utama sebagai media pendinginnya.
49
Sistem Air Pendingin Bantu
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.