Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI"— Transcript presentasi:

1 PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI
Oleh: Iswadi, M. Pd

2 PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM
A. PENGERTIAN IKLIM Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam periode yang lama (umumnya sekitar 30 tahun)[1] meliputi daerah yang luas, misal tropis, kering, dan dingin. Perbedaan iklim dibumi disebabkan oleh adanya pengaruh rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi, unsur-unsur iklim meliputi suhu udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, per-awanan dan curah hujan. Perbedaan iklim dengan cuaca terletak pada hal waktu dan wilayah cakupannya saja, karena cuaca adalah keadaan atmosfer sehari-hari dan terjadi di daerah sempit, misal hujan, panas, dan mendung .

3 TROPIKA 1. IKLIM MATAHARI SEDANG KUTUB B. PEMBAGIAN WILAYAH
Perbedaan iklim di muka bumi terjadi karena dipengaruhi oleh letak astronomis wilayahnya. Berikut adalah jenis iklim yang akan dibahas : 1. IKLIM MATAHARI TROPIKA SEDANG KUTUB

4 2.  Iklim menurut W.Koppen W.Koppen membagi iklim berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur baik bulanan atau tahunan, karena curah hujan dan temperatur merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi, berdasarkan alasan ini ia membagi permukaan bumi menjadi lima iklim : IKLIM KERING IKLIM HUJAN TROPIS IKLIM SEDANG IKLIM DINGIN IKLIM KUTUB

5

6 3. Iklim Menurut Schmidth-Ferguson
3. Iklim Menurut Schmidth-Ferguson Dasar klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson adalah adanya bulan basah dan bulan kering. Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih besar dari 100 mm. Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm. Keduanya menggunakan rasio Q, yaitu perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan bulan basah untuk membuat penggolongan iklim. 4. Iklim Menurut Oldeman Oldeman mengklasifikasikan iklim berdasarkan adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut pula. Klasifikasi itu terutama untuk keperluan pertanian (agroklimat). Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan > 200 mm, sedangkan bulan kering curah hujannya < 100 mm. Berdasarkan adanya bulan basah yang berturut-turut, Oldeman membuat 5 zona agroklimat utama : 1.  Zona A, bulan basah > 9 kali berturut-turut. 2.  Zona B, bulan basah 7-9 kali berturut-turut. 3.  Zona C, bulan basah 5-6 kali berturut-turut. 4.  Zona D, bulan basah 3-4 kali berturut-turut. 5.  Zona E, bulan basah < 3 kali berturut-turut.

7 5.      Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat, yang didasarka atas perbedaan suhu udara yaitu makin tinggi suatu tempat makin rendah suhu udaranya. Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat : NO ZONA KETINGGIAN JENIS TANAMAN 1. IKLIM PANAS 0-700 meter Padi, tebu, kelapa, jagung 2. IKLIM SEDANG meter Kopi, teh, karet kina 3. IKLIM SEJUK meter Pinus, Cemara 4. IKLIM DINGIN Lumut

8 PEMBAGIAN WILAYAH UNTUK HEWAN
A. Persebaran fauna di dunia wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater (1858), selanjutnya dikembangkan oleh huxley (1868) dan oleh wallace (1878). Menurut alfred russel wallace, persebaran fauna di dunia dapat dikelompokan menjadi enam wilayah[.Yaitu : 1. Wilayah neartik 2. Wilayah neotropik 3. Wilayah australis 4. Wilayah oriental 5. Wilayah paleartik 6. Wilayah etiopian  

9 B. Persebaran fauna di Indonesia
Indonesia, persebaran fauna ini berkaitan erat dengan sejarah geologis kepulauan indonesia dan dikelompokkan menjadi tiga[4], yaitu : 1. Paparan sunda atau wilayah indonesia bagian barat, meliputi pulau sumatra, jawa, madura, dan kalimantan. 2. Paparan sahul atau wilayah indonesia bagian timur meliputi papua. 3. Wilayah peralihan atau wilayah indonesia bagian tengah meliputi pulau sulawesi (kepulauan maluku dan kepulauan nusa tenggara). Berdasarkan sejarah geologi, wallace membagi persebaran flora di indonesia dengan satu garis, berupa garis pembagi yang menunjukkan adanya kaitan jenis hewan dengan suatu wilayah dikenal sebagai garis wallace. Max weber ikut melengkapi pembagian wilayah persebaran fauna di indonesia yang disebut juga garis weber.  

10 Dari perbedaan kondisi wilayah secara geologis dan berdasarkan pembagian persebaran fauna oleh garis wallace dan weber, maka fauna di indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis fauna, a.Fauna tipe asiatis ciri fauna tipe asiatis yaitu jenis hewan menyusui yang bertubuh besar, contoh: harimau; gajah; orang utan; badak; siamang; tapir; banteng; rusa; burung heron dan terdapat berbagai jenis kera. Persebaran tersebut terdapat di wilayah sumatra, jawa, madura, kalimantan dan bali. b.Fauna tipe australis ciri fauna tipe australis yaitu jenis hewan menyusui yang bertubuh kecil dan terdapat berbagai jenis hewan berkantong, contoh: kanguru; cendrawasih; kakatua; kasuari; kuskus dan nuri. Wilayah persebarannya yaitu papua dan maluku. C.Fauna tipe peralihan (austral asiatis) ciri fauna tipe peralihan yaitu peralihan antara tipe fauna asiatis dan australis, terdapat hewan endemis (hewan yang habitatnya hanya di tempat tersebut). Contoh ; babi; rusa; anoa; biawak; komodo; kuda dan burung maleo. Persebarannya meliputi wilayah sulawesi dan kepulauan nusa tenggara.

11 C. Perlindungan fauna Fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi, kerusakan dan kepunahan fauna disebabkan oleh banyak faktor, selain faktor alam, faktor manusia adalah sebagai pembunuh nomor satu karena hampir 80% kerusakan fauna disebabkan oleh manusia lalu kemudian disebabkan karena bencana alam, untuk melindungi hewan yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan dan kepunahan, dapat dilakukan beberapa cara, seperti : 1. Cagar Alam Cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman atau binatang yang yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Dibawah ini beberapa cagar alam yang ada di Indonesia : No Nama cagar alam Tempat Hewan yang di lindungi 1. Pulau Dua Jawa Barat Berbagai jenis burung laut 2. Ujung Kulon Banten Badak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan 3. Pananjung Pangandaran Rusa, banteng, babi hutan 4. Rimbopanti Sumatera Barat Siamang

12 2.Suaka Margasatwa Suaka margasatwa adalah kawasan hutan yang dilarang untuk berburu dan ditujukan untuk perlindungan satwa, dibawah ini beberapa suaka margasatwa yang ada di Indonesia : No Suaka Margasatwa Tempat Hewan yang di lindungi 1. Gunung Leuseur Nanggro Aceh Darussalam Gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan 2. Sumatera Selatan 1 Sumatera Selatan Tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, rusa 3. Baluran Jawa Timur Badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, rusa, babi hutan, ayam hutan 4. Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur Biawak, komodo, kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, rusa 5. Pulau Moyo Sumbawa (NTT) Rusa, kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan 6. Kutai Kalimantan Timur Babi hutan, banteng, orang utan, rusa

13 EVOLUSI Teori evolusi darwin menyatakan bahwa seluruh makhluk hidup muncul menjadi ada sebagai hasil peristiwa alamiah biasa yang tidak disengaja, atau secara kebetulan. Dengan demikian, teori ini menolak penciptaan. Namun, beragam penemuan ilmiah belakangan malah membuktikan sebaliknya. Perkembangan ilmu pengetahun tidak berpihak pada pendapat evolusionis, bahkan malah menentangnya. Beragam cabang ilmu pengetahuan seperti biokimia, genetika, dan palaeontologi telah menunjukkan bahwa pernyataan bahwa kehidupan bermula dari peristiwa kebetulan yang tanpa sengaja diciptakan sungguh bertentangan dengan akal sehat. Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Saat ini, mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup adalah para pendukung filsafat ini. Mengapa teori evolusi masih saja dipertahankan kendatipun bukti-bukti nyata yang ada malah menolaknya? Ahli biologi evolusionis amerika, michael walker, membuat pengakuan berikut sebagai jawaban atas pertanyaan ini:

14 Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan. Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan" dari daging. Saat darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.

15 Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)

16 B. Teori Evolusi yang bertentangan Dengan Alquran
Ketika ilmu pengetahuan menghancurkan teori evolusi yang berusaha menjelaskan berbagai bentuk kehidupan sebagai perkembangan yang terjadi secara kebetulan, ini berarti ilmu pengetahuan menunjukkan adanya penciptaan sempurna di alam. Semua makhluk hidup muncul menjadi ada melalui penciptaan oleh Allah. Teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan adalah hasil karya peristiwa "kebetulan". Akan tetapi, seluruh bukti ilmiah yang telah diuraikan dalam buku ini menunjukkan ketidakbenarannya. Kehidupan diciptakan dengan rancangan yang terlalu sempurna untuk dapat diterangkan melalui peristiwa kebetulan. Kepercayaan terhadap peristiwa "kebetulan" ini lahir pada abad ke-19 ketika terdapat keyakinan bahwa makhluk hidup memiliki struktur sederhana. Kepercayaan ini kemudian terbawa sampai abad ke-20 untuk tujuan ideologis. Namun, kini masyarakat ilmiah mengakui betapa pernyataan ini ternyata tidak masuk akal, dan sejumlah besar ilmuwan mengakui kehidupan sebagai hasil karya pencipta yang maha kuasa. Chandra wickramashinge menggambarkan kenyataan yang dihadapinya sebagai ilmuwan yang selama bertahun-tahun telah diindoktrinasi untuk percaya pada mitos "kebetulan":

17 Dari sel tunggal hingga menjadi manusia, penciptaan manusia dalam rahim seorang ibu adalah sebuah keajaiban tersendiri. Penyatuan antara sperma dan sel telur menghasilkan satu sel hidup, kemudian sel ini membelah dan memperbanyak diri. Sel-sel yang sedang membelah ini mulai membentuk sel-sel yang berbeda-beda jenisnya, mengikuti sebuah perintah rahasia. Sel-sel ini mengalami penyusunan dan pengaturan untuk membentuk tulang, mata, hati, pembuluh darah atau kulit. Setelah melalui proses yang sangat rumit ini, sebuah sel tunggal pada akhirnya berubah menjadi seorang manusia sempurna.

18 Allah menyeru manusia agar memikirkan penciptaan ini dalam surat Al Infithaar ayat 6-8 berikut :
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakanmu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikn (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka.” (QS. Al Baqarah : 26).

19 “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj, 22:73-74) “Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempaat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlaah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Qs. An nahl : 68-69).

20


Download ppt "PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google