Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Posisi, PERAN dan fungsi STUDI EHRA untuk proses PEMUTAKHIRAN SSK (updating ssk) Disampaikan pada Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Kabupaten.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Posisi, PERAN dan fungsi STUDI EHRA untuk proses PEMUTAKHIRAN SSK (updating ssk) Disampaikan pada Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Kabupaten."— Transcript presentasi:

1 posisi, PERAN dan fungsi STUDI EHRA untuk proses PEMUTAKHIRAN SSK (updating ssk) Disampaikan pada Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Kabupaten Tulungagung Tulungagung, 27 Juli oleh : Hengky Setyo Nugroho, ST. MT Provincial Facilitator Ahli Teknik PPSP Jawa Timur

2 Definisi Pemutakhiran SSK
Adalah : Sebuah kegiatan pembaharuan / update data dokumen BPS (Buku Putih Sanitasi), SSK (Strategi Sanitasi Kota) dan MPS (Memorandum Program Sanitasi) dalam 1( satu) tahun anggaran dengan pencapaian target universal access ( ) ke dalam satu dokumen perencanaan yaitu Strategi Sanitasi Kota (SSK) untuk kondisi tertentu.

3 Sekilas tentang Studi EHRA
EHRA : Enviroment Health Risk Assesment Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Secara teknis, Studi EHRA adalah sebuah salah satu studi dalam kegiatan Program PPSP yang diadakan, sebagai upaya dari kabupaten/kota untuk mendapatkan beberapa data dasar terkait tentang : air limbah, persampahan, drainase, beserta pola/perilaku hidup kesanitasian dari masyarakat dengan metode sampling. Hasil akhir adalah Indeks Resiko Sanitasi (IRS) INDEKS RISIKO SANITASI (IRS)  ukuran atau tingkatan risiko sanitasi berdasarkan komponen sanitasi IRS  Sebagai salah satu faktor untuk menentukan area beresiko sanitasi

4 AREA BERESIKO / PERMASALAHAN MENDESAK
Peran Studi EHRA Studi EHRA adalah sebuah strategi awal dalam memetakan kondisi eksisting sanitasi sehingga Kabupaten mempunyai dasar tambahan untuk menentukan prioritas pembangunan sanitasi yang tepat dan sesuai dengan permasalahan mendesak. EHRA IRS PROFIL SANITASI AREA BERESIKO / PERMASALAHAN MENDESAK PROGRAM/ KEGIATAN KERANGKA KERJA LOGIS SWOT

5 Fungsi Studi EHRA Profil Sanitasi
Studi primer yang dilakukan untuk mendapatkan angka IRS, untuk input dalam salah satu faktor penentu / eksposure dalam penentuan area beresiko pada Profil Sanitasi selain data skunder dan persepsi SKPD. Profil Sanitasi

6 POSISI EHRA DALAM PROSES PEMUTAKHIRAN SSK
Terdapat 5 Proses dalam pemutakhiran SSK, yaitu antara lain : PROSES 1. INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI HASIL EHRA PROSES 2. PEMETAAN KONDISI DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN SANITASI PROSES 3. SKENARIO PEMBANGUNAN SANITASI PROSES 4. KONSOLIDASI PENGANGGARAN DAN PEMASARAN SANITASI PROSES 5. FINALISASI

7 Penggunaan EHRA (IRS) dalam Waktu Pelaksanaan Pemutakhiran SSK

8 Outline dokumen SSK Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini
Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 5 Program, Kegiatan, dan Indikasi Pendanaan Pembangunan Sanitasi Bab 6 Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Lampiran Lamp 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko Lamp 2: Hasil analisis SWOT Lamp 3: Kerangka Kerja Logis Lamp 4: Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Lamp 5: Deskripsi Program Lamp 6: Daftar Perusahaan Penyelenggara CSR yang potensial Lamp 7: Kesiapan Implementasi Lamp 8: Rencana Kerja Tahunan

9 EHRA Dalam Outline Dokumen
Studi EHRA menghasilkan data IRS untuk penyusunan Instrumen Profil Sanitasi yang dituangkan dalam sub Bab 2.3 yaitu Profil Sanitasi pada Pemetaan Area Beresiko dan pada Identifikasi Permasalahan Mendesak, terutama pada level user interface. Laporan Studi EHRA memberikan input untuk penyusunan lampiran yaitu Ringkasan Eksekutif EHRA. Studi EHRA juga memberikan kontribusi pada pembuatan diagram sistem sanitasi (DSS)

10 Waktu dan Durasi Pelaksanaan Studi EHRA
Studi EHRA idealnya dilaksanakan setahun sebelum tahun penyusunan dokumen SSK (pemutakhiran), sehingga Pokja Kabupaten / Kota mempunyai waktu yang cukup dalam penyusunan SSK. Durasi pelaksanaan Studi EHRA idealnya adalah 2 – 2,5 bulan

11 Kajian Lainnya Selain dari Studi EHRA, Dokumen SSK juga membutuhkan data non teknis lainnya yang didapatkan dari kajian-kajian lainnya antara lain : Kajian Layanan Peran Swasta Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Kajian Komunikasi dan Media Kajian Peran Serta Masyarakat Kajian Sanitasi Sekolah

12 Metode yang digunakan:
Kajian lainnya Kajian Peran Swasta Kajian Peran Serta Masyarakat Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media Kajian Sanitasi Sekolah Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Metode yang digunakan: Desk Review (Data sekunder) Survey/FGD In Depth Interview Observasi

13 Pembagian Tugas Pelaksanaan dan Pendanaan Studi Primer dan Kajian lain
Bagaimana Studi Primer dan Kajian Lainnya Bisa dilakukan efektif 2-2,5 bulan ? Meeting Pokja Pembagian Tugas Pelaksanaan dan Pendanaan Studi Primer dan Kajian lain Studi EHRA (Dinkes) Studi Komunikasi dan Media (Infokom/ Humas) Peran serta masyarakat (Bappermas/ PMD) Peran Swasta (PU-Dinas Kebersihan) Kajian sanitasi sekolah (Dinas Pendidikan) Studi EHRA oleh Dinas Kesehatan: Minimal 400 orang respoden, akan mendata fasilitas sanitasi (Jamban, layanan pembuangan sampah, saluran pembuangan air limbah dan sumber air minum), perilaku higiene dan sanitasi mengacu kepada 5 pilar STBM. Team survey: Penangung Jawab dari Dinas Kesehatan, Koordinator kecamatan, supervisor (Sanitarian), enumerator (Kader/sanitarian), petugas entri data. Entri data menggunakan software epi-info, sementara analisa data menggunakan SPSS. Hasil studi analisa EHRA berupa Indeks Resiko sanitasi akan menentukan area beresiko sanitasi di Kabupaten/Kota selain berdasarkan data sekunder dan persepsi SKPD. Tujuan: Studi/Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media oleh infokom/humas Identifikasi pandangan/penilaian media massa tentang sanitasi dan PPSP serta identifikasi peluang kerjasama dengan media massa Identifikasi pengalaman dan kapasitas kabupaten/kota dalam melakukan advokasi dan “Pemasaran sanitasi” mencakup pemanfaatan media, jenis kegiatan, isu-isu yang diangkat, khalayak sasaran dan cacatan pembelajarannya. Salah satu bentuk advokasi kepada instansi terkait dan pengambil keputusan media massa dan mayarakat umum Kegiatan: Survey media (Pelaksanaannya bisa dilaksanakan bersama EHRA), dengan menambahkan 15 pertanyaan. Wawancara dengan Pimpinan media massa Wawancara dengan SKPD terkait kegiatan komunikasi Kajian Peran serta masyarakat oleh Bappermas/PMD: Diketahuinya program/kegiatan sanitasi yang telah dilakukan terkait pemberdayaan masyarakat oleh SKPD, LSM, sektor swasta dll (STBM, Sanimas, Pamsimas, PAM-STBM, SLBM, USRI dl) Gambaran partisipasi masyarakat, pelibatan jender dan masyarakar berpenghasilan rendah dalam program /kegiatan terkait komponen sanitasi serta kegiatan promosi higiene dan sanitasi sejak perencanaan sampai pengelolaan dan pemeliharaan sarana. Kemungkinan pegembangannya program/kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat secara bersinergi antar SKPD dan berbagai pihak terkait. Melakukan FGD dengan masyarakat: terkait partisipasi dalam pembangunan sanitasi, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, partisipasi masyarakat berpenghasilan rendah dalam pembangunan sanitasi, manfaat yang diterima oleh masyarakat. FGD dilakukan di lokasi program dan kegiatan baik yang dinilai berhasil (1-2) maupun yang dinilai kurang berhasil (1-2). Melakukan FGD dengan SKPD, LSM dan pihak swasta lainnya terkait pengalaman melaksanakan program/kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait sanitasi. Pembelajaran yang dapat diambil untuk pengembangan selanjutnya. SSA (Sanitation Supply Assessment)/Peran serta swasta dalam penyediaan layanan sanitasi oleh Dinas PU/Dinas Kebersihan: Advokasi terkait penyedia layanan sanitasi di kabupaten/kota dan potensi pengembangannya Inventarisasi peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi Analisa deskriptif terkait penanganan air limbah domestik, persampahan yang melibatkan pihak swasta serta potensi pengembangannya. Wawancara mendalam atau FGD dengan pihak swasta (Pengepul, pengusaha kuras tinja, LSM, Sponsor Wawancara dengan SKPD terkait Tujuan : Tahun ini dilaksanakan secara terpisah dengan kajian peran serta masyarakat. Kajian Sanitasi Sekolah: (Setingkat sekolah Dasar) oleh Dinas Pendidikan Diketahuinya: Permasalahan dalam melaksanakan program/kegiatan sanitasi sekolah Kondisi sanitasi sekolah Program/kegiatan yang telah dilakukan terkait sanitasi sekolah oleh: Dinas-dinas, program dan layanan yang ada Verifikasi ke sekolah: dilakukan wawancara dengan guru di 30 sekolah dan wawancara untuk perilaku higiene dan sanitasi kepada siswa (Kuesionernya sangat sederhana ada 22 pertanyaan, 6 diantaranya untuk perilaku higiene dan sanitasi) Identifikasi sanitasi sekolah Lakukan analisa Profile Sanitasi Catatan : Pelaksanaan Studi EHRA untuk pemutahiran SSK sebaiknya dilaksanakan n-1

14 Mengapa Studi Primer dan Kajian Lainnya perlu dilakukan?
Menyediakan informasi dasar yang valid dalam penilaian risiko kesehatan lingkungan Melengkapi data sanitasi yang tidak diperoleh dari data sekunder seperti kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku berisiko terhadap kesehatan lingkungan Mengetahui keterlibatan swasta dan masyarakat Mendapat pembelajaran dan gambaran yang lengkap secara kualitas dari kondisi sanitasi yang ada serta potensi pengembangannya Mengetahui kegiatan pengalaman “pemasaran sanitasi” Media advokasi kepada berbagai pihak

15 TERIMAKASIH

16 Strategi Sanitasi Kab/Kota
Sekilas Proses dan Output Pemutakhiran SSK Oleh : Fasilitator Provinsi AT Provinsi Jatim Disampaikan : Pada Acara KP EHRA KabupatenTulungagung Tanggal 27 Juli 2016

17 Latar Belakang Umur dokumen SSK beberapa kab/kota telah melampaui masa berlakunya (lebih dari 5 tahun) sehingga perlu dimutakhirkan. Peningkatan kualitas dokumen yang sudah ada (data belum lengkap, belum melakukan EHRA, dll) Perlu percepatan implementasi untuk pencapaian target Universal Access 2019. Perubahan RPJMD. Tahun 2015 ada 100 Kab/Kota peserta PPSP

18 Perbandingan Proses dan Output

19 Outline dokumen SSK Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini
Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 5 Program, Kegiatan, dan Indikasi Pendanaan Pembangunan Sanitasi Bab 6 Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Lampiran Lamp 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko Lamp 2: Hasil analisis SWOT Lamp 3: Kerangka Kerja Logis Lamp 4: Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Lamp 5: Deskripsi Program Lamp 6: Daftar Perusahaan Penyelenggara CSR yang potensial Lamp 7: Kesiapan Implementasi Lamp 8: Rencana Kerja Tahunan

20 PENGENALAN PROSES dan OUTPUT Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK
PROSES 1. INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI J E N I S K E G I A T A N O U T P U T Bab I Pendahuluan KICK OF MEETING Point Penting Penyamaan Presepsi tentang Pemutakhiran SSK (Posisi, dasar hukum, proses dan metode) Pembentukan Tim Penyusun Dokumen Pembagian Tugas Tim Penyepakatan RKTL versi Pokja Sanitasi Kab/Kota Unggah RKTL ke nawasis

21 Profil Sanitasi Saat Ini
PENGENALAN PROSES dan OUTPUT Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK PROSES 2. PEMETAAN KONDISI DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN SANITASI O U T P U T J E N I S K E G I A T A N Point Penting Pembentukan Tim Pelaksana Studi EHRA Pembentukan Penyepakatan Cluster Penentuan Area Studi Pelatihan Enumerator, Supervisor dan Entry Data Pelaksanaan Survey Analisa Data STUDI EHRA Bab II Profil Sanitasi Saat Ini Diagram Sistem Sanitasi Instrumen Profil Sanitasi Lampiran 1 Kajian Aspek non Teknis dan LK EHRA Point Penting FGD dan RAPAT POKJA Data skunder Pengisian Instrumen Profil Sanitasi

22 PENGENALAN PROSES dan OUTPUT Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK
J E N I S K E G I A T A N O U T P U T PROSES 3. SKENARIO PEMBANGUNAN SANITASI Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Instrumen Perencanaan Bab IV Strategi Pengembangan Sanitasi Lampiran 2 : Hasil Analisa SWOT Lampiran 3 : Kerangka Kerja Logis DRAFT Bab V Lampiran 4 : Program Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Bab VI Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Lampiran 7 : Kesiapan Implementasi Lampiran 8 : Rencana Kerja Tahunan Point Penting Pengisan instrumen perencanaan dan menetapkan Zona Sistem Sanitasi Menetapkan Visi Misi Sanitasi Menetapkan Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Analisa Kemampuan Pendanaan APBD Merumuskan Strategi Pengembangan Sanitasi Menyusun Program dan Kegiatan Merumuskan Strategi MONEV FGD dan RAPAT POKJA

23 Strategi Pengembangan Sanitasi
PENGENALAN PROSES dan OUTPUT Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK J E N I S K E G I A T A N PROSES 4. KONSOLIDASI PENGANGGARAN DAN PEMASARAN SANITASI O U T P U T Bab V Strategi Pengembangan Sanitasi Lampiran 4 : Program Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Final Point Penting Melakukan penilaian mandiri (QA) Pengisian Menu Investasi di Nawasis Mengadakan LOKAKARYA Menyepakati komitmen Pendanaan Program Kegiaran Sanitasi RAPAT POKJA dan LOKAKARYA

24 DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK FINAL
PENGENALAN PROSES dan OUTPUT Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK J E N I S K E G I A T A N O U T P U T PROSES 5. FINALISASI DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK FINAL Legalisasi dari Kepala Daerah Point Penting Sebelum Konsultasi Publik : Melakukan Konsultasi dan Koordinasi ke kepala SKPD terkait untuk mendapatkan dukungan. Pastikan Pokja sudah mengadakan pertemuan dengan Kepala Daerah sebelum Konsultasi Publik. KONSULTASI PUBLIK

25 Struktur Pedoman Pemutakhiran SSK
Kata Pengantar Glossary dan Daftar Singkatan Sanitasi Daftar Isi Pendahuluan Bagian 1: Proses Penyusunan SSK terdiri dari 5 (lima) proses dengan kode penulisan Proses-01 s/d Proses-05 Bagian 2: Outline memberikan minimum informasi yang perlu disajikan dalam bentuk Template tabel serta contoh gambar/peta Bagian 3: Petunjuk Teknis Berisi petunjuk teknis operasional detail: penggunaan instrumen, analisis SWOT, Pendanaan Sanitasi, Penyusunan Program dan Kegiatan, Pelaksanaan Kajian Primer& Sekunder, serta 1 Panduan EHRA (terpisah).

26 Terima kasih


Download ppt "Posisi, PERAN dan fungsi STUDI EHRA untuk proses PEMUTAKHIRAN SSK (updating ssk) Disampaikan pada Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Kabupaten."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google