Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Inventarisasi tumbuhan tingkat rendah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Inventarisasi tumbuhan tingkat rendah"— Transcript presentasi:

1 Inventarisasi tumbuhan tingkat rendah
Oleh Kelompok 4 Anindita Syafitri Arvi Amalia Humairah Fitria Ira Regar Miftahul Jannah Sahara

2 Alga (GANGGANG)

3 Tujuan penelitian Setelah melakukan penelitian mahasiswa dapat menjelaskan morfologi dan kedudukan taksonomi dari sub divisinya, mengenal bermacam – macam jenis alga, mengamati jenis – jenis dari alga berdasarkan warna pigmen yang dimilikinya, dan untuk mengetahui struktur dan ciri-ciri tubuh species dari alga., dapat mengetahui berbagai macam bentuk dari alga pada daerah yang diamati.

4 lokasi Adapun tempat yang kami jadikan untuk penelitian adalah sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk- Lhoknga-Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

5 Metodologi Penelitian
Tempat dan waktu penelitian Pada penelitian kali ini, kami Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala mengadakan penelitian tentang “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Alga“ mengadakan penelitian pada : Hari, tanggal : minggu, 16 April 2014 Waktu : s/d Selesai Lokasi : Sepanjang Pinggiran Jalan Arah Menuju Lampuuk-Lhoknga- Leupung, Aceh Besar.

6 Persiapan dan prosedur kerja
Dalam melakukan penelitian terhadap “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Alga“ dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tersebut, misalnya: Menyediakan kamera untuk mengambil foto dari koloni alga yang akan dijadikan sebagai sampel Menyediakan alat tulis misalnya pensil dan buku catatan untuk mencatat berapa jumlah koloni alga pada lokasi dengan batas yang ditentukan.

7 B. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan Mengunjungi jalan – jalan yang dilewati oleh kendaraan umum seperti: angkot, becak mesin, kendaraan pribadi, truk dan sebagainya. Pada penelitian kali ini, lokasi yang kami kunjungi adalah : sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk- Lhoknga-Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Mencari perairan dangkal guna menemukan koloni alga. Memfoto hasil kegiatan tersebut (foto alga).

8 Hasil dan pembahasan Nostoc austinii
Bentuk tubuhnya hampir sama dengan Anabaena, pada Nostoc koloninya diselimuti lendir yang tebal membentuk massa seperti agar-agar, berupa gumpalan. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Cyanophyta Class : Cyanophyceae Ordo : Nostocacales Family : Nostocaceae Genus : Nostoc Species : N. austinii

9 Family : Galaxauraceae Genus : Actinotrichia
2. Actinotrichia fragilis Actinotrichia fragilis memiliki ciri sebagai berikut: Alga makro ini memiliki thalus bulat dengan permukaan kasar. Membentuk rumpun dan rimbun, dengan percabangan dichotomus (mendua arah). Melekat pada substrat dengan alat tempel (holdfast) yang kecil berbentuk cakram. Warna merah muda, orange, atau pirang. Alga ini tersebar luas di perairan tropis dengan substrat berkarang, pasir, batu atau padang lamun yang dekat dengan air laut. Alga ini memiliki panjang 6 cm. Dimasukkan ke dalam divisi Rhodophyta karena alga ini memiliki pigmen berwarna merah. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Ordo : Nemaliales Family : Galaxauraceae Genus : Actinotrichia Species : Actinotrichia fragilis

10 Manfaat Alga mempunyai peranan di dalam kehidupan sebagai :
Produsen dari ekosistem air Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorela (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E) Ganggang hijau merupakan sumber fitoplankton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya Dapat dikatakan bahwa pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan produsen bagi hewan-hewan air lainnya. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).

11 Fungi (JAMUR)

12 Tujuan penelitian Setelah melakukan penelitian mahasiswa dapat menjelaskan morfologi dan kedudukan taksonomi dari sub divisinya, Mengetahui ciri-ciri fungi dan filum-filum yang termasuk kedalam fungi, dapat mengetahui berbagai macam bentuk dari fungi pada daerah yang diamati.

13 lokasi Adapun tempat yang kami jadikan untuk penelitian adalah sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Leupung Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

14 Metodologi penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian Pada penelitian kali ini, kami Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala 2014 mengadakan penelitian tentang “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Jamur” mengadakan penelitian pada Hari , Tanggal : Minggu, 02 November 2014 Waktu : s/d Selesai Lokasi : Lampuuk-Lhoknga-Leupung Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia

15 Persiapan dan prosedur kerja
Dalam melakukan penelitian terhadap “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Jamur” dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tersebut, misalnya : Menyediakan kamera untuk mengambil foto dari jamur yang akan dijadikan sebagai sampel. Menyediakan penggaris yang dapat dipergunakan untuk mengukur ukuran tubuh jamur. Menyediakan alat tulis misalnya pensil dan buku catatan untuk mencatat berapa ukuran dari jamur.

16 Menyiapkan alat dan bahan
2. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan Mengunjungi jalan – jalan yang dilewati oleh kendaraan umum seperti : angkot, becak mesin, kendaraan pribadi, truk dan sebagainya. Pada penelitian kali ini, lokasi yang kami kunjungi adalah : Sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk- Lhoknga-Leupung. Mencari jamur yang berada di pohon atau tanah. Mengukur ukuran dari jamur yang dijumpai. Memfoto hasil kegiatan tersebut (foto jamur).

17 Hasil dan pembahasan 1. Pyncnoporus sanguineus Pyncnoporus sanguineus hidup pada permukaan kayu. Tubuhnya berwarna oranye cerah dan berdiameter 1-2 cm. Jamur in merupakan jamur makroskopis. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Basidiomycota Class : Agaricomycetes Ordo : Polypoles Family : Polyporaceae Genus : Pyncnoporus Species : Pyncnoporus sanguineus

18 Division : Basidiomycota Class : Darymycetes Ordo : Darymycetales
2. Dacrymyces palmatus Dacrymyces palmatus hidup pada permukaan kayu. Tudungnya berwarna kuning-oranye jelly dan berdiameter 1-2 cm, memiliki bau dan rasa yang khas. Jamur ini merupakan jamur makroskopis. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Basidiomycota Class : Darymycetes Ordo : Darymycetales Family : Dacrymycetaceae Genus : Dacrymyces Species : Dacrymyces palmatus

19 Division : Basidiomycota Class : Agaricomycetes Ordo : Polyporales
3. Ganoderma applanatum Tubuh buahnya berdiameter 7-15 cm, tidak bertangkai dan berbentuk seperti kipas, warna hitam kelam. Habitat kayu lapuk, parasit pada pohon. Jamur ini merupakan jamur makroskopis. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Basidiomycota Class : Agaricomycetes Ordo : Polyporales Family : Ganodermataceae Genus : Ganoderma Species : Ganoderma applanatum

20 manfaat Jamur yang dapat dimakan
Jenis jamur kayu yang dapat dimakan yaitu Auricula polytrica, Auriculariae sp, Lentinus soju-soju dan Naetolama capnoides. Jamur sebagai obat-obatan Jenis fungi yang terkenal berkhasiat yakni jamur, yaitu: Lentinus edodes, Grifolia frondosa dan Ganoderma lucidium. Jamur sebagai pengurai

21 Lichenes (LUMUT KERAK)

22 Tujuan penelitian Setelah melakukan penelitian mahasiswa dapat menjelaskan morfologi dan kedudukan taksonomi dari sub divisinya, Mengetahui ciri-ciri lichenes dan filum-filum yang termasuk kedalam lichenes, dapat mengetahui berbagai macam bentuk dari lichenes pada daerah yang diamati.

23 lokasi Adapun tempat yang kami jadikan untuk penelitian adalah sepanjang pinggiran jalan menuju Lampuuk- Lhoknga-Leupung Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

24 Metodologi penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian Pada penelitian kali ini, kami Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala 2013 mengadakan penelitian tentang “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Lichenes” mengadakan penelitian pada: Hari, Tanggal : Minggu, 02 November 2014 Waktu : s/d Selesai Lokasi : Lampuuk-Lhoknga-Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

25 Persiapan dan prosedur kerja
Dalam melakukan penelitian terhadap “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Lichenes“ dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tersebut, misalnya : Menyediakan kamera untuk mengambil foto dari koloni lichenes yang akan dijadikan sebagai sampel Menyediakan penggaris yang dapat dipergunakan untuk membatasi daerah pengamatan Menyediakan alat tulis misalnya pensil dan buku catatan untuk mencatat berapa jumlah koloni lichenes pada pohon dengan batas yang ditentukan.

26 2. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan.
Mengunjungi jalan – jalan yang dilewati oleh kendaraan umum seperti : angkot, becak mesin, kendaraan pribadi, truk dan sebagainya. Pada penelitian kali ini, lokasi yang kami kunjungi adalah : Sepanjang jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Brayeung. Mencari pohon ( bukan perdu atau semak ) lalu mengukur ketinggian pohon sekitar 1 m dari pangkal bawah batang.  Mengukur diameter dari batang pohon yang dijadikan sebagai sampel. Memfoto hasil kegiatan tersebut ( foto lichenes ).

27 Hasil dan pembahasan Canoparmelia caroliniana
Canoparmelia caroliniana merupakan lichenes dengan thallus berbentuk foliose dan berwarna hijau keputihan. Licenes ini memiliki apothecia yang tenggelam di dalam thallus, sehingga tidak terlihat. Ditemukan pada permukaan kulit batang pohon pinang (Areca catechu). Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Thallophyta Class : Ascolichenes Ordo : Lecanorales Familia : Parmeliaceae Genus : Canoparmelia Spesies : Canoparmelia caroliniana

28 2. Dirinaria sp. Dinaria Sp merupakan jenis Lichenes yang memiliki morfologi thallus berbentuk foliose dan berwarna hijau keputihan. Jenis ini memiliki apothecia yang berwarna putih kehijauan dan terdapat pada bagian tengah thallus. Jenis ini banyak ditemukan pada permukaan kulit pohon-pohon perdu dan berbatuan. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Thallophyta Class : Ascolichenes Ordo : Lecanorales Familia : Physciaceae Genus : Dirinaria Spesies : Dirinaria sp.

29 manfaat 1. Lichens Sebagai Bahan Makanan 2. Lichens Sebagai Obat-Obatan 3. Lichens Sebagai Antibiotik 4. Lichenes sebagai sabun mandi dan parfum

30 BRYOPHYTA (lumut)

31 Tujuan penelitian Setelah melakukan penelitian mahasiswa dapat menjelaskan morfologi dan kedudukan taksonomi dari sub divisinya, Mengetahui ciri-ciri lumut dan filum-filum yang termasuk kedalam lumut, dapat mengetahui berbagai macam bentuk dari lumut pada daerah yang diamati.

32 lokasi Adapun tempat yang kami jadikan untuk penelitian adalah sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Leupung Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

33 Metodologi penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian Pada penelitian kali ini, kami Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala 2013 mengadakan penelitian tentang “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Lumut“ mengadakan penelitian pada Hari ,Tanggal : Minggu, 02 November 2014 Waktu : s/d Selesai Lokasi : Sepanjang Pinggiran Jalan Arah Menuju Lampuuk-Lhoknga- Leupung, Aceh Besar.

34 Persiapan dan prosedur kerja
Dalam melakukan penelitian terhadap “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Lumut“dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tersebut, misalnya : Menyediakan kamera untuk mengambil foto dari koloni lumut yang akan dijadikan sebagai sampel Menyediakan penggaris yang dapat dipergunakan untuk membatasi daerah pengamatan Menyediakan alat tulis misalnya pinsil dan buku catatan untuk mencatat berapa jumlah koloni lumut pada pohon dengan batas yang ditentukan.

35 2. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan
Mengunjungi jalan – jalan yang dilewati oleh kendaraan umum seperti : angkot, becak mesin, kendaraan pribadi, truk dan sebagainya. Pada penelitian kali ini, lokasi yang kami kunjungi adalah : Sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Leupung. Mencari pohon ( bukan perdu atau semak ) lalu mengukur ketinggian pohon sekitar 1 m dari pangkal bawah batang  Mengukur diameter dari batang pohon yang dijadikan sebagai sampel . Memfoto hasil kegiatan tersebut ( foto lumut ).

36 Hasil dan pembahasan Klasifikasi Kingdom : Plantae
Sphagnum brevirameum Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Bryophyta Class : Bryopsida Ordo : - Family : Sphagnaceae Genus : Sphagnum Species : Sphagnum brevirameum

37 manfaat Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industritekstil.

38 PTERYDOPHYTA (paku)

39 Tujuan penelitian Setelah melakukan penelitian mahasiswa dapat menjelaskan morfologi dan kedudukan taksonomi dari sub divisinya, Mengetahui ciri-ciri paku dan filum-filum yang termasuk kedalam paku, dapat mengetahui berbagai macam bentuk dari paku pada daerah yang diamati.

40 lokasi Adapun tempat yang kami jadikan untuk penelitian adalah sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Leupung Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

41 Metodologi penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian Pada penelitian kali ini, kami Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala 2013 mengadakan penelitian tentang “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Lichenes“ mengadakan penelitian pada Hari , Tanggal : Minggu, 02 November 2014 Waktu : s/d Selesai Lokasi : Sepanjang Pinggiran Jalan Arah Menuju Lampuuk-Lhoknga- Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

42 Persiapan dan prosedur kerja
Dalam melakukan penelitian terhadap “Botani Tumbuhan Rendah Khususnya Pada Tumbuhan Paku “dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tersebut, misalnya : Menyediakan kamera untuk mengambil foto dari tumbuhan paku yang akan dijadikan sebagai sampel Menyediakan penggaris yang dapat dipergunakan untuk membatasi daerah pengamatan Menyediakan alat tulis misalnya pinsil dan buku catatan untuk mencatat berapa jumlah tumbuhan paku pada pohon dengan batas yang ditentukan.

43 2. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan Mengunjungi jalan – jalan yang dilewati oleh kendaraan umum seperti : angkot, becak mesin, kendaraan pribadi, truk dan sebagainya. Pada penelitian kali ini, lokasi yang kami kunjungi adalah : Sepanjang pinggiran jalan arah menuju Lampuuk-Lhoknga-Leupung. Mencari tumbuhan paku yang berada di pohon atau tanah. Mengukur ukuran dari tumbuhan paku yang dijumpai. Memfoto hasil kegiatan tersebut (foto tumbuhan paku).

44 Hasil dan pembahasan 1. Lycopodium sp. Tumbuhan ini memiliki warna hijau muda, dan ukurannya sekitar 0-4 cm. Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Lycopodiophyta Class : Lycopodiopsida Ordo : Lycopodiales Family : Lycopodiaceae Genus : Lycopodium Species : Lycopodium sp.

45 manfaat Sebagai tanaman hiasan :
Contohnya Platycerium nidus (paku tanduk rusa), Adiantum cuneatum (suplir). 2. Sebagai bahan penghasil obat-obatan Contohnya Lycopodium clavatum. 3. Sebagai sayuran Contohnya Marsilea crenata (semanggi), Salvinia natans (paku sampan). 4. Sebagai pupuk hijau : Contohnya Azolla pinnata. 5. Sebagai pelindung tanaman di persemaian Contohnya Gleichenia linearis. 6. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga Contohnya Lycopodium cernuum.

46 Terima kasih…


Download ppt "Inventarisasi tumbuhan tingkat rendah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google