Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sejarah Kriptografi Kriptografi mempunyai sejarah yang panjang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sejarah Kriptografi Kriptografi mempunyai sejarah yang panjang."— Transcript presentasi:

1 Sejarah Kriptografi Kriptografi mempunyai sejarah yang panjang.
Tercatat Bangsa Mesir 4000 tahun yang lalu menggunakan hieroglyph yang tidak standard untuk menulis pesan

2 Sejarah Kriptografi Kriptografi sudah lama digunakan oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM Alat yang digunakan: scytale Scytale: pita panjang dari daun papyrus + sebatang silinder

3 Pesan ditulis horizontal (baris per baris).
Bila pita dilepaskan, maka huruf-huruf di dalamnya telah tersusun membentuk pesan rahasia. Untuk membaca pesan, penerima melilitkan kembali silinder yang diameternya sama dengan diameter silinder pengirim.

4 Sejarah Kriptografi Sejarah lengkap kriptografi dapat ditemukan di dalam buku David Kahn, “The Codebreakers” Empat kelompok orang yang menggunakan dan berkontribusi pada kriptografi: 1. Militer (termasuk intelijen dan mata-mata) 2. Korp diplomatik 3. Diarist 4. Lovers

5 Sejarah Kriptografi Kriptografi juga digunakan untuk alasan keagamaan
untuk menjaga tulisan relijius dari gangguan otoritas politik atau budaya yang dominan saat itu. Contoh: “666” atau “Angka si Buruk Rupa (Number of the Beast) di dalam Kitab Perjanjian Baru.

6 Sejarah Kriptografi Tidak ditemukan catatan kriptografi di Cina dan Jepang hingga abad 15. Pada Abad ke-17, sejarah kriptografi pernah mencatat korban di Inggris. Queen Mary of Scotland, dipancung setelah pesan rahasianya dari balik penjara (pesan terenkripsi yang isinya rencana membunuh Ratu Elizabeth I) pada Abad Pertengahan berhasil dipecahkan oleh Thomas Phelippes, seorang pemecah kode. Queen Mary

7 Sejarah Kriptografi Perang Dunia ke II, Pemerintah Nazi Jerman membuat mesin enkripsi yang dinamakan Enigma. Enigma cipher berhasil dipecahkan oleh pihak Sekutu. Keberhasilan memecahkan Enigma sering dikatakan sebagai faktor yang memperpendek perang dunia ke-2

8 Enigma

9 Kriptanalisis Sejarah kriptografi paralel dengan sejarah kriptanalisis (cryptanalysis), yaitu bidang ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks Teknik kriptanalisis sudah ada sejak abad ke-9. Dikemukakan pertama kali oleh seorang ilmuwan Arab pada Abad IX bernama Abu Yusuf Yaqub Ibnu Ishaq Ibnu As-Sabbah Ibnu 'Omran Ibnu Ismail Al-Kindi, atau yang lebih dikenal sebagai Al-Kindi.

10 Kriptanalisis Al-Kindi menulis buku tentang seni memecahkan kode, buku yang berjudul ‘Risalah fi Istikhraj al-Mu'amma (Manuscript for the Deciphering Cryptographic Messages) Al-Kindi menemukan frekuensi perulangan huruf di dalam Al-Quran. Teknik yang digunakan Al- Kindi kelak dinamakan analisis frekuensi. Yaitu teknik untuk memecahkan cipherteks berdasarkan frekuensi kemunculan karakter di dalam pesan

11 Serangan (Attack) Terhadap Kriptografi

12 Penyadap bisa juga merupakan seorang kriptanalis atau sebaliknya
Keseluruhan point dari kriptografi adalah menjaga kerahasiaan plainteks (atau kunci, atau keduanya) dari penyadap (eavesdropper) atau kriptanalis (cryptanalyst). Penyadap bisa juga merupakan seorang kriptanalis atau sebaliknya  Nama lain penyadap: penyusup (intruder) penyerang (attacker) musuh (enemy, adversaries) pencegat (interceptor) lawan (opponent)

13 Penyadap berusaha mendapatkan data yang digunakan untuk kegiatan kriptanalisis (cryptanalysis).
Kriptanalis berusaha mengungkap plainteks atau kunci dari data yang disadap. Kriptanalis juga dapat menemukan kelemahan dari sistem kriptografi yang pada akhirnya mengarah untuk menemukan kunci dan mengungkap plainteks.

14 Beberapa metode penyadapan data:
Wiretapping Penyadap mencegat data yang ditransmisikan pada saluran kabel komunikasi dengan menggunakan sambungan perangkat keras. Electromagnetic eavesdropping Penyadap mencegat data yang ditransmisikan melalui saluran wireless, misalnya radio dan microwive.

15 Acoustic Eavesdropping.
Menangkap gelombang suara yang dihasilkan oleh suara manusia. Yang dimaksud dengan serangan (attack) adalah usaha (attempt) atau percobaan yang dilakukan oleh kriptanalis.

16 Jenis-jenis serangan:
1. Exhaustive attack atau brute force attack Percobaan yang dibuat untuk mengungkap plainteks atau kunci dengan mencoba semua kemungkinan kunci (trial and error). Asumsi yang digunakan: Kriptanalis mengetahui algoritma kriptografi Kriptanalis memiliki sebagian plainteks dan chiperteks yang bersesuaian.

17 Caranya: plainteks yang diketahui dienkripsikan dengan setiap kemungkinan kunci, dan hasilnya dibandingkan dengan chiperteks yang bersesuaian. Jika hanya chiperteks yang tersedia, chiperteks tersebut didekripsi dengan dengan setiap kemungkinan kunci dan plainteks hasilnya diperiksa apakah mengandung makna.

18 Misalkan sebuah sistem kriptografi membutuhkan kunci yang panjangnya 8 karakter, karakter dapat berupa angka (10 buah), huruf (26 huruf besar dan 26 huruf kecil), maka jumlah kunci yang harus dicoba adalah 62  62  62  62  62  62  62  62 = 628  buah

19 Secara teori, serangan secara exhaustive ini dipastikan berhasil mengungkap plainteks tetapi dalam waktu yang sangat lama (lihat Tabel 1). Untuk menghadapi serangan ini, perancang kriptosistem (kriptografer) harus membuat kunci yang panjang dan tidak mudah ditebak.

20 Tabel 1 Waktu yang diperlukan untuk exhaustive key search (Sumber: William Stallings, Data and Computer Communication Fourth Edition) Ukuran kunci Jumlah kemungkinan kunci Lama waktu untuk 106 percobaan per detik Lama waktu untuk 1012 percobaan per detik 16 bit 216 = 65536 32.7 milidetik mikrodetik 32 bit 232 = 4.3  109 35.8 menit 2.15 milidetik 56 bit 256 = 7.2  1016 1142 tahun 10.01 jam 128 bit 2128 = 4.3  1038 5.4  1024 tahun 5.4  1018 tahun

21 Jenis-jenis serangan:
2. Analytical attack Pada jenis serangan ini, kriptanalis tidak mencoba-coba semua kemungkinan kunci tetapi menganalisis kelemahan algoritma kriptografi untuk mengurangi kemungkinan kunci yang tidak mungkin ada. Analisis dilakukan dengan dengan memecahkan persamaan-persamaan matematika (yang diperoleh dari definisi suatu algoritma kriptografi) yang mengandung peubah-peubah yang merepresentasikan plainteks atau kunci.

22 Asumsi yang digunakan: kriptanalis mengetahui algoritma kriptografi.
Untuk menghadapi serangan ini, kriptografer harus membuat algoritma kriptografi yang kompleks sedemikian sehingga plainteks merupakan fungsi matematika dari chiperteks dan kunci yang cukup kompleks, dan tiap kunci merupakan fungsi matematika dari chiperteks dan plainteks yang cukup kompleks. Metode analytical attack biasanya lebih cepat menemukan kunci dibandingkan dengan exhaustive attack.

23 Sebuah algoritma kriptografi dikatakan aman (computationally secure) bila memenuhi tiga kriteria berikut: Persamaan matematis yang menggambarkan operasi algoritma kriptografi sangat kompleks sehingga algoritma tidak mungkin dipecahkan secara analitik. Biaya untuk memecahkan chiperteks melampaui nilai informasi yang terkandung di dalam chiperteks tersebut. Waktu yang diperlukan untuk memecahkan chiperteks melampaui lamanya waktu informasi tersebut harus dijaga kerahasiaannya.

24 Lihat Tabel 1 untuk panjang kunci 128 bit
Lihat Tabel 1 untuk panjang kunci 128 bit. Untuk menemukan kunci, setidaknya setengah dari semua kemungkinan kunci yang ada harus dicoba, dan akan menghabiskan waktu 5.4  1024 tahun untuk satu juta percobaan per detik. Hal ini tidak mungkin karena umur alam ini saja baru pada orde 1011 tahun.


Download ppt "Sejarah Kriptografi Kriptografi mempunyai sejarah yang panjang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google