Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

S1 Ekonomi Syariah– Universitas Gunadarma

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "S1 Ekonomi Syariah– Universitas Gunadarma"— Transcript presentasi:

1 S1 Ekonomi Syariah– Universitas Gunadarma
Ilmu Sosial Dasar S1 Ekonomi Syariah– Universitas Gunadarma Oleh : Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM

2 Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat ,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan

3 Pokok Bahasan Pertemuan Ke-2 Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

4 Perkembangan pertahun
TABEL PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA Tahun Jumlah penduduk Perkembangan pertahun 1830 1 milyard 1930 2 milyard 1% 1960 3 milyard 1,7% 1975 4 milyard 2,2% 1987 5 milyard 2% 1996 6 milyard 2006 7 milyard 2015 7,2 milyard 1,1 %

5 Perkiraan penduduk dunia
TABEL PENGANDAAN PENDUDUK DUNIA Tahun penggandaan Perkiraan penduduk dunia Waktu 800 SM 5 juta 1650 tahun 500 juta 1500 1830 tahun 1 milyard 180 1930 tahun 2 milyard 100 1975 tahun 4 milyard 45 Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

6 RUMUS TINGKAT KEMATIAN KASAR CDR = D/P x K
Keterangan : CDR        = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar). D             = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P             = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu K             = Bilangan konstan 1000

7 RUMUS TINGKAT KEMATIAN KHUSUS ASDRx = Dx/Px x K
Ket : ASDRx   = Angka Kematian khusus umur tertentu (x) Dx           = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun Px           = Jumlah Penduduk pada umur tertentu K             = Bilangan konstan 1000

8 ANGKA KELAHIRAN Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu: Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran per tahun. Angka  kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.

9 FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK
Kematian Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian  dan faktor penghambat kematian Kelahiran Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran  dan yang mendukung kelahiran Imigrasi Apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti

10 MIGRASI Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk tersebut

11 MIGRASI TERDIRI DARI 4 MACAM, YAITU:
1) Urbanisasi Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi menyebabkan penduduk kota semakin padat dan menimbulkan lingkungan yang kumuh. Selain itu, juga menyebabkan banyaknya pengangguran dan tindak kriminalitas di daerah perkotaan. 2) Transmigrasi Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang sedikit penduduknya. Misalnya, transmigrasi dari Jawa ke Sumatera dan Kalimantan. Trasnmigrasi sangat bermanfaat untuk menyebar dan memeratakan penduduk di Indonesia. 3) Emigrasi Emigrasi merupakan perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri. Misalnya, emigrasi penduduk Indonesia ke Malaysia. 4) Imigrasi Imigrasi merupakan kebalikan dari emigrasi. Imigrasi merupakan perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri. Misalnya, imigrasi penduduk Cina ke Indonesia.

12 PROSES MIGRASI Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll) Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk

13 AKIBAT MIGRASI Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu: Pencemaran Lingkungan Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.

14 3 JENIS STRUKTUR PENDUDUK
Jumlah penduduk Banyaknya penduduk yang menempati suatu daerah Komposisi penduduk Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Penduduk yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Persebaran penduduk Penyebaran penduduk ke berbagai wilayah yang masih sedikit penduduknya.

15 PIRAMIDA PENDUDUK Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid.

16 BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK

17 1. Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia. 2. Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia. 3.Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.

18 PENGERTIAN RASIO KETERGANTUNGAN
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

19 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

20 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Zaman Batu Muda (Neolithikum) Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri – ciri zaman batu muda : 1.  Mulai menetap dan membuat rumah 2.  Membentuk kelompok masyarakat desa 3.  Bertani 4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

21 KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

22 KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM
Kebudayaan Islam Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka- pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara- negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.

23 PERKEMBANGAN BUDAYA BARAT
Awal budaya barat masuk ke Indonesia ketika kaum kolonialisme menggedor masuk ke Indonesia terutama bangsa Belanda. Di pusat kekuasaan bangsa Belanda muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat. Dalam kurun waktu itu juga di kota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapis sosial. Lapisan sosial pertama terdiri dari kaum buruh. Lapisan kedua adalah kaum pegawai. Kebudayaan eropa yang masuk ke Indonesia adalah Agama Katholik dan agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disebarluaskan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama yang semuanya bersifat swasta.

24 TERIMA KASIH


Download ppt "S1 Ekonomi Syariah– Universitas Gunadarma"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google