Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHamdani Gunawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Velly Xibb-15 Erica Xibb-11 Gerry xibb-04 Yosa xibb-01
Cerita pendek Velly Xibb-15 Erica Xibb-11 Gerry xibb-04 Yosa xibb-01
2
Unsur intrinsik
3
Tema Tema adalah nyawa dari sebuah cerpen. Tema dapat menentukan konflik yang terjadi di dalam cerpen dan tema juga menjadi ide dasar pengembangan seluruh isi cerita cerpen. Tema bersifat general dan umum contohnya adalah, tema pendidikan, romansa, persahabatan, dan lain-lain.
4
Tokoh dan Penokohan Tokoh dan penokohan adalah 2 hal yang berbeda di dalam cerpen. Tokoh merupakan orang-orang yang terlibat di dalam cerpen tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan sifat atau watak tokoh di dalam sebuah cerpen.
5
Cerpen biasanya memiliki 3 jenis tokoh
Antagonis adalah tokoh yang biasanya memerankan tokoh jahat atau yang terlibat konflik dengan tokoh utama di dalam cerita. Tokoh-tokoh antagonis biasanya, sombong, jahat, angkuh dan lain-lain. Protagonis sering disebut juga dengan tokoh utama yang biasanya berperilaku baik. Tritagonis adalah tokoh yang membantu tokoh protagonis dan menjadi penengah konflik antara tokoh antagonis dan protagonist. Tokoh ini biasanya memiliki sifat bijaksana dan penolong.
6
Alur Alur adalah urutan atau jalannya cerita di dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalaqm menyampaikan jalan cerita, ada beberapa tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis, yaitu: 1. Perkenalan 2. Penanjakan 3. Klimaks 4. Anti klimaks 5. Penyelesaian.
7
Dua jenis alur Alur maju Pada alur ini, penulis menceritakan jalan cerita secara urut dari awal yaitu perkenalan-perkenalan tokoh, situasi, kemudian memunculkan masalah, timbulnya masalah, puncak masalah, menurunnya masalah dan kemudian penyelesaian masalah tersebut apakah berakhir bahagia atau tidak. Alur mundur Penulis menceritakan jalannya cerita secara tidak urut, bisa saja penulis menceritakan konflik dahulu kemudian mengok kembali pada peristiwa yang menyebabkan konflik itu terjadi.
8
Setting atau latar Setting mengacu pada tempat terjadinya, suasana, dan waktu di dalam cerita tersebut. Setting memberikan kesan konkret pada suatu cerpen. Ada 3 jenis latar yaitu : latar tempat, waktu dan suasana.
9
Sudut pandang pengarang
Sudut pandang pengarang adalah strategi yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Sudut pandang bisa menempatkan pengarang sebagai orang pertama, orang kedua, orang ketiga, atau bahkan orang yang berada di luar cerita.
10
1. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Utama Dalam sudut pandang teknik ini, si ”aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. Si ”aku”menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si ”aku”, peristiwa, tindakan, dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang demikian,si ”aku” menjadi tokoh utama (first person central)
11
Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh ”aku” hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian ”dibiarkan” untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si ”aku”tambahan tampil kembali, dan dialah kini yang berkisah. Dengan demikian si ”aku” hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si ”aku” pada umumnya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
12
Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”dia”, namun pengarang, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia”yang satu ke ”dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya ”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.
13
Sudut Pandang Orang Ketiga sebagai Pengamat
Dalam sudut pandang ”dia” terbatas, seperti halnya dalam”dia”mahatahu, pengarang melukiskan apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh cerita, namun terbatas hanya pada seorang tokoh saja atau terbatas dalam jumlah yang sangat terbatas. Tokoh cerita mungkin saja cukup banyak, yang juga berupa tokoh ”dia”, namun mereka tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan sosok dirinya seperti halnya tokoh pertama.
14
Gaya bahasa Gaya bahasa adalah ciri khas pengarang dalam menyampaikan tulisan seperti penggunaan diksi, majas, dan pemilihan kalimat di dalam cerpennya.
15
Amanat Amanat adalah pesan moral yang bisa dipetik di dalam cerpen tersebut. Di dalam sebuah cerpen, moral tidak disebutkan secara tertulis oleh penulis melainkan tersirat dan tergantung pada pemahaman pembaca akan cerpen tersebut
16
Unsur ekstrinsik
17
Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor- faktor di dalam lingkungan masyarakat penulis yang mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen tersebut. Ada beberapa latar belakang yang mempengaruhi penulis, diantaranya adalah: 1. Ideologi Negara 2. Kondisi Politik 3. Kondisi Sosial, dan 4. Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.
18
Latar belakang penulis
Latar belakang penulis adalah faktor- faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor,yaitu : 1. Riwayat hidup sang penulis 2. Kondisi psikologis 3. Aliran sastra penulis
19
Nilai yang terkandung dalam cerpen
1. Nilai agama 2. Nilai sosial 3. Nilai moral 4. Nilai budaya
20
Contoh cerpen beserta unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya
21
Antara Sahabat dan Ego (sipnopsis)
Rengga dan aku bersahabat baik sejak SMA. Kini, kami sudah menjadi mahasiswa dan kuliah di universitas yang sama. Kami pun berada di kelas yang sama. Berbeda dengan aku yang sedikit cuek dan dingin, Rengga adalah orang yang sangat supel dalam bergaul dan sangat ramah. Oleh karena itu Rangga memiliki teman yang sangat banyak dikampus.
22
Suatu hari, kami mendapat tugas kelompok kuliah
Suatu hari, kami mendapat tugas kelompok kuliah. Andi, teman sekelompok kami, menghampiri kami pada saat jam istirahat dan mengajak kami untuk menyelesaikan tugas kelompok. Aku yang yang sejak tadi kelaparan, merasa kesal harus ditahan untuk mengerjakan kerja kelompok. Aku pun mengatakan bahwa mereka berdua saja sebenarnya cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. Karena aku adalah orang yang bodoh sedangkan mereka berdua adalah murid yang sangat pintar. Mendengar pernyataanku tersebut, Rengga menjadi marah dan membetakku. Kami pun bertengkar dengan hebat, sementara Andi mencoba melerai kami. Aku yang sudah tidak peduli dengan itu semua pergi meninggalkan mereka berdua dengan emosi yang masih membara.
23
Saat aku hendak mengambil motorku yang ku parkirkan di seberang, tiba-tiba sebuah motor yang melaju kencang menabrakku dari belakang. Aku pun terjatuh dan tak sadarkan diri. Cukup lama aku pingsan dan ketika terbangun tubuhku penuh dengan luka dan perban. Ketika itu juga aku melihat Rengga dan Andi di sampingku. Rengga menanyakan keadaanku dengan nada yang sedih. Aku merasa menyesal dan meminta maaf kepada Rengga dan Andi atas tingkahku hari ini dan berjanji akan lebih bertanggung jawab atas kewajibanku. Syukurnya, Rengga mau memaafkanku dan kami berdua kembali berteman.
24
Unsur Intrinsik Tema : Persahabatan
Alur : Alur yang digunakan pada cerpen di atas adalah alur maju. 1. Perkenalan Tokoh aku bertemu dengan Rengga di jalan menuju kelas. 2. Penanjakan Tokoh Rengga mengajak tokoh Aku untuk mengerjakan tugas kelompok. 3. Klimaks Tokoh Aku dan Rengga beretengkar. 4. Anti klimaks Tokoh Andi menghentikan mereka dan tokoh Aku pergi meninggalkan mereka. 5. Penyelesaian Tokoh Aku meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
25
Tokoh Protagonis = Rengga Antagonis = Aku Tritagonis = Andi Penokohan Watak tokoh Rengga yang pintar, supel dalam bergaul dan ramah disampaikan secara langsung oleh penulis atau penokohan analtik Watak tokoh Andi yang baik, bertanggung jawab dan bijaksana disampaikan dengan tersirat melalui penokohan dramatik. Watak tokoh aku yang tidak bertanggung jawab disampaikan melalui penokohan dramatik.
26
Tempat = Kampus Waktu = Pagi hari Suasana = 1. Tegang (Ketika tokoh aku dan Rengga bertengkar) 2. Haru (Ketika tokoh aku meminta maaf kepada Rengga)
27
Sudut Pandang Pengarang
Penulis menggunakan sudut pandang pengarang orang pertama tunggal karena penulis terlibat langsung di dalam cerita. Gaya Bahasa Penulis menggunakan bahasa percakapan sehari- hari. "Hei bro gimana kabar hari ini?” (Baris ke 3) Penulis menggunakan majas metafora. Suara yang sudah tak asing lagi bagiku menghampiri telingaku (Baris ke 2)
28
Amanat Amanat yang ingin disampaikan oleh penulis adalah Kita harus melakukan apa yang menjadi kewajiban kita. Kita harus menjadi anak yang bertanggung jawab. Jangan hanya mementingkan diri kita sendiri dan bersikap egois. Bersikap baik dan hargailah teman baikmu. Jangan mudah trbawa emosi. Jangan hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja, tetapi juga dari sisi atau sudut pandang lainnya.
29
Unsur Ekstrinsik Latar belakang masyarakat
Sesuai dengan cerpen yang ditulis oleh pengarang diatas, kemungkinan keadaan lingkungan pengarang adalah lingkungan yang penuh dengan suasana pergolakan hati dan ketidak puasaan penulis dengan apa yang ada di dalam dirinya. Penulis juga menulis cerita ini agar pembaca mengetahui bahwa di dalam lingkungan atau kehidupan bermasyarakat selalu ada konflik atau masalah-masalah datang menguji kita semua.
30
Latar belakang pengarang
Cerpen ini ditulis oleh seorang pengarang yang berinisial AN. Dia adalah pengarang yang masih muda dan ada kemungkinan dia merupakan seorang pelajar yang sedang menempuh pendidikan dan bukan merupakan seorang penulis yang telah malang melintang di dunia sastra. Ini bisa dilihat dari gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang adalah kebanyakan bahasa-bahasa anak muda atau bisa disebut juga dengan bahasa gaul. Contoh: "Hei bro gimana kabar hari ini?” baris ke 3 “Baik bro!” jawabku sambil merangkul pundaknya baris ke 6 “Eitt, mau kemana? ingat tugas kelompok kita gak?” baris ke 16 Dikarenakan penulis cerpen di atas adalah anak muda, karangan- karangannya cenderung bertemakan kehidupan seperti persahabatan, dan romansa.
31
Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
Nilai agama Di dalam cerpen tersebut terkandung nilai-nilai agama bahwa kita seharusnya jangan iri dengan orang lain karena setiap orang memiliki potensi dan bakatnya masing-masing.
32
Nilai sosial Cerpen tersebut mengajarkan kita untuk baik kepada setiap orang agar disenangi oleh orang banyak dan juga cerpen tersebut mengajarkan kita bahwa emosi dan ketidakpedulian terhadap sesuatu akan merugikan diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitar kita.
33
Nilai sosial Cerpen tersebut mengajarkan kita untuk baik kepada setiap orang agar disenangi oleh orang banyak dan juga cerpen tersebut mengajarkan kita bahwa emosi dan ketidakpedulian terhadap sesuatu akan merugikan diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitar kita.
34
Nilai budaya Nilai budaya yang bisa kita petik di dalam cerpen ini adalah suatu persahabatan yang kuat tidak akan goyah waluapun dengan masalah- masalah yang menghantam mereka bila disertai dengan saling pengertian dan saling memaafkan antar sesama teman
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.