Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEKUATAN TARIK, NODA, OPASITAS DAN DERAJAT PUTIH KERTAS PADA PROSES DAUR ULANG KERTAS KORAN Disusun Oleh : Felicity, F Parikesit Partoputro dan Nina Elyani.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEKUATAN TARIK, NODA, OPASITAS DAN DERAJAT PUTIH KERTAS PADA PROSES DAUR ULANG KERTAS KORAN Disusun Oleh : Felicity, F Parikesit Partoputro dan Nina Elyani."— Transcript presentasi:

1 KEKUATAN TARIK, NODA, OPASITAS DAN DERAJAT PUTIH KERTAS PADA PROSES DAUR ULANG KERTAS KORAN
Disusun Oleh : Felicity, F Parikesit Partoputro dan Nina Elyani ( 6 Juni 2009 ) Universitas Katolik Parahyangan dan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung FELICITY / MAGISTER PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA JANUARI 2018

2 Penulis Jurnal Penelitian
Karya Ilmiah ditulis oleh : 1. Felicity selaku peneliti dan mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 2. Ir. Parikesit Partoputro selaku dosen pebimbing 1 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 3. Nina Elyani selaku pebimbing 2 dan Kepala Laboratorium Kertas di Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung

3 Alamat Penelitian Laboratorium Teknik Kimia
Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit No.94, Cidadap, Bandung Jawa Barat Laboratorium Pulp dan Kertas Balai Besar Pulp dan Kertas Jl. Dayeuhkolot No. 132, Bandung

4 I. Tujuan & Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian : 1.Mempelajari hal-hal yang berpengaruh pada proses pemisahan serat dan tinta dari kertas koran 2.Memperoleh kembali serat untuk proses daur ulang 3.Mengamati pengaruh enzim Selulase Hemiselulase yang ditambahkan pada proses deinking kertas koran 4.Menentukan atau memilih kondisi pada proses daur ulang dalam menghasilkan kertas daur ulang sesuai standar Manfaat Penelitian : 1.Memberikan informasi dan kondisi untuk mendukung proses daur ulang 2.Mengurangi bahan baku virgin pulp 3.Memberi dukungan terhadap bahaya limbah industri

5 II. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengaruh penambahan zat kimia seperti NaOH, H2O2, Na2SiO3 yang digunakan pada hasil daur ulang kertas koran yang dihasilkan? 2. Bagaimana pengaruh enzim atau tidak adanya pemakaian enzim pada proses deinking kertas koran ? 3. Bagaimana pengaruh penambahan kolektor pada proses flotasi terhadap hasil daur ulang kertas koran ?

6 III. Pendahuluan Kertas merupakan salah satu media komunikasi yang sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini. Selain sebagai alat komunikasi, kertas juga berperan dalam penyebaran informasi Indonesia memiliki 81 industri pulp dan kertas yang merupakan salah satu industri andalan sebagai sumber penghasil devisa [APKI, 2005]. Dengan banyak jumlah industri kertas yang berkembang di Indonesia maka terjadi peningkatan produksi kertas dari tahun ke tahun. Seiring dengan hal ini, konsumsi kertas tulis dan cetak juga meningkat dari tahun ke tahun.

7 Data Konsumsi Kertas dan Produksi Kertas Koran
Data konsumsi kertas tulis dan cetak pada tahun 2004 sebanyak milliar ton mengalami kenaikan menjadi milliar ton di tahun Dan, pada tahun 2006 konsumsi kertas menjadi milliar ton [IPPI, 2007] Selain itu, terjadi peningkatan pula di dalam produksi kertas koran dari tahun 1997 hingga tahun Pada tahun 2004 produksi kertas koran mencapai milliar ton, pada tahun 2005 meningkat menjadi milliar ton dan pada tahun 2006 kapasitas produksi menjadi milliar ton dengan konsumsi sebesar milliar ton [IPPI, 2007].

8 Bahan baku kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas tidak dapat diperbaharui secara cepat. Maka jumlah produksi kayu tidak dapat mengimbangi konsumsi kertas yang sangat banyak Hal ini diperlukan daur ulang untuk menghemat bahan virgin pulp sehingga jutaan pohon tidak lagi ditebang untuk produksi tersebut. Dalam hal ini, kelestarian lingkungan dan hutan dapat terjaga

9 IV. Premis – premis Penelitian
1. Konsentrasi Larutan NaOH 2,5 %, 1,25 %, 1,5 %, 1,75 % 2. Kolektor 0,5 % dan 0,8 % 3. Konsistensi pembuburan kertas 4 % 4. Konsistensi flotasi 0,8 %, 1 % dan 0,8 – 1,2 % 5. Lama pembuburan 10 – 15 menit atau 30 menit 6. Lama flotasi 15 menit 7. Lama perendaman 60 menit 8. Temperatur perendaman 25 atau 85 °C 9. Temperatur pembuburan 50 – 60 °C 10. Temperatur flotasi : a. 50 °C b. 40, 50 dan 60 °C c. 40 – 45 °C 11. pH pembuburan : 6 – 9

10 V. Metodologi Penelitian
Metode Penelitian terdiri dari percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan terdiri dari penentuan kadar air, persiapan larutan (chemical agent) dan persiapan blanko. Blanko merupakan pulp kertas koran tanpa penambahan bahan kimia. Percobaan utama meliputi proses perendaman dan penguraian serat (pulping), proses penghilangan serta pemisahan tinta (deinking dan flotasi).

11 Alat dan Bahan Bahan baku utama : kertas koran bekas
Bahan baku kimia : a. Larutan NaOH d. Kolektor asam oleat b. Larutan H2O e. Enzim selulase c. Larutan Na2SiO hemiselulase > Alat – alat : Gelas kimia 100 mL, 3 L dan 1 L Gelas ukur 100 mL dan 1 L Batang pengaduk, indikator universal Timbangan, eksikator dantimers Oven dan cawan timbang Termometer raksa Handsheet formers Kain dan kawat penyaring Hdropulper dan flotation cell

12 Diagram Alir Proses Konvensional
Pulping Pulping dengan konsistensi, C = 4 % Chemical Agent NaOH, H2O2 2,5 % & Na2SiO3 2,5 % Bahan Baku Kertas koran bekas Pengujian Sheet Uji noda Uji opasitas Uji derajat putih Uji ketahanan tarik Pengenceran Konsistensi, C = 4 % menjadi konsistensi, C = 1 % Kolektor 0,5 % Flotasi Konsistensi, C = 1 % dengan T = 60 °C, t = 25 menit Pencucian Pulp dengan kertas koran dicuci dan dilakukan penyaringan Pembentukan Sheet Pengempaan dan pengeringan

13 Diagram Alir Proses Enzimatis
Pulping Pulping dengan konsistensi, C = 4 % Bahan Baku Kertas koran bekas Enzimatis° Enzim 5 %. pH = 7; T = 5 C Pengenceran Konsistensi, C = 4 % menjadi konsistensi, C = 1 % Kolektor 0,5 % Flotasi Konsistensi, C = 1 % dengan T = 60 °C, t = 25 menit Pencucian Pulp dengan kertas koran dicuci dan dilakukan penyaringan Pengujian Sheet Uji noda Uji opasitas Uji derajat putih Uji ketahanan tarik Pembentukan Sheet Pengempaan dan pengeringan

14 VI.Hasil dan Pembahasan
1. Noda noda pada blanko dan kertas koran RUN 1 telah terjadi penurunan. -> Hasil Rata – rata Noda Var. Percobaan Noda (mm2/m2) RUN (blanko) 2984 RUN 1 82,52 RUN 2 101 RUN 3 94 RUN (enzim) 1207

15 Hasil Penelitian Derajat Putih
Hasil rata – rata derajat putih pada RUN 1, RUN 2 dan RUN 3 terlihat adanya kenaikan dibandingkan dengan blanko. -> Hasil Rata – rata Derajat Putih pada Kertas Daur Ulang Var. Percobaan Derajat Putih (%) RUN (blanko) 47,07 RUN 1 50,6 RUN 2 50,24 RUN 3 49,48 RUN (Enzim) 54,8

16 Hasil Penelitian Opasitas
Pada percobaan RUN 1, RUN 2 dan RUN 3 terjadi penurunan nilai rata - rata opasitas dibandingkan dengan blanko. -> Hasil Rata – rata Opasitas pada Kertas Daur Ulang Var. Percobaan Opasitas (%) RUN (Blanko) 99,42 RUN 1 97,91 RUN 2 RUN 3 99,2 RUN (Enzim) 99,4

17 Hasil dan Pembahasan Indeks Tarik
terjadi peningkatan nilai indeks tarik pada RUN 1, RUN 2 dan RUN 3 dibandingkan dengan blanko -> Hasil Rata – rata Indeks tarik pada Kertas Daur Ulang Var. Percobaan Opasitas (%) RUN (Blanko) 24,66 RUN 1 30,79 RUN 2 30,18 RUN 3 30,48 RUN (Enzim) 29,55

18 VII.Kesimpulan 1.Penambahan NaOH dapat mempengaruhi pelepasan tinta serta larutan NaOH yang berlebih menimbulkan kerusakan pada serat sehingga menyebabkan serat menjadi kuning 2.Penambahan kolektor dapat meningkatkan derajat putih serat kertas koran hasil daur ulang serta tidak menimbulkan kerusakan serat 3.Penambahan kadar NaOH tidak mempengaruhi indeks tarik suatu kertas koran. Namun, penambahan NaOH 1,5 %, 2 % dan 2,5 % memiliki hasil indeks tarik yang lebih baik dibanding blanko kertas koran 4.Pada penggunaan enzim, perolehan derajat putih serat kertas koran lebih baik dibanding dengan penggunaan NaOH. 5.Pada penambahan enzim 0,5 % dapat meningkatkan indeks tarik lebih baik dibandingkan blanko 6.Sebagai tambahan, pengaruh waktu pulping dari segi pelepasan tinta lebih memudahkan pelepasan tinta tetapi dari ukuran serat terlalu halus berdasarkan hasil csf pada freeness tester menjadi lebih rendah sehingga kekuatan tarik juga lebih rendah.

19 VIII.Saran 1.Dilakukan penambahan zat aditif lain seperti dispersan, surfaktan maupun jenis detergen lainnya pada proses flotasi untuk mendapatkan kualitas kertas lebih baik 2.Dilakukan penambahan filler pada bahan baku serat kerta koran agar kualitas kertas koran meningkat sehingga hasil penelitian lebih komersial

20 Ucapan Terima Kasih Terima kasih kepada Ibu Cucu sebagai staff laboratorium yang membantu pelaksanaan analisis derajat putih dan opasitas kertas koran hasil daur ulang.

21 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "KEKUATAN TARIK, NODA, OPASITAS DAN DERAJAT PUTIH KERTAS PADA PROSES DAUR ULANG KERTAS KORAN Disusun Oleh : Felicity, F Parikesit Partoputro dan Nina Elyani."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google