Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GAMBARAN KLINIK, TATALAKSANA DAN MASALAHNYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GAMBARAN KLINIK, TATALAKSANA DAN MASALAHNYA"— Transcript presentasi:

1 GAMBARAN KLINIK, TATALAKSANA DAN MASALAHNYA
H E M O P H I L I A GAMBARAN KLINIK, TATALAKSANA DAN MASALAHNYA

2 ialah kelainan perdarahan bawaan yang paling sering ditemukan.
Pendahuluan Hemophilia ialah kelainan perdarahan bawaan yang paling sering ditemukan.

3 Sejarah Hemophilia Berasal dari bahasa Yunani haima (darah) dan philein (cinta, suka) Abad kedua sebelum masehi: riwayat bangsaTalmud, ditemukan kumpulan dan hukum-hukum Yahudi Dr. John Conrad Otto, 1803: sex-linked inheritance Ratu Victoria, Inggris, : The Royal Disease Beberapa abad kemudian: lebih dari satu hemophilia Steven Christmas: hemophilia B 1960s: berbagai faktor pembekuan ditemukan, dengan interaksi atau aktifasi seperti “cascade” atau “air terjun”

4 The Royal Family

5 The Royal Family Pedigree

6 Hemophilia Hemophilia ialah kelainan perdarahan bawaan yang paling sering ditemukan. Dibedakan menjadi: • Hemophilia A : defisiensi faktor VIII • Hemophilia B : defisiensi faktor IX • Hemophilia C : defisiensi faktor XI Hemophilia A dan B diturunkan secara X-linked recessive Gejala dapat timbul sejak pasien bisa merangkak

7 Coagulation cascade, the traditional concept

8 Hemostasis Hemostasis primer:
Berhentinya perdarahan dengan terbentuknya sumbat trombosit (platelet plug) Kelainan trombosit (jumlah/fungsi) akan mengakibatkan perdarahan memanjang (prolonged bleeding) Hemostasis sekunder: Aktifasi faktor koagulasi dengan hasil akhir terbentuknya fibrin yang memperkuat sumbat trombosit (stabil) 2. Kelainan faktor pembekuan mengakibatkan perdarahan terlambat (delayed bleeding)

9

10

11 Proses pembekuan normal
Luka pembuluh darah Vasokonstriksi Bekuan sementara Bekuan permanen (stabil) 11

12 Defisiensi faktor VIII/IX
PROSES PEMBEKUAN NORMAL : Pembuluh darah Trombosit Faktor pembekuan HEMOPHILIA : Defisiensi faktor VIII/IX Pembekuan abnormal 12

13 Epidemiologi Angka kejadian:
hemophilia A (± 85%)  1 : – lelaki (atau 1 : 10,000 kelahiran bayi lelaki) hemophilia B (± 15%)  1 : – lelaki (atau 1 : 50,000 kelahiran bayi lelaki) Sekitar 70% mempunyai riwayat keluarga dengan masalah perdarahan

14 Genetik Diturunkan secara sex (X)-linked recessive
Gen faktor VIII/IX terletak di sisi distal lengan panjang (q) kromosom X Perempuan sebagai pembawa sifat (carriers)

15

16

17

18 Menetukan pembawa sifat
Seorang perempuan pasti pembawa sifat (obligate carrier) hemophilia apabila memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: Ayahnya penyandang hemophilia Ia mempunyai 2 atau lebih anak lelaki penyandang Ia mempunyai seorang anak lelaki dan saudara lelaki dengan hemophilia atau riwayat hemophilia dari sisi keluarganya

19 Hemophilia Klasifikasi
Derajat (hemophilia A atau B) Kadar faktor % aktifitas (IU/ml) Episode perdarahan Berat 1% (<0,01) Perdarahan spontan, (sendi, otot) Sedang 1%-5% (0,01-0,05) Perdarahan spontan sesekali. Perdarahan karena trauma atau operasi biasa Ringan 5%-40% (0,05-0,40) Perdarahan masif setelah trauma berat atau operasi * Hemophilia A atau B WFH, 2005

20 Manifestasi klinik • perdarahan terlambat (delayed bleeding)
Peradarahan: • perdarahan terlambat (delayed bleeding) • biasanya dalam (hematoma, hemarthrosis) • spontan atau setelah trauma ringan Jenis:  hemarthrosis  hematoma perdarahan intrakranial perdarahan gastrointestinal hematuria  epistaxis  Perdarahan frenulum (bayi)

21

22

23 Hemarthrosis Merupakan jenis perdarahan paling sering
Acapkali terjadi pada sendi berikut ini: lutut siku pergelangan kaki bahu pergelangan tangan panggul dan lain-lain

24 Synovitis The goal of treatment is to deactivate the synovium as quickly as possible and preserve joint function. Factor concentrate replacement : short treatment courses (6-8 weeks) of secondary prophylaxis with intensive physiotherapy Daily exercise to improve muscle strength and maintain joint motion Antiinflamation : NSAIDs (COX-2 inhibitors) Functional bracing Synovectomy Haemophilia. 2013:19; e1–47.

25 Chronic haemophilic arthropathy
The goals of treatment : To improve joint function Relieve pain Assist patient to continue/resume normal activities of daily living. Haemophilia. 2013:19; e1–47.

26 8% 25% 5% 44% lain-lain 3% 15%

27

28

29 Diagnosis  identifikasi gen F-VIII/F-IX (analisis DNA)
riwayat perdarahan abnormal pada anak lelaki jumlah trombosit normal biasanya masa perdarahan normal masa pembekuan memanjang masa protrombin normal masa tromboplastin parsial memanjang kadar faktor antihemophilia rendah diagnosis antenatal  kadar faktor antihemophilia  identifikasi gen F-VIII/F-IX (analisis DNA)

30 Tata laksana perdarahan
1. Intervensi segera Rest Ice Compression Elevation 2. Pengobatan definitif  terapi pengganti (replacement therapy)

31

32 Tata laksana perdarahan
Hentikan perdarahan dengan faktor pembekuan dalam 2 jam sejak terjadinya Vena-vena harus dijaga dengan baik Jangan gunakan obat-obat anti-aggregasi Home therapy Dilanjutkan dengan pengobatan komprehensif

33 Komponen darah untuk terapi pengganti
(replacement therapy) faktor-VIII faktor-IX (unit/ml) (unit/ml) (ml) fresh-frozen plasma ~ 0, ~ 0, cryoprecipitate ~ 4, konsentrat faktor-VIII – konsentrat faktor-IX –  sumber F-VIII: monoclonal antibody purified; intermediate- and high-purity; recombinant

34 WFH, 2005

35 Target Kadar Plasma F VIII
Pemberian Faktor VIII untuk Pasien Hemofilia A* Divisi Hematologi-Onkologi IKA RSCM tahun 2009 Jenis Perdarahan Target Kadar Plasma F VIII Dosis F VIII (IU/kg) Lama Pemberian (hari) Sendi % IU/kg 1-2, Otot 2-3, Iliopsoas initial 1 - 2, maintenance % IU/kg 3 - 5, CNS/intrakranial % IU/kg 1 - 3, % IU/kg 4 - 7, (atau 21 bila ada indikasi) Tenggorok & leher Saluran cerna Ginjal Laserasi dalam Operasi mayor pre-operasi % IU/kg pasca operasi % IU/kg % IU/kg 4 - 6, 7 - 14,

36 WFH, 2005

37 Dosis F-VIII : 20 - 30 U/kgBB/12 jam F-IX : 40 - 60 U/kgBB/24 jam
Loading dose: 2 x

38 Cara pengobatan lain: Profilaksis  Genetic engineering
 DDAVP (Desmopressin)  Genetic engineering  Suportif: • obat antifibrinolisis • obat analgetik  Fisioterapi (rehabilitasi) Profilaksis Primer Sekunder (kemudian)

39 Pengobatan komprehensif
Dikoordinasikan secara multidisiplin dengan melibatkan ahli-ahli di bidang:  hematologi  terapi okupasi  ortopedi  terapi vokasional  penyakit infeksi  psikologi  nutrisi/gizi  keperawatan  gigi (dentistry)  genetik

40 Komplikasi Timbulnya inhibitor terhadap faktor-VIII (sekitar 30%)
Penanganan inhibitor: menaikkan dosis F-VIII memotong jalur aktifasi pembekuan penggunaan F-VIII dari spesies lain

41 Apakah inhibitor itu? (terhadap factor VIII)
 Inhibitor adalah allo-antibodi poliklonal golongan IgG dan sebagian besar merupakan subkelas IgG4 yang khusus ditujukan pada FVIII  Sangat heterogen diantara pasien  Dapat berubah sejalan dengan waktu pada epitop tertentu  Sintesisnya memerlukan aktifasi sel CD4+  Menetralkan aktifitas prokoagulan FVIII dan mengakibatkan infusi of FVIII menjadi tidak efisien

42 Olahraga (sport) untuk pasien hemophilia
Boleh: Tidak boleh: berenang sepakbola tenis meja beladiri tenis tinju golf gulat squash balapan mendayung hoki (hockey) diving

43  Dengan ASKES/BPJS : tatalaksana menjadi lebih baik
Produktifitas pasien hemophilia adalah sebaik orang normal, tetapi karena F-VIII/F-IX sangat mahal dan terbatas  tidak dapat diobati secara optimal  risiko cacat/(handicapped)   fungsi fisik   produktifitas   beban keluarga/masyarakat  Dengan ASKES/BPJS : tatalaksana menjadi lebih baik

44 World Federation of Hemophilia pada tahun 2006 mencanangkan program universal : PENGOBATAN UNTUK SEMUA TREATMENT FOR ALL Tujuan kedepan: PROFILAKSIS


Download ppt "GAMBARAN KLINIK, TATALAKSANA DAN MASALAHNYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google