Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGANTAR DISKUSI KELOMPOK AKSELERASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN AIDS (P2HA) DI KAWASAN HA ANIM Disampaikan dalam Pertemuan KPA Regio Ha Anim Dalam.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGANTAR DISKUSI KELOMPOK AKSELERASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN AIDS (P2HA) DI KAWASAN HA ANIM Disampaikan dalam Pertemuan KPA Regio Ha Anim Dalam."— Transcript presentasi:

1 PENGANTAR DISKUSI KELOMPOK AKSELERASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN AIDS (P2HA) DI KAWASAN HA ANIM Disampaikan dalam Pertemuan KPA Regio Ha Anim Dalam rangka akselerasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS Hotel Coreinn - Merauke, Oktober 2016

2  Lingkungan strategi global
Tantangan pembangunan nasional dan Papua,  MEA dan SDGs Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)  Integrasi Ekonomi (2015)  SDM berkualitas dengan daya saing tinggi  Lingkungan strategi regional SDGs (Sustainable Development Goals) dengan 17 target ( )  Mengakhiri Kemiskinan MDGs (Millenium Development Goals) dengan 8 target (berakhir 2015)  Pengentasan Kemiskinan  Lingkungan strategi global

3 Isu-isu pembangunan SDM di Papua, termasuk di Wilayah Ha Anim:
Tekanan penduduk - Gerak penduduk migran dan urbanisasi - ∑ penggangguran meningkat - Kemiskinan Kualitas SDM (IPM) - Pendidikan, kesehatan, daya beli Bonus Demografi - Angka ketergantungan (Dependency Rasio) Degradasi lingkungan (fisik-sosial) - Pemukiman liar - Alih fungsi lahan - Potensi konflik horisontal

4 SITUASI (EPIDEMI) HIV DAN AIDS
DI PROVINSI PAPUA HIV : orang AIDS : orang JUMLAH : orang Meninggal : (terlapor) Usia thn: 80,68% Sumber: Dinkes Papua, Maret 2016

5 Kini dan telah berimplikasi terhadap:
Masalah HIV/AIDS yang terus MENINGKATdi Papua termasuk di wilayah Ha Anim Kini dan telah berimplikasi terhadap: DEMOGRAFI: Menurunkan Angka Harapan Hidup SISTEM YANKES: Sumber daya terserap, yang lain terbengkelai EKONOMI: Produktifitas rendah, kemiskinan  kualitas SDM ? TATANAN SOSIAL: Kerawanan sosial (cerai, anak yatim dll) SOSIAL-EKONOMI: Beban keluarga, suku, pemerintah Jangka Panjang berdampak pada: Daya saing SDM menuju MEA dan mencapai SDGs Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Peluang Bonus Demografi

6 BONUS DEMOGRAFI Berdasarkan proyeksi , Bonus Demografi sudah dimulai sejak tahun 2012 dan titik terendah rasio ketergantungan terjadi Tahun Potensi bonus demografi  meningkatnya jumlah angkatan kerja usia produktif, meningkatnya tabungan masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Setiap provinsi memiliki momentum bonus demografi berbeda  rasio ketergantungannya berbeda. Sumber. Bappenas, 2013, Proyeksi Penduduk

7 Provinsi Papua menuju “BONUS DEMOGRAFI”
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA dan Koalisi Kependudukan)

8 IPM Provinsi Papua, sebagai potret kualitas SDM:
Tahun Nilai IPM Peningkatan 2006 62,80 0,70 2007 63,41 0,61 2008 64,00 0,59 2009 64,55 0,55 2010 64,94 0,39 2011 65,36 0,42 2012 65,86 0,50 2013 2014 56,60 2015 56,68 0,08 Dalam 5 tahun dengan APBD besar, IPM naik 0, (Standar Nasional BPS)

9 Rangking IPM menurut Kota/Kabupaten (2013)

10 Konsentrasi Migran seumur Hidup di Ha Anim TINGGI:
Terdapat penduduk yang masuk ke Papua selama lima tahun terakhir (5%) masuk Konsentrasi Migran Seumur Hidup di Kawasan Ha Anim rata-rata 22,21% yaitu: - Merauke : 39,31% - Boven Digoel : 32,37% - Asmat : 3,69% - Mappi : 2,76% 10 Sumber : BPS, SP1971 sd SP2010, diolah Koalisi Kependudukan Papua)

11 Migran Risen di Kawasan Ha Anim, TINGGI:
Terdapat penduduk yang masuk ke Papua selama lima tahun terakhir (5%) masuk Tujuan Migran Risen di Kawasan AnimHa rata-rata 5.89% yaitu: - Boven Digoel: 12.10% - Merauke : 5,00% - Asmat : 3,69% - Mappi : 2,76% 11 Sumber : BPS, SP1971 sd SP2010, diolah Koalisi Kependudukan Papua)

12 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2000-2010:
LPP di Kawasan AnimHa rata-rata 4,36% yaitu: - Boven Digoel: 6,97% - Merauke : 3,80% - Mappi : 3,34% - Asmat : 3,24% Sumber : BPS, SP1971 sd SP2010, diolah Koalisi Kependudukan Papua)

13 Fakta di wilayah Ha Anim:
Jumlah penduduk (PDA 2014): jiwa (14,62%) Kasus HIV/AIDS (Dinkes Papua, 2016): kasus (80% pada usia tahun  usia produktif) Dependency Rasio (KK Papua, 2016): 65 (harus kurang 15 point  menuju tahapan awal Bonus Demografi (DR=50) Nilai IPM sebagai Potret kualitas SDM (BPS, 2014) - Rata-rata lama sekolah (R2LS)  6.51 tahun - Harapan lama sekolah (HLS)  5.97 tahun -Daya beli masyarakat (DBM)  -Usia harapan hidup (UHH)  65,94 tahun Jangka panjang  mempengaruhi pencapaian Kualitas SDM di wilayah Ha Anim dengan Daya Saing Tinggi

14 AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa (kampung) dalam kerangka negara kesatuan Memperkuat kehadiran negara dalam melalukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

15 Wilayah Geografis Wilayah Adat Pendekatan pembangunan
Papua dan P2HA KPA-P: Pendekatan Keruangan: Pantai Selatan-Utara, Pantai Pulau, Perbatasan dan Pegunugan Tengah Timur-Tengah Barat Pendekatan Wilayah Adat: Tabi, Saireri, La Pago, Me Pago dan Ha-Anim Pendekatan Demografi: Askes mudah, sulit dan pegunungan Wilayah Geografis Wilayah Adat

16 Dasar Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS (1)
Masalah HIV/AIDS harus dianggap masalah kemasyarakatan lintas sosial-budaya-geografis, dan ditanggulangi melalui “Semangat dan Gerakan kewilayahan“  pendekatan kontekstual (adat-geografis-demografis) P2HA diselenggarakan dengan pendekatan berbasis nilai-nilai sosial-budaya dan norma kemasyarakatan (kearifan lokal)  gerakan unsur 3T dan 2T Upaya P2HA dilakukan masyarakat, pemerintah dan LSM dengan prinsip kemitraan  sinergi

17 Dasar Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS (2)
Menghormati harkat dan martabat ODHA serta keluarganya (non diskriminasi) Upaya P2HA melalui strategi KIE (strakom) berbasis nilai kearifan lokal cara efektif dan juga harus didukung kegiatan lainnya  program perubahan perilaku, perawatan dan pengobatan Mengusahakan adanya regulasi yang mendukung program P2HA secara terpadu, komprehensif dan keberlanjutan

18 Terima kasih Selamat berdiskusi


Download ppt "PENGANTAR DISKUSI KELOMPOK AKSELERASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN AIDS (P2HA) DI KAWASAN HA ANIM Disampaikan dalam Pertemuan KPA Regio Ha Anim Dalam."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google