Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehShinta Kusnadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Presented By : Kelompok IV 1. Wiwik Widyawati A 2. Nur Azni A 3. Ryan Muhammad P A 4. Irmayanti Ibrahim A
2
STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA
PENGERTIAN Apa sih strategi dalam pembelajaran itu ?? JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN PERTIMBANGAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA PENUTUP
3
Pengertian A. STRATEGI B. METODE C. PENDEKATAN
4
PENGERTIAN STRATEGI Strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran juga merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk metode strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
5
Lanjutan… Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp, 1995). Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah sesuatu set materi dan prosesdur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
6
B. PENGERTIAN METODE Metode adalah suatu upaya mengimplementasi rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah disusun.
7
Lanjutan Salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran adalah keterampilan memilih metode. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pebelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara optimal.
8
C. PENGERTIAN PENDEKATAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
9
JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
Rowntree (1974) mengelompokan strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian- penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaaran individual atau groups-individual learning.
10
Lanjutan… Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasainya dan tidak dituntut untuk mengolahnnya. Dengan demikian, dalam strategi ini guru berperan sebagai pemberi informasi. Berbeda dengan strategi discovery. Dalam strategi ini, bahan pelajaraan dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.
11
Lanjutan Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
12
Lanjutan… Strategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu adalah sama.
13
Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
14
Lanjutan… Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran, yaitu : Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Pertimbangan dari sudut siswa Pertimbangan-pertimbangan lainnya
15
Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai tujuan dan semua keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran.
16
Adapun prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut :
BERORIENTASI PADA TUJUAN 2. AKTIVITAS 3. INDIVIDUALITAS 4. INTEGRITAS
17
Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
18
2. Aktivitas Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi
2. Aktivitas Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
19
3. Individualitas Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita mencapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
20
4. Integritas Dalam hal ini, mengajar harus dipandang oleh seorang guru sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Jadi mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
21
Pandangan tersebut diperkuat dan telah diatur dalam Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No Tahun ditegaskan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan pengembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
22
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
LANDASAN PBAS Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa (PBAS). KONSEP & TUJUAN PBAS PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI PBAS PENERAPAN PBAS DALAM PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PBAS KELEBIHAN PBAS KEKURANGAN PBAS
23
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa, yaitu :
1. Asumsi tentang pendidikan 2. Asumsi tentang siswa 3. Asumsi tentang guru 4. Asumsi tentang proses pengajarannya
24
Asumsi filosofis tentang pendidikan
Asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha untuk sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang dimiliki anak didik. Dengan demikian, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah: Interaksi manusia Pembinaan dan pengembangan potensi manusia Berlangsung sepanjang hayat Kesesuaian kemampuan dan tingkat pengembangan siswa
25
2. Asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan yaitu:
Siswa bukanlah manusia yang berukuran mini Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda. Anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif dan dinamis dalam menghadapi kemampuannya Anak didik memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya.
26
3. Asumsi tentang guru meliputi :
Guru bertanggung jawab atas kepercayaan hasil belajar peserta didik Guru memiliki kemampuan yang profesional dalam mengajar Guru mempunyai kode etik keguruan Guru memikili peran sebagai sumber belajar, pemimpin dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.
27
4. yaitu sebagai berikut:
Bahwa proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem. Peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berintegrasi dengan lingkungan yang diatur oleh guru Proses pengajaran akan lebih afektif apabila menggunakan metode atau tekhnik yang tepat dan berdaya guna Pengajaran memberi tekanan kepada proses Asumsi yang berkaitan dengan proses – proses pengajarannyadan produk secara seimbang. Inti proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.
28
1. Konsep dan Tujuan PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktiivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara berkembang. Dari konsep diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan dari PBAS adalah untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.
29
Pendekatan PBAS berbeda dengan proses pembelajaran yang selama ini banyak berlangsung. Selama ini proses pembelajaran banyak diarahkan kepada proses penghafalan informasi yang disajikan guru. Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai materi pembelajaran; apakah materi itu dipahami untuk kebutuhan hidup setiap siswa, apakah siswa bisa menangkap hubungan materi yang dihafal itu dengan pengembangan potensi yang dimilikinya, bukan tidak menjadi soal, yang penting siswa dapat mengungkapkan kembali apa yang telah di pelajarinya.
30
2. Peran Guru Dalam Impementasi PBAS
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi siswa agar belajar. Oleh karena itu, penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajaranya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
31
Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukun guru, diantaranya adalah :
Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan. Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Memberikan bantuan pelayanan pada siswa yang membutuhkan. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
32
3. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa ada yang secara langsung dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat secara langsung teramati.
33
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAS
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh : a. Guru Kemampuan guru Sikap professional guru Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru b. Sarana belajar Ruang kelas Media dan sumber belajar Lingkungan belajar
34
5. Kelebihan Penggunaan Strategi Berorientasi pada Aktivitas Siswa
Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, yaitu bahwa ada keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional juga aktivitas intelektual. Siswa berperan sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan yang harus dijejali dengan berbagai informasi, melainkan siswa tersebut mengolah informasi tersebut dan mengaplikasikannya atau menghubungkannya dengan kehidupan. Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi guru berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar. Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa guru dan siswa sama-sama berperan sebagai subjek belajar yang membedakan hanyalah tugasnya masing-masing. Kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan efisien karena siswa berpartisipasi dalam kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dan pengambilan kesimpulan.
35
6. Kekurangan Penggunaan Strategi Berorientasi pada Aktivitas Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. Karena keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada hal yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Keberhasilan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa sangat tergantung kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti kemampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru. Karena hal-hal tersebut yang sangat menentukan bagaimana guru bisa menjalankan perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga guru dapat memfasilitasi siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal yang harus dimiliki oleh guru tersebut dapat dipastikan proses kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.
36
THANK YOU ^_^…
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.