Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Salim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Presentasi mencari bentuk kearifan lokal Maluku dan Irian Jaya
Nama Kelompok : Vicha Dita Prasetyo Sinta Ayu Mahpira Muhamad iqbal Bayu Ari Prasetyo Anita Dwi Lestari Wahyuni Desti Utami
2
Tradisi dan Kepercayaan
Cerita Rakyat Pemanfaatan SDA Bidang Pertanian Mitos Masyarakat
3
Definisi Kearifan Lokal
Pengertian Kearifan Lokal (Local Wisdom) Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
4
Bidang Pertanian Maluku
Perkebunan Perkebunan di Maluku umumnya adalah perkebunan rakyat, disamping perkebunan besar milik negara maupun swasta. Komoditas utama dari perkebunan rakyat adalah kelapa, cengkeh, pala, dan kako.Potensi lahan untuk pemanfaatan perkebunan di Maluku adalah seluas ,46 hektar. Hingga tahun 2009 luas areal potensi lahan perkebunan yang telah dimanfaatkan adalah hektar atau baru mencapai 14,72% untuk berbagai usaha tanaman perkebunan yaitu Kelapa, Cengkeh, Pala, Kakao, Kopi, dan Jambu Mete. Produk akhir usaha perkebunan di Maluku sebagian besar masih terbatas pada bentuk produk primer, sehingga sangat Potensi lahan yang tersedia di Provinsi Maluku terutama di pulau-pulau besar sangat potensial untuk pengembangan usaha tanaman pangan. Pada tahun 2009 luas lahan produksi tanaman pangan diperkirakan mencapai Ha dengan produksi mencapai ton. Peternakan Komoditi ternak yang dikembangkan di Provinsi Maluku yaitu Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, Babi, serta jenis unggas yaitu Ayam Pedaging, Ayam Petelor, Itik, dan Ayam Buras. Populasi ternak Sapi pada tahun 2009 adalah ekor, dan produksi daging sebesar Ton. Hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging terutama Sapi dan Ayam, serta telur masih didatangkan dari luar Provinsi Maluku. Hal tersebut merupakan peluang bagi para investor untuk mengembangkan usahanya pada bidang peternakan di Provinsi Maluku.
5
Bidang Pertanian Papua
Pemanfaatan lahan yang ada di Kabupaten Tolikara sebagian besar didominasi oleh hutan yang memiliki luas sekitar Ha atau 82,43% luas wilayah yang terdiri dari hutan lindung , Hutan Produksi Konversi , Hutan Produksi biasa ,Hutan cagar alam dan Taman Nasional Lorenz, sedangkan sisinya diperuntukkan untuk perkampungan ( permukiman ), ladang dan pertanian . Selain itu penggunaan lahan lainnya digunakan untuk padang rumput. Pertanian Kabupaten Tolikara mempunyai lahan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian berupa pertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi ladang dan umbi- umbian ,palawija, (jagung ubujalar ,ketela pohon, kacang tanah dan kacang kedelai) dan jenis tanaman holtikultura yaitu sayur- sayuran yang tersebar disetiap Distrik.
6
Tradisi Dan Kepercayaan Masyarakat Maluku
Bambu Gila Berikut ini adalah tradisi yang punya kaitan dengan hal mistis. Bambu Gila adalah tradisi Maluku yang erat dengan hal mistis. Di pulau Ambon, pertunjukan Bambu Gila bisa ditemukan di desa Liang dan desa Mamala. Tradisi ini dimulai dengan menebang batang bambu, batang bambu yang digunakan tidak sembarang dipili,sang pawang haruslah melakukan serangkaian adat untuk meminta izin penebangan batang bambu dihutan bambu. Bambu yang dipakai untuk tradisi ini adalah bambu dengan ruas ganjil, panjang bambu bisa mencapai 2,5 meter dengan diameter 8-10 cm. Setelah mendapatkan bambu, berikut yang harus disediakan adalah kemenyaan, mantra dan para lelaki yang berjumlah ganjil sebagai penahan bambu. Hal yang terpenting dalam tradisi ini adalah semua keperluan harus berjumlah ganjil. Malam Badendang Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang. Tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. \Acara ini digelar setelah jam 12 malam saat para tamu undangan telah pulang dan yang tinggal hanya keluarga dan kerabat. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu yang energik dan yang slow. Tarian dalam acara seperti ini adalah tarian bebas layaknya sedang dugem di club malam.
7
Tradisi Dan Kepercayaan masyarakat Irian Jaya
Tradisi Bakar Batu - Salah satu tradisi budaya tertua di Papua ini, dapat dikatakan sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga dilakukan dalam prosesi upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang digunakan masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan (Ubi, Singkong, daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah dipanaskan. Caranya pun tak sembarangan, ada beberapa tahapan untuk melakukan Bakar Batu, diantaranya adalah menyiapkan lubang untuk tempat menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan makanan yang akan dimasak. Tradisi Bakar Batu ini, memiliki beberapa sebutan (nama) yang berbeda untuk masing-masing daerah, namun biasanya dikenal dengan sebutan Barapen. Tradisi Potong Jari Suku Dani - Banyak cara menunjukkan rasa berduka cita bila ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun, untuk suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem, di Papua rasa sedih dan duka cita diwujudkan dengan memotong jari, bila terdapat anggota keluarga seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi yang wajib dilakukan ini, menurut mereka adalah sebagai simbol dari kesedihan yang teramat dalam seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, selain itu potong jari diartikan pula untuk mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga tersebut. Tradisi potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Cara lain yang digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari. Kepercayaan; Sebagian masyarakat Papua masih memiliki kepercayaan totemisme.sebagai bentuk kepercayaan yang memandang asal-usul manusia berasal dari dewa-dewa nenek moyang, mewarnai kehidupan marind-anim yang mendiami tiga distrik yakni Merauke, Okaba dan Muting, Kabupaten Merauke, Papua. Namun walaupun begitu sebagian dari mereka telah memeluk beberapa agama resmi yang diakui oleh pemerintah.
8
Pemanfaatan SDA Maluku
Kehidupan masyarakat Maluku yang kaya akan sumber daya alam baik di laut maupun di darat masih berlaku hukum adat hal ini terlihat dari adanyaa kesatuan masyarakat yang teratur yang mempunyai penguasa dan menetap disuatu wilayah tertentu yang dikenal dengan wilayah petuanan (ulayat). Kesatuan hukum adat masyarakat ini sejak dahulu sangat berpengaruh dalam berbagai aspek, baik pemerintahan, ekonomi terutama pengelolaandan perlindungan lingkungan hidup, hal ini terlihat dengan masih sangat bergantungnya masyarakat adat malukupada ketersediaan lingkungan, kehidupan masyarakat yang masih bersifat komunal dan masih mempertahankan kearifan lokal yag didapatnya dari pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun.Dalam kenyataannya sistem pengelolaan lingkungan secara tradisonal terbukti mempunyai nilai penting dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan, termasuk dalam konteks sosial dan ekonomi khususnya bagi masyarakat adat maluku yang kehidupannya sangat bergantung pada hasil-hasil perikanan dan pertanian. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan sumber daya lingkungan dan perlindungan lingkungan, masyarakat adat ini dengan pengetahuan/ kearifan lokalnya , dengan kekuatan memegang hukum adatnya, kemampuan spiritualnya, dan religi yang dianutnya, ternyata lebih arif dibandingkan masyarakat lainnya.Masyarakat adat maluku dengan kearifan lokalnya sebagai bagian dari struktur pemerintahan negara, harus diposisikan sebagai bagian integral dalam proses pembangunan.
9
Pemanfaatan SDA Papua Pemanfaatan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam
Pemanfaatan lahan sebagian besar didominasi oleh hutan yang memiliki luas sekitar Ha atau 82,43% luas wilayah yang terdiri dari hutan lindung , Hutan Produksi Konversi , Hutan Produksi biasa ,Hutan cagar alam dan Taman Nasional Lorenz, sedangkan sisinya diperuntukkan untuk perkampungan ( permukiman ), ladang dan pertanian . Selain itu penggunaan lahan lainnya digunakan untuk padang rumput.Pertanian; Pariwisata Potensi obyek -obyek wisata yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan sektor perekonomian daerah. obyek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan diwilayah Kabupaten Tolikara adalah sebagai berikut: Obyek wisata danau Biuk Cagar Alam dan Taman Nasional Lorenz Cagar Alam Taman Nasional Lorenz ini terletak didaerah pegunungan . Mengingat wilayah Cagar alam dan Taman Nasional Lorenz ini di kenakan larangan mengambil Fauna dan Flora yang dilindungi serta tingkat aksesibilitas yang rendah maka kunjungan wisata ke lokasi ini masih sangat terbatas. Karakteristik Sistem Lahan.Sistem lahan adalah Wilayah geografis yang memilki sifat khas
10
Mitos Masyarakat Papua
Legenda 'Manusia Bermata Biru' Primitif di Papua; Biasanya 'suku bule' mengadakan pesta setiap bulan purnama, dan memang setiap bulan purnama kadang ada suara-suara kaya orang pesta di tengah hutan dan orang-orang setempat udah pada tau bahwa memang ada 'suku bule' yang lagi berpesta, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa membuktikan secara otentik dan ilmiah tentang keberadaan suku ini, karena mereka memang 'no maden' alias berpindah-pindah. sering ada 'suku bule' yang diliat sama penduduk lokal. Mereka bukan bule seperti pada umumnya, mereka mengenakan pakaian tradisional, benar-benar Primitif. MITOS YANG BEREDAR : 1. Mitos yang beredar mereka adalah orang-orang Belanda yang waktu Belanda kalah sama Jepang, orang-orang Belanda sembunyi di hutan-hutan supaya gak ditangkap. Dan memang pernah denger ada helikopter yang terdapat di hutan-hutan sana, yang jatuh gitu. 2. Ada juga mitos yang bilang kalo mereka adalah orang-orang bule yang memang BULE. Mereka adalah orang-orang Portugis jaman dulu, yang memang menetap dan sampai dengan saat ini hidup di Papua. (kaya cerita orang-orang Aceh, yang keturunan Portugis)
11
Seni Arsitektur Papua Pemukiman Suku Dani
Suku Dani adalah suku yang terletak di Lembah Baliem, pedalaman Papua. Satu perkampungan terdiri dari unit-unit pemukiman yang disebut dengan sili. Dalam satu sili terdapat beberapa bangunan, yang disebut dengan honay. Ada 3 jenis rumah honay yaitu honay (rumah laki-laki), ebei honay (rumah perempuan), dan wanay honay (kandang ternak babi). Bentuk rumah honay. Rumah honay terbuat dari kayu dengan atap berbentuk seperti jamur yang terbuat dari jerami atau ilalang. Pintu masuk ke dalam rumah berukuran kecil dan tidak memiliki jendela. Ini bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua dan membuat kehangatan di bagian dalam rumah. Posisinya sejajar dengan pintu masuk utama ke dalam sili, yang fungsinya juga sebagai penjagaan. Rumah honay terdiri dari 2 lantai dengan tinggi bangunan kurang lebih 2,5 m dan lebar 2—2,5 m. Lantai pertama difungsikan sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah ebei honay mirip dengan rumah honay, hanya saja berukuran lebih kecil. Posisi dalam sili ditempatkan di bagian samping kanan atau kiri honay dan posisi pintu rumah tidak sejajar dengan pintu utama. Sedangkan wanay honay bentuknya persegi dengan material bangunan sesuai dengan honay dan ebei honay.
12
Seni Arsitektur Maluku
Rumah Baileo adalah rumah adat dari daerah Maluku dan Maluku Utara. Baileo yang bisa berarti Balai Bersama atau tempat pertemuan, memang diambil untuk menamai rumah adat tersebut karena salah satu tujuan dan fungsi didirikan rumah adat baileo adalah untuk tempat bermusyawarah bagi masyarakat adat atau kelompok-kelompok setempat yang terdiri dari tetua adat dan masyarakat, dalam mencari solusi atau pemecahan atas permasalahan yang ada. Fungsi rumah adat Baileo selain sebagai tempat musyawarah adalah juga sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan tempat upacara adat. Bentuk rumah baileo adalah panggung dengan tanpa dinding rumah, namun demikian ada tempat khusus untuk menyimpan benda suci yang disebut dengan Pamali. Saat ini rumah adat baileo memiliki beberapa perbedaan arsitektur di beberapa desa di wilayah Maluku. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh perkembangan jaman dan teknologi. Walaupun memiliki perbedaan, akan tetapi pada umumnya rumah baileo di beberapa desa tersebut memiliki fungsi utama yang sama yaitu sebagai tempat bermusyawarah (Balai Bersama). Salah satu ciri khas lain dari rumah adat Baileo adalah adanya ornamen atau ukiran dua ekor ayam yang berhadapan dan diapit dua ekor anjing di sisi kiri dan kanan. Ornamen tersebut terletak di ambang pintu rumah Baileo. Ukiran tersebut mempunyai arti dan perlambang tentang kedamaian dan kemakmuran. Hal itu terjadi karena rog nenek moya yang menjaga masyarakat Maluku. Ukiran lainnya adalah bulan, bintang dan matahari yang berada di atap dengan warna merah-kuning dan hitam. ukiran tersebut melambangkan kesiapan balai adat dalam menjaga keutuhan adat beserta hukum adatnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.