Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL"— Transcript presentasi:

1 SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL
INFRASTRUKTUR KOTA SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH DAYU ARIESTA KIRANA SARI, ST, MSc UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015

2 OUTLINE Addressing Water Issues Water Cycle
Pokok Pembahasan Isu Air Di Skala Kota Sumber Air Bersih Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih Perencanaan Jaringan Air Bersih

3 Why do we need to address water issues (in cities)?
As many of the rapidly growing cities in developing countries particularly in Asia Pacific already face problems related to water and energy, and have limited capacity to overcome these problems The topics that were regarded as most important for a post-2015 framework were food security, and sustainable agriculture, water and sanitation, energy, education, poverty eradication and health. SDG Target 6 calls on countries to “Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all”, which is expected to be achieved by 2030

4 SIKLUS HIDROLOGI-1 (WATER CYCLE)

5 SIKLUS HIDROLOGI-2 Air yang mengalir ke sungai dan laut yaitu limpasan permukaan (surface run-off), aliran intra (intraflow), limpasan air tanah (groundwater run-off)

6 WATER …? Pembahasan mengenai air (penyediaan air bersih), dilakukan pada keselurahan water body. Hulu sampai dengan hilir Hulu  water resources (management)/reducing water pollution, etc. example: water catchment area Hilir  water usage (domestic and non-domestic usage). Example: households, industry, agriculture, energy, etcs Water usage issues usually occur in cities or urban areas

7 POKOK PEMBAHASAN ISU-ISU AIR …?
KOTA…? WILAYAH…?

8 POKOK PEMBAHASAN AIR DI KOTA
Pembahasan mengenai isu-isu air di kota  penggunaan air, distribusi dan jaringannya Sedangkan, pembahasan isu air di cakupan wilayah (lebih besar)  water resources (management), DAS (daerah aliran sungai), WS (wilayah sungai) mata kuliah infrastruktur wilayah

9 SUMBER AIR BERSIH Sumber-sumber air bersih: Air permukaan: Mata air
Sumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, danau dan waduk. Mata air Air tanah: Sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan akifer, yang dibedakan menjadi: Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kuranG dari 20 meter Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter Air hujan: Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan : Penampungan Air Hujan Individu: volume sekitar 500 liter (0,5 m3) – 1000 liter (1 m3). Penampungan Air Hujan Komunal: volume sekitar 30 m3

10 PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH
Persyaratan fisika Persyaratan kimia Persyaratan mikrobiologis

11 PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH
Persyaratan fisika : Jernih/tidak keruh Tidak berwarna Rasanya tawar Tidak berbau Temperaturnya normal Tidak mengandung zat padatan

12 PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH
Persyaratan kimia: pH (derajat keasaman) Kesadahan Besi Aluminimum Zat organik Sulfat Nitrat dan nitrit Chlorida Zink

13 PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH
Persyaratan mikrobiologis: Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera, dll. Tidak mengandung bakteri non patogen, seperti: Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera, dll.

14 PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana Penetapan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik. Kebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU). HU digunakan sebagai air cadangan pemadam kebakaran. Rasio persentase SR : HU ialah 90% : 10%. Kebutuhan air bersih rata-rata adalah perkiraan jumlah orang yang menghuni di setiap sarana dikalikan dengan unit konsumsi air bersih setiap hari (liter/orang/hari).

15 PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman dianggap sebesar 20% dari kebutuhan air bersih rata-rata. Total Kebutuhan air bersih rata-rata ialah kebutuhan air bersih rata-rata ditambah dengan perkiraan kebocoran. Kebutuhan air bersih maksimum (puncak) adalah total kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor puncak dari masing-masing sarana. Keadaan maksimum air bersih terdiri dari harian maksimum dan jam maksimum, dimana tiap keadaan tersebut mempunyai faktor puncak yang berbeda.

16 PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor puncak jam dengan kriteria sebagai berikut: Faktor puncak harian = 1,15 x kebutuhan air bersih rata-rata Faktor puncak jam = 2 x kebutuhan air bersih harian puncak Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada tiap- tiap sarana, adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali faktor puncak yaitu 1,15. Perkiraan kebutuhan air bersih jam maksimum pada tiap-tiap sarana, adalah kebutuhan air bersih harian puncak dikali faktor puncak yaitu 2.

17 PERHITUNGAN AIR BERSIH
Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan mempertimbangkan: Jumlah penduduk dan proyeksi perkembangannya (domestik) Non Domestik: Industri, Pertanian, Fasilitas Komersial, Pariwisata Jumlah air untuk kebakaran Kebocoran (20 – 30%) T = x + (20%) x

18 KEBUTUHAN AIR Kebutuhan air domestik:
Ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. Kebutuhan air non domestik: Meliputi pemanfaatan untuk kegiatan komersial, kebutuhan institusi, kegiatan pertanian dan kebutuhan industri.

19 STANDAR PELAYANAN AIR BERSIH

20 STANDAR KEBUTHAN AIR NON-DOMESTIK

21 PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH
Elemen-elemen yang harus disiapkan: kebutuhan air bersih; jaringan air bersih; kran umum; hidran kebakaran

22 PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH
Penyediaan kebutuhan air bersih: lingkungan perumahan harus mendapat air bersih yang cukup dari perusahaan air minum atau sumber lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan apabila telah tersedia sistem penyediaan air bersih kota atau sistem penyediaan air bersih lingkungan, maka tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman.

23 PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH
Penyediaan jaringan air bersih: harus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan rumah; pipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass; dan pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan menggunakan GIP.

24 PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH
Penyediaan kran umum: satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250 jiwa; radius pelayanan maksimum 100 meter; kapasitas minimum untuk kran umum adalah 30 liter/orang/hari; dan ukuran dan konstruksi kran umum sesuai dengan SNI tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

25 PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH
Penyediaan hidran kebakaran untuk daerah komersial, jarak antara kran kebakaran 100 meter; untuk daerah perumahan, jarak antara kran maksimum 200 meter; jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter; apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan membuat sumur-sumur kebakaran; dan perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

26 THANK YOU


Download ppt "SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google