Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN"— Transcript presentasi:

1 INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN
OLEH : SITI FATIMAH, SP. M.M

2 Dinas Pertanian Daerah
SITI FATIMAH, SP, MM Kantor: Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk

3 PEKARANGAN? 1.2 Pengertian – Pengertian
a. Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah (bagian depan, samping maupun belakang) yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga, dan biasanya dibatasi dengan pagar. b. Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.

4 Potensi yg sering dimiliki masyarakat pedesaan
LAHAN PEKARANGAN Potensi yg sering dimiliki masyarakat pedesaan Masalahnya sering tidak dianggap sebagai potensi Padahal dapat dikembangkan sbg: Sumber gizi keluarga Keindahan = ketentraman Tanaman obat = kesehatan Kebersihan = kesehatan

5 BAGAIMANA PENGELOLAAN PEKARANGAN ?
PERMASALAHAN ALTERNATIF SOLUSI Masih banyak lahan tidur Banyak tanah kosong TOGA tidak maksimal Membuat lahan tidur agar produktif yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Menggerakan masyarakat untuk gemar bercocok tanam

6 Masih banyak sampah yang belum terkelola
PERMASALAHAN ALTERNATIF SOLUSI Masih banyak sampah yang belum terkelola Pelatihan pembuatan sampah organik kurangnya saluran pembuangan air limbah Diadakannya gerakan pembersihan dan perbaikan saluran air limbah Kekurangan air bersih Penyaluran air bersih ke desa-desa

7 BAGAIMANA ANDA MEMBANTU MASYARAKAT???
Dorong masyarakat ke sana berdasar KEMAMPUAN MEREKA KENALI SEPERTI APA MEREKA

8 Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan pekarangan
Untuk meningkatkan gizi terutama pada gizi mikro masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dilingkungannya. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat tersebut di atas adalah dengan pemanfaatan pekarangan yang dikelola oleh keluarga sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenan hasilnya.

9 FUNGSI PEKARANGAN Lahan pekarangan sudah lama dikenal dan  memiliki fungsi multiguna. Fungsi pekarangan adalah untuk menghasilkan : (1) bahan makan sebagai tambahan hasil sawah dan tegalnya; (2) sayur dan buah-buahan; (3) unggas, ternak kecil dan ikan; (4) rempah, bumbu-bumbu dan wangi-wangian; (5) bahan kerajinan tangan; (6) obat keluarga, serta (7) uang tunai. Usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga. Dari hasil penelitian, secara umum pekarangan dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga antara 7% sampai dengan 45%.

10 TUJUAN DAN SASARAN 2.1 Tujuan
a. Memenuhi kebutuhan gizi mikro keluarga secara berkesinambungan melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan.                                                      b. Meningkatkan keterampilan keluarga tani-nelayan dalam budidaya tanaman, ternak dan ikan, sekaligus pengolahannya dengan teknologi tepat guna. c.  Meningkatkan pendapatan keluarga tani-nelayan. 2.2 Sasaran Berkembangnya kemampuan wanita dalam mengelola pekarangannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarganya.

11 3. PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
Pekarangan sering juga disebut sebagai warung hidup, apotek hidup, lumbung hidup maupun bank hidup. 3.1 Sebagai Warung Hidup Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

12 3.2 Sebagai Apotek Hidup Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll. 3.3 Sebagai Lumbung Hidup Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.

13 Sebagai Bank Hidup Pekarangan dapat pula berfungsi sebagai bank hidup, dimana pekarangan yang ditanami tanaman keras/ tahunnan yang dapat menghasilkan uang, tanaman ini merupakan investasi jangka panjang, yakni pekarangan yang ditanami tanaman buah-buahan seperti; rambutan, durian, sukun, mangga, belimbing, salak, lengkeng, alpukat maupun  tanaman kayu seperti albasiah, mahoni, jati dll. Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.

14 4. PERENCANAAN POLA/ MODEL PEMANFAATAN PEKARANGAN

15 Berikut panduan perencanaan dalam upaya pemanfaatan lahan pekarangan: 
4.1 Pengolahan Lahan (Tanah) : Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl, dan Urea maupun NPK) secara berimbang.

16 4.2. Menentukan Jenis Tanaman
Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan keluarga (sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, sambiloto, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sayuran; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi) serta pelengkap gizi keluarga (dengan menanam pepaya , pisang , jeruk dan ternak ayam, itik serta ikan). Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik yakni berbagai jenis/ macam tanaman  hias lainnya.

17 4.3 Menentukan Tata Letak Tanaman
Dipandang dari sudut pandang habitatnya, pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/ menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara.

18 Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga. Dari segi estetika, penempatan tanaman yang berukuran lebih kecil seperti tanaman hias sebaiknya ditanam di pekarangan paling depan, tanaman buah-buahan sebaiknya ditanam dibelakang atau dipinggir letak bangunan rumah. Jemuran pakaian juga perlu mendapat perhatian penempatannya, jangan sampai didepan rumah, usahakan dihalaman bagian belakang. Dan apabila dari sudut pandang kesehatan, penempatan kandang ternak sebaiknya di halaman bagian belakang.

19

20

21 4. Pemeliharaan Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah dalam-dalam karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.

22 Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam.

23 MEMBUAT LAHAN PEKARANGAN MENJADI PRODUKTIF

24 INTENSIFIKASI PEKARANGAN
Memanfaatkan setiap jengkal lahan Pek Untuk kegiatan produktif dengan produk untuk membantu memenuhi gizi dan menjaga kesehatan keluarga USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN BERCOCOK TANAM SAYURAN TERNAK DAN PERIKANAN TOGA

25 MANFAAT INTENSIFIKASI PEKARANGAN
MENYEDIAKAN SUMBER GIZI KELUARGA SAYURAN LEBIH SEHAT PEMANFAATAN LIMBAH DAPUR MENJAGA LINGKUNGAN MENJADI BERSIH DAN SEHAT DIPEROLEHNYA GIZI KELUARG MURAH PENGEMBANGAN TOGA MENYEDIAKAN OBAT KELUARGA DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN KELUARGA JIKA LAHAN LUAS

26 INTENSIFIKASI PEKARANGAN
BERCOCOK TANAM SAYURAN SYARAT CUKUP SINAR MATAHARI LAHAN SUBUR PILIH KOMODITAS YG TEPAT BEBAS GANGGUAN HEWAN PIARAAN PEMELIHARAAN BAIK BIAYA RENDAH

27 LAHAN SUBUR PERLU KOMPOS MEMBUAT KOMPOS MEMANFAATKAN LIMBAH DAPUR
GUNAKAN EMBER (YG ADA TUTUPNYA) DENGAN ALAS DILUBANGI BUAT LUBANG DI TANAH MASUKKAN EMBER KE DALAM LUBANG MASUKKAN SAMPAH KE EMBER TUTUP EMBER 2-3 MINGGU KOMPOS SIAP BERIKAN + 1 KG PER POT TANAMAN / LUBANG TANAM

28 MEMILIH KOMODITAS SAYUR PEKARANGAN
UMUR PANEN CEPAT (CAISIM, KACANG PANJANG, TOMAT, CABE, BAYAM, KANGKUNG, SINGKONG DAUN) BAHAN SAYURAN (BAYAM, KANGKUNG, KC PANJANG) SUMBER PROTEIN (KACANG PANJANG, KACANG-KACANGAN LAIN) SUMBER VITAMIN (PEPAYA, TOMAT) CASH CROP: Pohon Buah2-an (JIKA LAHAN LUAS)

29

30 Ninit 10 hari Panen 30 hari

31 PEMELIHARAAN TANAMAN PEKARANGAN
PEMUPUKAN - HARUS DILAKUKAN (2-3 MINGGU SEKALI) - JIKA TANAMAN POT, GANTI/TAMBAH MEDIA TANAH TIAP 6 BULAN SEKALI - GUNAKAN KOMPOS UNTUK MENAMBAH MEDIA PENYIRAMAN KHUSUSNYA TANAMAN POT PENANGGULANGAN HA-KIT TANAMAN GUNAKAN PESTISIDA ALAMI

32 PENANGGULANGAN HA-KIT ALAMI
Jenis Untuk pengendalian Sex pheromone Lalat buah Kantong kertas Tobacco leaf extrac Aphids, penggulung daun Extrac of hot pepper Aphids, mites, ant, virus Garlic oil Aphids, mites, powdery mildew, rust Cuka Powdery mildew Cuka, gula, EM Insect and desease

33 PENGEMBANGAN TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA)

34 MENGAPA PERLU DIKEMBANGKAN LAGI?
TANAMAN OBAT KELUARGA MENGAPA PERLU DIKEMBANGKAN LAGI? Sangat membantu masyarakat untuk pertolongan pertama Sarana menuju sehat yang murah Saat ini jenis penyakit (non infeksi) semakin banyak Biaya pengobatan semakin mahal Pengetahuan masyarakat semakin berkurang Keyakinan masyarakat akan khasiatnya semakin rendah

35 CONTOH TOGA 1. MAHKOTA DEWA Tanaman tradisional berasal dari Papua,
Dianggap sebagai pusaka dewa keluarg Kraton Berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit

36 KHASIAT BUAH MAHKOTA DEWA
Mengandung beberapa zat aktif seperti: Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh Saponin, yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti virus untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh meningkatkan vitalitas/ kesegaran tubuh kadar gula dalam darah (diabet) mengurangi penggumpalan darah

37 Flavanoid a. Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah b. Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah c. Mengandung antiinflamasi (antiradang) d. Berfungsi sebagai anti-oksidan e. Mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner f. Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan

38 Ukurannya tidak terlalu besar Tinggi mencapai 3 meter
Flavanoid Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi) Ukurannya tidak terlalu besar Tinggi mencapai 3 meter Buah yang berwarna merah menyala Cocok sebagai tanaman penghias pekarangan

39 SIRIH MERAH (Piper crocatum)
Khasiat Sirih Merah Manjur untuk Diabetes, Kanker, Tbc, Keputihan,Peradangan Menghilangkan nyeri di payudara akibat benjolan itu seperti daging keras Si X dengan kadar gula darah 500 divonis amputasi bisa disembuhkan dengan sirih merah setelah dua minggu minum kapsul sirih merah

40 PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
Pekarangan sering juga disebut 1. sebagai warung hidup, 2. apotek hidup, 3. lumbung hidup 4. maupun bank hidup.

41 Arti sebagai warung hidup
Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

42 Pekarangan Untuk Budidaya Lele

43 2. Sebagai Apotek Hidup Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll.

44 3. Sebagai Lumbung Hidup Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.

45 4. Sebagai Bank Hidup Pekarangan dapat pula berfungsi sebagai bank hidup, dimana pekarangan yang ditanami tanaman keras/ tahunnan yang dapat menghasilkan uang, tanaman ini merupakan investasi jangka panjang, yakni pekarangan yang ditanami tanaman buah-buahan seperti; rambutan, durian, sukun, mangga, belimbing, salak, lengkeng, alpukat maupun  tanaman kayu seperti albasiah, mahoni, jati dll. Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan

46 Sekian Terimakasih


Download ppt "INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google