Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Asuhan keperawatan luka bakar
2
Kulit mrpk organ terluas tubuh :
Anak : 0.25 m persegi Dewasa : 1.8 m persegi
3
DEFINISI adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). A burn is a type of injury to the skin caused by heat, electricity, chemicals, or radiation (an example of the latter is sunburn). (
4
Definisi Luka bakar suatu btk kerusakan atau kehilangan jaringan yg disebabkan kontak dgn sumber panas/dingin shg dpt menyebabkan kematian
6
laser BURN INJURY (4) Chemical materials Radioactive materials
electricity Chemical materials Radioactive materials laser
7
BURN INJURY (5) lightning explosive
8
BURN INJURY (6) Daily life
9
BURN INJURY (11)
11
Penyebab Luka Bakar Paparan suhu tinggi (api, air panas) Listrik Petir
Zat kimia (asam atau basa kuat) Radiasi Suhu yang sangat rendah (frost bite).
12
Patofisiologi Luka Bakar
Pembuluh kapiler rusak & permeabilitas edema bulla (membawa elektrolit) volume cairan intravaskuler Sel darah rusak anemia Fase Luka bakar - cedera inhalasi (gang. sal. napas) - gang. mekanisme bernapas - gang. sirkulasi (keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia)
13
Cedera Inhalasi Obstruksi sal. napas bag. atas : - Edema mukosa - Percampuran epitel mukosa yg nekrosis dgn sekret kental (fibrin >>) Obstruksi sal. napas bag. bawah : Fibrin yg menumpuk pd mukosa alveoli m’bentuk membran hialin gang. difusi & perfusi O2 ARDS
14
Gangguan Mekanisme Bernapas
Eskar yg melingkar di perm. rongga toraks gang. ekspansi rongga thoraks pada saat inspirasi. Gangguan Sirkulasi Ekspansi cairan intravaskuler, plasma (protein) elektrolit ke ruang intersisiel cairan di jar.intersisiel gang keseimbangan tek. hidrostatik & onkotik, gang. perfusi metabolisme seluler
15
Klasifikasi Luka Bakar
Derajat I : Hanya mengenai lap-epidermis Kulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla. Terasa nyeri/hipersensif Sembuh dlm 5 –10 hari Derajat II dangkal : Mengenai epidermis dan superficial dermis Kulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan terbentuk bulla Sembuh < 3 minggu
16
Derajat II Dalam : Mengenai epidermis dan sebagian besar dermis Sembuh > 3 minggu dengan meninggalkan parut Derajat III : Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di bawahnya. Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih rendah dari sekitarnya. Tidak ada bulla dan tidak nyeri Memerlukan skin graft, lama sembuh
17
Karakteristik luka bakar menurut kedalaman
Kedalaman & penyebab luka bakar Bagian kulit yg terkena Gejala Penampilan luka Perjalanan kesembuhan Derajat I (Superfisial) -Tersengat matahari -terkena api dgn intensitas rendah Epidermis Kesemutan Hiperestesia (supersensitivitas) Rasa nyeri mereda jika didinginkan Memerah : menjadi putih ketika ditekan Minimal atau tanpa edema Kesembuhan lengkap dlm waktu 1 mgg Pengelupasan kulit Derajat II (Partial-Thickness) Epidermis dan bagian dermis Nyeri Hiperestesia Sensitif thd udara dingin Melepuh; dasar luka bintik2 merah; epidermis retak; permukaan luka basah Kesembuhan 2-3 mgg Pembentukan parut & depigmentasi Infeksi dpt mengubahnya mjd derajat III
18
BURN INJURY (24)
19
BURN INJURY (25)
20
Kedalaman & penyebab luka bakar Bagian kulit yg terkena Gejala
Penampilan luka Perjalanan kesembuhan DerajatIII(Full-thickness) Terbakar nyala api Terkena cairan mendidih dlm waktu lama Tersengat arus listrik Epidermis keseluruhan dermis dan kadang sub kutan Tidak nyeri Syok Hematuria, hemolisis Kemungkinan tdp luka masuk dan keluar (pd luka bakar listrik) Kering; luk abakar berwarna putih spt bahan kulit atau gosong Kulit retak dg bagian lemak yg tampak Edema Pembentukan eskar Diperlukan pencangkokan Pembentukan parut dan hilangnya kontour serta fungsi kulit Hilangnya jari tangan atau ekstremitas dpt tjd
22
BURN INJURY (26)
23
Pd orang dewasa digunakan Rule of Nine dari Wallace,
Luas Luka Bakar Pd orang dewasa digunakan Rule of Nine dari Wallace, bayi digunakan rumus 10 pada anak rumus
24
BURN INJURY (21)
25
BURN INJURY (22)
26
TREATMENT OF BURN INJURY
27
BURN INJURY (46) 1. emergency aids ★ · remove heat source · avoid re-damage · lessen contamination · control pain · manage combined injury
28
BURN INJURY (47)
29
BURN INJURY (48)
30
BURN INJURY (49) cold therapy
31
BURN INJURY (50)
32
BURN INJURY (51)
33
GENERAL TREATMENT Correct burn shock
Prevention and treatment of systemic infectioN Nutritional support
34
1. Correct burn shock choice of fluid: water, crystalloid, colloid
route for fluid administration: peripheral, central vein volume and rate of infusion: 24h volume = 1.5ml×%burn×weight (kg) 1/2 in first 8 h
35
Prevention and treatment of systemic infection
·control of wound infection: ·systemic antibiotics: ·support therapy:
36
(3) Nutritional support
· total energy requirement: · proportions of carbohydrate, protein, and fat: · replacement of vitamins and trace elements · route
37
BURN INJURY (59) 3.Management of burn wound ★ (1)debridement: (2)dressing and exposure methods:
38
BURN INJURY (60)
39
Resusitasi Cairan intraseluler Cairan Ekstraseluler 40% 15% 5%
Dextrose 5% RL NaCl 0,9% Koloid Protein plasma Darah
40
Formula Cairan 24 jam pertama Kristaloid Pada 24 jam kedua Koloid Pada 24 jam kedua Parkland RL 4 ml / kg / %LB 20-60% estimate plasma volume Pemantauan output urine 30 ml/jam Evans (Yowler, 2000) Larutan saline 1 ml/kg/%LB, 2000 ml D5W*, dan koloid 1 ml/ kg / %LB 50% volume cairan 24 jam pertama ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama Slater (Yowler, 2000) RL 2 L/24 jam + fresh frozen plasma 75 ml/kg/24 jam
41
Brooke (Yowler, 2000) RL 1.5 ml / kg / %LB, koloid 0.5 ml / kg/ %LB, dan 2000 ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama Modified Brooke RL 2 ml / kg / %LB MetroHealth (Cleveland) RL + 50 mEq sodium bicarbonate per liter, 4 ml / kg / %LB ½ lar. Saline, pantau output urine 1 U fresh frozen plasma untuk tiap liter dari ½ lar. saline yg digunakan + D5W dibutuhkan utk hipoglikemia.
42
Monafo hypertonic Demling
250 mEq/L saline pantau output urine 30 ml/jam, dextran 40 dalam lar. saline 2 ml/kg/jam untuk 8 jam, RL pantau output urine 30 ml/jam, dan fresh frozen plasma 0.5 ml/jam untuk 18 jam dimulai 8 jam setelah terbakar. 1/3 lar. Saline, pantau output urine
43
Formula Evans-Brooke 1ml/kgBB/ %LB koloid (darah)
Forrnula Brooke 1ml/kgBB/ %LB koloid (darah) lml/kgBB / %LB larutan saline (elektrolit) 2000ml glukosa Pemantauan : Diuresis (>50 ml/jam) 0.5ml/kgBB/%LB koloid (darah) 1.5ml/kgBB/%LB larutan saline (elektrolit) Diuresis (30-50 ml/jam)
44
Formula Baxter/Parkland
RL : 4ml / kgBB / % LB pemantauan jumlah diuresis antara 0,5 - 1 ml/kgBB/ jam
45
Rencana asuhan keperawatan
Dx kep : kerusakan pertukaran gas b.d keracunan karbon monoksida, inhalasi asap dan obstruksi nafas bagian atas Sasaran : pemeriksaan oksigenasi jaringan adekuat Intervensi : Berikan oksigen yg sudah dilambabkan Kaji bunyi nafas, frekuensi, irama, kedalaman, kesimetrisan. Pantau pasien utk mendeteksi tanda2 hipoksia
46
3. Amati hal berikut : Eritema atau pembentukan bula Lubang hidung gosong Luka bakar pd muka, leher atau dada Beratmbahnya keparauan suara Adanya angus dlm sputum atau jaringan trakea dlm sekret respirasi
47
4. Pantau hasil BGA, hasil oksimetri, denyut nadi dan kadar karboksi hemoglobin 5. Laporkan pernafasan atau tanda2 hipoksia dgn segera to doctor 6. Siapkan intubasi 7. Pantau ketat keadaan pasien yg menggunakan alat ventilator mekanis
48
Dx kep : ketidakefektifan bersihan jalan nafas b
Dx kep : ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d edema dan efek inhalasi asap Pertahankan kepatenan jln nafas mll pemberian posisi pasien yg tepat, pembuangan sekresi, dan jalan nafas artifisial bila diperlukan Berikan oksigen humidifier Dorong pasien mau membalikkan tubuh, batuk, nafas dlm. Suctioning bila perlu
49
3. Kurang volume cairan b.d peningaktan permiabilitas kapiler dan kehilangan mll evaporasi dr luka bakar Intervensi : Amati TTV, haluaran urin, waspada tanda2 hipovolemia atau kelebihan beban cairan Pantau haluaran urin sedikitnya tiap jam sekali dan menimbang BB pasien tiap hari Pertahankan pemberian infus dan mengatur tetesannya pd kecepatan yg tepat sesuai dg program
50
Amati gejala defisiensi atau kelebihan kadar Na, K, Ca, P, Bikarbonat
Naikkan kepala TT pasien dan tinggikan ekstremitas yg terbakar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.