Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BELAJAR DARI KERAJAAN BISNIS PERS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BELAJAR DARI KERAJAAN BISNIS PERS"— Transcript presentasi:

1 BELAJAR DARI KERAJAAN BISNIS PERS
Manajemen Pers BELAJAR DARI KERAJAAN BISNIS PERS Dr. Made Pramono, M.Hum.

2 RAJA MEDIA: RUPERT MURDOCH
Lahir di Mebourne, Australia pada 11 Maret 1931 Kerajaan medianya bernama News Corporations, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia dengan jaringan ratusan media cetak, radio dan televisi sebagai media yang paling menonjol. Didirikan tahun 1979 di Australia, perusahaan ini dipindahkan ke Amerika Serikat pada tahun 1980.

3 Murdoch sebelumnya adalah seorang warga berkebangsaan Australia
Murdoch sebelumnya adalah seorang warga berkebangsaan Australia. Namun pada tahun 1985 ia resmi menjadi warga negara Amerika Serikat terkait dengan keberadaan bisnisnya yang mulai merambah ke stasiun televisi Amerika setelah sebelumnya menguasai San Antonio Express-News sebagai media pertama yang dikuasainya dinegara paman sam tersebut. Kemudian ia mendirikan Tabloid supermarket Star dan semakin sukses dengan membeli New York Post. Tetapi ketika hendak merambah ke dunia pertelevisian, pemerintah memberikan syarat bahwa ia harus menjadi warga negara Amerika. Ia pun mengajukan diri dan diterima menjadi seorang warga Amerika. Ia membeli 20th Century Fox. Tahun berikutnya, enam stasiun televisi milik Metromedia sudah berada di tangannya. Inilah awal mula kerajaan media Amerika miliknya.

4 Berdasarkan daftar Forbes pada 2010, Rupert adalah orang terkaya ke-38 di Amerika dan ke-117 di seluruh dunia. Jumlah kekayaannya diperkirakan mencapai US$6,2 miliar.

5 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Larry Page dan Sergey Brin (Eksekutif Google) Raja di Internet: Mesin Pencari Google, Youtube, Android

6 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Steve Jobs (CEO Apple) Pendiri perusahaan Apple, mempopulerkan download musik, acara TV, dan film secara legal

7 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Bill Gates (Direktur Microsoft Office) Orang terkaya di dunia berkat software, seperti DOS, XP, Vista, 7, dan SO Windows lainnya

8 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Jimmy Wales (Founder Wikipedia) Ia juga meluncurkan mesin pencari pribadi bernama WikiSeek yang melakukan pencarian terhadap situs-situs yang disebutkan dalam Wikipedia.

9 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Mark Zuckerberg (Pendiri Jejaring Sosial Facebook) Mantan Mahasiswa Hardvard penggemar berat Bill Gates, Berkat Facebook dia telah merubah dunia dan berkat kekayaannya dia menjadi dermawan sebagaimana Bill Gates

10 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Mike Schroepfer (Vice President of Engineering Mozilla) Jenderal pemimpin raksasa tentara open-source yang terdiri dari para anggota dan relawan insinyur. Misinya: mengimprovisasikan Web browser terbaik di dunia, Firefox.

11 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Jack Dorsey (Pendiri MicroBlogging Twitter) Pendiri microblogging Twitter yang telah mempermudah pekerjaan para jurnalis karena berbagai peristiwa dengan mudah sampai kepada masyarakat.

12 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Jerry Yang, David Filo, dan Terry Semel (Eksekutif Yahoo) Pergeseran Yahoo ke platform iklan Panama mewakili usaha lain menarik pendapatan iklan yang telah dikuasai Google.

13 TOKOH PENGUASA MEDIA LAIN
Jerry Yang, David Filo, dan Terry Semel (Eksekutif Yahoo) Pergeseran Yahoo ke platform iklan Panama mewakili usaha lain menarik pendapatan iklan yang telah dikuasai Google.

14 Others... George Soros (Pialang saham)
Waren Buffet (Investor & Pemilik Berkshire Hathaway) Baron Paul J. Reuter (Pendiri Jaringan Berita Reuter) Adolph Ochs (Pemilik Koran The New York Time) Joseph Pulitzer (Editor & Jurnalis) David Sarnoff (Pemilik jaringan TV NBC)

15 Media Nusantara Citra (MNC) Groupmilik Hary Tanoesoedibo,
Mahaka Group milik Erick Tohir, Kelompok Kompas Gramedia milik Jakob Oetama, Jawa Pos Group milik Dahlan Iskan, Media Bali Post Group milik Satria Narada, Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Lippo Group milik James T Riady, Bakrie & Brothersmilik Anindya Bakrie, Femina Group milik Pia Alisyahbana dan Mirta Kartohadiprodjo, Media Group milik Surya Paloh, Mugi Reka Aditama (MRA) Groupmilik Dian Muljani Soedarjo, Trans Corporation milik Chairul Tanjung, Tempo Groupmilik Goenawan Muhammad, dan Bisnis Indonesia Group milik R Sukamdani S Gitosardjono. Indonesia...?

16 Jika dilihat, kehadiran media massa jelas membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhannya. Hal itu tentu saja bagi para pebisnis menjadi sebuah peluang besar untuk berlomba menciptakan sebuah bisnis media. Tidak heran jika pada akhirnya semakin bermunculannya media-media baru di Indonesia mulai dari media percetakan, penyiaran radio dan tentu saja pertelevisian. Dalam bidang media penerbitan seperti surat kabar dan majalah, secara kuantitas bisnis ini mengalami peningkatan. Menurut laporan yang diterima dari MASINDO, pada tahun 2000 saja terdapat 358 media penerbitan. Terdiri atas 104 surat kabar, 115 Tabloid dan 139 majalah. Dari segi isi maupun pelayanan media cetak ini semakin dikemas semenarik mungkin dengan menyesuaikan kebutuhan pembaca.

17 Bidang penyiaran juga mengalami kemajuan yang pesat
Bidang penyiaran juga mengalami kemajuan yang pesat. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (PH). Tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta sebelum terjadinya kriis ekonomi. Pada saat krisis, khususnya antara tahun , jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta. Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal.

18 Dibidang pertelevisian, selain TVRI sebagai satu-satunya stasiun TV milik pemerintah yang pertama yang berdiri di Indonesia, terdapat 11 stasiun televisi swasta lainya yang dikuasai beberapa group pemilik, seperti : Media Nusantara Citra (MNC) Group milik Hary Tanoesoedibjo. Meliputi: MNC (dulu TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI. Trans Media milik Chairul Tanjung. Meliputi Trans TV dan TRANS|7 Bakrie & Brothers milik Anindya Bakrie. Meliputi : TV One dan ANTV Nex Media meliputi : Indosiar dan SCTV Media Group milik Surya Paloh Kompas Gramedia Group milik Jakob Oetama Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan teresterial, dan 17 televisi berlangganan kabel

19 Media cetak maupun elektronik memang memiliki potensi besar dalam proses kehidupan bermasyarakat. Terlebih dikaitkan dengan fungsi pers, semuanya bermuara pada pembentukan opini, dan sekaligus memberikan pengaruh pada masyarakat berdasarkan informasi yang disajikannya. Namun, tentu saja semua fenomena itu menimbulkan masalah-masalah baru misalnya dampak dari koprorasi ini akan sangat bepengaruh terhadap profesionalitas wartawan. Wartawan yang disebut “awak pers” kini menjadi “buruh pers”, karena bekerja sesuai keinginan perusahaan, dan masih banyak masalah lain disamping sisi positif yang dihabrikan media itu sendiri.

20 Berbagai media baru bermunculan dengan sajian-sajian yang lebih kreatif dan menarik khalayak umum. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, persaingan media sudah merambah media online atau internet. Semua orang kini bisa mengakses televisi, surat kabat atau bahkan siaran radio melalui jaringan internet. Keefesiensian dan ketecepatan akses yang bisa diterima masyarakat secarta lebih mudah, memaksa media massa berbasis cetak maupun elektronik memperluas bisnisnya kepada media online atau dikenal dengan jurnalisme online.


Download ppt "BELAJAR DARI KERAJAAN BISNIS PERS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google