Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis"— Transcript presentasi:

1 OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
CEREBRAL PALSY OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis

2 DEFINISI Cerebral Palsy berasal dari kata “cerebral” dan “palsy” :
“Cerebral” berarti Otak “Palsy” berarti kelemahan atau kelumpuhan atau hilangnya kontrol otot Jadi “Cerebral Palsy” adalah gangguan kontrol otot yang disebabkan oleh beberapa kerusakan pada bagian otak Istilah “Cerebral Palsy” digunakan ketika problem terjadi pada awal kehidupan yaitu saat terjadi perkembangan otak Cerebral Palsy merupakan gangguan fungsi motorik yang disebabkan oleh lesi/kerusakan otot yang non-progresif, terjadi sebelum otak berkembang menjadi matang (V.P. Sharma)

3 DEFINISI Cerebral Palsy merupakan penyakit sistem saraf pusat non-progresif yang disebabkan oleh gangguan pada perinatal sehingga menimbulkan beragam tingkat keterlambatan dan disfungsi motorik. Cerebral Palsy merupakan suatu kelompok disabilitas permanen yang disebabkan oleh kerusakan pada area kontrol motorik otak ; suatu kondisi non-progresif yang berasal dari gangguan sebelum kelahiran, selama kelahiran atau setelah kelahiran Cerebral Palsy merupakan suatu kondisi non-progresif pada sistem saraf pusat dengan ciri khas adanya gangguan gerakan, tonus dan postur, problem bahasa, persepsi, dan intelektual.

4 DEFINISI Cerebral Palsy adalah suatu kondisi yang menyerang cerebrum (biasanya terjadi kerusakan pada cortex motorik cerebri khususnya pada white matter cerebrum) sehingga hilang kontrol gerakan volunter termasuk berpikir dan emosi

5 epidemiologi Insiden cerebral palsy meningkat sejak tahun 1960-an, yang disebabkan oleh bayi lahir dengan BB lahir rendah Menurut United Cerebral Palsy Association, diperkirakan sekitar anak mengalami cerebral palsy ; 10 – 20% anak CP mengalami gangguan setelah kelahiran ; didiagnosa sekitar 8000 anak setiap tahun Sebagian besar terjadi disabilitas fisik pada anak-anak. Prevalensinya 2 – 2,5 setiap 1000 kelahiran bayi 1 dari 4 anak yang CP mengalami gangguan perilaku ; 7 dari 10 anak pra sekolah menunjukkan adanya keterlambatan perkembangan sosial yang signifikan sehingga mengalami kesulitan dalam interaksi sosial di sekolah.

6 etiologi Penyebab pasti cerebral palsy tidak diketahui tetapi dipercaya terjadi selama kehamilan ketika otak mengalami kerusakan atau tidak berkembang. Faktor penyebab cerebral palsy adalah beragam, bisa faktor prenatal, perinatal, dan postnatal ; bisa tunggal atau multifaktor Pada umumnya, diduga akibat asphyxia saat kelahiran  sekarang dikenal sebagai abnormalitas otak prenatal Sebagian besar, kelahiran premature menjadi faktor penentu tunggal terjadinya cerebral palsy Sekitar 24 % kasus cerebral palsy tidak diketahui secara pasti penyebabnya

7

8 Masa prenatal Faktor prenatal menjadi faktor penyebab terbanyak terjadinya kasus cerebral palsy (sekitar 44%). Faktor penyebab prenatal dapat terjadi pada trimester I dan II Faktor penyebab yang umumnya terjadi adalah : Teratogen : substan/unsur yang dapat mengganggu perkembangan embrio atau janin  dapat berasal dari obat2an, minuman alkohol, dan lain-lain Abnormalitas kromosom (DNA) Malformasi otak Infeksi intrauterin Problem fungsional plasenta Gangguan genetik

9 Masa PERSALINAN Faktor persalinan menjadi faktor penyebab terjadinya kasus cerebral palsy yaitu sekitar 19%. Faktor penyebab yang dapat terjadi adalah : Pre-eclampsia Komplikasi persalinan

10 Masa perinatal Masa perinatal adalah masa antara 22 minggu kehamilan sampai 1 minggu pasca kelahiran Faktor perinatal menjadi faktor penyebab terjadinya kasus cerebral palsy sekitar 8%. Faktor penyebab yang dapat terjadi adalah : Infeksi otak Asphyxia selama persalinan atau saat kehamilan Kelahiran premature Kelahiran BBLR Umbilical cord prolapse Breech presentation

11 Masa post natal (bayi – anak)
Faktor postnatal menjadi faktor penyebab dengan persentase terkecil sekitar 5%. Faktor penyebab yang dapat terjadi adalah : Infeksi seperti meningitis atau encephalitis Traumatic brain injury Toxin Hipoxic – ischemic encephalopathy

12 TIPE CEREBRAL PALSY Berdasarkan keterlibatan anggota gerak, terdiri atas : Monoplegia Diplegia Paraplegia Triplegia Hemiplegia Quadriplegia Berdasarkan disfungsi motorik (tonus), terdiri atas : Spastic : tipe terbanyak, sekitar 65%, kontrol postural yang jelek Hypotonic (flaccid) : tipe ini sekitar 1%

13 TIPE CEREBRAL PALSY Athetoid : tipe ini sekitar 10%, gerakan involunter abnormal, gerakan seperti meggeliat Mixed : tipe ini sekitar 12%, kombinasi antara spastik dan athetoid Ataxic : tipe ini sekitar 5%, gait dengan base yang lebar

14 Spastic diplegia Tipe yang paling banyak terjadi (sekitar > 50%)
Speech / intelectual : normal – sedikit terganggu Upper Limb : normal motorik kasar, skill motorik halus terjadi minor incoordination Lower Limb : spastic Hip : fleksi, adduksi, internal rotasi Knee : fleksor/ekstensor spasticity atau sama Ankle : equinus Foot : pes valgus Dapat berjalan bebas/mandiri setelah 4 tahun

15 Spastic diplegia

16 Spastic HEMIPLEGIA 30% dari seluruh kasus CP
Salah satu sisi mengalami gangguan  upper extremity > lower extremity Secara khas terjadi perubahan sensorik 50% mengalami retardasi mental 33% mengalami kejang Terdapat perbedaan panjang tungkai (leg length discrepancy)

17 Spastic hemiplegia

18 Spastic QUADRIPLEGIA Keempat anggota gerak dan trunk mengalami gangguan Gangguan kognitif secara signifikan Seringkali mengalami retardasi mental, disertai kejang Sebagian besar (80%) tidak mampu berjalan

19 Spastic quadriplegia

20 Spastic MONOPLEGIA Kasus yang sangat jarang
Biasanya terjadi pasca meningitis Sebagian besar pasien didiagnosa dengan monoplegia meskipun secara aktual memiliki hemiplegia

21

22 MANIFESTASI KLINIK Terjadi perbedaan kemampuan motorik yang dimiliki oleh pasien dengan perkembangan motorik yang seharusnya dicapai pada usia kalender Keterlambatan kemampuan perkembangan motorik sampai terjadi gangguan keseimbangan Terjadi peningkatan tonus atau penurunan tahanan terhadap gerak pasif (abnormal tonus otot) Nampak arkus punggung yang berlebihan (Opisthotonic postures) Nampak tungkai bersilangan karena spastisitas adduktor hip dan lower extremity Masih terdapat refleks primitif yang seharusnya sudah hilang pada usia-usia tertentu : seperti tonic neck refleks

23 Gambaran klinik cp

24

25

26 TERIMA KASIH


Download ppt "OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google