Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Kurniawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Perlukah Perlindungan HaKI Bagi Negara Berkembang?
Materi presentasi Lokakarya Terbatas Tentang Hak Kekayaan Intelektual Pusat Pengkajian Hukum (PPH) & Pusdiklat Mahkamah Agung 10-11 Februari 2004 Budi Rahardjo Director of Research & Development Center on Industry and Information Technology Institut Teknologi Bandung 2004
2
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Outline Masalah dengan perlindungan HaKI Beberapa kasus Paten Software Copyright Software, Free Software, Open Source Alternatif Solusi? Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
3
Masalah Perlindungan HaKI
Negara berkembang Miskin, tidak mampu membeli produk asli Tidak mampu melakukan R&D, menghasilkan teknologi Hanya menjadi pasar Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
4
Masalah Perlindungan HaKI
Hanya untuk perusahaan besar saja Paten menjadi mengada-ada Paten software menghambat inovasi Paten membuat harga menjadi mahal Pembajakan software di Indonesia Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
5
Paten Hanya Untuk Perusahaan Besar
Mendaftarkan paten mahal Mempertahankan paten hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar saja Untuk membuat printer dibutuhkan lebih dari 1000 paten! Bagaimana perusahaan Indonesia bisa berkompetisi Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
6
Substansi Paten Kurang Mutu
Orang berlomba-lomba mendaftarkan paten karena iming-iming finansial Substansi paten tidak mutu “1-click purchasing” dari Amazon.com Paten software Ide tidak dapat dipatenkan! (Lihat surat Thomas Jefferson) Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
7
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Paten Membuat Mahal Contoh di dunia Farmasi Kasus di Afrika Selatan (dan India) dimana banyak warga yang terkena AIDS Perusahaan farmasi yang memiliki HaKI dari obat AIDS tidak mau melisensi dengan harga murah Pemerintah Afrika Selatan menerapkan compulsury licensing sehingga perusahaan lokal dapat membuat obat generik yang terjangkau harganya Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
8
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Paten Software Paten software menghambat inovasi India masih menimbang Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
9
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Paten Software Apa yang dipatenkan? Bukankah software sudah dilindungi oleh copyright? Langkah-langkah (algoritma) yang dipatenkan “Computer programs are as abstracts as any algorithm can be.” (Prof. Donald Knuth) Tapi, algoritma ini terkait dengan rumus matematik. Apakah layak rumus matematik dipatenkan? Menghambat inovasi & pendidikan Contoh paten: Lempel-Ziv (LZW), RSA, automatic correction and abbreviation expansion (XyWrite case) Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
10
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
11
Masalah Copyright Software
Software disimpan dalam format digital (urutan angkan “0” dan “1”) sehingga dapat diduplikasi dengan mudah tanpa mengurangi kualitas (asli maupun duplikatnya) Harga software asli relatif mahal untuk negara berkembang. (Apalagi untuk kantong mahasiswa.) Software US$300 Harga CD-ROM kosong murah (Rp. 3000,-) Timbul copy-an software Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
12
Sejarah Lisensi Software
Sejarahnya: software tidak dijual terpisah dengan perangkat keras (bundled). Software dikembangkan oleh hobbyist, peneliti. Sifatnya gratis Muncul berbagai model lisensi software: copyleft, freeware, GNU public license (GPL), open source, public domain, shareware, *BSD, dan berbagai skema lisensi lainnya Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
13
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Free Software, GNU Muncul Free Software Movement (dimotori oleh Richard Stallman, MIT) Free software punya dua makna Free = gratis Free = bebas (freedom) Produknya menggunakan nama GNU Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
14
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Open Source Source code merupakan inti dari software Dipertahankan sebagai aset dari perusahaan. Orang tidak boleh melihat Open source membuka source code sehingga Orang lain bisa ikut mengembangkan, memperbaiki Bisa ikut belajar cara implementasi Muncul ide-ide baru, software baru, inovasi baru Contoh populer: Linux OS, Apache web server Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
15
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Open Source & Negara Banyak negara yang mulai merangkul open source dan meninggalkan proprietary code (seperti Microsoft) Kemandirian (dapat diperbaiki sendiri jika ada masalah, tidak bergantung kepada vendor) Takut disusupi program pemantau (trojan), padahal banyak data-data rahasia Contoh negara yang merangkul open source: Cina, Jerman, India, Israel, dan mulai banyak lainnya Microsoft melakukan counter promotion Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
16
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Public Domain Membuat karya menjadi milik publik Pada awalnya kurang disukai karena tidak ada insentif Tapi dilakukan oleh para ilmuwan yang berdedikasi. Contoh Tim Berners-Lee yang menemukan / mengembangkan HTML dan HTTP untuk World Wide Web (WWW) Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
17
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Jadi Bagaimana? Bagaimana sebaiknya bagi Indonesia Jangan cepat-cepat menerima tekanan dari negara Barat (yang notabene telah memiliki HaKI dan infrastruktur penghasil HaKI yang kuat) Mencari “celah-celah” yang elegan Menyiapkan diri dalam “pertandingan” HaKI dengan insentif-insentif dan inisiatif-inisiatif Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
18
Anti / Against Intellectual Property
Melihat bahwa perlindungan HaKI terlalu berlebihan dan lebih banyak membawa kejelekan Seharusnya temuan itu untuk kemaslahatan umat manusia Anti intellectual property bukan berarti menghalalkan pembajakan Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
19
Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Penutup Semoga materi ini dapat memberikan gambaran singkat mengenai landscape perlindungan HaKI dari sudut pandang lain Perlukah HaKI - Budi Rahardjo
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.