Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLanny Gunardi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Sistem Tata Suara PERTEMUAN II DESAIN KOMUNIKASI VISUAL &
Rudi Heri Marwan, S.Sn., M.Ds DESAIN KOMUNIKASI VISUAL & FAKULTAS DESAIN DAN INDUSTRI KREATIF
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Pengertian System Tata Suara Mahasiswa memiliki pengetahuan proses perancangan karya desain Exhibition/Booth dari wawasan dasar proses System Tata Suara Memahami seluk beluk penciptaan konsep System Tata Suara
3
Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.
4
Jaringan tata suara pada bangunan biasanya digabungkan dengan sistem keamanan, sistem tanda bahaya, dan sistem pengaturan waktu terpusat. Sistem tata suara biasanya diintegrasikan sistem tanda bahaya, sehingga bila terjadi kondisi darurat (kebakaran), sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal (signal) dari sistem tata suara untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program panduan evakuasi ke seluruh bangunan. Sistem tata suara untuk daerah lobby, koridor, area parkir, dan ruang administrasi selain digunakan untuk panduan evakuasi, digunakan pula untuk pemanggilan atau untuk keperluan program musik.
5
Bagian Sistem Tata Suara
TERDIRI DARI 4 BAGIAN : a. Back Ground Musik b. Public Address c. Emergency d. Car Call
6
Uraian singkat system : a
Uraian singkat system : a. Back Ground Music(BGM) Adalah Music/Suara yang dapat disampaikan secara luas melalui speaker yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Music/Suara dapat diatur pada Sentral Tata Suara(rak sistem)yang telah ditata sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suara yang baik. Sentral Tata Suara(rak sistem)dilengkapi dengan Double Cassette Deck,Tuner AM/FM,MP3 dan CD Player sebagai sarana yang dapat dipergunakan sesuai kebutuhan.yang telah disesuaikan dengan rencana.
7
b. Public Address (PA) Adalah sarana penyampaian informasi kepada khalayak ramai(umum)dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena selain speaker yang terpasang,penyampaian informasi didukung Sentral Tata Suara(rak sistem)yang dapat diatur sedemikian rupa juga telah dilengkapi dengan Paging Microphone yang telah terpasang sesuai. C. Emergency(EMC ) Pada saat keadaan Emergency,informasai kedaan darurat/bahaya yang bertujuan untuk evakuasi,keselamatan dan keamanan akan dapat diketahui dengan cepat.Setelah Sentral Tata Suara mendapatkan sinyal tanda bahaya dari panel alarm,Mixer Pre. Amplifier akan memutuskan semua input dari Cassette Deck,MP3 & CD Player lalu memberikan prioritas utama untuk bunyi SIRINE,jadi setalah Mixer Pre. Amplifier menerima sinyal dari panel alarm,secara otomatis semua input akan terputus,kecuali input dari Emergency Microphone,jadi operator tetap dapat memberikan pesan peringatan.
8
d. Car Call (CC) Sarana penyampaian informasi kepada orang/pengendara kendaraan dengan cepat dan mudah karena untuk sistem Car Call ini selain speaker juga dilengkapi dengan Rak Sistem Car Call dan Microphone yang telah terpasang pada area-area yang telah disesuaikan dengan rencana.
9
Terminal Box & Sistem Perkabelan
Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker. Kabel instalasi dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui terminal box, dan dari terminal box ke peralatan utama.
10
System tata suara berdasarkan cara pengoperasiannya dikelompokkan dalam dua kategori utama antara lain : 1. Sistem Sederhana System sederhana ini biasanya digunakan bangunan yang tidak terlalu kompleks dan bangunan-bangunan berlantai sedikit yang memerlukan system suara yang tidak kompleks.sistem sederhana ini bertujuan untuk suara dapat didengar oleh orang banyak dengan cara memperkuat sinyal suara dan.Pada system ini tidak memerlukan ruangan yang cukup luas untuk operator pengontrol suara.
11
2. Sentral program Sentral program ini akan melayani area perkantoran dan area produksi direncanakan untuk dapat difungsikan dengan prioritas program sebagai evakuasi kebakaran dan paging atau panggilan saja untuk area produksi,sedangkan program background music dipasang untuk melayani area perkantoran.
12
NOISE, BISING DAN DESAH Adalah suara yang terbentuk dari bermacam-macam frekwensi secara acak yang tidak mempunyai hubungan harmonis antara satu sama lain. Apabila noise ini terlalu kuat maka akan mempengaruhi kejelasan dari suatu musik atau pembicaraan. Dan biasanya akan mengurangi kenyamanan pendengaran. Level dari kebisingan pendengaran (ambang) rata-rata 40 db. Ambang Pendengaran adalah batas terendah dari suara yang dapat didengar oleh alat pendengaran manusia yang apabila diukur secara matematik merupakan tekanan suara sebesar 0,00204 dyne cm2 yang sama dengan micro bar.
13
Pada aplikasi yang membutuhkan banyak speaker atau aplikasi sistem tata suara yang lebih rumit, fase speaker menjadi salah satu hal yang perlu kita perhatikan. Sebagai contoh, jika dalam suatu sistem terdapat 2 unit speaker 18” dimana fase salah satu speaker terbalik, maka yang terjadi adalah kita tidak dapat mendengarkan dentuman suara bass sebagaimana mestinya. Yang sering terjadi adalah karena tidak terdengar dentuman suara bass sebagaimana mestinya, kita cenderung untuk membesarkan volume bass dari mixer, dan akhirnya speaker yang kita pun jebol akibat fase yang terbalik. Alat untuk mendeteksi fase speaker ini dinamakan Phase Checker, yang menghasilkan getaran impuls secara konstan untuk mendeteksi fase yang dihasilkan oleh speaker yang dipakai. Cara yang lain yang lebih sederhana adalah memakai baterai 9 Volt, dimana katup Positif baterai dihubungkan dengan katup Positif speaker demikian juga sebaliknya.
14
Hambatan yang sering terjadi berikutnya adalah feedback
Hambatan yang sering terjadi berikutnya adalah feedback. Feedback terjadi karena beberapa hal, di antaranya: 1. Sinyal mic dan volume speaker monitor yang terlalu keras 2. Jumlah mic yang banyak, yang tidak terpakai tapi dalam keadaan on 3. Jarak antara mic dan speaker monitor yang terlalu dekat. Cara menghindari feedback: 1. Matikan mic yang tidak terpakai. Hal ini mengurangi resiko feedback. 2. Jika penyebab feedback adalah speaker utama (FOH) maka disarankan agar peletakan speaker utama agak jauh dari panggung. 3. Jika penyebab feedback berupa barang atau benda yang memantul secara akustik, maka perlu dilakukan penyempurnaan seperti ditutup kain dan sebagainya. 4.Gunakan EQ untuk mempermudah pendeteksian frekuensi penyebab feedback.
15
Urutan/ Tahap Setting Sound System dalam Ruangan
1. Mengecek Akustik Ruang untuk Speaker System Jika sebuah sound system akan diinstal dalam suatu ruangan, maka perlu menjadi petimbangan bagi kita adalah melihat kondisi ruangan (akustik ruang). Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penyerapan suara dalam ruangan tersebut. untuk mengetahui apakah ada pantulan atau gema apabila akan dipasang perangkat audio nantinya. Ada metode yang bisa kita lakukan diantaranya adalah dengan cara bersorak di dalam ruangan tersebut atau bisa juga dengan cara bertepuk tangan. Saat kita melakukan hal ini sambil memperkirakan berapa detik hasil pantulan suara yang terjadi dan berapa detik suara pantulan tersebut lenyap secara sempurna.
16
2. Persiapan Menentukan Tata Letak Speaker Audio System Ada perbedaan antara menentukan tata letak speaker system di dalam gedung dengan tata letak speaker di posisi lapangan terbuka (tanpa ada gedung bertingkat yang terdekat dengan area tersebut). Kita tahu bahwa tata letak sound system di dalam ruang bersifat permanen, sedangkan di lapangan penginstalasiannya bersifat berubah-ubah dengan akustik ruang yang bebas dalam pengaturannya. Oleh sebab itu saat akan melakukan penempatan atau memposisikan tata letak perangkat speaker dapat mendapatkan hasil yang sempurna dan artikulasi suara dari penceramah (pidato) bisa terdengar jelas. Maka perlu penyesuaian kondisi ruang yang ada dan juga disesuaikan dengan kebutuhan perangkat yang kita miliki.
17
Tata Letak Sound System dengan Controling FOH Operator Tata letak dalam penempatan sound dengan metode kontrol yang dilakukan oleh Operator FOH akan lebih memudahkan dalam memperoleh detail dan fokusnya audio. Ini berarti bahwa Operator bisa melihat dan mendengarkan suara speaker yang ada di depannya. Metode FOH ini tidak musti diterapkan untuk sound system lapangan saja, namun sangat baik bila tata letak sound system ini dterapkan juga di dalam gedung tertutup. Penempatan semua peralatan audio (terkecuali Power Amplifier dan semua Loudspeaker) seperti Console, Equalizer, Sound FX, Audio Distributor atau Loudspeaker Managemen System ditempatkan di depan area panggung (Operator FOH). Kondisi ini untuk memudahkan tugas dalam pengaturan audio oleh teknisi sound system.
18
3. Persiapan dan Instalasi Perangkat Audio System yang Digunakan
Setelah proses akustik ruang telah anda pelajari maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses instalasi perangkat sound system anda. Sebelumnya anda telah mengetahui untuk keperluan acara apa sound system yang anda instal tersebut, untuk konser musik atau sekedar pidato saja. Persiapan ini diperlukan sehingga saat mengeluarkan peralatan dari gudang anda dapat disesuaikan dengan kebutuhan acara tersebut. Uraian persiapan perangkat yang digunakan yang dapat dilakukan meliputi seleksi pada pemilihan Microphone, karakteristik pola sinyal microphone (Mic wireless atau Mic kabel) yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.