Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
2
Penelusuran Banjir adalah proses analisis untuk menentukan bentuk dari hidrograf banjir suatu daerah yang diterapkan pada saluran sungai atau waduk (reservoir), sebagai hasil dari pengukuran atau hipotesis banjir pada lokasi lain. Dasar dari prosedur penelusuran banjir dapat dilakukan dengan cara persamaan tampungan (storage equation), tampungan merupakan fungsi dari aliran keluar (outflow). Persamaan kontinuitas dapat dinyatakan sebagai: dimana: I = Laju aliran masuk (inflow rate) O = Laju aliran keluar (outflow rate) S = Simpanan (storage) t = Waktu
3
Gambar Konsep Penelusuran Banjir
5
Penelusuran banjir pada pelimpah digunakan metode ISD (Inflow Storage Discharge) yang dikembangkan oleh Raghunath, Discharge (Q) adalah debit keluar dari permulaan periode penelusuran. Kalau fasilitas pengeluarannya berupa bangunan pelimpah (spillway), maka digunakan rumus sebagai berikut: Q = C . B . H3/2 dengan: Q = debit, [m3/detik]; C = koefisien debit bangunan pelimpah, [1,7 – 2,2 ]; B = Panjang ambang bangunan pelimpah, [m]; H = tinggi energi diatas ambang bangunan pelimpah adalah: h + h = tinggi air diatas ambang bangunan pelimpah, [m]; α = koefisien pembagian kecepatan aliran; v = kecepatan rata-rata aliran didepan ambang bangunan pelimpah, [m/detik]; dan g = kecepatan gravitasi, [ 9,81 m/detik].
8
Discharge > Outflow = Aman
Discharge < Outflow = Overtopping
9
Konsep dasar pengoperasian waduk adalah hukum keseimbangan yaitu bahwa volume satu langkah waktu kedepan adalah volume saat ini ditambah dengan aliran yang masuk saat ini dikurangi air yang dikeluarkan waduk dan perkiraan kehilangan air baik karena evaporasi maupun rembes. Selanjutnya apabila volume waduk berlebih maka dikelurkan melalui pintu spillway sehingga volume sesuai dengan batasan maksimum yang diizinkan, kejadian ini berarti air yang dikeluarkan waduk melebihi kebutuhan dihilir (spill)
10
Sebaliknya apabila menurut perkiraan volume satu langkah kedepan kurang dari batasan minimum yang diizinkan untuk operasi, maka air yang dikeluarkan dikendalikan, dan resiko yang diambil adalah tidak memenuhi permintaan dihilir dan menempatkan volume waduk sampai batas operasi, kejadian ini disebut kekurangan pasok (shortage).
11
Tinggi, Luas, dan Volume Waduk
Salah satu hal pokok dari operasi waduk adalah mengetahui hubungan antara tinggi muka air di waduk, luas genangan, dan volume waduk. Setiap kontur kedalaman waduk dapat dihitung luasnya dengan GIS sistem dan untuk melakukan perhitungan volume secara keseluruhan adalah dengan menghitung volume Waduk dihitung secara bertahap yaitu dengan cara menghitung luas rata-rata dari daerah yang dibatasi oleh dua garis kontur. Dengan demikian, volume waduk dapat dihitung dengan cara mengalikan luas permukaan rata-ratanya dengan beda tinggi antara dua garis kontur (interval kontur
12
Untuk mengetahui kapasitas tampungan waduk secara keseluruhan, dilakukan dengan cara menjumlahkan setiap volume yang dibatasi oleh dua garis kontur yang berurutan secara kumulatif. Secara sederhana dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: di mana VTot = volume total, dalam m3. = volume waduk di antara dua garis kontur, dalam m3
13
Gambar
15
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.