Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rawatib, Dhuha, Tahajjud dan Istikharah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rawatib, Dhuha, Tahajjud dan Istikharah"— Transcript presentasi:

1 Rawatib, Dhuha, Tahajjud dan Istikharah
ShAlat-shAlat SUnnah Rawatib, Dhuha, Tahajjud dan Istikharah Disusun Oleh : Magfirotun M Zakiyatun nisa Rika Rosiana N Aulia Yumna R Nur Holilah

2 Pengertian Shalat sunnah adalah semua shalat yang dikerjakan diluar shalat yang difardhukan.

3 Dalil disyari’atkannya
shalat sunnah أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اْلإِسْـلاَمِ، فَقَالَ: (خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ). فَقَالَ الرَّجُلُ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ؟ قَالَ: (لاَ، إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ). “Bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang (kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu beliau menjawab, ‘(Melaksanakan) shalat lima waktu dalam sehari semalam.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Adakah kewajiban lain atas diriku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada, kecuali engkau mengerjakan shalat sunnah. [HR. Bukhari dan Muslim]

4 عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصَّلاَةُ اْلمَكْتُوْبَةُ فَاِنْ اَتَمَّهَا وَ اِلاَّ قِيْلَ. اُنْظُرُوْا، هَلْ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَاِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ اُكْمِلَتِ اْلفَرِيْضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ اْلاَعْمَا اْلمَفْرُوْضَةِ مِثْلُ ذلِكَ. [الخمسة]

5 Artinya : Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pertama-tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari qiyamat, adalah shalat wajib. Maka apabila ia telah menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya). Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan (kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah mengerjakan shalat sunnah ! Jika ia mengerjakan shalat sunnah, maka kekurangan dalam shalat wajib disempurnakan dengan shalat sunnahnya”. Kemudian semua amal-amal yang wajib diperlakukan seperti itu”. [HR. Khamsah]

6 KEDUDUKAN SHALAT SUNNAH
Bila dikerjakan akan mendapat pahala, apabila ditinggalkan tidak berdosa. Pelengkap shalat fardhu.

7 Tata cara pelaksanaan shalat sunnah
Pelaksanaan Shalat Sunnah sama seperti melaksanakan Shalat Fardhu. Dua rakaat salam. 1. Niat 10. Sujud 2. Takbirotul Ihram 11. Bangkit dari Sujud 3. Membaca Do’a Iftitah 12. Ruku 4. Membaca Al-Fatihah 13. I’tidal 5. Membaca surat pendek 14. Sujud 6. Ruku 15. Duduk diantara Dua Sujud 7. I’tidal (bangkit dari ruku’) 16. sujud 8. Sujud 17. Duduk Iftirasy 9. Duduk Diantara Dua Sujud 18. Salam

8 Jenis-Jenis shalat Sunnah
JENI-JENIS GHAIRU MUNFARID MUNFARID SHALAT RAWATIB SHALAT DHUHA SHALAT TAHAJJUD SHALAT ISTIKHARAH

9 SHALAT SUNNAH RAWATIB Shalat Sunah Rawatib yaitu shalat yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardlu. Jika dikerjakan sebelum sholat fardlu maka disebut shalat sunah qobliyah. Jika dikerjakan setelah shalat fardlu maka disebut dengan shalat sunah ba’diyah. Shalat Sunnah Rawatib dibagi menjadi 2 macam, yaitu sunnah mu’akad dan sunnah ghairu mu’akad SHALAT SUNNAH RAWATIB Mu’akad Qobliyah Ba’diyah Ghairu Mu’akad

10 Dalil Dari Ummu Habibah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ  ”Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)

11 Dan dalam riwayat At-Tirmizi dan An-Nasai, ditafsirkan ke-12 rakaat tersebut. Beliau bersabda:
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ “Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no dari Aisyah)

12 Waktu pelaksanaan sholat sunnah rawatib
1. Shalat Sunnah Rawatib Mu’akad Salat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Ba’diyah (Sesudah) Dzuhur 4 Rakaat 2 Rakaat Asar - Maghrib Isya Subuh

13 2. Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Mu’akad
Salat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Ba’diyah (Sesudah) Dzuhur 2 Rakaat - Asar Maghrib Isya Subuh

14 Tata cara pelaksanaan shalat sunnah Rawatib
Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib sama seperti melaksanakan Shalat Fardhu. Dua rakaat salam. 1. Niat 10. Sujud 2. Takbirotul Ihram 11. Bangkit dari Sujud 3. Membaca Do’a Iftitah 12. Ruku 4. Membaca Al-Fatihah 13. I’tidal 5. Membaca surat pendek 14. Sujud 6. Ruku 15. Duduk diantara Dua Sujud 7. I’tidal (bangkit dari ruku’) 16. sujud 8. Sujud 17. Duduk Iftirasy 9. Duduk Diantara Dua Sujud 18. Salam

15 SHALAT SUNNAH DHUHA Waktu Isyraq adalah Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah salat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu duha. Waktu duha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur. Shalat Dhuha merupakan sunnah mu'akkad

16 Dalil   Dari Nu’aim bin Hammar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: قال الله عزوجل: ابن آدم لا تعجزن عن أربع ركعات في أول النهار أكفك آخره                 “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Wahai Anak Adam, jangan sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal siang (shalat dhuha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu pada akhirnya (sore hari).” [HR. Abu Daud]

17 diriwayatkan Muslim, no
diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya."

18 Waktu pelaksanaannya أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim no. 748).

19 Dari Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” [HR. Bukhari] Dari beberapa hadist diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua waktu yang mengapit waktu dhuha. Yang pertama adalah ketika matahari terbit sampai tinggi. Dan yang kedua yaitu ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir.

20 Tata cara pelaksanaan shalat sunnah dhuha
Pelaksanaan Shalat Sunnah sama seperti melaksanakan Shalat Fardhu. Dua rakaat salam. 1. Niat 10. Sujud 2. Takbirotul Ihram 11. Bangkit dari Sujud 3. Membaca Do’a Iftitah 12. Ruku 4. Membaca Al-Fatihah 13. I’tidal 5. Membaca surat pendek 14. Sujud 6. Ruku 15. Duduk diantara Dua Sujud 7. I’tidal (bangkit dari ruku’) 16. sujud 8. Sujud 17. Duduk Iftirasy 9. Duduk Diantara Dua Sujud 18. Salam

21 Keutamaan shalat dhuha
Tujuan utama dalam melaksanakan shalat dhuha adalah ibadah mengikuti suri tauladan Nabi. Selain itu, ia merupakan amalan ibadah yang dapat memudahkan jalan bagi pelakunya. Terutama, dalam segi kelapangan memperoleh rizki. 1. Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesehatan 2. Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kecantikan 3. Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesuksesan 4. Manfaat sholat dhuha untuk rohani

22 Shalat sunnah tahajjud
Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang sering dilakukan di malam hari setelah shalat isya’ dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah shalatnya paling sedikit dua raka’at, sedang banyaknya tidak ada batasan. Shalat tahajjud merupakan shalat sunnah muakad.

23 dalil 1. Al Quran Surat Al Isra’ 17:79,
ومن الليل فتهجد به نافلة لك عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” 2. Hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas: كَانَ النبُي صلى الله عليه وسلم إذا قام مِنَ الليل يَتَهَجَّدُ قال: اللهم لك الحمد أنت قيم السماوات والأرض “Nabi kalau bangun malam selalu melakukan shalat tahajud dan membaca doa allahumma laka-l hamdu …dst.”

24 3. Al-Quran Surat Adz-Zariyat ayat 17 dan 18:
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ “(orang-orang yang bertakwa)… Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” 4. Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (bulan Muharram). Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

25 Waktu pelaksanaannya Waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah mulai setelah isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu shalat tahajud menjadi tiga, yaitu: Sepertiga malam pertama. Dari sekitar jam sampai jam 22.00 Sepertiga malam kedua. Dari sekitar jam sampai 01.00 Sepertiga malam ketiga. Dari sekitar jam sampai masuknya waktu subuh

26 Waktu utama untuk shalat malam adalah di akhir malam
Waktu utama untuk shalat malam adalah di akhir malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.”14

27 Jumlah rakaat shalat tahajjud
Jumlah raka’at shalat tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Dan inilah yang menjadi pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah mengatakan, مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً ، يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثًا Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at. Beliau melakukan shalat empat raka’at, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat raka’at lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga raka’at.”

28 Disunnahkan sebelum shalat malam, dibuka dengan 2 raka’at ringan terlebih dahulu.
‘Aisyah mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ لِيُصَلِّىَ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika hendak melaksanakan shalat malam, beliau buka terlebih dahulu dengan melaksanakan shalat dua rak’at yang ringan.”

29 Tata cara pelaksanaan shalat sunnah tahajjud
Pelaksanaan Shalat Sunnah Tahajjud sama seperti melaksanakan Shalat Fardhu. Empat rakaat salam. 1. Niat 10. Sujud 2. Takbirotul Ihram 11. Bangkit dari Sujud 3. Membaca Do’a Iftitah 12. Ruku 4. Membaca Al-Fatihah 13. I’tidal 5. Membaca surat pendek 14. Sujud 6. Ruku 15. Duduk diantara Dua Sujud 7. I’tidal (bangkit dari ruku’) 16. sujud 8. Sujud 17. Duduk Iftirasy 9. Duduk Diantara Dua Sujud 18. Salam

30 Keutamaan sholat tahajud
Keutamaan sholat tahajud banyak disebutkan dalam Al Quran maupun hadist-hadist dari Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut: Dia Termasuk Golongan Orang Sholeh Dan Penyebab Masuk Surga (Adz-Dzariyat: 15-18) Tergolong Orang Yang Mendapat Rahmat Dari Allah SWT "Apabila seorang suami membangunkan isterinya di malam hari lalu mereka sholat berjama'ah dua raka'at niscaya mereka dicatat tergolong orang-orang yang banyak mengingat (Allah)." (HR. Abu Dawud) Waktu Yang Mustajab Doa Dikabulkan "Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR. Muslim No. 757) Mendapat Tempat Yang Terpuji (QS. Al-Isra’:79)Dicintai Oleh Allah SWT

31 SHALAT ISTIKHARAH Shalat Istikharah adalah Shalat yang dilakukan untuk mencari kebenaran / kebaikan dari dua urusan. Shalat istikharah dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan bersifat mubah seperti menikah, perdagangan, dan perjalanan (safar). shalat istikharah umumnya dilaksanakan pada sepertiga malam, namun pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharah sudah dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak.

32 DALIL 1. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ Artinya: Ya Allah aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmuMu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu. 2. Hadits Bukhari dari Jabir: عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ Artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."

33 WAKTU PELAKSANAAN Shalat istikharah dapat dilakukan kapan saja selain waktu yang dilarang. Waktu yang dilarang adalah setelah subuh sampai kira-kira masuk waktu dhuha dan setelah shalat ashar. Namun, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang akhir karena ada hadits yang mengatakan waktu tersebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim sbb: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول: من يدعوني فأستجيب له؟ من يسألني فأعطيه؟ من يستغفرني فأغفر له؟ Arti kesimpulan: Allah akan memenuhi doa, permintaan dan permohonan ampun yang dilakukan pada sepertiga malam yang akhir.

34 Tata cara pelaksanaan shalat sunnah istikharah
Pelaksanaan Shalat Sunnah Istikharah sama seperti melaksanakan Shalat Fardhu. Dua rakaat salam. 1. Niat 10. Sujud 2. Takbirotul Ihram 11. Bangkit dari Sujud 3. Membaca Do’a Iftitah 12. Ruku 4. Membaca Al-Fatihah 13. I’tidal 5. Membaca surat pendek 14. Sujud 6. Ruku 15. Duduk diantara Dua Sujud 7. I’tidal (bangkit dari ruku’) 16. sujud 8. Sujud 17. Duduk Iftirasy 9. Duduk Diantara Dua Sujud 18. Salam

35 Shalat Sunah Istkharoh
Bacaan Do’a Shalat Sunah Istkharoh اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَخَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ.

36 Artinya : Wahai Allah, bahwasanya aku mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, jika adanya, Engkau ketahui bahwa urusan ini adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibat urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu.

37


Download ppt "Rawatib, Dhuha, Tahajjud dan Istikharah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google