Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rancangan Penelitian Kuantitatif : Ragam, Jenis Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian. Kelompok 4 : Ahmad Fadhilillah 15051360 Dwy Dedik.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rancangan Penelitian Kuantitatif : Ragam, Jenis Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian. Kelompok 4 : Ahmad Fadhilillah 15051360 Dwy Dedik."— Transcript presentasi:

1 Rancangan Penelitian Kuantitatif : Ragam, Jenis Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian. Kelompok 4 : Ahmad Fadhilillah Dwy Dedik Kurniawan Fajar Wahyudi

2 Berpikir Deduktif Pola Berpikir Ilmiah Berpikir Induktif
Penelitian ??? Berpikir Deduktif Pola Berpikir Ilmiah Berpikir Induktif

3 Pola Berpikir Ilmiah Akhir Penelitian Proses Kegiatan Awal

4 Karakteristik Rancangan Penelitian Kuantitatif
Ragam yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menetapkan karakteristik Penelitian Kuantitatif Masalah dan Tujuan Penelitian Jenis dan Tingkat Kompleksitas Hubungan Antarvariabel Kondisi dan Latar Belakang Jenis Instrumen dan Kiat Pengumpulan Data Ketersediaan Data, Fasilitas, Waktu, dan Alokasi Dana

5 Jenis Rancangan dalam Penelitian Kuantitatif
Penelitian Historis Rancangan Penelitian Korelasional Rancangan Penelitian Deskriptif Rancangan Penelitian Kausal Komparatif Rancangan Penelitian Eksperimental

6 Penelitian Historis Tujuan Objek Contoh
Mengungkap dan menganalisis antara fenomena masa lalu dengan masa kini. Tujuan Benda historis, peristiwa historis, gejala atau hubungan yang berdimensi dan bernuansa historis. Objek Penelitian tentang strategi pembelajaran yang khas dan paling populer digunakan oleh para guru pada latar pendidikan dasar pada masa 10 tahun setelah kemerdekaan. Contoh

7 Tingkat kesahihan peneltian historis
Kritik Historis Kritik Internal, lebih untuk mengukur dan meyakini keaslian peristiwa, cerita, dan produk pada masa lampau. Kritik Eksternal, lebih untuk mengukur dan meyakini tentang keaslian benda pada masa lampau. Validitas penelitian dapa dipertanggung jawabkan secara metodologi

8 Penelitian Deskriptif
Mengungkap dan mendeskriptifkan peristiwa yang urgen pada masa kini. Tujuan Peristiwa yang up to date berdasarkan data empiris. Objek Penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintik sesuai tuntutan kurikulum 2013 di sekolah menengah. Contoh

9 Penelitian korelasional
Variasi variabel diikuti oleh variabel lain (varian) Hubungan Simetris atau Asimetris Mengungkapkan dan menguji signifikansi hubungan antar variabel. Variasi variabel mengikuti variabel lain (kriterion)

10 Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar
Simetris Bersifat timbal balik Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar Banyaknya curah hujan berhubungan dengan banyaknya jumlah penjualan payung Bersifat tidak timbal balik Asimetris

11 Variabel Positif Semakin tinggi kecerdasan seseorang Positif X Y
Meningkatnya X diikuti Meningkatnya Y Semakin tinggi kecerdasan seseorang Semakin tinggi prestasi belajar Positif X Y

12 Variabel Negatif Semakin tinggi kecerdasan seseorang Negatif X Y
Meningkatnya X diikuti Menurunnya Y Semakin singkat saktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas Semakin tinggi kecerdasan seseorang Negatif X Y Hanya mengungkapkan apa sejalan dengan apa, tidak mengungkap hubungan yang bersifat kausal.

13 Penelitian Kausal Komparatif
1 2 3 Misalnya, penelitian yang akan mengungkap tentang variabel penyebab terjadinya kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebagai tuntutan dalam kurikulum 2013 pada latar pendidikan SD. Bertujuan, untuk mengungkap kemungkinan adanya hubungan atau perbedaan yang bersifat sebab akibat antarvariabel tanpa manipulasi variabel bebas. Pelaksanaannya, pengamatan terhadap variabel akibat kemudian dilanjut melakukan pengamtan terhadap variabel penyebab.

14 Penelitian Eksperimental
1 2 3 Bertujuan, untuk menguji signifikansi hubungan antarvariabel dengan melakukan manipulasi variabel bebas. Pelaksanaannya, melalui hasil perbandingan dengan perlakuan selama penelitian berlangsung yang diperankan sebagai kondisi atau perlakuan kontrol. Misalnya, pengaruh strategi pembelajaran analogi dan IQ terhadap hasil belajar konsep mekanika teknik pada siswa SMK.

15 Kategori Penelitian Eksperimental
Pra- Eksperimental Digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung dan tidak ada pengontrolan. Eksperimental Semu Pembeda dari Pra-Eksperimental yakni adanya pengontrol faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perlakuan yang terancang.. Eksperimental Sungguhan Eksperimental sungguhan ini hampir sama dengan Eksperimental semu, hanya ada satu sebagai pembeda.

16 Pra-Eksperimental Pascates dalam satu kelompok Subyek Prates Perlakuan
X O Subyek penelitian ditentukan secara random dan dikenakan perlakuan alternatif tertentu tanpa diawali dengan pengukuran awal (prates). Pada akhir perlakuan alternatif tertentu dilakukan pengukuran (pascates). Prates dan Pascates dalam satu kelompok Subyek Prates Perlakuan Pascates R O1 X O2 Subyek penelitian ditentukan secara random dan dikenakan perlakuan alternatif tertentu setelah dilakukan prates, kemudian dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat perlakuan melalui pascates. Pengujian sebab-akibat dilakukan dengan membandingkan hasil prates dengan hasil pascates.

17 Eksperimental Semu Pascates dengan kelompok eksperimental dan kontrol tidak acak Subyek Kelompok Prates Perlakuan Pascates Rs Eksp. - X O1 Kont. O2 Subyek ditentukan dengan acak kelompok untuk menentukan kedua kelompok dengan tidak memberikan prates. Perlakuan alternatif untuk kelompok eksperimental dan perlakuan sebagaimana biasanya untuk kelompok kontrol. Untuk mengetahui kedua hasilnya, maka diberlakukan pascates. Pengujian signifikasi perbedaan dilakukan melalui uji rerata hasil pengukuran prates antara O1 dengan O2.

18 Eksperimental Semu Prates dan pascates dengan kelompok eksperimental dan kontrol diacak Subyek Prates Perlakuan Pascates R O1 X O3 O2 - O4 Subyek penelitian setelah diacak untuk menentukan kedua kelompok, kemudian dilakukan prates. Setelah itu berikan perlakuan alternatif pada kelompok eksperimental dan perlakuan sebagaimana mestinya pada kelompok kontrol. Lakukan prascates untuk mengetahui hasil setelah diberikan masing-masing pelakuan. Pengujian signifikasi perbedaan dilakukan melalui uji rerata hasil pengukuran prates antara O3 dengan O4.

19 Eksperimental Semu Rangkaian waktu satu kelompok Subyek Prates
Perlakuan Pascates Rs O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8 Pada rangkaian ini prinsipnya sama dengan Prates dan pascates dengan kelompok eksperimental dan kontrol diacak namun, rangkaian ini lebih memiliki beberapa kelebihan. Utamanya dengan adanya pengukuran yang dilakukan berulang-ulang sesuai interval waktu, baik pada sebelum maupun sedudah perlakuan alternatif. Berdasarkan tiga ragam rancangan ini, perlu diperhatikan pentingnya memperhatikan adanya ragam ancaman terhadap validitas.

20 Eksperimental Sungguhan
Rancangan pascates dengan pemilahan random individu Subyek Kelompok Prates Perlakuan Pascates Rs Eksp. - X O1 Kont. O2 Subyek ditentukan dengan acak individu untuk menentukan kedua kelompok dengan tidak memberikan prates. Perlakuan alternatif untuk kelompok eksperimental dan perlakuan sebagaimana biasanya untuk kelompok kontrol. Untuk mengetahui kedua hasilnya, maka diberlakukan pascates. Pengujian signifikasi perbedaan dilakukan melalui uji rerata hasil pengukuran prates antara O1 dengan O2.

21 Eksperimental Sungguhan
Rancangan prates dan pascates dengan pemilahan kelompok random individu Subyek Kelompok Prates Perlakuan Pascates Rs Eksp. O1 X O3 Kont. O2 - O4 Subyek ditentukan dengan acak individu untuk menentukan kedua kelompok dengan memberikan prates. Perlakuan alternatif untuk kelompok eksperimental dan perlakuan sebagaimana biasanya untuk kelompok kontrol. Untuk mengetahui kedua hasilnya, maka diberlakukan pascates. Pengujian signifikasi perbedaan dilakukan melalui uji rerata hasil pengukuran prates antara O3 dengan O4.

22 Eksperimental Sungguhan
Rancangan penelitian eksperimental sungguhan solomon Subyek Kelompok Prates Perlakuan Pascates R Eksp. - X O1 Kont. O2 O3 O5 O4 O6 Rancangan ini adalah gabungan dari kedua rancangan sebelumnya yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang lebih cermat. Rancangan ini dapat mempertinggi validitas internal dan eksternal suatu hasil penelitian.

23 Eksperimental Sungguhan
Rancangan penelitian eksperimental sungguhan dengan faktorial Metode Pembelajaran Metode (A) Metode (B) Lokus Kendali Tipe Internal (Li) (A, Li) (B, Li) Tipe Campuran (Lc) (A, Lc) (B, Lc) Tipe Eksternal (Le) (A, Le) (B, Le) Rancangan penelitian faktorial ini secara umum hampir sama dengan rancangan-rancangan eksperimental sebelumnya. Pembedanya adalah dapat memanipulasi variabel moderator secara bersama, dan dapat menganalisis signifikansi interaksi antara variabel bebas utama, variabel moderator terhadap variabel tergantung.

24 Kesahihan rancangan penelitian eksperimental
Bentuk pertanggungjawaban secara metodologis terhadap ancaman ketidak validan hasil penelitian. Ragam kesahihan internal: faktor sejarah, proses pematangan, pengujian, instrumen penelitian, regresi statistik, seleksi subjek, dan mortalitas eksperimental. Kesahihan Internal Bentuk pertanggungjawaban secara metodologis terhadap ancaman ketidak validan pemberlakuan penelitian berdasarkan data sampel kepada populasi. Faktor yang dapat mengancam, lebih erat dengan pertanyaan seberapa besar kemungkinan hasil penelitian dapat diberlakukan kepada kondisi lain yang relatif sama. Kesahihan Eksternal

25 Kiat meminimalisir ancaman kesahihan rancangan eksperimental
Mengendalikan Subyek Penelitian Mengendalikan Kondisi Eksperimental

26 Mengendalikan Subyek Penelitian
Menggunakan analisi kovarian Menggunakan teknik random 6 cara Menggunakan batasan cakupan populasi penelitian Menggunakan teknik memasangkan Menggunakan subyek untuk mengontrol dirinya sendiri Menggunakan sampel penelitian yang homogen

27 Mengendalikan Kondisi Eksperimental
3 cara: Mengendalikan variabel ekstra secara sistematis Mengacak situasi eksperimental Mengupayakan kesamaan situasi eksperimental

28 Kelebihan dan Kekurangan
Cycle Diagram Eksperimental Historis Deskriptif Korelasional Kasual Komperatif Kelebihan dan Kekurangan Add Your Text

29 Penelitian Historis 1. Tidak melibatkan peneliti secara fisik
2. Tidak khawatir adanya interaksi peneliti dengan subjek 3. Mudah mencari dana 4. Mudah menggali informasi 5. Sumber data dinyatakan secara difinitif baik Penelitian Historis 1. Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data 2. Tergantung pada data primer 3. Informasi tidak diterbitkan dalam acuan bahasa standart

30 Penelitian Deskriptif
Kelebihan: 1. Tidak banyak melibatkan variabel 2. Peneliti mengungkap suatu variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain Kelemahan: 1. Tidak mengungkap hubungan antarvariabel 2. Peneliti tidak menguji hipotesis penelitian

31 Penelitian Korelasional
Kelebihan: 1. Tidak banyak melibatkan variabel 2. Peneliti mengungkap suatu variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain Kelemahan: 1. Tidak mengungkap hubungan antarvariabel 2. Peneliti tidak menguji hipotesis penelitian

32 Penelitian Korelasional
Kelebihan: 1. Dapat memanipulasi faktor 2. Studi penelitian ini menghasilkan informasi yang sangat berguna Kelemahan: 1. Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas 2. Sukar memperoleh kepastian apakah faktor sudah relevan

33 Penelitian Eksperimental
Kelebihan: 1. Dapat mengendalikan variabel secara ketat 2. Memiliki efisiensi yang tinggi Kelemahan: 1. Hasil penelitian tidak selalu sejalan dengan lapangan 2. Peneliti tidak menguji hipotesis penelitian

34 Thank You !


Download ppt "Rancangan Penelitian Kuantitatif : Ragam, Jenis Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian. Kelompok 4 : Ahmad Fadhilillah 15051360 Dwy Dedik."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google