Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI"— Transcript presentasi:

1 KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI
Adi Triyono (2) Diah Dwi Cahyaningrum (10) Eldiun Pelba (12) Kunthi Septarini (21) Lukman Nul Hakim (22) Michael Carel (24)

2 NERACA PEMBAYARAN

3 Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian utama: Neraca Berjalan Neraca Modal

4 Neraca Berjalan Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
Nilai ekspor dan impor barang tampak (perdagangan)  Meliputi hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi industri, dan barang-barang yang diproduksikan oleh sector pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang tampak lainnya. Nilai ekspor dan impor barang-barang tak tampak (jasa) Meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diimpor atau diekspor, perbelanjaan para pelacong,dan pendapatan investasi. Pembayaran pindahan neto keluar negeri (non-jasa) Meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta dimana dalam pembayaran penerimanya tidak perlu “membayar” dalam bentuk uang atau jasa.

5 Neraca Modal Neraca Modal meliputi dua golongan transaksi:
1. Aliran Modal Jangka Panjang (i) Modal resmi, yaitu pinjaman dan pembayaran di antara badan-badan pemerintah di suatu Negara dengan negara-negara lain (ii) Investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain, yaitu penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan, terutama perindustrian. Perbedaan antara Modal Jangka Panjang yang diterima dari luar negeri dengan Modal Jangka Panjang yang dibayarkan ke luar negeri dinamakan Neraca Modal Jangka Panjang. Apabila nilainya positif, keadaan ini berarti lebih banyak modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri daripada yang dibayarkan.

6 Neraca Modal 2. Aliran modal keuangan swasta dan kesilapan-ketinggalan
Dua akun penting dalam neraca pembayaran meliputi akun “modal swasta” dan “kesilapan dan ketinggalan”. Modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali pada valuta asal atau yang lainnya (dinamakan juga “hot money”). Contohnya adalah pembelian saham-saham domestic oleh suatu perusahaan mutual fund di New York. Akun kesilapan-ketinggalan merupakan akun yang menaksir besarnya aliran uang yang tidak dapat dicatat. Misalnya, anda mempunyai uang 100 ribu. Ketika anda hitung sisa uang setelah dibelanjakan, sisanya adalah 40 ribu. Akan tetapi dalam ingatan anda yang dibelanjakan hanya 50 ribu, sehigga anda tidak mengetahui bagaimana uang10ribu lagi digunakan. Dalam neraca pembayaran, kesalahan ini dicatat dalam akun ”kesilapan dan ketinggalan”.

7 Cadangan Valuta Asing Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu Negara pada suatu waktu tertentu biasanya berbeda dengan aliran keluar negeri. Perbedaan diantara keduanya dinamakan Neraca Keseluruhan. Jika pembayaran ke luar negeri lebih besar dari penerimaanya, maka bank sentral harus mengurangi cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut. Sebaliknya, jika penerimaan lbih banyak dari pembayarannya, maka cadangan valuta asing akan bertambah.

8 Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
Neraca pembayaran akan selalu seimbang. Artinya aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah: ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki bank sentral.

9 Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
Untuk menjelaskan maksud rumusan di atas, perhatikan contoh berikut: Contoh : Neraca berjalan T Neraca modal jangka panjang +20 T Modal keuangan swasta T NERACA KESELURUHAN T Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral +30 T (catatan: dalam neraca, pembayaran tanda negatif (-) dalam cadangan valuta asing menggambarkan pertambahan cadangan, positif (+) berarti cadangan berkurang)

10 Neraca Perdagangan dan Pembayaran Indonesia
Susunan neraca pembayaran dibedakan menjadi 3 golongan mutasi keuangan: 1. Transaksi berjalan – Ekspor dan impor barang – Ekspor-impor neto jasa-jasa 2. Transaksi modal – Nilai neto aliran modal kepada pemerintah – Nilai neto aliran swasta Selisih perhitungan

11 Tabel Neraca Pembayaran Indonesia, 1997 dan 2001 (Juta dolar US)

12 KURS VALUTA ASING

13 Kurs Valas dalah harga atau nilai mata uang sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain.Dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyajnya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing Cara menentukan kurs valuta asing (i) Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas (ii) Penentuan Kurs oleh Pemerintah

14 Penentuan Kurs dalam Pasar Bebas
Ilustrasi: Saat ini Indonesia banyak mengimpor barang-barang dari luar negeri seperti barang-barang elektronik dan juga produk-produk otomotif dari Amerika Serikat dan negara lainnya. Perdagangan luar negeri ini disebabkan barang-barang tersebut tidak dapat diproduksi di Indonesia sehingga kita harus mengimpornya dari luar negeri. Pembayaran yang menggunakan mata uang negara yang bersangkutan mengakibatkan permintaan atas mata uang negara tersebut menjadi tinggi sehingga nilainya pun menjadi naik, namun nilai tukarnya bisa juga turun apabila permintaan impor barang dari negara tersebut berkurang.

15 Permintaan & Penawaran Mata Uang Asing
Perdagangan luar negeri mengakibatkan nilai tukar mata uang yang berbeda menjadi objek perdagangan juga. Berdasarkan hukum permintaan, maka : Semakin tinggi nilai tukar mata uang tersebut, semakin sedikit permintaan terhadap mata uang tersebut Semakin rendah nilai tukar mata uang tersebut, semakin banyak permintaan terhadap mata uang tersebut Begitu juga halnya dengan penawaran: Semakin tinggi harga mata uang tersebut, semakin banyak penawaran mata uang tersebut Semakin rendah harga mata uang tersebut,semakin sedikit penawaran mata uang tersebut

16 Permintaan & Penawaran Mata Uang Asing

17 Penentuan Kurs Pertukaran Oleh Pemerintah
Pemerintah juga berhak dalam menentukan nilai kurs valuta asing. Tujuannya agar nilai kurs tersebut tidak memberi pengaruh yang buruk pada perekonomian negara. Nilai kurs yang ditentukan oleh pemerintah tersebut bisa saja lebih besar atau lebih kecil. Namun besar kecilnya nilai kurs mata uang tersebut bergantung kepada kebijakan dan keputusan pemerintah agar sesuai dengan tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian

18 Penentuan Kurs Pertukaran Oleh Pemerintah

19 Penentuan Kurs Pertukaran Oleh Pemerintah
Dalam ilmu ekonomi, apabila harga suatu mata uang domestik (Rupiah) yang ditentukan oleh pemerintah lebih rendah daripada yang ditentukan pasar bebas, maka Rupiah tersebut dinamakan: mata uang yang dinilai terlalu rendah (undervalued currency) Sedangkan, apabila harga mata uang domestik ditetapkan oleh pemerintah pada kurs yang lebih tinggi dari yang ditentukan pasar bebas, maka mata uang tersebut dinamakan: mata uang yang dinilai terlalu tinggi (overvalued currency)

20 Perubahan Kurs Perubahan-perubahan dalam nilai tukar valuta asing selalu ditentukan oleh perubahan-perubahan dalam permintaan dan penawaran uang asing. Nilai perubahan kurs ditentukan oleh pasar bebas dan pemerintah. Perubahan yang ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs perubahan pertukaran berubah bebas atau kurs pertukaran terapung. Sedangkan kurs pertukaran yang ditentukan oleh pemerintah dinamakan kurs pertukaran tetap atau kurs pertukaran resmi

21 Perubahan Kurs Efek kenaikan permintaan

22 Perubahan Kurs Efek Perubahan Penawaran

23 Faktor yang Mempengaruhi Kurs
Perubahan Dalam Citarasa Masyarakat Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor Kenaikan Harga Umum (Inflasi) Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi Pertumbuhan Ekonomi

24 KURS PERTUKARAN & NERACA PEMBAYARAN

25 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Tukaran Berubah Bebas
Sebagai ilustrasi, kami akan mengambil dari kerja sama ekspor impor antara Indonesia dan Thailand. Di grafik terdapat kurva DD yang menggambarkan permintaan penduduk Indonesia atas mata baht Thailand, dan kurva SS menggambarkan keinginan penduduk Thailand menawarkan baht kepada penduduk Indonesia. Berdasarkan persilangan disimpulkan bahwa kurs pertukaran adalah: 1 baht = 200 rupiah. Pada kurs pertukaran ini (yang akan digunakan mengimpor barang dari Thai) adalah sama dengan penawaran baht (yang akan digunakan oleh penduduk Thailand untuk mengimpor barang dari Indonesia), yaitu sebanyak Q1 baht. Maka neraca pembayaran adalah seimbang. Perubahan dalam citarasa penduduk Thailand menyebabkan mereka ingin mengimpor lebih banyak barang dari Indonesia. Perubahan ini menyebabkan penawaran baht bertambah dari SS menjadi S1S1. Akan tetapi permintaan Indonesia terhadap baht tetap seperti ditunjukkan kurva DD. Maka harga baht merosot. Kurs pertukaran yang sekarang adalah 1 baht = 100 Rupiah.

26 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Tukaran Berubah Bebas

27 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Tukaran Berubah Bebas
Perubahan citarasa penduduk Thailand dan perubahan kurs pertukaran menyebabkan impor Thailand dari Indonesia bertambah dari Q1 menjadi Q2. Pada waktu yang sama, nilai baht yang merosot menyebabkan barang Thailand menjadi relative lebih murah. Maka penduduk Indonesia menaikkan impornya. Sebagai akibatnya impor Thailand dari Indonesia yang semakin bertambah akan diimbangi oleh pertambahan impor Indonesia dari Thailand. Pada akhirnya, neraca pembayaran masih tetap seimbang

28 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap
Untuk ilustrasi kali ini, kami akan mengambil dari nilai tukar antara dolar US dengan Rupiah. Kurva SS menggambarkan jumlah valuta dolar yang ditawarkan oleh penduduk Amerika Serikat kepada penduduk Indonesia. Sedangkan kurva DD menggambarkan permintaan penduduk Indonesia atas dolar US. Maka apabila kurs pertukaran ditentukan oleh pasar bebas, setiap unit dolar AS adalah sama dengan Rp Pada kurs pertukaran ini sebanyak Q0 dolar akan diperjualkan di antara penduduk Indonesia dan Amerika Serikat. Seperti yang diterangkan neraca pembayaran akan seimbang karena permintaan atas dolar US adalah sama dengan penawarannya.

29 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap
Andaikan di Indonesia kurs pertukaran tidak ditetapkan oleh pasar bebas, tetapi ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan kepada beberapa pertimbangan, selanjutnya misalkan pemerintah Indonesia menetapkan bahwa kurs pertukaran diantara dolar US dan rupiah adalah: US$1 = Rp Ditinjau dari segi pandangan Indonesia nilai tukaran yang ditetapkan oleh pemerintah ini adalah lebih rendah dari yang ditentukan pasar bebas, karena dalam pasar bebas setiap dolar dapat dibelli dengan harga : Rp Dalam keadaan seperti ini rupiah Indonesia dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah atau undervalued. Sebaliknya apabila kurs pertukaran di antara dolar US dan rupiah adalah lebih baik (dari sudut pandangan penduduk Indonesia) dari yang ditetapkan oleh pasar bebas, misalnya kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 dolar US sama dengan Rp 7.5i00, maka kurs pertukaran ini menyebabkan nilai rupiah dinamakan sebagai mata uang yang dinilai terlalu tinggi (over valued).

30 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap

31 Neraca Pembayaran Dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap
Kurva tersebut menunjukkan bahwa apabila kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 US Dolar sama dengan Rp , maka akan wujud ketidakseimbanagn dalam permintaan dan penawaran mata uang dolar. Pada kurs pertukaran tersebut QB dolar US ditawarkan oleh penduduk Amerika sedangkan hanya sebanyak QA dolar dolar US diminta oleh penduduk Indonesia. Keadaan seperti ini berarti bahwa Indonesia mengalami surplus dalam neraca pembayaran , karena penduduk Amerika menawarkan lebih banyak dolar US kalau dibandingkan dengan jumlah dolar US yang diminta Indonesia. Secara umum dapat dibuat rumusan yang berikut: oleh karena kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah selalunya berbeda dengan kurs yangditetapkan pasar bebas maka dalam system kurs pertukaran tetap, neraca pembayaran akan cenderung dalam keadaan tidak seimbang.

32


Download ppt "KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google