Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Hermawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Penyediaan Air Bersih di Kota Palembang & Permasalahannya
Rismarini, S.T., S.K.M., M.T. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit Kelas I Palembang
2
Issue Strategis Bidang Air Bersih
Daya Dukung Lingkungan Semakin Terbebani oleh Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi Pada tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 245,7 juta jiwa, yang semuanya berhak mendapatkan akses air minumm. Interpretasi UU no 22 tahun 2004 Tidak Mendorong Pengembangan dan Kerjasama Antar Daerah Dalarn Penyediaan Air Minum Pemekaran wilayah PDAM berukuran kecil dan cenderung tidak efisien, ditambah lagi permasalahan sumber air baku yang terletak dil uar batas administrasi pengelola PDAM.
3
lanjutan Kebijakan Yang Memihak Kepada Masyarakat Miskin Masih Belum Berkembang Masyarakat berpenghasilan rendah, ternyata membayar lebih besar untuk memperoleh air daripada masyarakat berpenghasilan tinggi PDAM Tidak Dikelola Dengan Prinsip Kepengusahaan Air minum perpipaan sebagai sistem pelayanan air minum yang paling ideal hingga saat ini baru dapat dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia. Secara nasional, cakupan air perpipaan baru sekitar 17%, meliputi 32% di perkotaan dan 6,4% di perdesaan.
4
lanjutan Kualitas Air Belum Memenuhi Syarat Air Minum
Kualitas yang diterima pelanggan dari PDAM masih berkualitas air bersih, belum memenuhi syarat kualitas air minum. Keterbatasan Pembiayaan Mengakibatkan Rendahnya Investasi Dalam Penyediaan Air Minum Investasi dalam bidang air minum sangat tergantung dari pinjaman dari dalam negeri dan terutama dari luar negeri.
5
lanjutan Kelembagaan Pengelolaan Air Minum Yang Ada Sudah Tidak Memadai Lagi Dengan Perkembangan Saat Ini ketidakjelasan antara misi sosial dan misi komersial. Kemitraan Pemerintah dan Swasta Dalam Penyediaan Air Minum Kurang Berkembang Belum terdapat kesamaan persepsi dan kesepakatan tentang keterlibatan swasta dalam penyediaan air minum, dikalangan pemerintah Kota/Kabupaten. Proses penyediaan ijin kepada swasta yang berminat menjadi penyedia air minum belum optimal sehingga swasta merasa investasi tidak aman dan tidak terjamin pengembaliannya.
6
lanjutan Kemitraan Pernerintah dan Masyarakat Dalam Penyediaan Air Minum Kurang Berkembang Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penyediaan air minum masih terbatas. Kelembagaan masyarakat yang tertibat dan berkecimpung dalam penyediaan air minum tidak berkembang. Pemahaman Masyarakat Tentang Air Minum Tidak Mendukung Pengembangan Air Minum Sebagian besar masyarakat menyediakan air minum secara mandiri, tetapi tidak tersedia cukup informasi mengenai persoalan air, terutama tentang konservasi dan pentingnya menggunakan air secara bijak.
7
TUJUAN PENGOLAHAN AIR BERSIH
MENDAPATKAN AIR YANG AMAN DIKONSUMSI (tidak mengandung bahan kimia dan/atau mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan). MENDAPATKAN AIR YANG DITERIMA MASYARAKAT (agar diterima masyarakat air harus jernih, tidak berasa dan berbau) MENDAPATKAN AIR DENGAN BIAYA YANG REASONABLE (agar konsumen memperoleh air dengan harga terjangkau).
8
Permasalahan Umum Terkait Penyediaan Air Bersih
9
Permasalahan Umum yang Dihadapi PDAM Tirta Musi
TEKNIS Tingkat pencemaran di sumber air baku relatif tinggi Kehilangan air mencapai 34,85% (tahun 2011) Sistem transmisi dan distribusi sangat tergantung pada kemampuan pemompaan (tidak didukung oleh sistem gravitasi) NON TEKNIS Pencurian air Persepsi masyarakat yang masih menganggap air sebagai barang sosial (air dapat digunakan sepuasnya dengan biaya serendah mungkin), sementara PDAM adalah perusahaan yang berorientasi profit.
10
Pelayanan PDAM Tirta Musi Tahun 2012
Cakupan pelayanan tahun ,13% (Target cakupan pelayanan tahun ,97%) Jumlah Sambungan Rumah unit Jumlah Sambungan Komersial Non Domestik unit Jumlah Hidran Umum/Sambungan Komunal : 0
11
KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH
TEMPERATUR & pH Bervariasi, tgt musim Konstan KEKERUHAN Berfluktuasi, tgt musim rendah WARNA Disebabkan adanya kekeruhan (bh organik) adanya alga dan lumpur Disebabkan oleh dissolved solid KANDUNGAN MATERIAL Bervariasi dan berfluktuasi Lebih besar dari air permukaan Fe dan Mn Tidak ada, kecuali untuk danau, atau pond jika terjadi proses eutrofikasi Ada. CO2 agresif Tidak ada Ada
12
lanjutan KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN AIR TANAH DO
Sering mendekati jenuh, kecuali ada polusi Biasanya tidak ada H2S Sering ada NH4 Ditemukan jika ada polusi Sering ditemukan NITRAT Ada dengan konsentrasi rendah Kadang-kadang ada dengan konsentrasi tinggi Mikrooganisme (bakteri, virus dan lain-lain) Sering ada, terutama untuk air yang terpolusi Bakteri tertentu seperti bakteri besi
13
Untuk Kota Palembang, sumber utama air permukaan adalah Sungai Musi.
Berdasarkan monitoring BTKLPP Palembang pada tahun 2012, relatif aman kecuali untuk parameter pH (berada pada kisaran 5,5 – 6,5) Pengguna air tanah (dangkal dan dalam) di Kota Palembang
14
Prinsip Pelayanan Air Bersih yang Layak Bagi Masyarakat
Kualitas Kuantitas Kontinyuitas sudah terpenuhi ????
15
Fakta Seputar Penyediaan Air Bersih Kota Palembang
Pemerintah Kota Palembang belum mempunyai Master Plan Air Bersih (Sumber : Satker Air Minum Prov. Sumsel, 2013). Belum ada badan resmi yang fokus mengelola SDA. Pengguna air bersih perpipaan 85%. Kuantitas dan kualitas air baku semakin turun biaya produksi air bersih makin tinggi.
16
Manajemen Kualitas Air Minum
17
KETENAGAAN / SDM Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra.
18
lanjutan Peran dan Fungsi Yang Harus Dimiliki Oleh Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan lingkungan dan Mengevaluasi hasil Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik dan kimia air melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas fisik dan kimia air melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air dan analisis
19
Identifikasi Parameter Kualitas Air
1. Parameter Fisik 2. Parameter Kimia 3. Parameter Biologi 4. Parameter Radioaktivitas
20
DEFINISI Air minum adalah :
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. (PERMENKES RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010)
21
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
1. Parameter Fisik Parameter wajib Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.Bau Tidak Berbau 2.Warna TCU 15 3.Total zat padat terlarut (TDS) mg/l 500 4.Kekeruhan NTU 5 5.Rasa Tidak Berasa 6.Suhu °C Suhu udara ± 3
22
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
2. Parameter Kimia Parameter wajib Tidak langsung berhubungan dengan kesehatan Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.Alumunium mg/l 0,2 2.Besi 0,3 3.Kesadahan 500 4.Khlorida 250 5.Mangan 0,4 6.pH 6,5 – 8,5 7.Seng 3 8.Sulfat 9.Tembaga 2 10.Amonia 1,5
23
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
2. Parameter Kimia Parameter wajib Langsung berhubungan dengan kesehatan Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.Arsen mg/l 0,01 2.Fluorida 1,5 3.Total Kromium 0,05 4.Kadmium 0,003 5.Nitrit (Sebagai NO₂‐) 3 6.Nitrat (Sebagai NO₃‐) 50 7.Sianida 0,07 8.Selenium
24
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
3. Parameter Biologi Parameter wajib Langsung berhubungan dengan kesehatan Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.E. Coli Jumlah per 100 ml sampel 2.Total Bakteri Koliform
25
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
4. Parameter Kimia Parameter Tambahan Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.Air Raksa (Hg) mg/l 0,001 2.Nikel (Ni) 0,007 3.Timbal (Pb) 0.01 4.Zat Organik (KMnO4) 10 5.Detergen 0,05 6.Benzene 7.Pestisida (macam2) 8. Chlorine 5 9. dll
26
5. Parameter Radioaktivitas
Parameter tambahan Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan 1.Gross alpha activity Bq/l 0,1 2.Gross beta activity 1
27
POKOK KEGIATAN Surveilans Faktor Risiko Pengawasan KAM Perbaikan KAM
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
28
1. SURVEILANS FAKTOR RISIKO
Surveilans merupakan suatu proses pengamatan terus menerus dan sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit serta kondisi yang memperbesar risiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut perbaikan dan perubahan. Surveilans FR air minum difokuskan pada pengamatan risiko pencemaran sumber air baku dan air distribusi untuk mengantisipasi penyebaran penyakit berbasis air serta pola perilaku masyarakat pengguna air dalam pengolahan air bersih/air minum.
29
2. PENGAWASAN KAM Ruang Lingkup Pengawasan KAM meliputi : a. Eksternal : pengawasan yg dilakukan thd AM dng sistem jaringan perpipaan, depot AM, AM bukan jaringan perpipaan u/ tujuan komersial & bkn komersial. b. Internal : pengawasan yg dilakukan thd AM dng sistem jaringan perpipaan
30
Pelaku pengawasan Pengawasan Eksternal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kab./Kota dan KKP khusus u/ wilayah kerja KKP Pengawasan Internal dilakukan oleh penyelenggara air minum (PDAM)
31
TATA LAKSANA PENGAWASAN
Pengawasan Eksternal dan Internal dilakukan dng 2 cara meliputi : Pengawasan berkala : pada jaringan di titik terjauh, pd depot AM di pengisian galon, pd yg bukan jaringan pada setiap sarana air minum. Pengawasan atas indikasi pencemaran : dilakukan pd seluruh unit penyelenggara penyediaan AM.
32
PELAKSANAAN PENGAWASAN KAM
Sejalan dengan Tugas dan Fungsi BTKLPP Meliputi : Inspeksi Sanitasi Pengambilan sampel (sampling) AM Pengujian kualitas AM Analisis hasil pengujia lab. Rekomendasi u/ pelaksanaan tindak lanjut Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut
33
Pelaksanaan Pengawasan KAM
Inspeksi Sanitasi Merupakan pengumpulan data dari tempat dan sumber persediaan air. Data yang dikumpulkan, antara lain, sumber pencemaran, cara distribusi air, dan informasi lain yang ada kaitannya dengan kepentingan sanitasi , pengumpulan data menggunakan formulir IS sarana AM. Inspeksi Sanitasi harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan memiliki keahlian di bidang sanitasi. Hasil-hasil pemeriksaan laboratorium harus dikonfirmasikan dengan data-data dari hasil inspeksi sebelumnya sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sumber air yang telah diperiksa memang aman dan tidak berbahaya bagi masyarakat.
34
Pelaksanaan Pengawasan KAM
b. Pengambilan Sampel (Sampling) Sampling yang baik merupakan kegiatan yang penting. Sampel yang diambil harus representatif atau mewakili dari sumber air yang akan diperiksa dan bebas dari kontaminasi. Teknik pengambilan sampel bergantung pada tujuan pemeriksaan, apakah untuk pemeriksaan bakteriologis atau kimia; dan dilakukan oleh tenaga yang terlatih.
35
Pelaksanaan Pengawasan KAM
Pengujian kualitas AM Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium, a.l : pemeriksaan fisik, kimia, bakteriologi, virologi, dan pemeriksaan radiologi; pengujian sampel AM dilakukan di Laboratorium yg terakreditasi. Parameter lapangan dng mengunakan peralatan yang terkalibrasi.
36
Pelaksanaan Pengawasan KAM
d. Analisis Hasil Pengujian Air Minum Membandingkan hasil pengujian lab. dengan BM / dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Identifikasi dugaan sumber kontaminasi Identifikasi dng ARKL Identifikasi langkah-langkah perbaikan
37
Pelaksanaan Pengawasan KAM
e. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Rekomendasi dikeluarkan oleh Kepala Dinkes Kab./Kota atau Kepala KKP sesuai dengan hasil pengujiannya Apabila kualitasnya TMS, rekomendasi dilengkapi dng Tindak Lanjut Perbaikan.
38
Pelaksanaan Pengawasan KAM
e. Rekomendasi untuk Pelaksanaan Tindak Lanjut Apabila hasil analisis tidak sesuai dengan persyaratan kualitas air minum, perlu dilampirkan juga rekomendasi yang dilengkapi dengan saran tindak lanjut perbaikan. Dukungan BTKLPP untuk penguatan daerah Bimbingan Teknis Laboratorium ARKL Intervensi / bantuan Teknologi Tepat Guna Identifikasi langkah-langkah perbaikan
39
Pelaksanaan Pengawasan KAM
f. Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Penyelenggara AM hrs segera melakukan tindak lanjut perbaikan dari rekomendasi atas pengawasan eksternal Pemantauan Tindak Lanjut dilaksanakan oleh Dinkes Kab./Kota dan atau KKP
40
3. PERBAIKAN KAM PERBAIKAN KAM
Analisis Hasil Pengujian Air Minum Rekomendasi Untuk Pelaksanaan Tindak Lanjut
41
4. KIE Komunikasi - Informasi - Edukasi
Kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi diartikan sebagai upaya bersama antara pengelola sarana air minum, kesehatan dan lintas sektor yang terkait serta masyarakat, untuk memperbaiki kualitas air minum mengendalikan penyimpangan kualitas air minum yang membayakan kesehatan masyarakat. Beberapa kegiatan KIE : Perbaikan kualitas air baik terhadap SAB/SAM, kualitas air dan lingkungannya ; Melakukan pengambilan sampel air dari daerah kabupaten/kota Monitoring SAB/SAM, kualitas air dan lingkungannya yang telah dilakukan perbaikan kualitas air ; Hasil perbaikan kualitas air dilaporkan/diinformasikan kepada BPAM/PDAM dan Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya ; Promosi perilaku higienis dan sanitasi pengguna air
42
4. KIE Komunikasi - Informasi - Edukasi
Kegiatan lain : Melakukan jejaring dan advokasi dengan : - Dinas Kesehatan Kab./Kota - Pemda - LH - PDAM - PU Jasa Tirta - PU Cipta Karya - Masyarakat Setempat - ASPADA - ASPAM b. Melakukan kegiatan Pelatihan - Petugas sanitarian (inspeksi sanitasi) - Petugas Survailens - Petugas pengambilan contoh uji - dll
43
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.