Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BESARAN DAN SISTEM SATUAN"— Transcript presentasi:

1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Salsabila Ilham (sipil 15)

2 Notasi Ilmiah dan Angkaa penting
Peta Konsep Besaran Dan Satuan Daftar Pustaka Dimensi Notasi Ilmiah dan Angkaa penting Sistem SI Pengukuran Alat Ukur Besaran

3 A. Besaran Besaran Pokok Turunan

4 Besaran Ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas

5 Besaran pokok besaran yang berdiri sendiri dan satuannya tidak tergantung pada satuan besaran yang lain.

6 Papa Suka Main Kucing Waktu Jumpa Incarannya

7 Besaran Turunan besaran yang tersusun dari beberapa besaran pokok.

8

9 B. Sistem Satuan Internasional (SI)
Suatu sistem satuan internasional yang didasarkan kepada keputusan Conference Generale Poids et Measure.

10 Menggunakan beberapa percobaan yang memiliki tingkat akurat yang lemah
Sejarah SI Menggunakan beberapa percobaan yang memiliki tingkat akurat yang lemah Sebelum tahun 1960 Menggunakan hasil kesepakatan dari CGPM (Conference General des Poids et Measures) di Paris, Perancis yang disebut Sistem Satuan Internasional yang disingkat SI Tahun 1960 Sistem SI MKS Meter, kilogram, sekon CGS Centimeter, Gram, Sekon

11 Definsi beberapa satuan
`a. Panjang - meter : Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu f1/299,792,458 sekon. b. Massa - kilogram : Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm. c. Waktu – sekon : Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar ( ground state ).dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar ( ground state ).ua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar ( ground state ). 1.1 dari Besaran Pokok

12

13

14 Pengertian dan macam-macam
C. Dimensi Dimensi Pengertian dan macam-macam Fungsi Tabel

15 Pengertian Dimensi adalah cara suatu besaran tersusun atas besaran- besaran pokok.
· Dimensi Primer : · Dimensi Sekunder : M : untuk satuaan massa. dimensi dari semua besaran yang dinyatakan cdalam massa, panjang dan waktu. L : untuk satuan panjang. contoh : - Dimensi gaya : M L T-2 T : untuk satuan waktu. - Dimensi percepatan : L T-2

16 Kegunaan Dimensi 1. Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.
2. Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.. 3. Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.

17 D. Notasi Ilmiah dan Angka Penting
suatu cara penyederhanaan dalam penulisan suatu bilangan Aturan Notasi Ilmiah :

18 Pemahaman

19 1.2 Angka Penting Angka penting Pengertian Aturan Operasi Hitung

20 Angka Penting semua angka yang diperoleh dari hasil p engukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.

21 Aturan 1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal, dan di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh: 12,55 mempunyai 4 angka penting. 2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 0,0034 mempunyai 2 angka penting. 5. Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 4050,04 mempunyai 6 angka penting. 3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus (garisbawah/atas). Contoh: 12,00 mempunyai 4 angka penting 0, mempunyai 4 angka penting. Contoh: mempunyai 3 angka penting mempunyai 4 angka penting mempunyai 5 angka penting

22 Operasi Hitung Pembulatan Angka Penting
- Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan. a. 456,67 dibulatkan menjadi 456, b. 456,64 dibulatkan menjadi 456, 6 - Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap. a. 456,65 dibulatkan menjadi 456,6 b. 456,55 dibulatkan menjadi 456,6 Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting - Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan mengikuti jumlah angka taksiran yang paling sedikit dan pembulatan dilakukan sekali saja. , ,19 + 9,3 = 42,7 16, (3 angka taksiran ) 17,19 (2 angka taksiran ) 9, (1 angka taksiran ) 42,7 (1 angka taksiran ) ,3233 – 2.563,98 = ,34 Perkalian dan pembagian Angka Penting ,548 (3 angka penting) 0, × (1 angka penting) 0,1196 maka hasilnya cukup ditulis 0,1 m2 (mempunyai 1 angka penting) 2. 8,31 (3 angka penting ) × (angka eksak) 341 ditulis 341 kg (3 angka penting).

23 E. Pengukuran Pengukuran Pengertian Kesalahan Ketidakpastian

24 Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur (besaran) dengan sesuatu yang ditetapkan sebagai patokan (satuan).

25 Kesalahan 1. Kesalahan umum 2. Kesalahan Sistematis 3. Kesalahan Acak
Kesalahan yang disebabkan oleh pengamat disebabkan karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala. 2. Kesalahan Sistematis Kesalahan alat ukur atau instrumen disebut kesalahan sistematis, seperti Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya. 3. Kesalahan Acak kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran, seperti fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan. Contoh kesalahan Umum dok. PIM salah benar salah

26 Ketidakpastian 1. Ketidakpastian dalam Pengukuran Tunggal
Jika mengukur panjang meja dengan sebuah penggaris, kalian mungkin akan mengukurnya satu kali saja. Pengukuran yang kalian lakukan ini disebut pengukuran tunggal 2. Ketidakpstian dalam Pengukuran Berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali atau berulang-ulang. Dalam pengukuran berulang, pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari hasil pengukuran.

27 F. Alat Ukur Alat Ukur Panjang Massa Waktu

28 Alat Ukur Panjang 1. Mistar/ Penggaris 3. Mikrometer Sekrup
Memiliki skala terkecil 1 mm 2. Jangka Sorong Gambar 1.11 Mikrometer sekrup dok. PIM Memiliki skala terkecil 0,01 mm Memiliki skala terkecil 0,1 mm

29 Alat Ukur Massa 2. Neraca sama lengan 1. Neraca Pegas Neraca O Hauss
Neraca ini memiliki 2 skala, newton untuki berat dan gram untuk massa. Neraca O Hauss Neraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca tiga lengan. Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama yang berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan lengan ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian sampai dengan 0,1 gram. 2. Neraca sama lengan Neraca sama lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca ini mempunyai dua piringan. Satu piringan sebagai tempat beban dan satu piringan lagi sebagai tempat anak timbangan. Gambar 1.14 Neraca O Hauss dok. PIM

30 Alat Ukur Waktu

31 Daftar Pustaka 1.file:///F:/tugas%20sipil/fisika/Satuan%20internasional%20_%20Fisika%20SMA%20Kelas%20X. htm 2.file:///F:/tugas%20sipil/fisika/Sistem%20Satuan%20Internasional%20- %20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm 3.file:///F:/tugas%20sipil/fisika/Besaran%20dan%20Satuan%20~%20Pendidikan%20Fisika.htm 4.file:///F:/tugas%20sipil/fisika/Besaran%20Dan%20Satuan%20Fisika.htm 5.Buku fisika kelas 10 6.file:///F:/tugas%20sipil/fisika/Materi%20Fisika%20Kelas%20X%20%E2%80%93%20Pengukuran %20Dasar%20_%20Gurumuda.Net.htm


Download ppt "BESARAN DAN SISTEM SATUAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google