Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MEREBUT OPINI PUBLIK LENIE OKVIANA, S.I.Kom., M.M 1
2
Fungsi media (UU pers) Informasi Pendidikan Hiburan Kontrol
Fungsi ekonomi
3
usaha membentuk opini publik, media massa melakukan tiga kegiatan sekaligus:
Pertama, menggunakan simbol-simbol politik (language of politic). Kedua, melaksanakan strategi pengemasan pesan (framing strategies). Ketiga, melakukan fungsi agenda media (agenda-setting function).
4
Fungsi Media dlm opini publik
Fungsi Informasi : media menjadi fasilitas untuk mendiseminasikan pernyataan sumber yg dapat menjadi opini publik . Fungsi Mediasi : media menempatkan diri sebagai penghubung antara realitas sosial yg obyektif dengan pengalaman pribadi seseorang. Media dianfaatkan untuk membentuk opini publik yg berlandaskan fakta empiris di tengah masyarakat. Fungsi Amplifikasi : media dijadikan sarana untuk memperkuat pernyataan yang dilontarkan seseorang untuk berubah menjadi pendapat umum yg berkembang. (Mc. Quail: 1996;52). Media merupakan instrumen strategis yang tak dapat dilepaskan dalam public opinion processing.
5
Amplifikasi melalui pemberitaan secara kontinyu dlm waktu tertentu.
Penyajian tajuk/editorial yg sering menjadi referensi khalayak tentang suatu persoalan publik. Penampilan karikatur ; ekspresi dari opini publik yang berkembang dlm waktu tertentu. Talk show : membahas suatu fenomena yang sedang menjadi opini publik yang berkembang. Publikasi hasil polling agar dapat mempengaruhi pembentukan opini publik dgn Bandwagon effect: misalnya hasil survei politik ttg dukungan capres.
6
Media dan opini publik Media mampu menjangkau lebih banyak orang & wilayah geografis yg lebih luas. Misal: koran & TV. Format dan isi media selalu berhubungan dgn publik. Posisi media sering menjadi public sphere. Media sbg juru bahasa yg menjelaskan & memberi makna terhadap suatu peristiwa yg menjadi PO. Misalnya : soal terrorisme. Media bisa menjadi jaringan interaktif yg menghubungkan komunikator dgn khalayak beserta feedbacknya. Misalnya: dialog interaktif. (Mc Quail: 1996; 51).
7
METODE DAN TEKNIK MEMPENGARUHI & PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
Sumber :Walter Lippmann, Public opinion (new York : Harcout, Brace and Company, 1972) :P.16-17 Situasi tindakan Persepsi terhadap tindakan Respon berdasarkan persepsi Media massa
8
Media telah memperliahatkan apa yang dijelaskan oleh Lippman tentang dunia luar dan gambaran di kepala kita tentang dunia luar. Media saat ini telah tumbuh dan berkembang dengan kualitas dan kuantitas yang beragam Sehingga menimbulkan kompetisi untuk meraih audien sangat ketat. Kompetisi media massa saling bersaing tersebut telah pula merubah sifat berita itu sendiri yang cendrung yang unik, menarik, up to date dan sensasional. Kompetisi tersebut terkadang menempatkan para pemburu, pengolah dan penyebar berita pada posisi dilematis, antara idialisme yang menekankan peran media massa sebagai contol social, dengan kepentingan menarik keuntungan melalui content berita yang lebih mengedepankan sisi menarik, up-to date dan sensasional.
9
Perhatian khalayak menjadi sasaran yang diperebutkan secara sengit oleh media massa tertentu yang berkepentingan terhadap perolehan perhatian tersebut. Sebagai contoh kasus, Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Stasiun TV yang dapat dengan mudah diakses adalah : TV One, Metro TV, Indosiar, RCTI, TPI, TranTV. Trans 7, Global TV, SCTV. Riau TV, TVRI Riau. Siaran itu akan bertambah dengan berlipat ganda bila berlangganan indovision dan sejenisnya. Media massa radio, Film dll memiliki peran yang hampir sama dengan tv. Para pesaing itu dapat berupa media iklan, media berita, media hiburan dll. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan munculnya istilah “audien kepala batu” yang muncul akibat banjir pesan dan informasi, sehingga orang menyeleksi pesan dan informasi yang dibutuhkan dan menarik perhatiannya saja.
10
. Walter Lippmann (1922) menjelaskan tentang peran penting media masa ketika beliau menulis “The World outside and the pictures in our heads” beliau mendeskripsikan hubungan segitiga antara : Situasi (scene) tindakan (seluruah fenomena yang mungkin ada orang,tempat,tindakan) Persepsi terhadap suatu tindakan, Dan respon berdasarkan persepsi.
11
. Lippmann menjelaskan tentang dunia luar yang tidak gampang untuk diakses secara langsung oleh setiap orang. Maka oleh sebab itu media massa membantu individu untuk menciptakan gambaran yang terpercaya tentang dunia luar yang berada jauh dari jangkauan dan jauh dari pengalaman langsung. Dampak media massa terhadap persepsi public (yang merupakan bagian dari opini public) tidak hanya menjadi titik awal kajian tentang efek komunikasi massa, tetapi juga menjadi pondasi kajian tentang PR (Public relations).
12
Dari bukan siapa-siapa menjadi tenar:
13
Dari twitter menjadi alat kampanye dan propaganda, contohnya……..
14
menulis bisa dikeluarkan dari kampus
15
Kasus-kasus lain……. Jilbab Hitam dan Tempo Tulisan Jusuf Kalla di kompasiana Twit Nikita Mirzami di Grogol.... Penggalangan bantuan via twiter Studi kasus pelengseran Gus Dur Studi kasus prita Mulyasari Studi kasus Cicak (KPK) versus Buaya (Polri). Studi kasus dugaan keterlibatan Soemarmo dalam kasus suap
16
Informasi bisa menyebar ke seluruh penjuru bumi
Tiap warga bisa menjadi seorang (layaknya) jurnalis. Informasi bisa menyebar ke seluruh penjuru bumi
17
...Dulu, kita hanya penonton/konsumen, sekarang......
bisa menjadi Produser
20
Media Penyampai pesan Isi pesan Penerima pesan Alat/medium
21
Isi media: berita dan opini
2 21
22
Berita: Fakta Verifikasi Konfirmasi
23
Karya Jurnalistik:Kebenaran?
25
Wartawan hanya memberitakan?
Mitos jurnalis....? Netral? Objektif? Wartawan hanya memberitakan?
29
Fokus fakta:angle Fokus – Kayu Fokus - Bunga
30
kebenaran Jurnalistik bagai puzzle??
31
Tidak memfitnah Kritis Independen Hindari kata sifat
Paling penting...... Tidak memfitnah Kritis Independen Hindari kata sifat
32
Posisi media Media di zaman kemerdekaan: ideologis/propaganda
PKI: Majalah Bintang Merah dan Harian Rakjat PSI: Harian Pedoman Partai Masjumi: harian Abadi Partai Nahdlatul Ulama: Duta Masyarakat. PNI: Soeloeh Indonesia Moeda Orde baru menghamba pada pemerintah: alat kekuasaan. Orde reformasi: liberal/pasar:media berada di bawah ketiak:pemilik, pemodal, elit politik dan pasar/publik: media propaganda dan pencitraan
33
Fenomena media beragam tapi seragam.
Tapi juga ada persaingan antar media sehingga ada sistem kontrol antar media. Misalnya: berita “cagub A negatif” tak tayang di media X tapi bisa tayang di media Y, begitu juga sebaliknya. Semua fakta/peristiwa ada baik-buruknya: tergantung angle/sudut pandang. Teks juga multi tafsir.
34
Advokasi media Berkomunikasi melalui media massa untuk mempengaruhi pengambil kebijakan dalam menyusun peraturan dan undang-undang yang mempengaruhi kehidupan orang banyak. Mengapa media massa? Sebagian besar pengambil keputusan terjangkau oleh media massa, karena media massa ada di mana-mana. Selain itu, media massa dapat membentuk agenda publik, menciptakan ketertarikan publik mengenai suatu isu, dan melalui pemaparan setiap hari, bisa mempengaruhi kepentingan isu tersebut, khususnya isu yang menyentuh kebutuhan dan kepedulian publik).
35
Karena media mainstream selalu diliputi kepentingan maka tinggalkanlah media mainstream: Kita bisa bikin media sendiri: media sosial (facebook, BBM, twitter, youtobe, blog dll).
36
Agar menarik maka: Isu menarik/penting/baru/unik? Data kuat dan valid? untuk jadi media darling, kemasannya harus menarik Ada kaitannya dengan publik? "Show It, Don't Tell It" atau "Lukiskan, bukan Katakan".
37
Narasumber dan jurnalis
Hakikatnya: Jurnalis itu butuh berita. terkadang meminjam “mulut” narasumber untuk membuat berita: peluang bagi semua pihak Jika ingin tetap terus diatas angin dalam opini publik, caranya: selalu mengungkap atau “berteriak” jika terjadi indikasi penyelewengan dan pelanggaran serta menelorkan ijtihad-ijtihad yang segar.
38
Ketika dunia sudah terbuka: Apakah Anda hanya mau jadi penonton/konsumen atau jadi pemain/produsen.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.