Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN"— Transcript presentasi:

1 PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN
Teori Pembelajaran konstruktivis pebelajar harus menemukan dan mengubah informasi yang rumit dengan menghubungkan informasi baru terhadap informasi lama. Inti teori konstruktivis: Siswa menemukan dan mengubah informasi yang rumit sampai memahami informasi tersebut Siswa aktif mencari dan menemukan informasi sendiri dan membangun pengetahuannya dari informasi tersebut Pembelajaran terpusat pada siswa Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 3

2 Sejarah Konstruktivisme
Konstruktivisme berakar pada Pembelajaran Sosial (Vygotsky) pembelajaran yang menekankan pada model kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan. Empat prinsip utama dalam Pembelajaran sosial Vygotsky: Sosial pembelajaran dalam kooperatif tiap siswa dapat belajar dari orang lain dengan bersosialisasi Zona perkembangan proksimal siswa belajar dalam zona perkembangan proksimal ketika siswa mendapat tugas yang sulit, siswa dapat mengerjakan tugas tersebut dengan bantuan dari gurunya Pemagangan kognitif siswa bertahap memperoleh kelahlian melalui interaksi dengan seseoarang yang ahli Pembelajaran termediasi siswa diberi tugas yang sulit dan realistis kemudian diberi cukup bantuan untuk menyelesaikannya Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 4

3 Pengolahan Atas-Bawah
Pengajaran Atas-Bawah yakni  siswa menyelesaikan soal yang rumit dengan mengembangkan atau menemukan melalui kemampuan dasar mereka Karakter pengajaran Atas-Bawah tugas bersifat rumit, lengkap, dan otentik. Hal ini bukan merupakan penyederhanaan tugas namun ini tugas yang sesungguhnya yang harus dikerjakan siswa. Kaitan Pengolahan Atas-Bawah dengan Pendekatan Konstruktivis: Pendekatan konstruktivis dimulai dengan soal yang diusulkan oleh siswa sendiri (bersifat rumit), kemudian guru membantu siswa menyelesaikan soal tersebut Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 6

4 Pertanyaan 1. Apa definisi dari pembelajaran konstruktivis? Jawab: Pembelajaran dimana pebelajar harus menemukan dan mengubah informasi yang rumit dengan menghubungkan informasi baru terhadap informasi lama. 2. Bagaimana mengajarkan konstruktivis pada anak yang kurang aktif dalam pembelajaran?

5 Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan konstruktivis memanfaatkan model pembelajaran kooperatif karena: siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit dengan berdiskusi satu sama lain dengan teman atau orang yang lebih ahli Orang yang lebih ahli yaitu: Guru seorang ahli teman sebaya yang lebih memahami Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 6

6 Pembelajaran Penemuan
Pembelajaran penemuan merupakan komponen penting dalam pendekatan konstruktivis modern Pada pembelajaran penemuan (Discovery Learning) siswa didorong untuk belajar sendiri dengan aktif melakukan eksperimen atau mendapat pengalaman untuk menemukan konsep sendiri. Keunggulan pembelajaran penemuan: membangkitkan keingintahuan siswa, dengan memotivasi siswa hingga menemukan jawaban Siswa memelajari kemampuan penyelesaian masalah Siswa belajar berpikir kritis Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 8

7 Pembelajaran Pengaturan Diri
Pebelajar Pengaturan Diri pebelajar yang mempunyai pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang efektif dan mengetahui kapan strategi tersebut digunakan. Pengaturan diri berkaitan dengan pembelajaran konstruktivis: siswa mengetahui bagaimana cara mengerjakan soal yang rumit dengan langkah-langkah yang lebih sederhana Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 10

8 Pertanyaan Sebutkan keunggulan pembelajaran penemuan? Jawab:
membangkitkan keingintahuan siswa, dengan memotivasi siswa hingga menemukan jawaban Siswa memelajari kemampuan penyelesaian masalah Siswa belajar berpikir kritis 2. Apakah anak yang belum dapat menguasai pengaturan diri nya dapat belajar secara konstruktivis?

9 Petanggaan (Scaffolding)
Petanggaan  pemberian serangkaian pelajaran pada siswa secara bertahap kemudian menyerahkan tanggung jawab kepada mereka untuk bekerja sendiri Contoh: siswa diberi bahan bacaan kemudian diajari merumuskan pertanyaan mereka sendiri dan menyelesaikan masalah tersebut dengan bantuan guru. Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 11

10 Prinsip Psikologi yang Berpusat pada Pebelajar Menurut APA
Pebelajar adalah orang yang aktif mencari pengetahuan dengan: Menafsirkan kembali informasi dan pengalaman bagi diri sendiri Termotivasi sendiri oleh pencarian pengetahuan Bekerjasama orang lain untuk membangun makna Sadar dengan strategi pembelajarannya sendiri dan menerapkannya ke persoalan atau lingkungan baru Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 12

11 Macam-macam Pendekatan Konstruktivis di Bidang Matematika dan IPA
Pengajaran Timbal Balik di Bidang Membaca Mempertanyakan Penulis Model Proses Penulisan Pendekatan Konstruktivis pada Pengajaran Matematika SD Pendekatan Konstruktivis pada bidang IPA Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

12 Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan scaffolding/petanggaan? Jawab:
Petanggaan adlah pemberian serangkaian pelajaran pada siswa secara bertahap kemudian menyerahkan tanggung jawab kepada mereka untuk bekerja sendiri 2. Bagaimana kaitan metode belajar scaffolding dengan pembelajaran konstruktivisme?

13 a. Pengajaran Timbal Balik di Bidang Membaca
Metode pengajaran kelompok kecil yang didasarkan pada prinsip perumusan pertanyaan. melalui pengajaran dan pemberian contoh, guru menumbuhkan kemampuan metakognisi terutama untuk meningkatkan kinerja baca siswa yang buruk b. Mempertanyakan Penulis Pada saat siswa membaca bacaan, guru menghentikan di tengah-tengah lalu mengajukan pertanyaan tentang apa yang dimaksud penulis bacaan tersebut. Sampai akhirnya siswa tersebut dapat merumuskan pertanyaan sendiri mengenai bacaan itu. Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 14

14 c. Model proses Penulisan
Siswa dilibatkan ke dalam sebuah tim dimana mereka bekerjasama saling membantu merencanakan, menulis, merevisi, dan menerbitkan karangan. Dampak positif strategi ini adalah mambantu siswa menggunakan metakognisi untuk merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri secara efektif. d. Pendekatan Konstruktivis pada Pengajaran Matematika SD Pendekatan konstruktivis pada bidang matematika, penekanan diberikan dengan memberi tugas yag sesungguhnya pada siswa secara intuitif dan membiarkan siswa mengerjakan tugas tersebut dengan cara apapun menggunakan pengetahuan mereka yang sudah ada. Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

15 e. Pendekatan Konstruktivis pada bidang IPA
Pada pembelajaran IPA pendekatan konstruktivisme diwujudkan dalam penekanan pada kegiatan laboratorium praktis dan investigatif Dengan mengidentifikasi, pemahaman yang keliru dapat diperbaiki menggunakan pendekatan eksperimen. Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 17

16 Pertanyaan Jelaskan bagaimana pendekatan konstruktivis di bidang IPA dapat dilakukan? Jawab: dengan melakukan eksperimen dan investigasi di laboratorium sehingga siswa dapat membangun pengetahuan mereka sendiri dari hasil eksperimen yang mereka lakukan 2. Berikan contoh pembelajaran konstruktivis untuk siswa SD pada bidang IPA?

17 Beberapa Riset Tentang Metode Konstruktivis
Carpenter, 1992; Smith & johnson, 1990; Dufy, 1986; dan Graham, 2002 Dampak positif penggunaan metode konstruktivis pada pencapaian tradisional di bidang matematika, IPA, membaca, dan menulis Knapp( 1995)  Korelasi antara penggunaan pembelajaran konstruktivis dan kenaikan pencapaian di sekolah yang miskin Cornelius White (2007)  penggunaan metode terpusat pada siswa membuat kinerja siswa lebih tinggi daripada menggunakan metode lain. Langer (2001) sekolah yang menggunakan metode konstruktivis pada pembelajaran memiliki pencapaian lebih tinggi daripada sekolah yang tidak menggunakan metode tersebut Dibutuhkan riset lebih banyak untuk memastikan kondisi yang memperlihatkan pendekatan konstruktivis berjalan efektif untuk meningkatkan pencapaian siswa Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 19

18 Menggunakan Pembelajaran Kooperatif dalam Pengajaran
Pembelajaran kooperatif  pendekatan dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang kemampuannya heterogen Macam-macam pembelajaran kooperatif: Divisi Pencapaian-Kelompok Siswa (STAD) Turnamen Permainan Tim (TGT) Investigasi Kelompok (GI) Jigsaw Pembelajaran Bersama Kooperatif Bacaan dan Karang Terpadu (CIRC) Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

19 Macam-macam Pembelajaran Kooperatif
Metode Student Team-Achievement Division (STAD) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pengelompokan kemampuan heterogen yang melibatkan penghargaan tim dan tanggung jawab kelompok atas pembelajaran masing-masing orang Program komprehensif untuk mengajar membaca dan menulis di kelas-kelas pada sekolah dasar Siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif yang beranggotakan empat orang Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

20 Pertanyaan Mengapa pembelajaran kooperatif baik dilakukan untuk mencapi pembelajaran konstruktivis? Jawab: Karena dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerjasama dengan teman sekelompok yang berkemampuan heterogen, sehingga mereka saling membantu dan bertukar pikiran untuk mendapat pengetahuan yang mereka bangun sendiri 2. Dapatkah sekelompok siswa mengonstruksi pengetahuan baru mereka hanya dengan saling berdiskusi dengan teman sebaya tanpa bantuan guru atau orang yang lebih ahli?

21 Macam-macam Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Bersama Investigasi Kelompok Jigsaw Pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam tim- tim yang beranggotakan enam orang untuk mengerjakan tugas yang telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk masing-masing anggota Model kooperatif dimana siswa dalam kelompok heterogen yang beranggotakan empat atau lima orang bekerja sama dalam tugas Siswa bekerja dalam kelompok kecil dengan melakukan investigasi kelompok, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif kemudian mempresentasikan pada seluruh kelas tentang penemuan mereka Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 24

22 Mengajarkan Keterampilan Menyelesaikan Masalah
Penyelesaian Masalah  penerapan pengetahuan dan kemampuan untuk mencapai sasaran tertentu Langkah-langkah penyelesaian Masalah (IDEAL): I : Identifikasi masalah dan peluang D : definisikan sasaran dan sajikan masalah E : eksplorasi atau jajaki sejumlah strategi penyelesaian masalah A : antisipasi hasil dan tindakan L : lihat dan pelajari kembali Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal. 29

23 Penjelasan Langkah-langkah Penyelesaian Masalah
analisis Sarana-Tujuan identifikasi tujuan yang akan dicapai, situasi saat ini, dan rencana untuk mengatasi perbedaan kedua kondisi tersebut Menggali informasi relevan menggali semua informasi yang terkait dengan tujuan/masalah; menyingkirkan informasi yang tidak relevan dengan masalah Menyajikan Masalah dalam bentuk diagram, bagan alir, garis besar,gambar, rangkuman, dll. Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

24 Pertanyaan Bagaimana definisi penyelesaian masalah? Jawab:
Penyelesaian masalah adalah penerapan pengetahuan dan kemampuan untuk mencapai sasaran tertentu 2. Bagaimana mengajarkan seorang anak SD menyelesaikan suatu masalah yang sesuai kemampuan mereka?

25 Penjelasan Langkah-langkah Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah kreatif: Inkubasi merenungkan masalah secara mendalam Penangguhan Penilaian  mempertimbangkan semua kemungkinan sebelum memecahkan masalah dengan bertukar pikiran Lingkungan yang Tepat  lingkungan yang santai lebih mendukung siswa dalam menyelesaikan masalah daripada lingkungan yang tidak menyenangkan Analisis analisis dan menjajarkan ciri-ciri utama dan unsur-unsur khusus masalah Umpan Balik memberikan banyak latihan tentang berbagai jenis masalah dengan memberi umpan balik bukan hanya atas jawaban mereka yang benar namun proses untuk sampai pada jawaban tersebut Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

26 Mengajarkan Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir Kritis  kemampuan mengambil keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diyakini Kemampuan berpikir kritis dipelajari melalui pengaitan dengan topik yang sudah umumbagi siswa Hal penting dalam Pengajaran berpikir kritis mendorong siswa menanyakan apa yang mereka lihat/dengar dan memeriksa kembali untukmelihat ketidak konsistenan /kekeliruan logika Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

27 10 Kemampuan berpikir Kritis menurut Bayer, 1988
Membedakan antara fakta dan klaim atas nilai tertentu Membedakan informasi, pandangan, atau alasan yang relevan dari yang tidak relevan Menentukan ketepatan fakta suatu pernyataan Menentukan kredibilitas sumber Mengidentifikasi pandangan atau argumen yang ambigu Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan Mendeteksi prasangka Mengidentifikasi kekeliruan logika Mengenali ketidak konsistenan logika dalam urutan penalaran Menentukan kekuatan argumenatau pandangan Sumber: Slavin, Robert Psikologi Pendidikan teori dan Praktik. Jakarta: indeks hal

28 Pertanyaan Apa yang dimaksud berpikir kritis? Jawab:
kemampuan mengambil keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diyakini 2. Bagaimana cara mengajarkan berpikir kritis pada anak sejak dini?


Download ppt "PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google