Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Puskesmas jembatan mas
Tumbuh Kembang Remaja Dibuat Oleh: Tim PKPR Puskesmas jembatan mas
2
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA
Pertumbuhan fisik yang pesat. Pertumbuhan alat genetalia remaja perempuan dan laki-laki berbeda Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada usia tahun Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada usia tahun
3
Pertumbuhan tinggi remaja dipengaruhi 3 faktor, yaitu:
LANJUTAN…….. Pertumbuhan fisik anak perempuan dan laki-laki tidak sejalan dengan perkembangan emosionalnya. Pertumbuhan tinggi remaja dipengaruhi 3 faktor, yaitu: genetik (faktor keturunan), gizi dan variasi individu
4
PERUBAHAN FISIK REMAJA PEREMPUAN
5
PERUBAHAN FISIK REMAJA LAKI-LAKI
6
PERUBAHAN FISIK REMAJA
Laki-laki Perempuan Otot dada, bahu dan lengan melebar Pinggul melebar Kening menonjol, rahang, dagu melebar dan jakun - Perubahan suara Pertumbuhan penis Pertumbuhan rahim dan vagina Pertumbuhan kumis dan jambang Ejakulasi awal Menstruasi awal Pertumbuhan rambut kelamin, ketiak,dada dll Pertumbuhan rambut kelamin dan ketiak Payudara membesar Pertumbuhan lemak dan keringat (jerawat) Pertambahan berat badan dan tinggi badan
7
Psikososial merupakan manifestasi perubahan faktor-faktor emosi, sosial dan intelektual.
8
KARAKTERISTIK PSIKOSOSIAL REMAJA
Remaja Awal ( tahun) Remaja Pertengahan (15 – 16 tahun) Remaja Akhir (17 – 19 tahun)
9
PSIKOSOSIAL REMAJA AWAL
Meningkatnya kesadaran diri (self consciousness) Perubahan emosi : mudah marah, tersinggung atau agresif Senang bereksperimen dalam berpakaian, berdandan trendy dll. Perilaku memberontak sehingga sering konflik Remaja mempunyai keterikatan dengan kelompoknya Sulit bertoleransi dan berkompromi.
10
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN
Mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih toleran untuk menerima pendapat orang lain. Belajar berfikir independen dan menolak campur tangan orang lain termasuk orang tua. Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri (positif / negatif) Tidak terfokus pada diri sendiri, mudah bersosialisasi dan tidak lagi pemalu. Membangun nilai, norma dan moralitas
11
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN
Lanjutan PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan bersifat solidaritas . Mulai membina hubungan dengan lawan jenis tetapi tidak serius. Mampu berfikir abstrak, berhipotesa dan peduli untuk mendiskusikan atau berdebat terhadap permasalahannya. Meningkatnya keterampilan khusus Minat yang besar dalam seni, olah raga, berorganisasi, dll Senang berpetualang.
12
PSIKOSOSIAL REMAJA AKHIR
Mulai menggeluti masalah sosial, politik, agama. Mulai belajar mengatasi stress Sulit diajak berkumpul dengan keluarga. Belajar mandiri secara finansial maupun emosional Mampu berhubungan dengan lawan jenis (lebih serius). Merasa sebagai orang dewasa.
13
PERMASALAHAN REMAJA Sumber permasalahan : 1. Individu remaja sendiri :
Emosi Perubahan pribadi Kesehatan Kebutuhan keuangan Perilaku seks Persiapan berkeluarga Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar Agama dan akhlak
14
Lanjutan PERMASALAHAN REMAJA 2. lingkungan sosial sekitar remaja a. Keluarga b. Sekolah c. Penyediaan sarana hiburan dan olah raga 3. faktor lain di luar lingkungan dekat remaja a. Mitos b. Kehidupan sosial c. Politik
15
Akibat masalah yang tidak teratasi dengan baik :
Masalah konflik reaksi menarik diri atau melarikan diri ke hal-hal negatif. Stres depresi. Gejala depresi perasaan sedih dan tertekan yang menetap putus asa tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan
16
Gizi Remaja dan Masalahnya
17
KECUKUPAN GIZI Adalah: Komposisi keanekaragaman zat-zat gizi yang terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan serat sesuai dengan kebutuhan
18
Untuk menentukan Status Gizi Remaja dapat digunakan rumus sebagai berikut :
IMT = Tinggi Badan (kg) Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m) Batas ambang IMT di Indonesia adalah sebagai berikut : Nilai IMT < 17,0 = Kurus (Kekurangan berat badan tingkat berat) Nilai IMT 17,0 - 18, 4 = Kurus (Kekurangan berat badan tingkat ringan) Nilai IMT 18, ,0 = Berat badan normal Nilai IMT 25,1 – 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat ringan) Nilai IMT > 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat berat)
19
artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan
Contoh: cara menghitung IMT Eko seorang remaja dengan tinggi badan 148 cm mempunyai berat badan 38 kg, maka IMT Eko adalah : 38 = 17,3 1,48 x 1,48 artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan
20
MASALAH GIZI PADA REMAJA
Anemia KEK (Kurang Energi Kronik) Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda) Perilaku Gizi Yang Salah
21
TANDA-TANDA ANEMIA Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada remaja yang menderita anemia gizi besi dikenal dengan 5 L yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lalai. Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing dan mata berkunang-kunang Apabila Hb < 12 gr / dl.
22
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI
Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu Makan makanan yang kaya zat besi terutama dari sumber hewani. Makanan sebagai sumber zat besi yang baik berasal dari hewani seperti: hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur, dll.
23
GIZI LEBIH Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi gemuk. Akibat buruk dari gizi lebih berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung, diabetes, darah tinggi, dll.
24
CARA MENURUNKAN BERAT BADAN
Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang Kurangi jumlah makanan terutama sumber energi Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan karena memberikan energi yang tinggi Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena makanan tersebut juga menghasilkan energi yang tinggi Makan banyak sayuran dan dan buah-buahan yang mengandung tinggi serat Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
25
CARA MENURUNKAN BERAT BADAN
Lanjutan...... CARA MENURUNKAN BERAT BADAN Olahraga dan kegiatan fisik: Olahraga secara teratur selama ½ -1 jam minimal 3 kali seminggu Pilihlah olahraga yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-hari
26
GIZI KURANG Merupakan:
Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan yang kurang dari kebutuhan tubuh. Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
27
PERILAKU GIZI YANG SALAH
Makan jajanan yang kurang bergizi (goreng-gorengan, coklat, permen dan es) Remaja sering makan di luar rumah bersama teman-teman makan tidak teratur yang berakibat terganggunya sistem pencernaan (gangguan maag atau nyeri lambung).
28
PERILAKU GIZI YANG SALAH
Lanjutan...... PERILAKU GIZI YANG SALAH Remaja sering tidak makan pagi lapar dan lemas (daya tangkap pelajaran menurun, semangat belajar menurun, keluar keringat dingin, kesadaran menurun sampai pingsan). Remaja putri sering menghindari beberapa jenis bahan makanan seperti telur dan susukekurangan protein hewani, sehingga pertumbuhan badannya tidak optimal.
29
PERILAKU GIZI YANG SALAH
Lanjutan...... PERILAKU GIZI YANG SALAH Standar ”langsing” tidak jelas untuk remaja diet yang salah seperti: membatasi atau mengurangi frekuensi dan jumlah makan secara drastis, sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin menurunkan berat badan secara cepat yaitu lebih dari 2 kg per bulan mengandalkan makanan formula/ siap saji yang gizinya tidak seimbang menggunakan obat-obatan atau bahan penurun berat badan tanpa pengawasan tenaga medis
30
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI PADA REMAJA
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) : Makanlah aneka ragam makanan Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi Gunakan garam beryodium
31
Makanlah makanan sumber zat besi Biasakan makan/sarapan pagi
Lanjutan Makanlah makanan sumber zat besi Biasakan makan/sarapan pagi Minumlah air bersih, aman, dan cukup jumlahnya Lakukanlah kegiatan fisik dan olah raga secara teratur Hindari minuman beralkohol
32
TERIMA KASIH
33
Kesehatan Reproduksi Remaja
34
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI (Konferensi Kependudukan di Kairo 1994)
Keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, dan sosial, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, maupun proses itu sendiri
35
ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN
Ovarium (Indung Telur) Tuba Fallopii (saluran telur) Fimbrae (Umbai-umbai) Uterus (rahim) Serviks (leher rahim) Vagina (liang kemaluan) Klitoris (kelentit) Labia (bibir kemaluan)
36
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
37
Hormon pada Wanita: Hormon Estrogen Hormon Progesteron
38
Hormon ESTROGEN Menyebabkan sifat kewanitaan setelah remaja
Efek hormon estrogen : Menyebabkan sifat kewanitaan setelah remaja Merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina Membuat dinding rahim menebal, produksi cairan vagina bertambah Mengakibatkan tertimbunnya lemak di daerah panggul Memperlambat pertumbuhan tubuh
39
Hormon PROGESTERON Kulit dan rambut mulai berminyak
Keringat bertambah banyak lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tangan dan kaki bertambah besar Tulang wajah mulai memanjang dan membesar Panggul berkembang lebih besar, vagina mengeluarkan cairan Folikel di dinding indung telur mulai membesar, ditandai dengan menstruasi
40
MENSTRUASI proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina Menstruasi pertama (menarche): tanda awal pubertas Menstruasi pada remaja putri Anemia Gizi Besi Pencegahannya : Tablet Tambah Darah (TTD) 1 tablet/hari selama haid
41
Penanganan dysmenorrhea : - Olahraga, yoga, kompres hangat di perut
Menstruasi… Hormon prostagladin rahim berkontraksi rasa kram/sakit selama menstruasi (dysmenorrhea) Penanganan dysmenorrhea : - Olahraga, yoga, kompres hangat di perut - Apabila tidak berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan
42
SIKLUS MENTRUASI
43
KEPERAWANAN Perawan : belum pernah melakukan hubungan seksual (penis masuk ke vagina) Selaput dara (hymen) - terdapat di mulut vagina - selaput yang mudah sobek Sobek selaput disebabkan a.l: bersenggama, kecelakaan,masturbasi/onani terlalu dalam.
44
ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
Testis (buah pelir) Skrotum Vas deferens (saluran sperma) Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya Penis Preputium
45
ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI
46
HORMON TESTOSTERON PADA LAKI-LAKI
dihasilkan sel Leydig dalam testis dan kelenjar anak ginjal (supraneral), menyebabkan perubahan fisik pada remaja : tubuh bertambah berat dan tinggi pundak dan dada bertambah besar keringat bertambah banyak kulit dan rambut berminyak lengan dan tungkai kaki bertambah panjang tulang wajah memanjang dan membesar tumbuh jakun, suara menjadi berat penis dan buah zakar membesar,diikuti mimpi basah
47
MEKANISME FUNGSI KHUSUS ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
Ereksi : pengerasan dan pembesaran penis karena pembuluh darah penis dipenuhi dengan darah Ejakulasi : keluarnya cairan sperma melalui saluran kemih, karena rangsangan atau tanpa rangsangan (mimpi basah) Mimpi basah : keluarnya sperma saat tidur Masturbasi/Onani : merupakan aktifitas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ genitalia.
48
KONSEPSI Peristiwa terjadinya pembuahan (masuknya spermatozoa ke dalam sel telur/ovum) Terjadi di Ampula Tuba Falopii Hasil konsepsi (zigot) membelah di uterus embryo berkembang di dalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi
49
KONSEPSI
50
Diawali dengan pertemuan Sperma Dan Ovum dalam tuba/ saluran telur
KEHAMILAN Terjadi : Akibat Hubungan Seksual antara perempuan dan laki-laki usia subur atau rekayasa teknologi reproduksi . Pada masa Subur Perempuan, saat sel telur telah matang & potensial untuk dibuahi sperma. Pada hari ke 14 untuk periode haid 28 hari, bila lebih dari 28 hari perlu perhitungannya 2 minggu/ 14 hari sebelum masa haid yang akan datang. Diawali dengan pertemuan Sperma Dan Ovum dalam tuba/ saluran telur
51
TANDA-TANDA KEHAMILAN
Dugaan hamil ditunjukkan dengan : tidak datang haid, pusing dan mual/ muntah pada pagi hari, buah dada membesar/ mengeras, daerah sekitar puting agak gelap, perut mulai membesar Dipastikan melalui pemeriksaan medis, ditunjukkan dengan: ada detak jantung janin, teraba bagian janin, dengan USG tampak janin dan gerakannya.
52
Reproduksi yang bertanggungjawab
Fisik Jiwa Sosial ekonomi Reproduksi yang bertanggungjawab
53
SYARAT FUNGSI REPRODUKSI SEHAT
Tidak ada kelainan anatomis dan fisiologis Kondisi kesehatan jiwa baik Kehamilan aman
54
Perkawinan menurut UU perkawinan No. 1/1974
PERSIAPAN PRA NIKAH Perkawinan menurut UU perkawinan No. 1/1974 Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
55
PERAN PUSKESMAS DALAM PERSIAPAN PRA NIKAH
pelayanan kesehatan dasar dan konseling pra nikah terhadap pasangan calon pengantin Memberdayakan mitra kerja seperti KUA, LSM, TOMA, TOGA meningkatkan “demand” masyarakat terhadap perlunya pemeriksaan kesehatan dan konseling pra nikah
56
Proses adaptasi setelah menikah
Pemeriksaan kesehatan - Konseling penyakit genetika (thalassemia, buta warna) - Pemeriksaan fisik dan laboratorium Persiapan gizi - Penanggulangan KEK - Penanggulangan Anemia Gizi Besi Imunisasi Tetanus Toxoid Lain-lain :Perhatian terhadap penyalahgunaan NAPZA Proses adaptasi setelah menikah Syarat Kedewasaan dalam perkawinan
57
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DIRI
Tips : pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari. pakailah handuk bersih, kering, tidak lembab dan berbau membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tissue
58
Tips… tidak boleh mencuci vagina dengan cairan pembilas wanita.
tidak memakai panty liner dalam waktu lama pergunakan pembalut ketika menstruasi, dan diganti paling lama setiap 4 jam atau setelah kencing bagi laki-laki harus disunat
59
Perilaku Seksual Beresiko
Seks Pra Nikah Penyimpangan Perilaku Seksual Kekerasan Seksual
60
Akibat hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah:
SEKS PRA NIKAH Akibat hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah: kehilangan keperawanan/keperjakaan, tertular IMS/ISR, kehamilan tidak diinginkan (KTD) memicu terjadinya pengguguran kandungan (aborsi) Aborsi tidak aman berisiko tinggi, menyebabkan: kerusakan rahim, infeksi rahim, infertilitas, perdarahan, komplikasi, kematian
61
Penyimpangan Perilaku Seksual
- Homo seksual (lesbian/gay): tertarik pada jenis kelamin yang sama - Pedophilia : ketertarikan pada anak-anak Kekerasan seksual kekerasan fisik maupun mental termasuk yang berhubungan dengan perilaku seksual pemerkosaan
62
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 346 KUHP Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun Pasal 347 KUHP Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya seorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu, dihukum penjara selama-lamanya12 tahun
63
TERIMA KASIH
64
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Dibuat Oleh: Tim kesehatan reproduksi Puskesmas jembatan mas
65
APAKAH IMS / ISR…? IMS/ Infeksi Menular Seksual atau penyakit kelamin merupakan kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dengan penderita yang terinfeksi. ISR / Infeksi Saluran Reproduksi ditularkan dengan / tanpa hubungan seksual
66
TANDA-TANDA P.M.S Cairan/nanah dari alat kelamin laki-laki
Cairan/nanah dari vagina wanita Luka/koreng pada alat kelamin Pembengkakan kelenjar lipat paha (Bubo) Kutil/jengger ayam Nyeri perut bawah/radang panggul
67
Hubungan seksual dengan penderita IMS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL ( IMS) Seks di luar nikah Hubungan seksual dengan penderita IMS Suami-isteri RISIKO TINGGI WIL PIL Mitra seksual banyak Kumpul kebo
68
AKIBAT / KOMPLIKASI DARI PMS
Radang Menahun Mandul Gonore, infeksi klamidia Hamil diluar rahim Infeksi pada mata/kebutaan Bayi cacat Gangguan syaraf Sifilis Gangguan Jiwa Kanker leher rahim Kondiloma akuminata Risiko tertular HIV / AIDS Kematian
69
GONORE (GO) Masa tunas 2 – 10 hari
Adanya nyeri, merah, bengkak dan cairan/nanah Pada laki-laki disertai rasa sakit saat kencing Pada wanita 60% tanpa gejala Dapat menular pada bayi baru lahir berupa infeksi pada mata Buta Nyeri perut bawah/radang panggul, mandul
70
KLAMIDIA Masa tunas 7-21 hari
Gejala pada wanita berupa: Cairan putih kekuningan encer dari vagina, nyeri perut bawah/radang panggul dan perdarahan setelah hubungan seksual Gejala pada laki-laki: Nyeri saat kencing, keluar cairan bening kekuningan dari saluran kencing kadang disertai darah. Kadang tidak muncul gejala, sehingga penderita tidak sadar sebagai pembawa penyakit
71
SIFILIS (Raja Singa) Masa tunas 2 – 4 minggu, kadang sp 13 mg
Pada stadium awal timbul 1 bh benjolan merah, menjadi luka, tidak sakit, dan akan hilang sendiri. 6-8 mg stadium sekunder, ditandai bercak merah pada tubuh,atau benjolan kecil-kecil. 2-3 tahun akan terjadi masa laten, tanpa gejala, tetapi penyakit masih ada. 3-10 th menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung.
72
ULKUS MOLLE/CHANCROID
Masa tunas 1 – 14 hari Ditandai dengan luka atau koreng yang sangat nyeri Jumlah luka 1 atau lebih, bentuk tak teratur ,cekung dan dalam Pembengkakan kelenjar getah bening yang kemudian bernanah dan pecah
73
GRANULOMA INGUINALE/DONOVANOSIS
Masa tunas 8-80 hari Timbul benjolan 1 atau banyak mirip bisul, sangat gatal. Beberapa hari akan timbul luka dengan tepi yang meninggi Luka mudah berdarah dan berbau amis Sembuh dengan jaringan fibrosis Komplikasi : elefantiasis penis, skrotum atau vulva
74
LIMPOGRANULOMA VENERUM (LGV)
Masa tunas 1 – 14 hari Pada stadium awal timbul plenting kecil, kemudian menjadi luka tidak nyeri dan sembuh spontan dalam waktu singkat Pembengkakan kelenjar lipat paha 1 – 4 mg kemudian. Kelenjar terasa nyeri, keras berbentuk seperti sosis Komplikasi, pada laki-laki: dapat timbul elefantiasis tungkai, pada wanita: elefantiasis labiae/ esthiomene
75
HERPES GENITAL Masa tunas 4-7 hari
Gejala awal berupa demam, sakit kepala, nyeri otot. Timbul bintil-bintil berair, nyeri, pecah menjadi luka/koreng kecil-kecil seperti sariawan. Pembengkakan kelenjar lipat paha Penyakit bersifat kumat-kumatan
76
KUTIL (KONDILOMA AKUMINATA)
Masa tunas antara 2 sampai 3 bulan Kutil mula-mula kecil-kecil, seperti warna kulit permukaan tidak rata Bila membesar dapat menyerupai jengger ayam atau bunga kol Pada wanita selain tumbuh pada alat kelamin luar, juga bisa pada leher rahim
77
TRIKOMONIASIS VAGINALIS
Masa tunas beberapa hari sampai 4 minggu Kemaluan merah dan gatal sekali Keluar cairan vagina cair, banyak, berbusa serta berbau busuk Nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual
78
KANDIDIASIS VAGINALIS
Gejala keputihan, warna putih seperti susu, bergumpal Kemaluan merah dan gatal panas, kadang-kadang disertai lecet Penyakit ini tidak selalu merupakan IMS
79
PENCEGAHAN PMS Tidak berganti-ganti pasangan bagi yang sudah menikah
Hindari seks pranikah Hindari prilaku seksual yang tidak aman Berobat segera bila terkena PMS Jaga kebersihan alat kelamin
80
Terima Kasih
81
Puskesmas jembatan mas
HIV / AIDS Dibuat Oleh: Puskesmas jembatan mas
82
APA ITU AIDS…? AIDS Acquired Immune–Deficiency Syndrome sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV
83
Photo credit: © AVERT This is a picture of HIV virus. This image represents the structure of human immunodeficiency virus (HIV). HIV is part of a family or group of viruses called lentiviruses. Lentiviruses other than HIV have been found in a wide range of nonhuman primates. These other lentiviruses are known collectively as simian (monkey) viruses (SIV) where a subscript is used to denote their species of origin.
84
CARA PENULARAN Hubungan seks yang tidak aman
Kontak darah yang tidak aman (Tattoo, tindik, transfusi darah, transplantasi organ) Perinatal (kehamilan, melahirkan dan menyusui)
85
WAKTU PENULARAN Dalam Rahim Saat Kelahiran Menyusui
86
FAKTOR RISIKO Berganti-ganti pasangan seksual
Berhubungan seksual dengan ODHA Memakai NAPZA suntik bersama-sama Terpajan dengan alat medis yang terkontaminasi dengan HIV Berhubungan seksual dengan penderita IMS
87
KELOMPOK RISIKO TINGGI
Hubungan seks yang tidak aman dengan pasangan yang berisiko Berganti-ganti pasangan seksual Berganti-ganti jarum suntik atau alat-alat lain yang kontak dengan cairan tubuh dengan orang lain Tranfusi darah terinfeksi HIV
88
PERJALANAN INFEKSI HIV DAN AIDS
Masa inkubasi atau masa laten, tergantung daya tahan (rata-rata 5-10 th) Tidak ada gejala Jumlah virus merusak sistim kekebalan tubuh Infeksi Oportunistik
89
GEJALA Fase I (window period) Lama : 1-3 bulan
Belum ada gejala sama sekali Belum bisa terdeteksi melalui tes Sudah dapat menularkan HIV
90
Fase II (asimptomatik)
Lanjutan……… Fase II (asimptomatik) Terjadi 2 atau 5 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV Demam Pembengkakan kelenjar getah bening Tes darah sudah positif HIV
91
Fase III (simptomatik) Gejal prodromal infeksi virus, antara lain :
Lanjutan……… Fase III (simptomatik) Gejal prodromal infeksi virus, antara lain : Flu tidak sembuh-sembuh Nafsu makan berkurang dan lemah Pembesaran Kelenjar limfe menetap dan merata (Persistent Generalized Lymphadenopathy) Akhir Stadium : Infeksi oportunistik
92
Infeksi kulit atau selaput lendir Infeksi paru-paru (TB Paru)
Lanjutan……… Fase IV/ AIDS Infeksi kulit atau selaput lendir Infeksi paru-paru (TB Paru) Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan Kanker kulit (khas pada penderita AIDS)
93
GEJALA PADA ANAK < 12 TAHUN :
Umur Test G. Mayor G. Minor < 18 bulan Ibu : + 2 > 18 tahun Anak : +
94
Gejala Mayor Gejala Minor Gagal tumbuh/ BB Limfadenopati generalisata
Keterangan…… Gejala Mayor Gagal tumbuh/ BB Diare kronis/ berulang > 1 bulan Demam kronis/ berulang > 1 bulan Infeksi saluran nafas bagian bawah dan menetap Gejala Minor Limfadenopati generalisata Hepatosplenomegali Kandidiasis oral Infeksi ringan berulang (otitis, faringitis) Batuk kronis Dermatitis generalisata Ensefalitis
95
GEJALA PADA ANAK > 12 TAHUN :
Test G. Mayor G. Minor + 2 1
96
Gejala Mayor Gejala Minor BB < 10%, > 1 bulan
Keterangan…… Gejala Mayor BB < 10%, > 1 bulan Diare kronis > 1 bulan Demam kronis > 1 bulan Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis Dementia/ HIA encephalopathy Gejala Minor Batuk-batuk > 1 bulan Dermatitis generalisata Herpes Zoster multisegmen & berulang Limfadenopati generalisata Infeksi berulang di organ genital
100
PENCEGAHAN A : Abstinence ( tidak berhubungan seks) B : Be Faithful (setia pada pasangan) C : Condom ( gunakan kondom saat berhubungan seks berisiko) D : Drug ( jangan pakai narkoba) E : Equipment ( hati-hati ! pakai alat steril)
101
DETEKSI HIV Tes darah, deteksi antibodi virus HIV Jenis : Rapid test
Test Elisa Test Western Bold VCT (Voluntary Counseling and Testing for HIV&AIDS), tes HIV suka rela, ada 2 tahapan : - pre test counseling tes HIV post test counseling
102
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.