Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN VII Mendeskripsikan Tekhnik Cetak Kedalam Bentuk Karya Seni/Desain/Eksperimental Rudi Heri Marwan, S.Sn., M.Ds DESAIN KOMUNIKASI VISUAL & FAKULTAS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN VII Mendeskripsikan Tekhnik Cetak Kedalam Bentuk Karya Seni/Desain/Eksperimental Rudi Heri Marwan, S.Sn., M.Ds DESAIN KOMUNIKASI VISUAL & FAKULTAS."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN VII Mendeskripsikan Tekhnik Cetak Kedalam Bentuk Karya Seni/Desain/Eksperimental Rudi Heri Marwan, S.Sn., M.Ds DESAIN KOMUNIKASI VISUAL & FAKULTAS DESAIN DAN INDUSTRI KREATIF

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu memahami dan menjelaskan tentang bagaimana membuat karya seni/desain/eksperimental menggunakan berbagai tekhnik cetak

3 Pengertian Seni Aristoteles: seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam (mimesis). Sudarmaji: seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang. Alexander Baum Garton: seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

4 Ki Hajar Dewantara: seni adalah hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni. Immanuel Kant: seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan. Hilary Bel: Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah istilah yang digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya.

5 Leo Tolstoy: seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. James Murko: seni adalah penjelasan rasa indah yang terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).

6 Thomas Munro (dalam Soedarso 1998: 11) yang menyatakan bahwa seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi baik yang rasional maupun emosional. Senada dengan pendapat Thomas Munro, Akhdiat Karta Miharja (dalam Rahmanto 1992: ) mengatakan bawa seni sebagai kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang berkat dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa seni adalah kegiatan rohani bukan semata-mata kegiatan jasmani. Kedua pendapat tersebut jelas menekankan kegiatan rohani di pihak penerima seni tersebut. Pendapat diatas didukung oleh Ki Hajar Dewantara bahwa seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari kehidupan perasaannya dan bersifat indah sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia (Bastomi 1990: 20). Batasan tersebut mengandung pengertian bahwa dalam seni ada kegiatan batin serta perasaan untuk menggerakkan jiwa orang lain sesuai dengan perasaan yang dikandung pencipta.

7 Konsep adalah abstraksi dari sejumlah empiri (pengalaman) yang ditemukan kesamaan umumnya dan serpihan dari yang lain atau abstraksi dari sejumlah hal esensial pada suatu kasus dan dilakukan berkelanjutan dari kasus-kasus yang lain. Singkatnya, konsep adalah abstraksi atau pengertian tentang satu objek atau fenomena tertentu (Zajuli 2001: 26-27). Kerlinger, 1973 (dalam Zajuli 2001: 27-28) mengatakan teori adalah sekumpulan konsep, definisi, preposisi yang saling berkaitan yang menghadirkan suatu tinjauan sistematis atau fenomena yang ada dengan menunjukkan secara spesifik hubungan diantara variable-variabel atau konsep-konsep yang terkait dalam fenomena, dengan tujuan untuk memberikan eksplanasi dan prediksi atas teori sebagai suatu kumpulan statemen yang memiliki kaitan logis sebagai cermin dari kenyataan yang ada tentang sifat atau ciri suatu kelas, peristiwa atau suatu benda.

8 Sedangkan Bogdan dan Biklen 1982(dalam Zajuli, 2001 : 28) mengatakan bahwa teori merupakan suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proporsi yang berasal dari data dan diuji kembali secara empiris. Teori seni yang menyatakan bahwa seni selalu berkaitan dengan keindahan adalah teori yang dikemukakan oleh Socrates dan pengikut-pengikutnya yang dikenal dengan teori mimesis.

9 PROSES KREATIF Proses penciptaan disebut juga proses kreatif, yaitu rangkaian kegiatan seorang seniman dalam menciptakan dan melahirkan karya-karya seninya sebagai ungkapan gagasan dan keinginannya. Kemampuan “mencipta” Yaitu yang memiliki kesadaran untuk mengembangkan kebiasaan hidup, saling berhubungan satu sama lain, dan mampu menyimpan pengalaman atau pengetahuannya sehingga dapat diketahui dan dialami oleh generasi-generasi berikutnya. Termasuk juga pengalaman estetiknya yang diwujudkan kedalam (ke)seni(an).

10 Kemampuan kreatif atau mencipta tersebut sesungguhnya bukanlah sesuatu yang istimewa. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki tiga kemampuan utama, yaitu; a. kemampuan fisik b. kemampuan rasio atau akal c. kemampuan kreatif. Hanya kapasitasnya yang berbeda-beda antar manusia. Tiga kemampuan utama tersebut membentuk kemampuan lainnya yaitu kemampuan gerak, perasaan, dan imajinasi, di mana satu sama lain saling bersinergi. Integrasi atau penyatuan yang serasi dari seluruh kemampuan tersebut menghasilkan apa yang dinamakan intuisi (penghayatan sedalam-dalamnya). intuisi menjadi dasar bagi pembangkitan energi kreatif yang menghindarkan manusia terjerembab menjadi pasif dan tumpul kreatifitasnya.

11 intuisi inilah yang begitu besar dimiliki seorang seniman
intuisi inilah yang begitu besar dimiliki seorang seniman. Seorang seniman karena kepekaan intuitifnya seringkali berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai arti hidup dan realitas kehidupan secara keseluruhan dengan antitesis yang radikal. Sehingga sebagai mahluk historis, seniman senantiasa terus-menerus memulai dan memulai lagi penciptaan. Dengan kata lain, seniman senantiasa melakukan pembaharuan terus-menerus, tak kunjung henti.

12 Kata "Kreatif" adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang merupakan singkatan dari: Combine (menggabungkan) - kesimpulan satu hal dengan yang lain; Reverse (reverse) - mengembalikan beberapa bagian atau proses; Hilangkan (hilangkan) - biarkan beberapa bagian; Alternatif (mungkin) -menggunakan berarti, dengan orang lain; Putar (memutar) - mengubah sesuatu dengan ikatan; Rumit (detail) - detail atau tambahkan sesuatu Saat teman mendengar kata kreatif atau kreativitas, apa yang digambarkan atau digambarkan di benak teman? Beberapa dari kita bisa membayangkan para seniman. Namun, pada kenyataannya kreativitas dan kreativitas jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Iklan

13 Kreatif berarti memiliki kreativitas, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Inilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain dari Allah. Kreativitas adalah naluri yang lahir. Dengan itu, setiap manusia pada dasarnya kreatif juga. Namun, hanya dibutuhkan upaya manusia dalam mengembangkan kreativitasnya.

14 Clark Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. Rhodes, umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.

15 Hulbeck (1945), “ Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”. Dimana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Haefele (1962), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social.

16 Torrance (1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah “kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, proses konstuksi ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah, serta suatu kegiatan yang bermanfaat”.

17

18 Berpikir kritis melibatkan pemikiran logis dan penalaran termasuk keterampilan seperti perbandingan, klasifikasi, pengurutan, penyebab / efek, pola, Jalinan, analogi, penalaran deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan, hipotesa, dan mengkritisi. Berpikir kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli, melibatkan keterampilan fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, brainstorming, modifikasi, citra, pemikiran asosiatif, daftar atribut, berpikir metaforis, serta hubungan yang kuat. Tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan mempromosikan perbedaan.

19 Berpikir kritis dapat dianggap lebih berpikir menggunakan otak kiri sedangkan kreatif lebih banyak menggunakan otak kanan, kedua hal ini terlibat dalam proses “berpikir.” Ketika kita berbicara tentang HOTS “higher-order thinking skills” yaitu “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ” kita berkonsentrasi pada tiga tingkat atas Taksonomi Bloom: analisis, sintesis, dan evaluasi.

20 Estetika Pengertian estetika menurut asal katanya (etimologis)
Istilah Estetika di dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari kata Aesthetica, istilah yang pertama kali digunakan oleh seorang filosof Jerman bernama Alexander Gottheb Baumgarten ( ) sebagai judul sebuah buku karangannya yang berisi uraian tentang seni dan keindahan. Istilah itu digunakan oleh Baumgarten untuk menunjukkan sebuah cabang filsafat yang membahas seni dan keindahan. Istilah Aesthetica sendiri berasal dari kata Yunani: "aisthetika yang berarti hal-hal yang dapat diserap dengan panca indera; dan aisthesis yang berarti pencerapan indera (sense perception)". Pengertian istilah aisthesis ini terdapat beberapa macam. Selain yang disebutkan tadi, ada pula mengartikan perasaan atau sensitivitas; dan ada yang mengartikan pencerapan, persepsi, pengalaman, perasaan, atau pandangan. Istilah Aesthetica yang digunakan Baumgarten di dalam Bahasa Inggris disebut aesthetic atau esthetic yang kemudian menggantikan istilah filsafat, teori, atau ilmu tentang keindahan/cita rasa/ seni.

21 Pengertian estetika menurut istilah (terminologis)
terdapat beberapa macam, di antaranya: a. Estetika adalah ilmu pengenalan sensitif dan teori seni (Baumgarten). b. Estetika adalah ilmu sebagai aktivita ekspresif baik yang representatif maupun yang imajinatif (Benedetto Croce). c. Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan (Djelantik). d. Estetika adalah filsafat seni yang berisi segala macam pemikiran dan pembahasan mendalam (filosofis) tentang seni dan keindahan.

22 Manfaat Mempelajari Estetika
1. Estetika sebagai salah satu bidang pengetahuan dipandang penting untuk dipelajari, terutama bagi mereka yang berkecimpung atau menggeluti dunia seni, baik sebagai praktisi maupun sebagai pengamat atau kritikus. Manfaat yang dapat diperoleh setelah mempelajari bidang ini di antaranya: 2. Memperdalam pengertian tentang rasa indah pada umumnya dan tentang kesenian pada khususnya. 3. Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang unsur-unsur objektif yang membangkitkan rasa indah pada manusia dan faktor-faktor objektif yang berpengaruh kepada pembangkitan rasa indah tersebut.

23 4. Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang unsur-unsur subjektif yang berpengaruh terhadap kemampuan menikmati rasa indah. 5. Memperkokoh rasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa pada umumnya serta mempertajam kemampuan untuk mengapresiasi (menghargai) kesenian dan kebudayaan bangsa. Memupuk kehalusan rasa pada umumnya. 6. Memperdalam pengertian keterkaitan wujud berkesenian dengan tata kehidupan, kebudayaan, dan perekonomian masyarakat yang bersangkutan. 7. Memantapkan kemampuan menilai karya seni yang secara tidak langsung mengembangkan apresiasi seni di dalam masyarakat pada umumnya

24 8. Memantapkan kewaspadaan atas pengaruh-pengaruh negatif yang dapat merusak mutu kesenian dan berbahaya terhadap kelestarian aspek-aspek dan nilai-nilai tertentu dari kebudayaan kita. 9. Secara tidak langsung, dengan bobot yang baik, yang dibawakan kesenian, dapat memperkokoh masyarakat dalam keyakinan akan kesusilaan, moralitas, perikemanusiaan, dan ketuhanan. 10. Melatih diri berdisiplin dalam cara berfikir dan mengatur pemikiran secara sistematis, membangkitkan potensi untuk berfalsafah yang akan memberikan kemudahan dalam menghadapi segala permasalahan, memberi wawasan yang luas dan bekal bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.

25 Definisi Keterampilan
1. Menurut Dunnette Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. 2. Menurut Nadler Keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktIitas. 3. Menurut Gordon Keterampilan adalah kemampuan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktifitas Psikomotor. 4. Menurut Singer dikutip oleh Amung Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif. 5. Menurut Robbins Keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).

26 Pada dasarnya keterampilan dikategorikan menjadi 4, yaitu:
1. Basic literacy skill Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebany akan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar. 2. Technical skill Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer. 3. Interpersonal skill Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.

27 4. Problem solving Menyelesaikan masalah adalah proses aktifitas untuk menajamkan logika, berargumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.


Download ppt "PERTEMUAN VII Mendeskripsikan Tekhnik Cetak Kedalam Bentuk Karya Seni/Desain/Eksperimental Rudi Heri Marwan, S.Sn., M.Ds DESAIN KOMUNIKASI VISUAL & FAKULTAS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google