Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LGBT ditinjau dari segi agama & kesehatan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LGBT ditinjau dari segi agama & kesehatan"— Transcript presentasi:

1 LGBT ditinjau dari segi agama & kesehatan
Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Timur Gedung Bhinaloka Adhikara Jl. Pahlawan 110 Surabaya 31 Mei 2016 Sophie HP : / WA :

2 OUTLINE PRESENTASI PENDAHULUAN LGBT dalam Tinjauan Agama
LGBT dalam Tinjauan Kedokteran LGBT dalam Kesehatan Reproduksi LGBT dalam Kesehatan Masyarakat PENUTUP

3 I. PENDAHULUAN SEJARAH, BUDAYA & SITUASI LGBT DI INDONESIA :
Warok & Gemblak Reog Ponorogo Wedokan Ludruk - “ngidung” Kekerasan Seksual pada anak laki-laki, anak perempuan di jalanan, di sekolah, di pondok, di panti, di kos2an, di rumah

4 Terminologi LGBTI Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, & Interseks
Sumber : Ryan S

5 Apa & Siapakah Gay & LSL ? Lesbian = perempuan yang memiliki rasa ketertarikan secara seksual pada perempuan Gay = laki-laki yang memiliki rasa ketertarikkan secara seksual pada laki-laki. Biseksual = Orang yang memiliki rasa ketertarikan secara seksual pada laki-laki dan perempuan LSL = Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lainnya : biseksual, pria pekerja seks, dan pasangan waria. Transgender = orang yang terlahir dengan jenis kelamin tertentu namun memiliki perilaku dan perasaan berbeda dengan jenis kelaminnya Waria = Orang yang terlahir dengan jenis kelamin biologis laki-laki namun memiliki perilaku dan perasaan seperti perempuan. Priawan = kebalikannya Interseks = orang yang terlahir dengan 2 jenis alat kelamin sumber : Ryan S

6 Karakteristik & Keberadaan
Berpenampilan Laki-laki Berpenampilan perempuan Ceria & gaya Suka bersosialisasi Suka nongkrong Eksklusif, Kreatif Mobile, Hiden Sensitif Keberadaan : Mall & pusat perbelanjaan Perkantoran Tempat hiburan Taman dan jalanan Sarana Olahraga Café Salon Panti Pijat Bioskop Kampus

7 Aktifitas Sekolah/Kuliah Bekerja Entertaint Aktifis LSM
Mejeng, pekerja seks Olahraga Dugem / clubing Nongkrong /Ngumpul

8 Estimasi Populasi Kunci terdampak HIV th 2012
Kabupaten/ Kota LSL WPSTL Pelanggan WPSTL WPSL Pelangan WPSL Waria Pelanggan Waria Penasun SURABAYA 4.571 391 40.821 59.237 604 3.733 SIDOARJO 490 428 5.902 464 20.385 163 3.553 190 GRESIK 1.564 194 2.672 332 14.586 116 2.528 279 BANGKALAN 1.046 370 5.099 507 22.274 73 1.588 195 LSL : Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki meliputi biseksual, pria pekerja seks, pasangan waria WPSTL : Wanita pekerja seks tidak langsung WPSL : Wanita pekerja seks langsung Waria : Orang yang terlahir dengan jenis kelamin biologis laki-laki namun memiliki perilaku dan perasaan seperti perempuan Penasun : pengguna jarum suntik pada pengguna napza/narkoba

9 II. LGBT dalam Tinjauan Agama
Istilah LGBT tidak ada dalam Hukum Islam (Fikih) Istilah yang ada : “al-liwath”: perbuatan seks sejenis / homoseksual baik lesbian maupun gay “luthi”: pelakunya, mengacu kisah kaum Nabi Luth as di dalam Al Qur’an 3 kategori tinjauan LGBT dalam Islam : anatomi seksual orientasi seksual perilaku seksual

10 Tinjauan LGBT dalam Islam berdaraskan riset modern biologi & genetika
No Kategori Tinjauan Fatwa komprehensif & humanis 1. Anatomi Seksual Transgender Fikih mengkaitkan dengan hak & kewajiban hukum yg tepat misalnya warisan 2. Orientasi Seksual pikiran kotor Akhlak & Moral dengan membersihkan hatinya 3. Perilaku Seksual Fikih : Haram Fikih hanya mengatur Perilaku Seksual

11 Fikih hanya mengatur Perilaku Seksual
HALAL didasarkan pada akad nikah HARAM : 1. hubungan heteroseksual diluar nikah (zina) 2. hubungan seksual sejenis (al-liwath) UU RI No. 1 th 1974 tentang Perkawinan Pasal 1. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

12 Referensi “Dan (Kami juga telah mengutus) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas”.(QS Al-A’raf : 80-81) Maka Kami jungkir balikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (QS Al-Hijr : 74)

13 Abu Said Al Khudri dari bapaknya bahwasanya: “Janganlah pria melihat aurat pria yang lainnya dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut” HR. Muslim dan at-Tarmidzi. “Perintahkanlah anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun; pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia sepuluh tahun; dan pisahkan di antara mereka tempat tidurnya” HR. Abu Dawud

14

15 III. LGBT dalam Tinjauan kedokteran
Riset & Teori “Gen Gay” : 1899, Magnus Hirschled, Jerman : homoseksual bawaan 1991, Dr. Micheal Bailey, Dr. Ricahrd Pillard : gen di kromosom yang membawa sifat menurun TIDAK BERHASIL DITEMUKAN Dean Hammer, Gay, 1993, kromosom Xq28 sangat berpengaruh pd orang yg menunjukkan sifat homoseksual 1999, Dean Hammer mengaku riset tsb gagal membuktikan 1999, Prof. George Rice, Kanada : gen Xq28 tidak ada hubungan dgn homoseksual , Prof Alan Sanders, Chicago, meruntuhkan teori gen Xq28 DSM I : homoseksual ada, DSM II, III, IV : berangsur menghilangkan homoseksual (DSM : Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorders)

16 Pendidikan seksual usia dini, anak & remaja
Life skill Pendidikan seksual usia dini, anak & remaja Konseling pra nikah Parenting Skill PP-PDSKJ-RSP mencegah ODMK ODGJ LGBT wajib memelihara kesehatan jiwa dengan cara perilaku, kebiasaan, gaya hidup yang sehat & meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial untuk mengurangi risiko menjadi ODGJ PP-PDSKJ-RSP : Pimpinan Pusat Perhimpuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia ODMK : orang dengan masalah kesehatan ODGJ : orang dengan gangguan jiwa

17 PPDGJ : PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PPDGJ I 1973 PPDGJ II 1983 PPDGJ III 1993 Homoseksual tidak ada Homoseksual tidak ada Homoseksual termasuk Neurosa, gangguan kepribadian & gangguan jiwa non psikosa lain

18 IV. LGBT dalam Tinjauan Kespro
Seksualitas Ekspressi total sebagai manusia tdd : Sensualitas Keintiman Identitas seksual Kesehatan seksual & reproduksi Seksualisasi

19 Mencintai dan menyukai KESEHATAN SEKSUAL & REPRODUKSI
SENSUALITAS Kesadaran, penerimaan, dan rasa kenyamanan dengan tubuh sendiri; kenikmatan fisiologis dan psikologis tubuh sendiri dan tubuh orang lain, kesadaran dan kenikmatan akan dunia seperti yang dialami melalui panca indera - sentuhan, rasa, rasa, penglihatan, dan pendengaran LINGKARAN SEKSUAL KEINTIMAN Kemampuan dan kebutuhan untuk mengalami kedekatan emosional dengan manusia lain dan untuk menerimanya kembali Citra tubuh Pengalaman seksual & Kesehatan seksual Daya tarik Fisik Fantasi SEKSUALISASI Penggunaan seksualitas untuk mempengaruhi, mengendalikan, atau memanipulasi orang lain Selingkuh/godaan Pelecehan seksual Mogok seks untuk menghukum pasangan Perkosaan Inses Memperhatikan Berbagi Mencintai dan menyukai Mengambil resiko Menjadi rapuh Informasi faktual Perasaan & sikap Hubungan seksual Fisiology & anatomi dari organ reproduksi Reproduksi seksual Identitas gender Peran gender Orientasi seksual Bias gender KESEHATAN SEKSUAL & REPRODUKSI Sikap dan perilaku yang berkaitan dengan menghasilkan anak-anak; perawatan pemeliharaan alat kelamin dan organ reproduksi; konsekuensi kesehatan dari perilaku seksual INDENTITAS SEKSUAL Perasaan tentang siapa yang seksual, termasuk rasa kelelakian atau keperempuanan

20 Reproduksi Sehat Reproduksi berasal dari kata “re” dan “produksi” yang artinya memproduksi kembali. Fungsi reproduksi adalah fungsi dasar manusia yaitu KETURUNAN. Jadi yang dimaksud REPRODUKSI SEHAT adalah perilaku dan sikap yang dimiliki individu yang berkaitan dengan organ-organ reproduksi dan fungsinya.

21 Bagan Masa Reproduksi Sehat
MASA REPRODUKSI MUDA MASA REPRODUKSI SEHAT MASA REPRODUKSI TUA SILAHKAN PUNYA ANAK JANGAN DULU JANGAN LAGI Tidak Produktif Tidak Produktif BAHAYA BAHAYA Umur Pere mpua n BATAS MENGURUS BALITA MENOPAUSE HAID KAWIN Perempuan usia 20 – 30 Tahun

22 ORIENTASI SEKSUAL Ada 4 orientasi seksual: Heteroseksual Homoseksual
Biseksual Aseksual TUJUAN HUBUNGAN SEKS : * PROKREASI * REKREASI

23 Reproduksi dan Hak Azasi
Hak untuk hidup Hak untuk merdeka dan keamanan pribadi Hak untuk kesetaraan gender dan bebas memilih orientasi seksual serta bebas dari seluruh bentuk diskriminasi Hak untuk hal-hal yang berkaitan dengan kerahasiaan Hak untuk bebas berfikir Hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan Hak untuk bebas memilih pasangan hidup , menikah atau tidak dan menentukan serta merencanakan kehidupan keluarga Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Hak untuk bebas dari penganiayaan dan mendapatkan pengobatan Hak untuk mendapatkan keuntungan dari hasil perkembangan penelitian Hak untuk bebas memilih dan berpartisipasi dalam politik Hak untuk menentukan bagaimana dan kapan untuk mempunyai anak

24 V. LGBT dalam Tinjauan Kesehatan Masyarakat
Dasar Tinjauan : Orientasi Seksual Perilaku Seksual Masalah Kesehatan Masyarakat terbanyak adalah Masalah Kesehatan Reproduksi : 1. Infeksi Menular Seksual 2. HIV dan AIDS

25

26 Epidemi HIV di Indonesia
Peta epidemi HIV di Indonesia, 2012 Epidemi HIV di Indonesia terkonsentrasi pada populasi kunci, kecuali Tanah Papua pada tingkat epidemi umum. Prevalensi HIV di Indonesia 0,4%, Tanah Papua 2,3% Estimasi jumlah ODHA 590 ribu orang Non Tanah Papua: 0,06 – 0,68% Tanah Papua: 1,1 – 3,5% Sumber: Estimasi jumlah populasi kunci dan ODHA, Kemkes, 2012

27 Kecenderungan Prevalensi HIV di kalangan Populasi Kunci 2000-2019
Sumber: Hasil sementara AEM, Kemenkes RI 2014

28 10 PROVINSI YANG MELAPORKAN KASUS HIV/AIDS TERBANYAK DI TAHUN 2015 (sampai Juni)
KASUS AIDS TES HIV POSITIF

29 Data Dasar Jawa Timur Penduduk: 38.026.550 Luas: 47.922 km2
Jumlah Puskesmas: 964 Jumlah Layanan Tes HIV: 520 (di 38 Kab/ko) Jumlah Layanan ARV: 46 (di 34 Kab/ko)

30 TREN PENEMUAN KASUS HIV dan AIDS
DI JAWA TIMUR TAHUN (Desember) TREN PENEMUAN TERUS MENINGKAT SEJALAN DENGAN SEMAKIN MUDAHNYA KASUS UNTUK TES HIV  MEMBONGKAR FENOMENA GUNUNG ES PENEMUAN KASUS HIV SEMAKIN BANYAK, SEDANGKAN KASUS AIDS SEMAKIN SEDIKIT  DITEMUKAN DINI

31 JUMLAH KEMATIAN AIDS PER TAHUN DI JAWA TIMUR

32 Jml Kasus AIDS di Prov. Jatim Berdasarkan Kelompok Umur s/d Desember 2015

33 KASUS AIDS BERDASARKAN PROFESI
Populasi Kunci

34 DISTRIBUSI KASUS HIV DI JAWA TIMUR PER KABUPATEN/KOTA (SAMPAI DESEMBER 2015)
DATA KUMULATIF

35 Cara Penularan HIV-AIDS
Kontak Darah 11,82 % Kontak Seksual 79,5 % Perinatal 3,65 % Sumber : Data surveilans HIV dan AIDS Seksi P2 Dinkes Jatim

36 AIDS Berdasarkan jenis kelamin 8.979 5.519 Data hingga Des 2015
Sumber : Data surveilans HIV dan AIDS Seksi P2 Dinkes Jatim

37 488 928 731 DATA BUMIL HIV (+) DI JAWA TIMUR Jan- Des 2015 Kumulatif
Kumulatif Bumil ODHA Akses ARV Sumber : Data surveilans HIV dan AIDS Seksi P2 Dinkes Jatim

38 RINGKASAN PREVALENSI HIV
Penasun 28,78% (2015) , 41.20% (2011),52.49% (2007). LSL 25,80% (2015) 8.48%(2011), 5.35% (2007) Waria 24,82% (2015) ,21.85% (2011), 24.33%(2007) WPSL 7,97% (2015) 10.41% (2011),10%(2007) WPB 2,95% (2015) , 2,95% (2011), WPSL 2,20 % (2015),2.89%(2011), 4,50%(2007) Pria Risti 0,82% (2015), 0,7% (2011), 0,8% (2007) Data : STBP Kementerian Kesehatan

39 RINGKASAN PREVALENSI SIFILIS
Waria 17.39% (2015) , 25.25% (2011), 26.67% (2007), LSL % (2015), 9.29 % (2011), 4.33% (2007) WPSL 6.49% (2015), 10.16% (2011) , % (2007). Pria Risti 2.69% (2015), 4.35% (2011),6.20% (2007) WPSTL 2.16% (2015), 3.14% (2011), 6.00% (2007) WBP 2.10% (2015) , 4.75% (2011) Penasun 1.46% (2015) , 2.11% (2011), 1.20 % (2007)

40 Estimasi Populasi Kelompok Risiko Tinggi Penularan HIV-AIDS
Kelompok Risti Besar Populasi Surabaya Estimasi ODHA Surabaya Penasun (IDU) 3.733 2.044 WPS 6.823 396 Pelanggan WPS 4.087 LSL 4.569 628 Waria 604 248 Pelanggan Waria 61.132 4.181 Laki – laki Resiko Rendah 3.472 Perempuan 4.447 TOTAL 19.503

41 TINGKAT EPIDEMI HIV PADA POPULASI KUNCI KOTA SURABAYA TAHUN 2014
(%) prevalensi HIV Sumber : Dinkes kota Surabaya

42 ODHA yg belum ditemukan :10.322
PENEMUAN KASUS HIV – AIDS KOTA SURABAYA 2016 S/D TW 1 Perkiraan Jumlah ODHA : ODHA Ditemukan 9181 ( 47 % ) ODHA yg belum ditemukan :10.322 ( 53% )

43 TREN PENEMUAN KASUS HIV – AIDS KOTA SURABAYA

44 TREN PENEMUAN KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN JENIS KELAMIN

45 TREN PENEMUAN KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO

46 TREN PENEMUAN KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

47 TREN PENEMUAN KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN PEKERJAAN

48 KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN KECAMATAN
TAHUN 2015

49 DI KOTA SURABAYA TAHUN 2008 – 2013 ( 5 TAHUNAN )
PETA SEBARAN KASUS HIV – AIDS BERDASARKAN KECAMATAN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2008 – 2013 ( 5 TAHUNAN ) Sumber : Dinkes kota Surabaya

50 Kondisi Yang Mempercepat Penularan?
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta LAKI-LAKI PEREMPUAN Wanita Penjaja Sex Penasun 6,7 Juta Pria membeli Sex (2-20% dari Pria Dewasa) 4,9 Juta menikah dg pria risiko tinggi 1.13 Jt GWL Anak anak Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes

51 HOTSPOT WARIA DAN WPS

52 mencegah LGBT Apa Yang Dapat Kita Lakukan? ODMK VI. PENUTUP Life skill
Pendidikan seksual usia dini, anak & remaja Konseling pra nikah Parenting Skill ODMK LGBT


Download ppt "LGBT ditinjau dari segi agama & kesehatan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google