Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIda Darmadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERANGKAT KERAS SCADA LFC PLN (PERSERO) P3B JB BOPS
2
LOAD FREQUENCY CONTROL
LFC adalah suatu pengaturan frekuensi system tenaga listrik yang dikendalikan secara auto dari control center dengan cara menaik/menurunkan beban suatu Pembangkit melalui peralatan SCADA-Tel.
3
FUNGSI PENGATURAN Fungsi pengaturan Frekuensi system.
Fungsi pengaturan Beban (Power) Fungsi pengaturan Beban & Frekuensi. Untuk SCADA PLN Jawa-Bali menggunakan fungsi pengaturan Frekuensi system ( Load Frequency Control )
4
FREKUENSI SISTEM TENAGA LISTRIK
Hz 50.00 49.50 50.50 49.00 51.00 BEBAN (KONSUMEN) PEMBANGKIT
5
PENGENDALI FREKUENSI Pengendali Frekuensi UTAMA ( Primary Regulation / Governor Free ) Pengendali Frekuensi KEDUA ( Load Frequency control / LFC )
6
PENGENDALI FREKUENSI UTAMA ( Primary Regulation )
Adalah pengendali utama dari Unit pembangkit yang cepat bereaksi mengikuti perubahan Frekuensi System. Bertugas mengatasi dinamika beban suatu unit pembangkit dengan cepat sesuai parameter yang ditentukan. Bekerja secara lokal (individu) atas dasar penyimpangan Frekuensi system ( Df ).
7
PENGENDALI FREKUENSI KEDUA LFC ( LOAD FREQUENCY CONTROL )
LFC adalah pengendali Frekuensi kedua yang bereaksi lebih lambat dari Primary Regulation/Governor Free, tetapi lebih cepat dibandingkan Operator. Bertugas mengatur variasi beban unit pembangkit agar Frekuensi system stabil . Bekerja secara terpusat atas dasar deteksi akumulasi penyimpangan Frekuensi ( Df ) yang dipantau di Control Center. LFC hanya berfungsi pada saat system tenaga listrik kondisi normal. Pada saat Frekuensi melampaui batas bandwith yang telah ditentukan, LFC secara Automatis Off.
8
N Level Suatu besaran tertentu yang dihasilkan oleh komputer pada pusat kontrol. Berfungsi memberi komando ke Unit Pembangkit untuk menaik/merunkan beban. Makin banyak Unit yang ikut LFC, makin kecil perubahan N level. Dengan perubahan N level yang kecil, berarti Frekuensi makin lebih stabil dan bekerjanya unit pembangkit yang berpartisipasi LFC semakin ringan.
9
LFC UNIT PEMBANGKIT Pg = P’o + P’r.N
BEBAN PEMBANGKIT LFC UNIT PEMBANGKIT Pg = P’o + P’r.N Pg = Power output generator ( actual power ) P’o = Power operation. P’r = + 50% Bandwidth power regulation N = Level ( - 1 s/d + 1 ) k Max P’r + P’o LFC BANDWIDH N POOP/Po PROP/Pr POAQ/P’o PRAQ/P’r Load frequency control N_Level Real power set point Maximum power variation set point Real power setting Maximum power variation setting Analog Signal From JCC P’r - Analog Signal From DCS Min k
10
SYSTEM LFC JCC 500 kV 150 kV COMPUTER JCC FREKUENSI SYSTEM OPERATOR
(DISPATCHER) FRONT-END COMPUTER RTU COMPUTER RCC RTU COMPUTER UNIT PEMB COMPUTER UNIT PEMB 500 kV 150 kV
11
CONTOH SYSTEM LFC PAITON
COMPUTER JCC FREKUENSI SYSTEM OPERATOR (DISPATCHER) FRONT-END COMPUTER RTU 1 RTU 2 GITET GATEWAY GATEWAY POWER PLAN LFC Interface LFC Interface LFC Interface LFC Interface FUTURE Unit 1 Unit 2 Unit 5 Unit 6 Unit 7 Unit 8 Unit 3 Unit 9
12
GARDU-INDUK RTU CPU CT VT ADC AI TSS ( Alarm ) DI TSD ( CB, PMS ) AO
CONTROL CENTER MODEM CPU CT MODEM VT ADC TRANSDUCER ( MW, MX, V, A, Hz ) AI TSS ( Alarm ) DI TSD ( CB, PMS ) AO DCS UNIT PEMBANGKIT C PROSES DO O CD POSISI TAP TRAFO
13
RANGKAIAN PROSES SISTEM SCADA PLN
R T U I T F 1 I T F 2 I T F 3 T D B PANEL CONTROL CONTROL CENTER TM MW MX MD MD CPU KV A RC, TSS, TSD TS Hz RC R TC L ADC TM LFC SERANDANG KE UNIT PEMBANGKIT
14
LFC PARAMETER RTU/ DCS GATE WAY N ( Level ) Po ( MW ) Pr ( MW ) P’o (
TM ) P’r ( TM ) Power ( TM ) LFC Req ON ( RC ) UNIT MASTER JCC RTU/ LFC Req OFF ( RC ) GATE DCS LFC Req ON ( TSD ) WAY LFC Req OFF ( TSD ) LFC ON ( TSD ) LFC OFF ( TSD ) LFC Available ( TSD ) LFC Not Available ( TSD ) LFC Faulty ( TSS ) RTU / GATEWAY Faulty
15
Interface Control Cubicle
LFC HARDWARE (Unit konvensional) Contoh LFC : Muara Karang PLTU 4, 5 Tambak Lorok PLTU 3 Gresik Lama PLTU 3, 4 Operator Plate JCC RTU Relay Transducer Panel MCP ICC Interface Control Cubicle ( Micro-Z ) ( Interface Tambahan ) Relay Panel Catu Daya 48 vDC
16
LFC Panel Plate Power Factor Meter MCP Muarakarang Unit 4 / 5
17
Operator Plat LFC Muarakarang Unit 4
18
LFC ADAPTATION PRINCIPLE
SCADA DCS RTU / GATEWAY Po SETTER P’o + P’r.N + KDF P’o + P’r.N THRESHOLD Po D P > Max D P < Min P’o - + P Min Setter P Max Setter Pr SETTER NOR Pr LIMITER DEAD BAND PULSE GENERATOR P’r - + P FUNCTION GENERATOR N ANALOG, MEMORY ALARM THRESHOLD RTU Fail ALARM Actual Power LFC Fail LFC Desk Faulty 50 Hz Ref Freq. System WD LFC Ava / N Ava LFC AVA Yes/No NO LFC Req On / Off 1=Governor Mode 2=Load Limit Mode LFC Req On / Off 1 LFC Req On / Off Time Relay 2 POWER AND LFC On / Off Switch LOAD LIMITER LFC On / Off UNIT CONNECT TO THE NETWORK GOVERNOR MOTOR GENERATOR AND GOVERNOR LOAD LIMITER TURBIN
19
PERSYARATAN MENGHIDUPKAN LFC
Unit dalam kondisi baik . Unit tidak posisi “load limit” Unit harus pada “Coordinate Mode” Tidak terjadi Alarm LFC di MCP ( Main Control Panel ) RTU/Gateway komunikasi baik dengan Control center “In Pool” Signal Po, Pr dikirim dari Control Center Signal P’o, P’r dikirim dari MCP. Tidak terjadi discrepancy yang besar antara Po-P’o dan Pr-P’r Signal N_Level dari Control Center tidak blok LFC Request (LFR) dari JCC “ON” LFC Switch ON dari Operator ( MCP )
20
PEMANTAUAN FREKUENSI JCC GANDUL
500 KV 150 KV VT VT 220 V Indicator Transducer 50.00 GPS GPS MASTER COMPUTER MASTER COMPUTER Recorder FE FE RTU 500 RCC 1,3,4 RTU 150 KV
21
JARINGAN LFC PLN JAWA-BALI
MASTER JCC RCC 3 OPERATOR / DISPATCHER) ( HMI ) FREKUENSI SYSTEM MTWAR Blok 1 1 X 400 SRLYA 5, 6, 7 3 X 600 PLTU TBROK 1 X 200 PLTGU TBROK 2 X 500 PITON 1, 2 2 X 400 CRATA 1 s/d 8 8 X 125 SGLNG 1 s/d 4 4 X 175 RCC 4 PLTGU GRSBR 1 X 600 RCC 1 PLTU MKRNG REPOWERING PLTGU MKRBR 1 X 500 FRONT-END 150 KV 500 KV GRATI Blok 1 TJATI 1, 2 2 X 650 PLTU GRSLM 2 X 200 PLTGU CLGON 2 X 750 GRSIK Blok 2, 3 2 X 600 PITON 9 1 X … PITON 7, 8 PLTGU PRIOK PLTGU CLCAP 2 X PITON 5, 6 PITON 3 Po, Pr, N Po, Pr, N P’o, P’r P’o, P’r
22
KONDISI LFC JAWA BALI L O K A S 1 SCADA UNIT KETERANGAN 1
SURALAYA 500 kV. Unit 5, 6 & 7. Normal Normal 2 SAGULING 500 kV. Unit 1, 2, 3 & 4. Normal Pr dari JCC semua unit belum dapat dipantau di PH Saguling, karena keterbatasan I/O. UBP Saguling akan mengusulkan pengadaan I/O u/SCADA PACK. 3 CIRATA 500 kV. Unit 1 s/d 8. Normal Normal 4 GRESIK 500 kV. PLGU 2 & 3 Normal Normal 5 PAITON 500 kV. Unit 1 dan 2 Normal Control Unit sering Alarm bila LFC ON LFC sering alarm dan dan dimatikan oleh operator 6 PAITON 500 kV. Unit 5, 6, 7 & 8 SCADA siap sampai di GITET, tapi belum disambung ke masing-masing unit. Belum ada kesepakatan antara PEC, Jawa Power dengan PLN Swasta. 7 GRATI 500 kV. PLTGU 1 Normal Normal 8 MUARA T 500 kV. Block 1 dan 2 Blok 1 Normal Blok 2 SCADA siap belum disambung ke Unit Blok 1 Sudah dilakukan commissioning, tapi sudah lama tidak dioperasikan. Blok 2 LFC belum siap
23
L O K A S 1 SCADA UNIT KETERANGAN 9 PRIOK BARU 150 kV. PLTGU 1 & 2 Blok 1 normal Blok 2 perlu pengcekan ulang Blok 1 Sudah dilakukan commissioning tapi lama tidak dioperasikan Blok 2 belum pernah operasi 10 MUARA K 150 kV. THERM 4 & 5 Peralatan control (micro Z) tidak dioperasikan. Tidak dapat beroperasi dengan LFC Unit konvensional 11 MUARA K Baru 150 kV. PLTGU 1 Normal Normal 12 GRSIK LAMA 150 kV. PLTGU 3 & 4 Peralatan control (micro Z) tidak dioperasikan. Tidak dapat beroperasi dengan LFC Unit konvensional 13 GRSIK BARU 150 Kv. PLTGU 1 Normal Normal
24
L O K A S 1 SCADA UNIT KETERANGAN 14 TAMBAK L 150 kV PLTU Unit 3 Peralatan control (micro Z) tidak dioperasikan. Tidak dapat beroperasi dengan LFC Unit konvensional 15 TAMBAK L BARU 150 kV PLTGU 1 & 2 Normal Normal 16 CILACAP 150 kV PLTU 1 & 2 Dalam proses Belum siap 17 CILEGON BARU PLTU 1 & 2 Dalam proses Belum siap 18 PLTU TANJUNG JATI PLTU 1 & 2 Normal Normal 19 PLTU LABUAN PLTU 1 & 2 Belum siap Belum siap
25
JAVA-BALI CONTROL CENTER
26
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.